Kenapa bisa ibu meminjam uang sebanyak itu?". Ucap Ayya yang tidak menyangka ibunya meminjam uang sebanyak itu.
Ibu Ina terdiam kemudian membawa Ayya duduk di kursi kayu diruang tamu rumah itu.
"Sebenarnya 1 tahun yang lalu ibu meminjam uang untuk biaya sekolah Revan dan Aina dan juga untuk menambah modal dagangan kita nak". Ucap bu Ina terpaksa karena ia tidak ingin membuat Ayya kepikiran dengan utang-utangnya.
"Ya ampun bu...Ayya tidak menyangka kita akan punya utang sebanyak itu". Lirih Ayya sabil mengusap air matanya.
Ayya pun terdiam dan juga ibu Ina terhanyut dengan pemikiran mereka sendiri memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang untuk membayar utang mereka, kemudian Ayya membuka suara
"Mmm bu...sebenarnya tadi Ayya ingin mengatakan sesuatu kepada ibu" ucap Ayya dan ibu Ina langsung menatap kearahnya.
"Ayya ingin mencari pekerjaan di kota bu...mungkin dengan bekerja disana Ayya bisa membantu perekonomian keluarga kita dan juga bisa membantu membayar utang kita kepada bu Merry". Ucap Ayya sambil memegang tangan ibunya
Ibunya terkejut tidak menyangka anak gadisnya itu berpikiran seperti itu.
"Kenapa harus ke kota nak? Disini kan juga bisa bekerja, tidak harus jauh-jauh ke kota" ucap bu Ina yang matanya terlihat berkaca-kaca.
"Disini sangat susah mencari pekerjaan bu, untuk jadi karyawan honorer aja harus ada orang dalam. Semoga saja rezeki Ayya ada di luar bu". Ucap Ayya menyakinkan ibu Ina.
"Tapi kamu mau dapat uang dari mana? Ongkos ke kota tidaklah murah nak, ibu tidak punya uang untuk pegangan kamu, lagian kamu mau tinggal dimana nanti?".
Ucap bu Ina cemas memikirkan anaknya itu.
"Ibu tenang saja...Ayya masih punya tabungan kok lagian disana kan ada Cellina bu, Ayya bisa numpang ditempat Cellina dulu sebelum Ayya dapat pekerjaan".
"Apa tidak merepotkan? Cellina dan keluarganya sudah banyak membantu kita dari dulu". Ucap bu Ina tidak enak hati kepada keluarga Cellina.
Cellina dan keluarganya sangat baik kepada Ayya, mereka sering membantu Ayya saat keluarga Ayya sedang membutuhkan, dan juga Ayya sudah dianggap keluarga oleh mereka.
"Ibu tenang saja...Ayya tidak akan merepotkan Cellin kok, ibu doakan saja supaya Ayya segera mendapatkan pekerjaan nanti" jawab Ayya tersenyum lembut.
"Aamiin...ibu akan selalu mendoakan kamu" ucap bu Ina tersenyum ihklas kepada Ayya.
"Oiya...kapan rencananya mau berangkat? Cellina sudah dihubungi belum?".
"Nanti Ayya hubungin Cellin bu" jawab Ayya
"Ya sudah mandi dulu sana...udah sore ini" jawab bu Ina
"Iya bu...ya sudah Ayya kedalam dulu" ucap Ayya sambil berdiri kemudian langsung menuju ke kamarnya.
Malam harinya setelah shalat isya' Ayya menghubungi sahabatnya Cellina yang tengah menempuh pendidikan S2 nya di jakarta. Ayya mengambil ponselnya kemudian menekan nama Cellina disana.
Tuut...ttuut..ttuut....
"Ayyaaa....." jawab Cellina kegirangan diseberang telpon.
"Biasa aja deh ngggak usah teriak-teriak...lagi apa?" Ucap Ayya sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya karena suara Cellina yang begitu keras.
"Ini aku baru sampai kos...kok tumben telfon....Ada apa nii?" Tanya Cellina penarasan kok tumben sahabatnya telfon malam-malam.
"Emang nggak boleh? Kamu gak kangen sama sahabatmu ini?"
"Kangen dong...kangen bangeettt...ayolah main kesini dong....aku sendirian tauu" ucap Cellina dengan suara imutnya.
"Iyaa...emang aku mau kesana" jawab Ayya
"Hah serius niih? Ayok gass lah kalau begitu". Sambung Cellina kaget kemudian kegirangan.
"Dua hari lagi aku berangkat ya..." ucap Ayya dan kemudian mereka berbincang-bincang sampai larut malam.
🌼🌼🌼
Usai makan malam dengan teman mama nya itu, Rey pulang kerumah bersama sang mama. Cukup hening di perjalanan sebelum mama Risa membuka obrolan mereka.
"Kok kamu nggak pernah bilang sama mama?"
"Bilang apa?" Ucap Rey datar dan langsung balik bertanya.
"Ituu...soal pacar kamu, mama nggak pernah lihat tuh kamu bawa perempuan kerumah" ucap mama Risa karena ia belum pernah melihat Rey membawa wanita manapun kerumah mereka.
"Iya...rencananya mau aku bawa kerumah secepatnya kok ma dan mau aku kenalin sama mama dan papa". Jawab Rey berbohong karena ia tidak mau dijodoh-jodohkan lagi dengan anak teman mamanya itu.
"Yaudah beneran loh yaa...mama udah pengen banget punya mantu biar mama ada temennya dirumah" ucap mama Risa senang karena sebentar lagi akan punya menantu.
"Tapi tadi mama nggak enak lo sama tante Reni dan juga Misca. Kelihatan banget Misca suka sama kamu" tambahnya lagi
"Rey nya yang nggak suka ma...keluar rumah pake baju ketat begitu" ucap Rey lirih
"Iya juga ya...mama nggak suka juga sama anak gadis yang suka mempamerkan lekuk tubuhnya kepada orang lain". Tambah mama Risa membenarkan ucapan Rey.
Sesampainya dirumah Rey langsung menaiki anak tangga menuju ke kamarnya di lantai dua. Mama Risa yang melihat suaminya sedang bersantai diruang keluarga langsung menemuinya.
"Pa pa pa....papa tau nggak?" Ucap mama Risa antusias menuju sang suami berada.
"Tau apa ma? Mama belum bilang gimana papa bisa tau" balas papa Andra sedikit bercanda.
"Anak kita udah punya pacar pah...Rey punya pacar aaaakk....mama senang banget pah" ucap mama Risa dengan antusias sambil menggoyangkan lengan papa Andra.
"Oh benarkah mah? Alhamdulillah kalau begitu, itu tandanya sebentar lagi kita akan punya menantu" balas papa Andra mengimbangi kesenangan istrinya.
"Iya pah....kata Rey dia akan segera mambawa calon mantu kita kerumah dan mau dikenalin ke kita pah".
"Yaudah....kita tunggu saja ma, semoga benar dia jodohnya Rey".
"Yuk ke kamar mah...papa kangen" bisik papa Andara berhasil membuat mama Risa tersipu malu.
"iihh apaan sih pa...udah tua juga" lirih mama Risa kemudian sedikit berlari kearah kamar mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Oppo Jst
iluk tuoh lanjut...
2024-09-26
0
Oppo Jst
hahaha papa Andra nih
2024-08-23
1