BAB 4 : BENARKAH HANYA SOPIR ?

Riana memandang tajam kepada Reyhan. Dia penasaran, siapa sesungguhnya lelaki di sebelahnya ini? Banyak hal yang tidak masuk akal buat seorang penyusup yang hanya ingin ikut menikmati hidangan di pesta para pengusaha dan pembesar. Pasti ada hal yang tidak diketahuinya. Walaupun mungkin hal itu bukan urusannya, tapi bukankah Reyhan sudah melibatkan dirinya ketika mengaku bekerja sama dengan perusahaannya? Paling tidak beberapa orang, Miko dan Denny diantaranya, akan menganggapnya demikian.

    "Siapa kamu sebenarnya?"

    "Walaupun tadi kamu tidak melihat saat aku menulis identitas di buku tamu, kamu sudah dengar kan kalau namaku Reyhan?" balas lelaki itu dengan tersenyum.

    "Jangan berputar putar! Siapa kamu sebenarnya? Reyhan bukan nama aslimu kan?" Riana menatap tajam. Tanpa senyum. Lalu menyambung lagi.

    "Kamu mengaku bernama Reyhan kepada Miko dan Denny, tapi kenapa Diandra memanggilmu Max? Kamu itu Max atau Reyhan? Diandra tadi bilang Bu Menteri suka selera humormu, berarti kalian tentu saling kenal. Kamu bilang bahwa kamu tidak diundang ke pesta ini. Mana yang benar?"

    "Semua itu benar, An!"

    "Bisa jelaskan padaku?"

    "Diandra mengenalku memang sebagai Max, An! Tapi aku lebih suka dipanggil Reyhan. Karena aku mempunyai rencana yang besar. Aku ingin menjadi bisnisman. Aku pikir nama Reyhan lebih keren daripada Max. Jadi aku masuk ke lingkungan mereka."

    "Bagaimana kamu bisa mengenal Bu Menteri?"

    "Aku kenal Tante, eh Bu Menteri, karena dulu aku pernah bekerja sebagai sopirnya. Mereka masing masing memang punya sopir pribadi. Pak Menteri, Bu Menteri dan juga Diandra."

    "Kamu bercanda........?"

    "Tidak, An! Aku mengatakan apa adanya."

    Riana menatap tajam, penuh selidik. Mencerna apakah semua yang dikatakan Reyhan benar adanya. Masuk akalkah?

    "Bagaimana kamu bisa jadi sopir Bu Menteri?" Kamu kenal 'orang dalam'?"

    "Aku harus menjelaskan dari awal ya?" Reyhan menggaruk kepalanya yang tidak gatal

    "Ya."

    "Waktu itu sopir Bu Menteri baru saja mengundurkan diri karena menikah dan kembali ke desanya di Jawa Timur. Itu yang aku dengar. Anak sopir Pak Menteri, kebetulan adalah temanku di kampus. Aku lagi perlu kerjaan karena hidup di Jakarta tidak bisa cuma mengandalkan semangat. Perlu duit. Dan perlu 'teman' ! Jadi aku ngomong sama dia, jadilah aku sopirnya Bu Menteri."

    Hm, benarkah semua kata katanya? Cuma sopir ibunya? Tapi masa cuma sopir bisa sedekat itu dengan Diandra?

    "Kenapa.........."

    "Kenapa sekarang aku tidak jadi sopir Bu Menteri? Itu maksudmu?"

    "Iya......." Riana mengangguk

    "Aku mengundurkan diri, An!"

    Riana menggeleng. Bingung!.

    "Kau bilang butuh duit. Sudah enak diterima sebagai sopir Bu Menteri. Kok malah mengundurkan diri?"

    "Tadi sudah aku katakan, karena aku punya rencana besar, mau jadi bisnisman."

    "Apakah kau sekarang sudah merasa jadi bisnisman?"

    "Hm.... bisa ya bisa tidak."

    "Maksudmu?"

    "Jelek jelek sekarang aku punya usaha sendiri....ya walaupun cuma dijual dipinggir jalan dan kebanyakan konsumennya adalah remaja. Berarti sudah jadi bisnisman, karena punya bisnis sendiri. Cuma ya bukan bisnisman dengan skala yang selangit seperti orang orang yang datang sekarang ini." Reyhan dengan tertawa menunjuk para tamu yang saling bergerombol dan mengobrol sambil memegang gelas wine ditangannya masing masing.

    "Cuma itu alasannya? Berapa lama kau bekerja sebagai sopir Bu Menteri?" Riana masih penasaran. Sopir tetapi dirindukan humornya oleh seorang isteri Menteri?

