...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Keluar." ucap Azkio dengan mata redupnya.
DEG
Emosinya terlihat karena moodnya memburuk sekarang.
Dan dua wanita itu semakin mengulas senyum saat Azkio bersuara. Meminta Queensha keluar dari kamar itu.
Perlahan, gadis itu bangkit dengan wajah tertunduk dalam lemasnya, hatinya sakit bukan main.
Membuatnya begitu lemah dan hancur seketika.
Queensha mungkin bisa menolerir kelakuan suaminya yang diluar batas seperti yang biasa ia lakukan, tapi untuk satu ini--------
Gadis itu tidak bisa !!
Dia tidak bisa melihat Azkio bercinta dengan wanita lain.
Itu menyakitkan untuknya.
Tapi apa ini??
Tes
Ia tak kuasa menahan tangisnya.
Azkio menghela napas, menatap Queensha yang terlihat menangis lebih banyak disana. "Bukan kau. Tapi dua Pelacur ini."
DEG
"Keluar sebelum aku membunuh kalian berdua disini."
Suara dalam itu jelas membuat kedua wanita itu langsung bergidik ngeri, mereka dengan kikuk sekaligus menahan malu akhirnya pergi saat jay----- Sekretaris sekaligus teman dari Azkio langsung menyeret dua wanita itu.
Azkio memberi isyarat pada jay untuk menutup pintu, dimana Queensha mematung dalam bingung sekaligus terkejut dan lega secara bersamaan.
"Mau sampai kapan kau disana?"
"...."
Queensha mendongak saat melihat Azkio menghampirinya dengan pakaian yang telah berantakan.
Dimana kancing kemejanya terbuka akibat ulah para wanita tadi.
Queensha menepis tangan Azkio yang hendak meraihnya. Menatapnya dengan amarah dan air mata yang terlihat. "Mau sampai kapan kamu begini kak?"
"...."
"Mau sampai kapan kamu merusak dirimu sendiri? Hiks.."
Azkio terdiam, memilih mundur darinya dan berbalik menuju sofa diruangan kamar mereka.
"kak, kalau kamu menikahiku hanya untuk kau sakiti begini lebih baik ceraikan aku dan biarkan aku pulang."
Dan Queensha kembali terisak saat pria itu mengabaikannya. "Bukan kah kau benci padaku? Bukankah kau risih dengan keberadaanku? Lepaskan saja aku kak! Setidaknya, jangan biarkan aku mati konyol bersamamu."
"....."
Azkio memejamkan matanya, pusing. Seraya mengurut kepalanya yang pening dia bersandar pada sofa mewah dibelakangnya.
"Aku menikah bukan untuk kau permainkan begini, dan aku menghormati Ayahmu karena beliau orang baik yang berjasa untuk keluargaku di panti. Aku tulus menerimamu, tapi apa ini? Kau mempermainkan hatiku."
Azkio terkekeh mendengarnya, pria itu lantas menatapnya dengan sinis.
"Mempermainkan? Cih, aku bahkan tidah pernah merasa harus bertanggung jawab akan perasaanmu padaku."
Queensha terhenyak
Dan Azkio bersedekap dingin.
"Kau sendiri yang jatuh cinta padaku, kenapa aku yang harus repot memberikan hal itu? Semua itu salahmu bisa-bisanya mengharap cinta pada orang sepertiku."
DEG.
Queensha meremas genggamannya kuat, mengepal dalam sembilu yang begitu perih rasanya. saat perasaannya begitu diremehkan oleh pria yang kini memejamkan matanya.
Hening tercipta, sampai Azkio yang terpejam kini membuka mata saat tak mendengar lagi balasan.
Ia melihat Queensha yang kini duduk dilantai seraya membuka kopernya, memasukan pakaian miliknya dengan air mata tanpa suara.
Azkio menaikan alisnya, bingung dengan apa yang tengah dilakuan gadis itu dijam tiga pagi begini.
"Mau kemana kau?"
"....."
Queensha tak menjawab, memilih memasukan pakaiannya yang lain pada koper dalam tangisannya.
"Queensha kau mendengarku? Kau mau kemana-----"
"LEPAS !!" Azkio terhenyak saat dirinya kembali di tepis Queensha yang kini wajahnya penuh air mata.
"Beraninya kau berteriak padaku?!"
"...Hiks"
"Kau pikir kau siapa?" tukas Azkio dingin seraya menarik kasar dagunya.
Queensha menangis seraya menahan jemari pria itu yang menguat pada rahangnya. "sakit.. Ini sakit kak, tolong lepaskan kak...."
Hingga.
BRUKK !!
Bersambung....
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
🍁vb ⨀⃝⃟⃞🌸
ku kira sadar azkio ternyata belum
2024-08-05
0
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
setelah kehilangan baru tau rasa
2024-08-04
0
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
bruukk.apaan tu....👀👀
2024-07-30
0