Mau tidak mau Raya berdiri hendak keluar dari kelas, namun tangannya sudah lebih dulu di pegang oleh Niko, "Saya juga tidak mengerjakan makalah saya pak, maka saya juga akan ikut keluar" ujar Niko dengan tegas, dia tidak ingin Raya di hukum sendiri.
"Terus itu makalah siapa? Jangan pernah mendukung teman yang salah Niko, karena itu tidak lah pantas,!" Ujar Marquez dengan tegas.
"Saya tetap akan menemani Raya diluar kelas pak, jadi saya akan ikut Raya keluar."
"Baiklah silahkan saja, tapi jangan salahkan saya kalau nilai anda kali ini E dan anda tidak bisa mengikuti mata kuliah saya!" Ujar Marquez disertai tatapan tajamnya.
Raya yang mendengar itu tentu saja tidak akan membiarkan Niko dalam Masalah, dia lebih mudah menyelesaikan Masalah kampus, tapi tidak dengan Niko, "sudah Niko, kamu tidak perlu begini, gua bisa hadapi ini sendiri, ingat jangan sampai nilai kamu turun, kasian kedua orang tuamu" bisik Raya, Niko menatap Raya dengan dalam, karena pria itu merasa tidak tega pada sahabat nya ini.
"Ehem!" Marquez sengaja berdehem agar drama didepannya ini cepat usai, sehingga tidak lama Raya keluar dari sana sambil mengedipkan matanya pada Marquez saat melintas dihadapan pria itu, "Dasar gadis aneh" gumam Marquez, Dia Kembali mengajar dengan fokus sehingga tidak lama kelas Marquez usai.
"Ah semua ini gara-gara kak Zay, awas aja nanti kalau gua sudah sampai rumah, habis kau kak!" Kesal Raya, Raya menuju kantin dan menikmati semua makanan yang ada disana, Raya suka makan, namun tubuh wanita itu masih saja ideal meski sudah banyak makan di setiap harinya, sehingga tidak lama ponselnya berdering, tertera nama kakak iparnya disana, Raya segara saja mengangkat telfon itu.
"Iya Kakak ipar?"
"Ray, kamu nanti bisa langsung pulang ke mansion utama, karena papah dan mamah sudah pulang, ini Kaka juga akan kesana setelah ini" ujar Lian dari sebrang telpon.
"Baiklah" ujar Raya dengan malas.
"Hey kamu kenapa?" Terdengar jelas suara yang Raya yang malas, sehingga mengundang pertanyaan untuk sang kakak ipar.
"Raya tidak bisa ikut serta mata kuliah dosen killer kak," lapor Raya apa adanya, sejak Zay menikah Raya seakan punya teman curhat baru, yaitu Kaka iparnya sendiri.
"What!! Kenapa bisa, apa kamu berulah lagi?" Tuduh Lian, karena hampir setiap hari suaminya mendapat laporan tentang adik iparnya ini dari kampus, sehingga membuat Lian menuduh.
"Tidak, makalahku ketinggalan, mau tidak mau aku tidak bisa ikut ujian kak Marquez"
Lian yang mendengar alasan Raya terkekeh geli, sepertinya sudah hal wajar kalau Raya ketinggalan tugas kampusnya, karena ini bukan pertama kalinya.
"Tidak usah tertawa, ini semua gara-gara suami kakak itu, karena dia terus mengintrogasi ku tentang kak Marquez, membuat aku lupa membawa makalahku" kesal Raya, Raya langsung saja menutup telfonnya dan Kembali menikmati makan setengah siangnya itu.
Sudah satu jam berlalu, namun dia belum melihat sahabatnya keluar dari kelas, "kenapa lama sekali" keluh Raya.
"Dor!" Niko mengejutkan Raya, sehingga membuat Raya tersedak karena dirinya sedang minum.
"Niko! Suwek ya kau, kalau aku berhenti napas bahagia, apa kamu tidak akan bersedih!" Kesal Raya, Raya memberikan semua makanan itu pada Niko.
"Sekarang kamu harus bilang makasih padaku," ujar Niko sambil menepuk dadanya dengan bangga.
"Ogah! Makasih karena apa, toh aku tak dapat apapun dari kamu!" Malas Raya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
🔵ålmå¥råᣵʱᵃ³💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
haha aneh juga nanti kamu bucin loh pak dokter🤭🤣🤣🤣
2024-09-08
0
🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅
ternyata Lian sudah tau kebiasaan raya yg teledor 😂hafal bgt sama tabiat si raya yg asal dan barbar 😂
2024-09-08
0
Ning
Kira2 apa yang sudah Niko lakukan buat raya? 🤔 apa mungkin Niko memohon sama marquez untuk memberikan raya kesempatan? 🤔
2024-09-07
0