    "Ya.... mungkin juga karena aku merasa kurang nyaman dengan kehidupan di lingkungan mereka. Terlalu banyak protokoler, banyak aturan, tidak bebas. Ehm.... mungkin kira kira dua tahun ya?"

    "An, kalau kamu perlu sopir, aku bisa kamu terima," sambung Reyhan.

    Riana memandang dengan penuh selidik. Apa maunya pemuda ini?

    "Sejak kamu datang dan memarkir mobilmu dekat pos security, aku sudah memperhatikanmu. Caramu memarkir kurang bagus. Roda depan kurang lurus. Body mobil juga kurang paralel. Berarti kamu perlu sopir. Di samping menyablon kaos dan memproduksi stiker, aku juga masih bisa bekerja sebagai sopir. Dengan demikian aku bisa berkenalan dengan pengusaha pengusaha besar yang jadi teman bisnismu. Mereka pasti memerlukan jasaku untuk membuat sablon di kaos untuk perusahaan meraka. Pasti jumlahnya juga lumayan."

    Riana tak habis pikir. Darimana Reyhan bisa punya pemikiran seperti itu? Sekalipun dia menerimanya sebagai sopir, apa mungkin Reyhan bisa berkenalan dengan para pengusaha yang menjadi rekan kerjanya? Tidak mungkin dia melibatkan sopirnya dalam pertemuan dengan para pengusaha yang menjadi rekan bisnisnya. Dia benar benar tak bisa mengerti apa dan siapa Reyhan alias Max ini sebenarnya. Lebih heran lagi, setelah pesta usai, Reyhan mengantarkannya sampai ke mobil dan bersiap untuk masuk.

    "Satpam di depan itu melihatku dengan curiga, An! Tadi aku datang diantar mobil teman, lalu dia pulang lagi. Jadi dianggapnya aku orang penting yang diantar sopir. Kalau sekarang aku keluar dengan berjalan kaki atau memanggil ojol, kan bakal ketahuan? Kalau kamu mau mengantarkan aku sampai ke jalan besar, aku akan sangat berterima kasih, An."

    Tidak ada pilihan lain bagi Riana. Reyhan ikut masuk kedalam mobil. Duduk di sebelahnya.

    Sampai di pos depan, Reyhan sengaja menurunkan kaca hingga batas jendela. Dia tersenyum bangga, sambil berucap, "Terima kasih banyak ya pak!"

    Satpam yang potongannya seperti anggota tentara itu, agaknya setengah mengenali. Dia mengerutkan kening, mau mengucapkan sesuatu tapi batal melihat Reyhan mengedipkan mata. Bahkan memberi hormat saat Reyhan menyerahkan kartu mobil. Dan Mercedes C Class yang masih mulus itupun meluncur ke jalan raya. Sampai kira kira lima ratus meter.

    "Okey, An! Kamu bisa turunkan saya disini. Dan sekali lagi, terima kasih atas semua bantuanmu sepanjang hari ini."

    Bagai orang tolol, Riana meminggirkan mobilnya.

    Reyhan tersenyum, mengambil sebatang rokok, membuka pintu mobil mewah tersebut dan melangkah keluar sambil melambaikan tangan.

    Sejenak Riana bengong. Reyhan berjalan menuju halte bis dan menggulung lengan jas nya model jaket.

    Riana kembali ke kantornya di bilangan Jakarta Pusat. Seumur hidup, belum pernah dia mendapatkan pengalaman yang begitu aneh. Apalagi bertemu dengan seorang Reyhan. Benarkan dia bekas sopir Bu Menteri? Atau ada yang ditutupi dan tidak diceritakan? Cara bicaranya yang santai, sambutan Diandra kepadanya, dan pembawaannya yang tenang, rasanya tidak cocok terdapat pada karakter seorang sopir. Sopir Menteri sekalipun! Ah, tapi apa peduliku? pikir gadis itu. Ia segera melupakannya.

--------------------

Jangan lupa dukungannya ya guys....

