BAB 3 : SIAPA REYHAN

Makan siang bersama di Rich Palace Resto berlangsung ramai. Makanan dan minuman mulai dihidangkan karena sudah tiba waktunya makan siang.

    Riana balas berbisik kepada lelaki muda yang mengaku bernama Reyhan itu.

    "Bagaimana kamu mengetahui nama saya dan memanggil nama saya dengan Ana?"

    Reyhan ganti berbisik.

    "Saya melihat kamu menuliskan namamu Riana di buku tamu. Jadi gampangnya saya panggil Ana." Reyhan sudah memakai kata 'kamu' karena Riana juga melakukan hal yang sama. Walaupun, kalau dilihat dari wajahnya, dia masih tampak lebih muda dari Riana.

    Riana berpikir, pantas saja dia tetap berdiri di sebelahku tadi. Reyhan melanjutkan kalimatnya. Tetap berbisik.

    "Jadi perusahaan apa Bright Hope itu? Perusahaan korek api? Toko komputer?"

    Miko dan Denny melihat cara Reyhan dan Riana yang berbicara sambil berbisik bisik. Selintas, mereka tampak seperti pasangan yang romantis. Mesra.

    Denny merasa ditantang. Ia memang terkenal sebagai perayu ulung. Dalam karir pacarannya, boleh dikata ia tak pernah gagal. Kalaupun ada perpisahan, itu terutama karena ia yang menghendaki. Biasanya karena sudah bosan atau melihat yang lebih bening. Tidak heran kalau di usianya yang sudah dua puluh tujuh tahun ia belum punya pasangan tetap. Ya karena sikap playboy nya!

    Denny memang punya modal untuk menjadi playboy. Wajahnya ganteng. Tampang bintang film yang sedikit banyak menggambarkan kejantanan. Pakaian dan penampilannya di atas rata rata. Semuanya merk ternama. Ia juga punya perusahaan besar yang sudah berjalan baik, masa depannya cerah. Dan lebih dari semua itu, ia masih bujang dan pandai bicara.

    Bila ada buku tentang psikologi playboy kelas atas, pasti ada bab yang menulis bahwa lelaki jenis ini paling pantang untuk disaingi. Apalagi dikalahkan! Makin ditantang, makin bersemangat untuk menyerang dan menghancurkan lawannya. Karena yang penting baginya bukanlah memperoleh hasil dan menikmati kemenangan, akan tetapi terutama sekali untuk mengalahkan saingan. Kepuasan akan diperolehnya bila melihat saingannya kalah dan tersingkir.

    Berpuluh kali ia menyaksikan gadis gadis bertekuk lutut, menangis sesenggukan meminta belas cinta (bukan belas kasih ya). Berpuluh kali pula ia melihat pemuda pemuda yang mencintai gadis gadis tersebut cemburu dan keki padanya.

    Denny menikmati setiap kemenangannya. Dan bangga terhadap dirinya sendiri.

    Maka melihat kemesraan yang diciptakan oleh Reyhan dan Riana dengan bisikan demonstratif, ia merasa sangat ditantang. Belum pernah ada yang melakukan hal ini dihadapannya.

    "Bung Reyhan dari perusahaan mana?"

    "Perusahaan keluarga," jawab Reyhan sambil tersenyum.

    "O ya?"

    "Saya agak malu sebenarnya. Bukan hasil usaha sendiri. Tapi itulah kenyataannya."

    "Dalam bidang apa? Mungkin suatu hari kita bisa kerja sama......" Denny mengejar. Reyhan tetap tersenyum.

    "Saya membuat kaos......"

    "Pabrik tekstil? Konveksi?"

    "Bukan! Saya menyablon kaos dan membuat stiker......"

    Miko yang sedari tadi tetap tenang, hanya sibuk dengan ponselnya, melongo

    Riana juga tak bisa menyembunyikan keheranannya. Hanya menyablon kaos dan memproduksi stiker. Buat apa? Apa tidak salah dengar?

    "Saya membuat berbagai kata dan tulisan pada kaos. Bisa disablon atau dibordir. Juga stiker. Ya, mirip mirip Joger di Bali. Tapi ini untuk kalangan menengah bawah. Stikernya juga dijajakan di pinggir pinggir jalan, tidak terlalu banyak volumenya. Ada yang tulisannya: Jelek jelek mobil ini sudah bayar pajak. Atau: Jangan ditabrak dulu, mobil ini belum lunas. Yang terbaru untuk dipasang di kamar belajar. Tulisannya unik: Kamar Yang Bersih Menunjukkan Pikiran Kotor. Cukup laku keras di kalangan pelajar dan mahasiswa. Kaos juga. Biasanya saya kerja sama. Beberapa ini cukup laris: Baju mahal otak murah, mending baju murah otak mahal atau Belajarlah antri. Jangan main serobot karena koneksi. Cuma akhir akhir ini agak luntur. Tinta sablonnya makin jelek karena dipakai untuk koneksi. Yang bordir tidak masalah."

