Setelah menghadiri seminar Sandra langsung pulang ke rumahnya tanpa berpamitan dengan Dave. Dia memang sengaja tidak menemui Dave, karena jujur dia merasakan sakit dan kecewa terhadap dengan permintaan Friska tadi.
Drrrttt
Drrrrttt
Drrrttt
Handphone Sandra dari tadi bergetar dan hanya didiamkan saja olehnya, dia tau siapa yang menghubungi nya, ya siapa lagi kalau bukan Dave.
Karena kelelahan dengan pekerjaan yang banyak hari ini akhirnya Sandra pun tertidur.
Hingga pukul 7 malam dia baru terbangun untung saja dia sedang libur ibadah 5 waktu jadi tidak apa-apa tertidur hingga malam.
Sandra segara bangun dari ranjang nya dan masuk kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah itu dia ke dapur menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri. Ya meskipun dia tinggal sendiri tapi Sandra lebih suka memasak makanan yang dia makan dari pada membeli makanan diluar.
Setelah menyelesaikan kegiatan didapur nya dia pergi ke ke balkon. Ya balkon apartemen adalah salah satu tempat favorit Sandra jika dia tengah rindu dengan kedua orang tua nya.
"Mami..."
"Papi..."
"Adek rindu."
Ya setelah kepergian kedua orangtuanya Sandra memutuskan untuk tinggal di Indonesia dari pada di Belanda tempat tinggal nya ketika orangtua nya masih ada.
Bukan tanpa alasan dia tidak mau tinggal di Belanda, hal ini dikarenakan terlalu banyak kenangan kedua orangtuanya disana dan itu sangat menyakitkan ketika ia mengenangnya. Meskipun itu berarti dia juga jauh dari kakak laki-laki satu satunya yang juga tinggal di Eropa lebih tepatnya di Swiss.
Ting
Tong
Ting
Tong
Sandra bergegas untuk membuka pintu.
"Siapa sih yang malam malam begini datang, mengganggu istirahat orang saja."
Pintu terbuka dan Dave ternyata yang datang. Dave langsung saja masuk ke dalam apartemen tanpa menunggu Sandra untuk mempersilahkan masuk.
Hal ini karena Dave tahu bahwasanya saat ini Sandra sedang marah dengan nya.
Flasback On
"Hahhhhh hampir saja lupa kalau ada seminar, Sandra pasti sudah menunggu."
Akhirnya Dave pun bergegas mengambil tas nya untuk pergi ke seminar tersebut.
Tunggu dulu pintu nya kenapa terbuka sedikit seperti ini?bukan nya seharusnya tertutup. Dave langsung membuka pintu tersebut dan sesuai tebakan nya Sandra tidak ada di dalam rungan tersebut.
Dave memutuskan untuk menghadiri seminar tersebut sendirian. Setelah seminar selesai Dave tidak menemukan keberadaan Sandra. Dia kembali ke ruangan nya pun juga tidak ada tanda-tanda keberadaan nya.
Dave mencoba mengirimkan pesan singkat pada Sandra tapi tidak ada satu pesan nya pun yang ia balas. Ditelpon juga juga tidak ia angka dan ini menguatkan dugaan nya kalau Sandra mendengar apa yang diperbincangkan dirinya dengan Friska tadi.
Flashback Off
Sandra membuang nafas nya ke udara melihat Dave yang langsung saja masuk ke apartemen nya dan duduk dengan santainya di sofa
"Dave ini sudah malam aku mau istirahat sebaiknya kamu balik ke apartemen kamu deh."
"Kamu marah ya?"Tanya Dave dengan saat melihat Sandra yang hanya berdiri di depan nya.
"Marah kenapa?"Jawabnya
"Kamu mendengar apa yang dikatakan Friska tadi kan?"
"Iya, aku dengar semua yang dikatakan Friska."
"Dan sekarang kamu marah sama aku makanya tadi kamu tidak menunggu ku untuk ke acara seminar dan langsung pulang setelah seminar selesai, iya kan Sandra Dinata?"
Sandra mencoba untuk menahan emosinya dan menyampaikan pada Dave apa yang sudah ia renungkan sejak pulang dari rumah sakit tadi.
"Dave..."
"Sepertinya saat ini kita harus menjaga jarak, ah bukan saat ini tapi mulai sekarang lebih tepat nya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Metana
kecewa pasti, tapi lebih baik kalau menjauh dan jga jarak justru jauh lebih baik. Temenmu kan sudah punya pacar tidak semua pacar bisa menerima pacarnya punya temen cewk
2025-02-13
1