Bab. 3 Ingin mencari pekerjaan

🌼🌼🌼

Malam harinya tepat pukul 20.00 WIB, di salah satu resto berbintang tepatnya di meja paling ujung, sudah ada seorang ibu bersama anak gadisnya yang terlihat sangat cantik yang memakai pakaian ketat sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya. Selang beberapa lama, ibu dan anak itu dihampiri oleh seseorang.

"Haii jeng...maaf ya sudah membuat jeng Reni dan Misca menunggu lama" ucap wanita itu meminta maaf karena merasa telah membuat temannya itu menunggu.

"Nggak apa-apa kok jeng...kita juga baru sampai ya kan Misca".

"Iya tante ngak apa-apa kok" ucap gadis itu sambil menyalami tangan wanita itu.

Mereka adalah bu Reni dan Misca, bu Reni adalah teman sosialita nya mama Risa, mereka sudah berteman lama sejak masih menduduki sekolah menengah atas sampai sekarang.

"Loh...Rey nya mana jeng?" Tanya bu Reni karena temannya itu datang sendirian.

"Rey sedang diperjalan kesini jeng, maklum lah Rey orang nya gila kerja...sibuk terus".

"Namanya juga presdir jeng...pasti banyak kerjaan". Ucap wanita itu lalu tersenyum.

Cukup lama berbincang-bincang, selang beberapa lama Rey akhirnya sampai menuju kearah mamanya berada.

"Mah..." ucap Rey datar

"Heii sayang sini...kenalin tante Reni dan ini anaknya Misca".

"Hallo tante..." Rey langsung menyalami tangan tante Reni dan juga tangan Misca.

"Ya ampun...ganteng bangeett ni cowok" ucap Misca dalam hati terpesona melihat ketampanan Rey. Rey yang ditatap tanpa henti oleh Misca pun merasa tidak suka ditatap seperti itu.

"Ya ampun Rey...kamu tampan sekali...sudah punya pacar belum?" ucap tante Reni

"Sudah tante...dan sebentar lagi kami akan menikah". Ucap Rey asal, karena ia tau pasti mereka ingin menjodohkan Rey dengan Misca.

Mama Risa pun langsung kaget tak percaya anaknya sudah punya pacar karena selama ini Rey tidak pernah mengenalkan seorang wanita kepadanya.

"Oh benarkah? Pupus sudah rencana kita untuk berbesan dong jeng" ucap tante Reni tersenyum, padahal dalam hatinya sangat kecewa karena ia ingin mendekatkan Misca dan Rey. Siapa yang tidak mau menjalin kedekatan dengan keluarga terkaya di negara ini.

"Lalu siapa gadis beruntung itu Rey? Apakah dari keluarga terpandang juga? Bisnis orang tua nya apa? " Tanyanya lagi.

"Kami sekeluarga tidak pernah memandang derajat jeng....siapapun itu asalkan dia dari keluarga baik-baik dan menjaga sholatnya kami akan menerima dengan senang hati" ucap mama Risa sebelum Rey menjawab, karena memang keluarga Baskara tidak pernah membeda-bedakan derajat seseorang apalagi untuk menjadi calon menantu mereka.

Misca yang mendengar perkataan mama Risa itu pun semakin membuatnya kesal, "siapa sih wanita itu..berani sekali dia awas saja...aku pasti bisa dapetin Rey" ucap Misca dalam hati.

🌼🌼🌼

Hidup belum tentu indah, langit belum tentu cerah, dan malam belum tentu banyak bintang.

Malam menyampaikan apa yang tak terpisahkan terang, sunyi memiliki gaduhnya sendiri, dan kosong tak selalu dapat disinggahi.

Setelah makan malam selesai, Ayya bangkit dari duduknya kemudian menuju ke kamarnya yang dominan berwarna putih itu, tidak luas namun terkesan rapi.

Membuka jendela kamar yang sempat tertutup rapat sebelumnya, lalu berdiam diri menatap langit yang satu pun tidak ada bintang diatas sana.

POV Ayya "ya tuhan...apa yang harus aku lakukan kedepanya, akankah seperti ini terus kehidupan kami, bukannya tidak bersyukur tapi...kasihan ibu terlalu lelah berjualan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan kami..ingin sekali rasanya bekerja mencari uang agar ibu bisa beristirahat dari lelahnya tapi sangat sulit mendapatkan pekerjaan di desa ini. Apakah aku harus ke luar kota mencari pekerjaan disana...." berlarut dengan pemikirannya sendiri membuatnya menyudahi hal itu dan menutup kembali jendela kamarnya kemudian langsung berjalan ke tempat tidur berukuran kecil itu menuju ke alam mimpi.

