Bab 5 Mimpi Lastri

Di taman istana rukmini dan pangeran hanggara patih terlihat duduk berdua di pinggir kolam menikmati jernih nya air kolam yang air nya langsung mengalir dari pengunungan belakang istana.

" Sekar Arum, Betulkah Kamu Mau Menjadi Istriku ? " lontar pangeran hanggara patih pada rukmini.

" Betul Pangeran, Saya Bersedia Menjadi Istrimu Asalkan Pangeran Akan Selalu Setia Kepadaku." sahut rukmini memandang pangeran hanggara patih.

" Percayalah Padaku, Saat Aku Melihatmu Aku Sudah Cinta Dan Hendak Menjadikanmu Istriku."

Rukmini tersenyum kearah pangeran hanggara patih, pangeran hanggara patih membalas senyuman rukmini dan menggenggam jemarinya dan berucap lembut " Kakek Akan Menikahkan Kita, Tidak Lama Lagi Kamu Akan Menjadi Ratu Di istana Ini Sekar Arum, Semua Penduduk Di Istana Kancana Ini Akan Patuh Apapun Yang Kamu Perintahkan."

" Betulkah Pangeran " pungkas nya tak percaya.

" Betul Sekar Arum, Apakah Kamu Sudah Yakin Akan Tinggal Selamanya Bersamaku Di Istana Ini, Apa Kamu Tidak Rindu Desamu." Tandasnya penuh tekanan.

" Aku Yakin Pangeran! Dan... Desa? Desa Siapa Yang Pangeran Maksud ? Bukankah Tempatku Disini?." tanyanya binggung.

Sebetulnya Pangeran hanggara patih hanya mengetest ingatan rukmini saja karna dia tidak mau rukmini ingat desanya dan orang-orang yang di cintainya sehingga bisa saja rukmini meninggalkan nya.

padahal ingatan rukmini tentang desanya, simboknya dan semua orang yang dekat dengannya sudah habis tak bersisa semenjak kakek lingga memerintahkan dayang memberinya air minum saat ditaman istana. Air tersebut sudah dijampi jampi kakek lingga untuk menghapus ingatan rukmini.

terdengar suara terompet yang memekakan telinganya , rukmini yang baru pertama kali mendengarnya begitu kaget dan menutup telinganya karna penasaran rukmini memanggil seorang dayang yang berdiri didepan pintu kamarnya setelah si dayang mendekat rukmini bertanya. " Dayang Nawang Itu Suara Apa ? " tanya rukmini pada dayang nawang.

" Itu Suara Terompet Putei." jelas dayang nawang.

" Suara Terompet Buat Apa, Kenapa Aku Baru Mendengar Nya Sekarang."

" Terompet Itu Dibunyikan Saat Akan Ada Acara Pernikahan." pungkas dayang nawang.

" Pernikahan? Pernikahan Siapa!?Pernikahan Dayang Nawang Yaa Hihi.. " Tawa rukmini.

" iiiiii... Putri Suka Bercanda Juga, Bukan Aku Lah Yang Akan Menikah Tapi Putri Dan Pangeran Hanggara Patih ." kelit nawang sembari mengerak gerakan dagunya .

Wajah rukmini bersemu merah dan tersenyum sendiri membayangkan dirinya akan menikah dengan pangeran Hanggara Patih. dayang nawang yang melihat rukmini tersenyum malu-malu juga ikut tersenyum. tatapan dayang nawang memancarkan rasa iba pada rukmini yang tidak lagi mengingat darimana asalnya.

" 𝘒𝘢𝘴𝘪𝘢𝘯 𝘚𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘎𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘐𝘯𝘪, 𝘗𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘖𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘛𝘶𝘢 𝘕𝘺𝘢 𝘚𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘬𝘩𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘕𝘺𝘢 𝘋𝘢𝘯 𝘔𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘚𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘒𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘈𝘱𝘢𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘎𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘚𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘊𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘋𝘢𝘯 𝘉𝘢𝘪𝘬 𝘏𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢. 𝘔𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘐𝘵𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘔𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘒𝘢𝘬𝘦𝘬 𝘓𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘔𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘩 𝘕𝘺𝘢 𝘔𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘐𝘴𝘵𝘳𝘪 𝘗𝘢𝘯𝘨𝘦𝘳𝘢𝘯 𝘏𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘗𝘢𝘵𝘪𝘩." gumamnya lirih.

Dayang nawang menggeserkan badannya hingga lebih dekat lagi dengan rukmini sambil membisikkan sesuatu di telinga rukmini. " Putri Gadis Yang Paling Beruntung Karna Berhasil Meluluhkan Hati Pangeran. Banyak Loh Putri Putri Dari Istana Tetangga Yang Mengharapkan Diperistri Pangeran Hanggara Patih Dan Mereka Semua Sangat...........Cantik Tapi Tak Seorang Pun Yang Pangeran Hanggara Patih Sukai , Aku Tidak Tahu Kenapa Pangeran Tidak Tertarik Pada Putri Putri Kerjaan Tetangga."