    Kalimat terakhir Reyhan menohok Riana. Tapi tidak berarti apa apa di telinga Komisaris Utama Bright Hope Digital Holding Co. yang bernama Denny. Kan yang diundang khusus untuk makan siang ini adalah pengusaha pengusaha kelas atas. Masa ada tukang sablon masuk kemari?

    "Order besar biasanya kalau Panitia Pemilu atau partai memesan kaos untuk kampanye. Bisa juga beberapa perusahaan swasta untuk promosi saat pameran. Jadi bagaimana? Apakah bisa kerja sama Den?"

    "Sori! Saya tidak menangani promosi kecil kecilan begitu. Siapa Mik, yang suka mengurusi promosi kecil begitu di perusahaan kita?" Denny menoleh pada temannya.

    "Mana aku ingat namanya?" jawab Miko.

    Riana merasa bahwa Denny sangat meremehkan Reyhan. Bahkan ada nada menghina. Tapi Reyhan tetap tenang. Dia tidak menunjukkan emosinya sama sekali.

    "Sudah lama bekerja sama dengan Riana?"

    "Cukuplah untuk bisa saling memahami dan mengerti," jawab Reyhan diplomatis. Padahal Riana sudah merasa kritis. Denny makin penasaran.

    Miko melirik sambil tersenyum tipis. Manis tapi terasa menyakitkan.

    "Ria tak pernah bercerita."

    Riana bingung. Reyhan tersenyum. Benar benar sangat percaya diri!

    "Ana pantas bila menjadi intel atau pengusaha yang bisa menyimpan rahasia. Barangkali itulah sebabnya kami bisa saling mengerti dan bekerja sama. Dunia bisnis, seperti halnya dunia politik, kita hanya banyak membicarakan hal hal yang sedikit."

    Diandra, anak Pak Menteri berkeliling, dan tiba di meja mereka.

    "Aduh.... terima kasih semuanya sudah pada mau datang."

    Ke empat orang itu berdiri dan tersenyum kepada anak Pak Menteri.

    "Saya sebenarnya tak menyukai pesta seperti ini. Tapi ini kemauan babe yang tidak bisa ditolak. Saya malu jadinya, Den..."

    "Kamu anggun sekali, Diandra."

    "Thanks....."

    "Hampir saja aku dan Miko tak mengenalimu."

    Diandra tersenyum riang. Bangga. Ya, siapa tidak bangga kalau ada playboy kelas atas, penakluk para gadis cantik, yang memuji penampilannya?

    "Saya ingin menyampaikan sesuatu, tapi mungkin setelah ini. Takut mengganggu acaramu," kata Denny.

    "Oh, no! You can not say like this, Den...."

    "Saya tunggu setelah acara usai saja, Diandra."

    "You mean it, Den......"

    Diandra berbalik pada Riana, menyalami dan melihat kepada Reyhan.

    "Terima kasih sekali, Ria.....! Kamu sudah meluangkan waktumu. Biasanya kamu selalu sibuk."

    "Aku sudah janji mau datang ke pestamu. Aku terbiasa memegang janji, Diandra!"

    "Ini.........." Riana hampir saja mengenalkan bahwa yang disebelahnya bernama Reyhan, ketika Reyhan menggenggam tangan Diandra.

    "Menghilang kemana saja kamu, Max? Mama beberapa kali menanyakan kamu."

    Reyhan, yang baru saja dipanggil Max, mengedipkan mata. Riana tambah bingung.

    "Aku justru mencari cari sejak tadi dimana Tante?"

    "Mama tidak bisa datang. Lagi menjalani operasi kecil. Semacam usus buntu. Kamu......." Wajahnya menoleh kepada Riana.

    "Aku bekerja di perusahaan Ana. Sebagai sopirnya....."

    Diandra tersenyum senyum.

    "Max, selera humormu ini yang selalu dirindukan mama....."

    Lalu Diandra menyalami yang lain. Acara berlanjut. Musik mengalun menyajikan lagu lagu slow.

    Denny menggunakan kesempatan untuk berdiri, mendekati Diandra dan mulai mengobrol. Dia memang pandai berbicara.

    Kasihan Miko! Hanya bisa menikmati asap rokoknya.

    Riana menoleh pada Reyhan, berbicara perlahan sehingga Miko tidak bisa mendengarnya. Tapi tidak berbisik bisik seperti tadi. Matanya menatap tajam pada lelaki itu.

    "Siapa kamu sebenarnya?'

-------------

Jangan lupa dukungannya ya guys........