Malam pun berganti pagi, setelah melakukan kewajibannya yakni sholat subuh, Ayya menuju ke dapur dimana sang ibu tengah memasak untuk menu jualannya nanti.

Bu...apa yang perlu Ayya bantu?". Ucap Ayya bertanya, bu Ina pun langsung mengarahkan pandangannya ke sumber suara " eeh nggak usah nak...ibu tadi bangunnya kepagian, jadi sudah siap semua" jawab bu Ina tersenyum.

"Loh kok ibu semua yang ngerjain...Ayya jadi nggak bantuin ibu kan" ucap Ayya merasa bersalah.

"Sudah...nggak apa-apa, kamu bantu bawa kedepan aja nanti kalau hari sudah agak siangan" ucap bu Ina dengan lembut.

Siang harinya setelah sholat dzuhur, Ayya menghampiri ibunya yang tengah melipat baju-baju yang telah dicuci dan langsung membantunya. Sambil bercengkrama Ayya ingin mengutarakan isi hatinya yang tadi malam sempat membuatnya berpikir keras dan harus mengatakan kepada ibunya segera.

"Bu....

"tok...tok...tokk" belum sempat Ayya berbicara, terdengar suara pintu diketuk oleh seseorang dengan kasar sehingga membuat ibu dan anak itu saling pandang sebelum akhirnya Ayya membukakan pintu, untuk melihat siapa yang datang.

"Biar Ayya yang bukain bu" Ayya langsung menuju kearah pintu,

"Buk Ina...buka pintunya" terdengar suara wanita dengan lantang tidak henti ya mengetuk-ngetuk pintu, hingga akhirnya pintu berbuka.

"Mana ibu kamu" ucap wanita itu dengan lancangnya langsung masuk kedalam rumah tanpa membuka sandalnya.

Ibu Ina yang mendengar kegaduhan diluar segera berlari dengan cepat menuju kesumber suara.

"Bu Merry..." ucap bu Ina yang ketakutan

Bu Merry adalah orang kaya di desa mereka. Orang-orang sering meminjam uang kepadanya dalam jumlah sedikit maupun dalam jumlah banyak.

"Mana uang saya...satu tahun lalu kamu berjanji pada saya akan mengganti uang saya bulan ini..sekarang mana...mana...?" Ucap bu Merry sambil melentangkan telapak tangannya kepada bu Ina dengan meninggikan suaranya.

Ayya yang merasa kebingungan pun angkat bicara.

"Bu Merry tolong jangan seperti ini...emangnya berapa utang ibu saya?".

"15 juta..." ucap bu Merry

"15 jutaa..." Ayya melototkan matanya mendengar jumlah utang ibunya yang begitu banyak baginya.

"Bu Merry tolong kasih saya waktu lagi..saya akan melunasi semua utang saya bu tolong...saya belum punya uang" ucap bu Ina menangis memohon kepada bu Merry.

"Hah...saya tidak percaya sama kamu lagi, saya mau uang saya SEKARANG!..." ucap bu Merry semakin meninggikan ucapannya.

"Tolong kasih kami waktu 2 bulan lagi bu Merry...saya janji akan melunasi utang ibu saya" ucap Ayya yang tidak tega melihat ibunya menangis.

"Huuhh baiklah...saya kasih kamu waktu 2 bulan lagi dari sekarang, kalau sampai kamu ingkar janji siap-siap saya akan bawa ibu kamu kepenjara" ucap bu Merry tegas.

"Jangan bu....tolong jangan bawa ibu saya kepenjara..saya janji akan segera melunasi utang ibu saya" jawab Ayya ketakutan dengan ancaman bu Merry.

"Ok...saya pegang janji kamu" jawab bu Merry berdiri dan langsung pergi dari kediaman Ayya dan ibunya.

"Kenapa ibu minjam uang sebanyak itu?" Ucap Ayya tidak menyangka ibunya memiliki utang sebanyak itu.

~BERSAMBUNG~

Readers penasarankan??😁....mengapa bisa ibu Ayya meminjam uang sebanyak itu? Ayya lebih penasaran dari kita semua🤭nantikan terus eps selanjutnya yaa....

