Di dalam kereta, Da Mi menyandarkan kepalanya, menatap ke jendela mengingat semua kenangan pahitnya tentang Sang Jun.
Berpikir, mengapa dia begitu tega meninggalkan ibunya demi memiliki wanita lain yang lebih kaya.
Meskipun dia pernah tinggal bersama mereka, tapi, tak sedikitpun Sang Jun pernah membela Da Mi dan merangkulnya layaknya seorang anak.
Da Mi menelan saliva mengingat kelahiran Yu Na, mereka terlihat bahagia, sampai-sampai lupa meninggalkan anak 7 tahun di rumah sendirian, untuk beberapa hari.
Berniat benci pada adiknya itu, tapi ternyata setelah beberapa bulan kelahirannya, Yu Na pun sama, diabaikan karena kesibukan mereka. Da Mi yang akhirnya merawat Yu Na sejak bayi.
Hae Ri dan Sang Jun selalu bertikai perihal mengurus mereka. Tapi Da Mi berusaha tetap diam dan merawat adiknya dengan baik.
Da Mi menghela keras, dia turun dari kereta dan menatap langit yang sudah gelap.
Sampai di dekat rumahnya, Da Mi berjalan perlahan. Lagi-lagi seseorang mengikutinya seolah memastikan dia pulang dengan aman.
Tapi Dong Ju datang dengan sepeda motornya sepulang kerja.
"Hei Da Mi! Kau baru pulang? " serunya.
Tapi Da Mi terus berjalan, tak menjawabnya.
"Hei.... ayo naik, rumah masih jauh! " Dong Ju tetap mengikuti nya.
Da Mi menoleh, dengan lemas dia duduk di belakangnya.
Da Mi yang tidak biasanya memeluk Dong Ju, kini memeluknya dengan erat. Tak lama setelah melaju, Da Mi membenamkan wajahnya ke punggung Dong Ju kemudian menangis.
Dong Ju terkejut, dia berhenti sejenak, terheran dengannya. Ingin bertanya apa yang terjadi, tapi kemudian melaju lagi perlahan, membiarkan Da Mi menangis lebih lama di punggungnya.
Akhirnya setelah berkeliling untuk membuat Da Mi meluapkan semua kesedihannya, mereka sampai di depan rumah Da Mi.
"Sudah lebih baik? " tanya Dong Ju.
Da Mi hanya mengangguk, kemudian dia memakai bahasa isyarat berterima kasih padanya.
"Iya sama-sama" Dong Ju yang sudah terbiasa dengan bahasa isyarat langsung menjawab.
Da Mi masuk dan menutup pintu rumahnya.
"Ada apa dengannya? Kenapa bisa menangis begitu lama, sampai aku harus berkeliling tiga kali" gumamnya.
Tapi Dong Ju teringat Ha Joon yang kemarin datang dan langsung pergi lagi.
"Apa karena dia? Apa proyeknya dibatalkan? Taruhan apa? Kenapa Da Mi bisa menyukai nya? "
Dong Ju terus bicara pada dirinya sendiri, tanpa mendapatkan jawaban apapun. Dia pulang memasukkan motornya ke rumah.
Seruan ibunya terdengar hingga keluar, Dong Ju lupa membelikan lobak putih untuk ibunya. Jelas dia mendapatkan omelan lagi dari ibunya.
"Maaf bu, aku benar-benar lupa! " suara Dong Ju terdengar hingga ke rumah Da Mi.
#
"Apa? Sudah ku duga itu bukan mimpi" ucap Ha Joon setelah keluar dari kamar mandi.
Dia sekarang yakin bahwa tadi Da Mi benar-benar datang dan dipeluknya, setelah Hyun Jin menceritakannya.
"Lagipula apa yang terjadi, kenapa kau begitu stress dan mabuk begitu banyak. Jika bukan minum di rumah, aku sudah melarang mu tadi malam" Hyun Jin mengomel.
Ha Joon duduk lemas.
"Dia bilang dia tidak menyukai ku, dia tidak tertarik menjalin hubungan dengan ku" jawab Ha Joon.
