...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
......WARNING 21+......
Gadis itu menjerit saat dirinya didorong kasar ke ranjang oleh pria itu. Dimana Queensha kesakitan saat Azkio mengukungnya dibawah sana dalam jelaga menggelap.
"Lepaskan? Tentu, aku akan melepaskan semuanya sampai tak ada yang tersisa dari tubuhmu."
"Tidak, Azkio aku mohon jangan!!" Queensha meringis terisak saat pria itu mengecupi lehernya.
"Apa?? Bukankah kau tidak suka saat aku menyentuh wanita lain??
Azkio menangkup wajahnya membuat keduanya bersitatap dimana Queensha tak bisa mengalihkan atensi saat pria itu menuntunnya.
Air mata Queensha telah jatuh terlalu banyak.
"aa, aku itu.."
"Jadi, bagaimana kalau kau saja sebagai gantinya heum?" ucapnya seraya berbisik sensual ditelinganya.
Queensha merinding sekarang, dan ia resah saat Azkio mulai menciumi dirinya dengan agresif dalam bisikan.
"Aku berjanji padamu tak akan menyentuh wanita lain selain dirimu, bagaimana?"
Sampai akhirnya Queensha tak punya pilihan selain mengiyakan, bukankah itu lebih baik untuknya walau harus menahan sakitnya?
Dan Azkio memiliki kesenangan baru setelahnya.
Gadis itu terlalu naif dengan segala pemikirannya yang polos dan jujur.
Dan lihat sekarang!
Betapa bodonya gadis itu mengangkang bak seorang jalang untuknya yang begitu mudah percaya akan ucapannya.
Queensha mungkin menahan sakitnya tapi dia menoleransi semua perlakuan Azkio padanya sekarang.
"Kau benar-benar perawan, huh?"
Queensha hanya beresemu malu saat Azkio sibuk mengeluar masukan berulang kali dibawah sana. Menjadikannya surga duniawi dimana keduanya saling menikmati diri.
Dimana Azkio menyentuhnya dalam kilat gairah membara pertama kalinya.
Meski Queensha tahu kalau pria itu tak sekalipun mencintainya, setidaknya disaat bercinta seperti inilah ia mendapatkan kasih sayang pria itu walau hanya sementara.
Ironi.
Tapi Queensha tetap menjalani. Dan kabar baiknya----- Azkio sejak saat itu, tak lagi datang ke bar ataupun pergi minum bersama para wanita penghibur.
Pria itu sibuk dengan bisnisnya dan lebih sering pulang hanya untuk menyentuhnya.
Queensha juga sedikit lega saat Azkio sudah jarang membeli obat-obatan lagi karena kesibukannya. Sekalinya pulang, pria itu akan mengajaknya bercinta semalaman sampai dirnya pingsan tak sadarkan diri.
Gadis itu bahkan sudah hapal dengan kebiasaan Azkio yang lebih sering kecanduan berhubungan badan pada dirinya sekarang, meski Queensha tahu ini salah-------
Tapi setidaknya ini lebih baik walau hati dan tubuhnya rusak demi merubah kebiasaan buruk Azkio.
Pria itu jadi sering berinteraksi dengannya, mengajaknya berbincang sehabis bercinta yang membuat Queensha merasa hangat dan nyaman.
Seakan membuatnya lebih dekat, walau Queensha tahu pria itu hanya memanfaatkan tubuhnya untuk kesenangan semata.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sampai suatu hari------
"Jadi, kau akan balapan lagi?" Queensha tentunya marah saat Azkio tiba-tiba membooking line balapan untum malam ini.
Pria itu sibuk menelpon diponselnya lantas menoleh dengan cuek. "Emailnya akan ku kirim segera, proyeknya juga sudah di ajukan tinggal menunggu persetujuan, iya terimakasih nanti aku bahas di meeting lebih lanjut, terimakasih."
Melihat Queensha cemberut dihadapannya, Azkio lantas mematikan ponselnya.
"Pergilah, jangan menggangguku Sha."
"Aku bertanya padamu, kau pergi balapan lagi??" tukas Queensha seraya menghalangi langkah pria itu.
Azkio menghela, menepuk rambut Queensha sekilas. "Aku harus bekerja sekarang."
"KAK KIO !!!" pekik Queensha seraya melempari pria itu brosur tebal yang dipegangnya.
PLETAK !
"Aw!!" Azkio meringis saat kepalanya terkena lemparan brosur itu tepat mengenai dahinya.
"Kau! kau sudah janji padaku untuk tidak balapan lagi kan??" suaranya meninggi dimana Azkio yang mengusap-ngusap kepalanya harus menutup telinga akibat lengkingan gadis itu.
Azkio mengehela nafas, "Kapan aku bilang begitu?"
"Kapan? Kau lupa ya saat waktu kita bercinta pertama kali kau bilang begitu!!"
Pria itu menatapnya dalam kerlingan, "Iyakah? Seingatku tidak bilang akan berhenti balapan seperti itu?"
"Haisshh" kau ini benar-benar-----"
Cup.
DEG.
Queensha membulatkan matanya saat Azkio menunduk padanya.
Bukan untuk mengecup bibirnya-----tapi, mencium dada kanannya sekilas.
"Sudah ya, aku pergi dulu."
Dan bantingan keras terdengar saat Azkio menutup pintu, dimana Queensha mengamuk setelahnya.
"BAJINGAAAN!!"
Azkio hanya mengulas senyum nakalnya seraya berlalu pergi untuk memulai rapatnya.
Entah sejak kapan, rasanya menggoda Queensha jauh lebih baik menyenangkan dari sekedar kebiasaan-kebiasaan buruknya dulu.
Bersambung....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
🍁vb ⨀⃝⃟⃞🌸
azkio mulai nyaman sama queenshaa mungkin sudah jatuh cinta tanpa disadarinya
2024-08-05
0
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Beuh Tobat Tomatt
2024-08-04
0
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
sepertinya azkio mulai jatuh cinta
2024-07-30
0