Episode 2

Da Mi bangun pagi sekali, entah kenapa dia menjadi sangat semangat saat seseorang peduli tentang rencanya membuat Rumah Pelangi.

Senyumnya tersungging, dia meregangkan ototnya menghadap ke jendela yang telah dia buka. Pemandangan ladangnya membuat dia kembali tersenyum.

Da Mi bersiap untuk memulai hari ini dengan ceria.

"Pagi Da Mi!" Sapa beberapa petani yang bekerja untungnya.

"Pagi....! " senyum Da Mi membuat mereka terheran.

"Ayoo, kita selesaikan ini semua lebih cepat! " Da Mi bersemangat.

Dia dan para pegawainya, panen sawi putih dan menyimpannya di gudang. Setengah hari saja Da Mi melakukannya. Dia hendak membuat proposal untuk Rumah Pelangi nya.

Sampai di rumah, Da Mi langsung menelpon Kang Mirae, putri dari bibi nya Kim Ha Ni. Sebenarnya teman dari ibunya, tapi sudah seperti keluarga sendiri.

"Ya! " jawab Mirae yang baru bangun tidur.

"Yang benar saja, kau belum bangun? " teriakan Ha Ni terdengar oleh Da Mi.

"Bibi menjadi alarm mu atau telpon ku? " tanya Da Mi.

"Kalian berdua selalu mengganggu ku" Mirae menutup kepalanya dengan selimut.

"Kau harus bertanggungjawab" ucap Da Mi.

"Kenapa? " tanya Mirae.

"Kau memberikan nomor telpon ku pada aktor itu, kau harus bertanggungjawab membantu ku masuk ke YESS" ucap Da Mi.

"Dia benar-benar ingin bertemu dengan mu? " Mirae membuka selimutnya, terkejut dengan kabar itu. .

"Hmmm, dia mengirim pesan dan ingin segera menemui ku" jawab Da Mi.

Mirae tertegun, mengingat bagaimana Ha Joon menyapanya dan meminta tolong padanya untuk mencari tahu tentang Da Mi dan nomor telponnya. Dia tahu Mirae berteman dengannya di sosial media.

"Kapan kau akan datang? " Mirae bangun meraih handuknya.

"Mungkin seminggu lagi, aku masih harus panen berberapa petak ladang lagi" jawab Da Mi.

"Baiklah, aku akan membantu mu masuk ke YESS. Tapi berjanjilah kau juga akan membujuknya untuk datang ke acara ku" Mirae membuat kesepakatan.

"Hei, aku bahkan harus membuat dan menunjukkan proposal Rumah Pelangi padanya, kau meminta ku untuk membujuknya juga" Da Mi mengeluh.

"Lakukan saja, dia akan menuruti semua permintaan mu" Mirae yakin.

Ha Ni memperhatikannya dengan mengerutkan dahi.

"Da Mi akan datang? " Ha Ni senang.

"Diam ma, aku sedang bicara dengannya" Mirae mengabaikannya.

Tapi Ha Ni tak bisa mengalah, dia mengambil ponselnya dan langsung bicara pada Da Mi.

"Da Mi ahh! " seru Ha Ni.

Mirae kesal, dia hendak mengambil kembali ponselnya, tapi Ha Ni menahan wajahnya dengan tangan. Dengan isyarat, Ha Ni menyuruh Mirae untuk pergi mandi terlebih dahulu.

"Ya, bi, aku di sini" jawab Da Mi.

"Kau akan tinggal di Seoul untuk beberapa minggu kan? Tinggal bersama ku ya, aku rindu masakan mu" ujar Ha Ni.

"Bii.... yang benar saja, aku dibujuk tinggal di sana karena masakan ku saja? " Da Mi mengeluh.

"Hahaha, tapi benar sayang, aku benar-benar merindukan mu" Ha Ni tertawa.

"Yu Na akan ikut dengan ku, apa tidak akan menyusahkan kalian? Bukankah Yu Ri juga sudah kembali dari Australia? " Da Mi merasa akan merepotkannya.

"Tidak apa-apa, mereka akan tidur di sofa dan kalian tidur di kamar mereka" ucap Ha Ni.

Yu Ri yang baru pulang bekerja, melirik mendengar ucapan ibunya.

"Ma....! " Yu Ri mengeluh.

"Datang lebih cepat, bawakan kimchi juga ya! " Ha Ni meminta janji.

"Baik bi, tunggu aku ya! " Da Mi menutup telponnya.

#

Yu Na baru pulang dari tempatnya bekerja.

"Aku sudah mengundurkan diri" ucap Yu Na senang.

"Apa? " Da Mi terkejut.

Menyusul Dong Ju datang setelahnya.

"Hmm, dia mengundurkan diri" Dong Ju duduk karena lelah.

"Kau tidak perlu mengundurkan diri, cukup izin satu minggu saja" keluh Da Mi.

"Tidak, kita akan tinggal lama di Seoul, aku akan mencari pekerjaan di sana" ucap Yu Na yakin.

Da Mi dan Dong Ju saling menatap.

 #

Ha Joon menonton video pernyataan Da Mi lagi. Dia tersenyum, senang akhirnya akan bertemu dengan nya.