Episodes
1 BAB 1 : BUSINESS LUNCH
2 BAB 2 : DENNY DAN REYHAN
3 BAB 3 : SIAPA REYHAN
4 BAB 4 : BENARKAH HANYA SOPIR ?
5 BAB 5 : KAOS JALANAN
6 BAB 6 : ANGKASA BERSUARA
7 BAB 7 : CERITA SANTI
8 BAB 8 : PERINGATAN DIANDRA
9 BAB 9 : PEJUANG DI BELANTARA JAKARTA
10 BAB 10 : MENGHUBUNGI REYHAN
11 PENGUMUMAN : Mohon maaf terlambat update
12 BAB 11 : KOSA KATA ANGKASA BERSUARA
13 BAB 12 : APA SALAHKU PADA DIANDRA?
14 BAB 13 : PERTEMUAN DI RESTORAN SAKURA
15 BAB 14 : KUNJUNGAN
16 BAB 15 : DARI MAX UNTUK DIANDRA
17 BAB 16 : DAD, ADA YANG KELIRU
18 BAB 17 : PERANG BISNIS DIMULAI
19 BAB 18 : PERSEKONGKOLAN
20 BAB 19 : BERITA PAGI YANG MENGEJUTKAN
21 BAB 20 : KECURIGAAN MALIK SETIABUDI
22 BAB 21 : MENYELIDIKI
23 BAB 22 : TERNYATA........
24 BAB 23 : HASIL PENYELIDIKAN MALIK
25 BAB 24 : CLARA
26 BAB 25 : TAKTIK CLARA
27 BAB 26 : DIANDRA BUKAN ANAK PAK DAN BU MENTERI?
28 BAB 27 : CURAHAN HATI DIANDRA: MASA KECIL
29 BAB 28 : CURAHAN HATI DIANDRA : TENTANG REYHAN
30 BAB 29 : MENELISIK HATI DUA SAHABAT
31 BAB 30 : RENCANA JAHAT
32 BAB 31 : PINJAMI SAYA DUIT, TANTE CLARA
33 BAB 32 : MENEPUK AIR DI DULANG TERPERCIK MUKA SENDIRI
34 BAB 33 : PENCULIKAN
35 BAB 34 : BALAS DENDAM
36 BAB 35 : MELAWAN
37 BAB 36 : HARGA DIRI
38 BAB 37 : DI LUAR DUGAAN
39 BAB 38 : RAHASIA YANG AKHIRNYA TERKUAK
40 BAB 39 : SECUIL CINTA YANG MULAI BERSEMI
41 BAB 40 : BERSEMI DI LAHAN HATI PENUH LOGIKA
42 PENGUMUMAN : TAMAT
Episodes

Updated 42 Episodes

1
BAB 1 : BUSINESS LUNCH
2
BAB 2 : DENNY DAN REYHAN
3
BAB 3 : SIAPA REYHAN
4
BAB 4 : BENARKAH HANYA SOPIR ?
5
BAB 5 : KAOS JALANAN
6
BAB 6 : ANGKASA BERSUARA
7
BAB 7 : CERITA SANTI
8
BAB 8 : PERINGATAN DIANDRA
9
BAB 9 : PEJUANG DI BELANTARA JAKARTA
10
BAB 10 : MENGHUBUNGI REYHAN
11
PENGUMUMAN : Mohon maaf terlambat update
12
BAB 11 : KOSA KATA ANGKASA BERSUARA
13
BAB 12 : APA SALAHKU PADA DIANDRA?
14
BAB 13 : PERTEMUAN DI RESTORAN SAKURA
15
BAB 14 : KUNJUNGAN
16
BAB 15 : DARI MAX UNTUK DIANDRA
17
BAB 16 : DAD, ADA YANG KELIRU
18
BAB 17 : PERANG BISNIS DIMULAI
19
BAB 18 : PERSEKONGKOLAN
20
BAB 19 : BERITA PAGI YANG MENGEJUTKAN
21
BAB 20 : KECURIGAAN MALIK SETIABUDI
22
BAB 21 : MENYELIDIKI
23
BAB 22 : TERNYATA........
24
BAB 23 : HASIL PENYELIDIKAN MALIK
25
BAB 24 : CLARA
26
BAB 25 : TAKTIK CLARA
27
BAB 26 : DIANDRA BUKAN ANAK PAK DAN BU MENTERI?
28
BAB 27 : CURAHAN HATI DIANDRA: MASA KECIL
29
BAB 28 : CURAHAN HATI DIANDRA : TENTANG REYHAN
30
BAB 29 : MENELISIK HATI DUA SAHABAT
31
BAB 30 : RENCANA JAHAT
32
BAB 31 : PINJAMI SAYA DUIT, TANTE CLARA
33
BAB 32 : MENEPUK AIR DI DULANG TERPERCIK MUKA SENDIRI
34
BAB 33 : PENCULIKAN
35
BAB 34 : BALAS DENDAM
36
BAB 35 : MELAWAN
37
BAB 36 : HARGA DIRI
38
BAB 37 : DI LUAR DUGAAN
39
BAB 38 : RAHASIA YANG AKHIRNYA TERKUAK
40
BAB 39 : SECUIL CINTA YANG MULAI BERSEMI
41
BAB 40 : BERSEMI DI LAHAN HATI PENUH LOGIKA
42
PENGUMUMAN : TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!