Episodes
1 BAB 1 : BUSINESS LUNCH
2 BAB 2 : DENNY DAN REYHAN
3 BAB 3 : SIAPA REYHAN
4 BAB 4 : BENARKAH HANYA SOPIR ?
5 BAB 5 : KAOS JALANAN
6 BAB 6 : ANGKASA BERSUARA
7 BAB 7 : CERITA SANTI
8 BAB 8 : PERINGATAN DIANDRA
9 BAB 9 : PEJUANG DI BELANTARA JAKARTA
10 BAB 10 : MENGHUBUNGI REYHAN
11 PENGUMUMAN : Mohon maaf terlambat update
12 BAB 11 : KOSA KATA ANGKASA BERSUARA
13 BAB 12 : APA SALAHKU PADA DIANDRA?
14 BAB 13 : PERTEMUAN DI RESTORAN SAKURA
15 BAB 14 : KUNJUNGAN
16 BAB 15 : DARI MAX UNTUK DIANDRA
17 BAB 16 : DAD, ADA YANG KELIRU
18 BAB 17 : PERANG BISNIS DIMULAI
19 BAB 18 : PERSEKONGKOLAN
20 BAB 19 : BERITA PAGI YANG MENGEJUTKAN
21 BAB 20 : KECURIGAAN MALIK SETIABUDI
22 BAB 21 : MENYELIDIKI
23 BAB 22 : TERNYATA........
24 BAB 23 : HASIL PENYELIDIKAN MALIK
25 BAB 24 : CLARA
26 BAB 25 : TAKTIK CLARA
27 BAB 26 : DIANDRA BUKAN ANAK PAK DAN BU MENTERI?
28 BAB 27 : CURAHAN HATI DIANDRA: MASA KECIL
29 BAB 28 : CURAHAN HATI DIANDRA : TENTANG REYHAN
30 BAB 29 : MENELISIK HATI DUA SAHABAT
31 BAB 30 : RENCANA JAHAT
32 BAB 31 : PINJAMI SAYA DUIT, TANTE CLARA
33 BAB 32 : MENEPUK AIR DI DULANG TERPERCIK MUKA SENDIRI
34 BAB 33 : PENCULIKAN
35 BAB 34 : BALAS DENDAM
36 BAB 35 : MELAWAN
37 BAB 36 : HARGA DIRI
38 BAB 37 : DI LUAR DUGAAN
39 BAB 38 : RAHASIA YANG AKHIRNYA TERKUAK
40 BAB 39 : SECUIL CINTA YANG MULAI BERSEMI
41 BAB 40 : BERSEMI DI LAHAN HATI PENUH LOGIKA
42 PENGUMUMAN : TAMAT
Episodes

Updated 42 Episodes

1
BAB 1 : BUSINESS LUNCH
2
BAB 2 : DENNY DAN REYHAN
3
BAB 3 : SIAPA REYHAN
4
BAB 4 : BENARKAH HANYA SOPIR ?
5
BAB 5 : KAOS JALANAN
6
BAB 6 : ANGKASA BERSUARA
7
BAB 7 : CERITA SANTI
8
BAB 8 : PERINGATAN DIANDRA
9
BAB 9 : PEJUANG DI BELANTARA JAKARTA
10
BAB 10 : MENGHUBUNGI REYHAN
11
PENGUMUMAN : Mohon maaf terlambat update
12
BAB 11 : KOSA KATA ANGKASA BERSUARA
13
BAB 12 : APA SALAHKU PADA DIANDRA?
14
BAB 13 : PERTEMUAN DI RESTORAN SAKURA
15
BAB 14 : KUNJUNGAN
16
BAB 15 : DARI MAX UNTUK DIANDRA
17
BAB 16 : DAD, ADA YANG KELIRU
18
BAB 17 : PERANG BISNIS DIMULAI
19
BAB 18 : PERSEKONGKOLAN
20
BAB 19 : BERITA PAGI YANG MENGEJUTKAN
21
BAB 20 : KECURIGAAN MALIK SETIABUDI
22
BAB 21 : MENYELIDIKI
23
BAB 22 : TERNYATA........
24
BAB 23 : HASIL PENYELIDIKAN MALIK
25
BAB 24 : CLARA
26
BAB 25 : TAKTIK CLARA
27
BAB 26 : DIANDRA BUKAN ANAK PAK DAN BU MENTERI?
28
BAB 27 : CURAHAN HATI DIANDRA: MASA KECIL
29
BAB 28 : CURAHAN HATI DIANDRA : TENTANG REYHAN
30
BAB 29 : MENELISIK HATI DUA SAHABAT
31
BAB 30 : RENCANA JAHAT
32
BAB 31 : PINJAMI SAYA DUIT, TANTE CLARA
33
BAB 32 : MENEPUK AIR DI DULANG TERPERCIK MUKA SENDIRI
34
BAB 33 : PENCULIKAN
35
BAB 34 : BALAS DENDAM
36
BAB 35 : MELAWAN
37
BAB 36 : HARGA DIRI
38
BAB 37 : DI LUAR DUGAAN
39
BAB 38 : RAHASIA YANG AKHIRNYA TERKUAK
40
BAB 39 : SECUIL CINTA YANG MULAI BERSEMI
41
BAB 40 : BERSEMI DI LAHAN HATI PENUH LOGIKA
42
PENGUMUMAN : TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!