" Yang Bener Dayang "

" Benar Putri " rukmini merasa tersanjung mendengar penuturan dayang nawang.

...----------------...

Malam hari didesa rukmini tampak para pria duduk di pos ronda sambil minum kopi pemberian warga. semenjak hilang nya rukmini mereka mengadakan ronda setiap malam karna ada desas desus penculikan gadis-gadis di desanya. walaupun sudah 3bulan rukmini menghilang namun tidak pernah ada warga yang melapor bahwa anak gadis-gadis nya menghilang tapi sebagian warga yang siap siaga mereka tetap sukarela melakukan nya malam dan dinginnya udara malam tidak membuat bapak bapak yang mendapatkan giliran ronda bermalas-malasan dipost . mereka bergiliran memantau rumah warga . malam ini giliran jupri, sapri daman dan udin ngeronda. saat mereka sedang asyik menikmati kopi dan pisang goreng yang dibawa ibu lurah tiba-tiba udin nyeletuk.

" Malam Ini Kok Dingin Sekali Ya ? Rasanya Sampai Masuk Kedalam Tulang-Tulangku. Padahal Aku Sudah Minum 2 Gelas Kopi."

" Iya Nih Bulu Kudukku Juga Tiba-tiba Meremang Semua." Timpal daman.

" Alahhh.. Itu Hanya Perasaan Kalian Berdua Aja Malahan Dari Tadi Aku Kegerahan." Sambung jupri.

" Tapi Betul Ko Pri Aku Merasa Malam Ini Aneh Sekali ." Potong sapri sembari menyimuti badan nya dengan sarung.

Saat mereka sedang asyik berdebat tiba-tiba dari jauh terdengar musik tradisional.

" Eee... Kalian Diam Dulu Coba Dengar Baik-baik Seperti Ada Suara Musik." Celetuk sapri mencoba menegur ketiga temannya yang masih berdebat masalah suasana.

Jupri, daman dan udin akhirnya berhenti bicara mereka menajamkan pendengarannya yang kebetulan malam ini begitu sunyi tiada suara warga satupun yang terdengar hanya suara jangkrik dan burung hantu seakan nyanyian malam ini untuk warga desa.

" Iya Sap, Aku Juga Dengar Tapi Kira-kira Suaranya Dari Arah Mana Ya." daman balik bertanya pada sapri.

" Sepertinya Dari Arah Hutan. Siapa Yang Memainkan Musik Di Dlam Hutan Malam-malam Begini, Lagi Pula Yang Punya Radio Hanya Kepala Desa, Pak Lurah Dan Haji Sobri Lagi Pula Rumah Mereka Kan Di Sebelah Sana Bukan Di hutan." Seloroh jupri sambil menunjuk arah rumah kepala desa, haji sobri dan pak lurah yang berlawanan arah terdengar nya suara musik itu. walaupun rasa takut mulai menghantui dirinya.

" Kali Aja Ada Warga Desa Sebelah Yang Lagi Hajatan." ujar sapri mencoba menghibur ketiga temannya juga dirinya padahal bulukuduknya sudah berdiri dari tadi.

" Kok Jadi Serem Ya." pungkas damang kembali.

Tiba-tiba terdengar suara lolongan anjing bersahutan sahutan dari dalam hutan dimana pohon tua itu berdiri kokoh. di dalam kamar yang begitu luas tampak lastri tidur dengan gelisah sebentar bentar balik kiri lalu balik lagi ke kanan.

" Lastri, Aku Akan Menikah Dengan Pangeran Yang Sangat Tampan. Kamu Datang Yah Bersama Sari, Ningsih Dan Simbokku Aku Sangat Bahagia Kalau Kalian Mau Datang Jangan Lupa Yah." rukmini berlalu meninggalkan Lastri yang berdiri mematung tanpa bisa mengucapkan apapun. setelah rukmini menjauh barulah lastri berteriak memanggil rukminiii.

" Rukminiii,.... Rukminiii Kembali Simbokmu Sakittttttt..... " teriak lastri dengan deraian airmata bercucuran dikedua matanya.

" Lastri.. Lastri... Bangun Nduk, Kamu Kenapa? Bangun Lah Jangan Buat Simbok Takutttttt.." Mbok marni menguncang guncangkan tubuh lastri yang terus berteriak memanggil rukmini dengan air mata di pipinya , Lastri tersentak dan duduk memandang wajah simboknya dengan perasaan binggung.

" Rukmini Mana Mbok.. Tadi Dia Di Sini Kan." Dengan wajah yang masih basah menangis.

" Kamu Mimpi Nduk , Rukmini Tidak Ada Disini Mangkannya Jangan Tidur Menjelang Maghrib." Lastri menghambur memeluk simboknya sambil menangis tersendu sendu rasa rindu nya pada rukmini yang sudah di anggap adik tak bisa di tahan lagi. hanya tangisan yang terdengar dari bibirnya.