Hyun Jin terkejut sekaligus heran, tapi kemudian ingat saat dimana Ha Joon tak sadar tak menutup telponnya. Dia pun berpikir bahwa Da Mi sudah tahu Ha Joon hanya mempermainkan dirinya.
Hyun Jin berencana untuk membiarkannya, tapi dia merasa bahwa Ha Joon sudah benar-benar jatuh cinta pada Da Mi.
"Jangan katakan kamu sudah jatuh cinta padanya" Hyun Jin menunjuk dengan spatula.
"Kamu masak sup pengar ini? " tanya Ha Joon yang mengabaikannya.
"Hei Ha Joon si, kamu jawab pertanyaan ku dulu" Hyun Jin memaksa.
"Ahhh, pasti Da Mi yang buat" ucap Ha Joon sambil tersenyum senang.
"Ini membuatku gila, kamu sudah gila" Hyun Jin melempar celemek dan duduk di meja makan.
Ha Joon menyeruput supnya.
"Aaahhhh, supnya sedap sekali. Dia pandai memasak ternyata" puji Ha Joon.
Hyun Jin semakin kesal.
"Sudaaahlah, tenang saja. Lamborghini dan rumah di Jeju akan segera aku dapatkan. Jangan khawatir" ucap Ha Joon menikmati makanannya.
Hyun Jin heran dengan sikap temannya itu.
#
\=Aku ingin membicarakan tentang rumah pelangi, datanglah ke YESS Aku syuting di sana\=
Da Mi membaca pesan dari Ha Joon dengan mata yang sembab.
Da Mi membalas dan menolak dengan alasan akan ada donatur yang datang dari kotanya.
\= Siapa? Kenapa kamu tidak membicarakannya dengan ku? Bukankah aku juga harus tahu? Aku akan datang ke sana \= balas Ha Joon.
Da Mi membalas lagi.
\=Tidak perlu, dia hanya menyumbang beberapa ribu, tidak seperti kamu dan teman-teman mu, berjuta-juta\=
Da Mi menaruh ponselnya dan pergi mandi.
Dong Ju menunggu di depan rumahnya dengan sebuah kotak makanan di tangannya.
Da Mi sudah siap hendak pergi, dia melihat kotak makan di tangan Dong Ju, perutnya pun berbunyi.
"Hehe" Da Mi tersenyum bodoh karena suara perutnya terdengar.
"Aku tahu pasti kamu lapar setelah menangis seperti semalam" ucap Dong Ju menyerahkan kotak makannya.
"Ibu mu akan marah jika tahu bekal mu aku makan" ucap Da Mi menolak.
"Ibu membuatkan itu untuk mu" ucap Dong Ju kemudian menyalakan motornya.
"Kenapa? " tanya Da Mi yang memang terkejut.
"Entah, dia bilang kau harus banyak makan jika banyak pekerjaan" jawab Dong Ju seraya memasang helm untuknya.
"Dia bicara seperti itu? " tanya Da Mi tak percaya.
"Hmmm" angguk Dong Ju.
Da Mi mencicipi sedikit sarapannya di jalan, kemudian mereka pergi ke proyek dan menemui beberapa orang yang juga ingin menyumbang.
Dalam pertemuan itu, ada seseorang yang membuat Da Mi merasa tak asing. Dia terus menatap ke arahnya yang duduk di sudut ruangan.
Pakaiannya sangat rapi, jelas bukan jas biasa. Da Mi yakin dia datang dari jauh, bukan dari Busan.
Dia merasa tak asing dengan wajahnya, tapi Da Mi tak yakin. Ingin menyapa, tapi apa yang dia jelaskan belum rampung.
Selesai dengan pertemuan itu, Da Mi memberi hormat dengan membungkuk di hadapan semua yang datang. Mereka pun pergi, termasuk pria yang Da Mi tatap. Dengan tersenyum dia pergi melewatinya.
"Seperti tak asing melihatnya" gumam Da Mi.
"Ada apa? " tanya Dong Ju.
"Tidak..., bukan apa-apa, ayo pulang. Aku juga harus memeriksa ladang" Da Mi terburu-buru.
Merekapun juga pergi.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Suka Baca
yang suka ngikutin di sebelumnya ya
2024-09-10
0