"Cantik juga" ucap Michael, temannya tiba-tiba ada di belakangnya.

Ha Joon menoleh, kemudian memperhatikan wajah Da Mi dalam video.

"Aku ingin menantang mu, jika kamu bisa membuatnya memberikan segalanya padamu, aku akan memberikan Lamborghini merah ku padamu" ucap Michael dengan membuat tanda kutip dengan dua jarinya.

Ha Joon menoleh.

"Apa maksud tanda jari itu?" tanya Ha Joon.

"Jangan pura-pura polos, itu.... sampai satu ranjang" jawab Michael.

"Heii, jangan bersikap seperti itu, dia gadis desa" Ha Joon tak suka sikap Michael.

"Aku tahu. Aku kenal dia, dia cucu seorang militer yang cukup berwibawa. Aku tahu karena pernah ke sana bersama kakek ku, ya itu dia, Kim Da Mi, cucu dari Kim Seok Jin" jelas Michael sembari duduk bertumpang kaki.

"Kau mengenalnya? " Ha Joon tak yakin.

"Hanya tahu, tidak terlalu kenal" Michael pun merasa tak yakin.

"Dia kaya dengan ladang, tapi sederhana. Mungkin Kim Seok Jin sudah meninggal. Sudah lama sejak itu aku tak kesana" lanjut Michael terlihat menyibukkan diri dengan ponselnya.

Ha Joon tak bergeming, dia tergiur dengan Lamborghini milik temannya itu, kemudian dia hanya menatap Da Mi dalam ponselnya.

#

"Kamu serius akan menemuinya? " tanya Dong Ju.

Da Mi yang sedang memasak hanya mengangguk sambil mencicipi masakannya.

"Apa tak berbahaya? Untuk apa aktor tampan seperti dia ingin menemui mu? " Dong Ju ragu.

"Dia ingin membantu ku mewujudkan rumah pelangi" jawab Da Mi.

Dong Ju terperanjat.

"Benarkah? " dia tak percaya.

"Hmmm, dia mengirim pesan dan mengatakan itu. Tentu saja itu sangat aku terima permintaannya itu" jelas Da Mi senang ada juga yang memperhatikan hal yang sama dengannya.

"Kamu harus berterima kasih pada ku eonni! " ucap Yu Na.

Da Mi dan Dong Ju menatapnya.

"Karena aku merekam kejadian itu, kau jadi terkenal sekarang" ucap Yu Na bangga.

Da Mi menyeringai.

"Ya, ya terimakasih banyak Yu Na ku sayang" ucap Da Mi.

"Hei, bagaimana jika aktor itu hanya mempermainkannya? Kau mau bertanggungjawab? " Dong Ju menunjuk Yu Na.

"Hei tetangga! Apa yang kau lakukan di sini, pulang sana. Nanti ibu mu marah jika tahu kau ada di rumah kami. Kau mau dia menghina eonni lagi? " Yu Na tak menjawab ucapannya, malah mengusir Dong Ju.

Da Mi menatap Dong Ju yang kesal dengan ucapan Yu Na.

Teringat beberapa kali memang ibunya selalu melarang Dong Ju bergaul dengannya. Entah apa alasannya, tapi Da Mi tetap menjadi teman Dong Ju.

"Baik, aku pergi. Tapi kabari aku jika kamu pergi ke Seoul" ucap Dong Ju.

Da Mi tersenyum kemudian mengangguk.

Dong Ju pergi setelah memakan roti dan sup jamur yang Da Mi buat.

Yu Na menepis tangannya, namun Dong Ju berhasil mengambil satu roti lainnya dan pergi.

"Dasar! " Yu Na kesal.

"Makan! " Da Mi menyuruh Yu Na duduk.

"Kau akan bawa kimchi untuk Wi Ha Joon? " tanya Yu Na sambil makan.

Da Mi terdiam, dia malah memikirkan tentang rumah pelangi impiannya.

"Eeoonni! " Yu Na melambaikan tangan di depan wajah Da Mi.

"Hmmm? " Da Mi hanya menatap.

"Kau akan bawa kimchi untuk aktor tampan itu? " tanya Yu Na lagi dengan sedikit kesal kali ini.

"Bawa saja, di lemari es banyak kimchi yang belum kau makan" jawab Da Mi.

"Heii, kamu harus membuatnya khusus. Buat dengan resep yang paling enak" ucap Yu Na.

Da Mi menggigit bibirnya, tak tahu lagi harus bereaksi seperti apa atas sikap Yu Na yang sangat mengistimewakan Wi Ha Joon.

"Baiklah, baiklah. Aku akan buat. Tapi kamu harus membantuku panen kali ini" ucap Da Mi.

"Siap bos! " Yu Na memberi hormat padanya.

Da Mi tersenyum. Melihat adiknya sangat bersemangat, dia jadi tak ingin membuatnya sedih jika tahu sebenarnya dia tak begitu suka pergi ke Seoul.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>

Terpopuler

Comments

Ini cinta

Ini cinta

masih nyimak

2024-09-10

0

Apa liat-liat?!

Apa liat-liat?!

hm,,, kaya, punya ladang, cucu militer, tapi rumah pelangi nggk bisa buat, kayaknya agak janggal.

2024-08-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!