" Rukmini Sebetulnya Kamu Dimana... Kami Semua Merindukan Mu Huhuhuhuh..... " Kata Lastri Lirih Disertai Tangis Pilu... " Yaallah Lindungi Rukmini Dimana Pun Dia Berada, Tabahkan Lah Hati Mbok Sukiyem Menerima Semua Cobaan DariMU YaAllah " Doa nya dalam hati.

Terpopuler

Comments

Robert

Robert

cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.

2024-07-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Membantu Simbok
2 Bab 2 Ajakan Lastri
3 Bab 3 Rukmini Menghilang
4 Bab 4 Kesedihan Mbok Sukiyem
5 Bab 5 Mimpi Lastri
6 Bab 6 Pernikahan Rukmini Dan Pangeran Hanggara Patih
7 Bab 7 Kemarahan Putri Kemala
8 Bab 8 Ada Yang Berbeda
9 Bab 9 Kemurkaan Hanggara Patih
10 Bab 10 Mencari Sekar Arum
11 Bab 11 Kembalinya Rukmini
12 Bab 12 Kerinduan Hanggara Patih
13 Bab 13 Pembeli Misterius
14 Bab 14 Kemana Nawang
15 Bab 15 Niat Juragan Kamto
16 Bab 16 Kemarahan Juragan Kamto
17 Bab 17 Kehilangan Harapan
18 Bab 18 Bersekutu Dengan Kemala
19 Bab 19 Bertemu Kembali
20 Bab 20 Kemarahan Ratmi
21 Bab 21 Kematian Sugeng
22 Bab 22 Gagalnya Pernikahan Juragan Kamto
23 Bab 23 Gagal Menumbalkan Rahmat
24 Bab 24 Kebahagiaan Hanggara Patih
25 Bab 25 Akhir Yang Tragis
26 Bab 26 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
27 Bab 27 Pindah Ke Desa Lain
28 Bab 28 TEROR
29 Bab 29 Kabar Bahagia
30 Bab 30 Penjaga Misterius
31 Bab 31 Kesedihan Darsih, Kebahagiaan Warga
32 Bab 32 Pertemuan Rahmat Dengan Rukmini
33 Bab 33 Orang Bayaran
34 Bab 34. Penculikan Berantai
35 Bab 35 Dendam Pangeran Ular
36 Bab 36. Maafkan Aku Mas
37 Bab 37. Bujukan Pangeran Basupati
38 Bab 38. Mencari Rahmat
39 Bab 39. Pertarungan Kyai Akbar Dan Ratna
40 Bab 40 Cemburu
41 Bab 41 Lamaran
42 Bab 42. Rencana Yang Gagal
43 Bab 43 . Menyusun Rencana Kedua
44 Bab 44. Menculik Rukmini
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 1 Membantu Simbok
2
Bab 2 Ajakan Lastri
3
Bab 3 Rukmini Menghilang
4
Bab 4 Kesedihan Mbok Sukiyem
5
Bab 5 Mimpi Lastri
6
Bab 6 Pernikahan Rukmini Dan Pangeran Hanggara Patih
7
Bab 7 Kemarahan Putri Kemala
8
Bab 8 Ada Yang Berbeda
9
Bab 9 Kemurkaan Hanggara Patih
10
Bab 10 Mencari Sekar Arum
11
Bab 11 Kembalinya Rukmini
12
Bab 12 Kerinduan Hanggara Patih
13
Bab 13 Pembeli Misterius
14
Bab 14 Kemana Nawang
15
Bab 15 Niat Juragan Kamto
16
Bab 16 Kemarahan Juragan Kamto
17
Bab 17 Kehilangan Harapan
18
Bab 18 Bersekutu Dengan Kemala
19
Bab 19 Bertemu Kembali
20
Bab 20 Kemarahan Ratmi
21
Bab 21 Kematian Sugeng
22
Bab 22 Gagalnya Pernikahan Juragan Kamto
23
Bab 23 Gagal Menumbalkan Rahmat
24
Bab 24 Kebahagiaan Hanggara Patih
25
Bab 25 Akhir Yang Tragis
26
Bab 26 Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
27
Bab 27 Pindah Ke Desa Lain
28
Bab 28 TEROR
29
Bab 29 Kabar Bahagia
30
Bab 30 Penjaga Misterius
31
Bab 31 Kesedihan Darsih, Kebahagiaan Warga
32
Bab 32 Pertemuan Rahmat Dengan Rukmini
33
Bab 33 Orang Bayaran
34
Bab 34. Penculikan Berantai
35
Bab 35 Dendam Pangeran Ular
36
Bab 36. Maafkan Aku Mas
37
Bab 37. Bujukan Pangeran Basupati
38
Bab 38. Mencari Rahmat
39
Bab 39. Pertarungan Kyai Akbar Dan Ratna
40
Bab 40 Cemburu
41
Bab 41 Lamaran
42
Bab 42. Rencana Yang Gagal
43
Bab 43 . Menyusun Rencana Kedua
44
Bab 44. Menculik Rukmini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!