Terpopuler

Comments

Nur Jannah

Nur Jannah

bu mery kayak rentenir menor gitu ya thor

2024-09-12

1

Oppo Jst

Oppo Jst

ayo Ayya semangatt

2024-08-23

2

lihat semua
Episodes
1 Visual dan pengenalan tokoh
2 bab 1. pertanyaan itu lagi
3 bab 2. kena nyinyir ibu-ibu rempong
4 Bab. 3 Ingin mencari pekerjaan
5 bab 4. menghubungi sahabat
6 bab 5. Akhirnya sampai juga di kota metropolitan
7 bab 6. Tabrak lari
8 bab 7. Pertemuan pertama
9 bab 8. Lulus Interview
10 bab 9. Ternyata benar dia...
11 bab 10. Dasar bos dingin menyebalkan
12 bab 11. calon istri??
13 bab 12. Ikuti saja alurnya
14 bab 13. Menikahlah denganku
15 bab 14. Ikhlas atau terpaksa?
16 bab 15. Tidak salah memilih dia
17 bab 16. Mengunjungi calon mertua
18 bab 17. Membahas acara lamaran
19 bab 18. Acara lamaran
20 bab 19. Akhirnya SAH
21 bab 20. Asisten suamimu boleh juga
22 bab 21. Selalu dibuat salting
23 bab 22. Mencoba saling menerima
24 bab 23. Bucin tahap awal
25 bab 24. Hari pertama menjadi menantu keluarga Baskara
26 bab 25. Bolehkah??
27 bab 26. Seharian bersamamu
28 bab 27. Dasar mak lampir
29 bab 28. Rencana Honeymoon
30 bab 29. Berangkat honeymoon
31 bab 30. Honeymoon
32 bab 31. Apapun untukmu sayang
33 bab 32. Dasar cowok rese
34 bab 33. Kembali berkerja
35 bab 34. Ayya di fitnah mak lampir
36 bab 35. Jangan sampai suamiku tahu
37 bab 36. Kepergok asisten Dika
38 bab 37. Sebelas duabelas sama monyet
39 bab 38. Pertemuan Dika dengan seseorang
40 bab 39. Ternyata pernah bertemu sebelumnya
41 bab 40. Apa belum ada tanda-tanda?
42 bab 41. Monyet VS Belalang
43 bab 42. Bertemu lagi
44 bab 43. Chat dari siapa?
45 bab 44. Calon pelakor
46 bab 45. Cintaku mentok di kamu
47 bab 46. Takut jadi istri durhaka
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Visual dan pengenalan tokoh
2
bab 1. pertanyaan itu lagi
3
bab 2. kena nyinyir ibu-ibu rempong
4
Bab. 3 Ingin mencari pekerjaan
5
bab 4. menghubungi sahabat
6
bab 5. Akhirnya sampai juga di kota metropolitan
7
bab 6. Tabrak lari
8
bab 7. Pertemuan pertama
9
bab 8. Lulus Interview
10
bab 9. Ternyata benar dia...
11
bab 10. Dasar bos dingin menyebalkan
12
bab 11. calon istri??
13
bab 12. Ikuti saja alurnya
14
bab 13. Menikahlah denganku
15
bab 14. Ikhlas atau terpaksa?
16
bab 15. Tidak salah memilih dia
17
bab 16. Mengunjungi calon mertua
18
bab 17. Membahas acara lamaran
19
bab 18. Acara lamaran
20
bab 19. Akhirnya SAH
21
bab 20. Asisten suamimu boleh juga
22
bab 21. Selalu dibuat salting
23
bab 22. Mencoba saling menerima
24
bab 23. Bucin tahap awal
25
bab 24. Hari pertama menjadi menantu keluarga Baskara
26
bab 25. Bolehkah??
27
bab 26. Seharian bersamamu
28
bab 27. Dasar mak lampir
29
bab 28. Rencana Honeymoon
30
bab 29. Berangkat honeymoon
31
bab 30. Honeymoon
32
bab 31. Apapun untukmu sayang
33
bab 32. Dasar cowok rese
34
bab 33. Kembali berkerja
35
bab 34. Ayya di fitnah mak lampir
36
bab 35. Jangan sampai suamiku tahu
37
bab 36. Kepergok asisten Dika
38
bab 37. Sebelas duabelas sama monyet
39
bab 38. Pertemuan Dika dengan seseorang
40
bab 39. Ternyata pernah bertemu sebelumnya
41
bab 40. Apa belum ada tanda-tanda?
42
bab 41. Monyet VS Belalang
43
bab 42. Bertemu lagi
44
bab 43. Chat dari siapa?
45
bab 44. Calon pelakor
46
bab 45. Cintaku mentok di kamu
47
bab 46. Takut jadi istri durhaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!