5. Kita Harus Bicara

Pagi ini Dave sengaja berangkat lebih awal ke RS, dia ingi bertemu dengan Sandra.

Setelah menunggu hampir 30 menit di dalam mobilnya akhirnya dia melihat mobil Sandra memasuki area parkir RS.

Memang sesuai dengan perkiraan nya, Sandra sengaja berangkat lebih awal untuk menghindari nya.

Setelah Sandra keluar dari mobilnya, Dave langsung ikut keluar dan berjalan kearah Sandra.

"Sandra kita kita harus bicara"ucap Dave yang menghentikan langkah Sandra

"Dave...maaf aku sudah ada janji pagi ini jadi aku buru buru, maaf ya." Jawab Sandra yang langsung berjalan menjauh dari Dave

Tentu saja Dave tidak percaya dengan ucapan Sandra, karena dia hafal betul jadwal praktek Sandra, dan sekarang belum jadwalnya Sandra untuk praktek.

"Sejak kapan kamu menjadi seorang pembohong?"Ucap Dave yang memegang tangan Sandra dan tentu saja Sandra berhenti dan langsung menatap wajah Dave.

"Aku tanya sekali lagi Sandra Dinata, sejak kapan kamu menjadi seorang pembohong?Apa begini cara kamu menyelesaikan masalah hah???jawab Sandra Dinata jawab!!"Dave yang terpancing emosi langsung saja menaikkan nada bicara nya

Dan adegan tersebut tentu saja menarik perhatian orang-orang disekitar. Tidak ingin jadi bahan tontonan orang-orang akhirnya Sandra mengajak Dave untuk bicara di rooftop

"Apalagi yang mau dibicarakan Dave? Bukan kah sudah jelas apa yang aku katakan kemarin. Kita harus menjaga jarak sejauh mungkin. Aku tidak ingin Friska salah paham terus menerus sama aku Dave. Aku tidak ingin dihantui perasaan bersalah jika sampai hubungan kalian berdua kandas. Aku tidak ingin itu sampai terjadi Dave. Aku ingin kamu bahagia dengan Friska. Aku mohon Dave." Ucap Friska dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"Aku memang sangat mencintai Friska, tapi bukan berarti aku bisa dengan mudah memutuskan persahabatan kita. Menjaga jarak dengan kamu, mengingkari janji ku sama kak Shine, itu sulit untuk aku lakukan Sandra."

"Jika itu yang menjadi penghalang nya aku nanti yang akan menjelaskan pada kak Shine, dan aku yakin kak Shine tidak akan marah sama kamu. Karena ini kamu sudah menjaga ku dengan sangat amat baik Dave."

"Apa kamu akan kembali ke Belanda setelah ini?"tanya Dave yang mendapatkan gelengan kepala dari Sandra

"Aku tetap akan berkarir disini Dave, tapi aku juga tidak tau apakah nantinya aku akan kembali tinggal di Belanda. Ya mungkin saja jika hatiku sudah bisa berdamai dengan kenangan Mami dan Papi."Jawab Sandra sambil melihat ke langit yang terlihat cerah pagi itu

"Sulit Sandra, ini pilihan yang amat sulit."Dave menundukan kepala nya karena ia begitu berat untuk melepaskan hubungan persahabatan nya dengan Sandra yang sudah berjalan hampir 30 tahun ini.

"Kita pasti bisa Dave, sebenarnya jujur berat juga buat aku jauh dari kamu. Kita selalu kemana-mana bersama, sekolah sama, bahkan berkerja pun kita juga bekerja ditempat yang sama. Bahkan mungkin orang-orang melihat kita itu anak kembar Dave. Tapi ini untuk kebaikan kita semua,,,aku kamu dan Friska."

Dave langsung memeluk Sandra dengan erat nya. Dan ini adalah pelukan pertama mereka setelah mereka beranjak dewasa. Ya meskipun mereka sering bersama tapi Dave sangat menjaga dan menghargai Sandra sebagai seorang perempuan.

Sandra membalas pelukan dari Dave, dan tanpa mereka sadari air mata mereka berdua pun turun.

"Berbahagialah Dave, aku juga akan mencari kebahagian ku. Aku yakin kita berdua akan menemukan kebahagiaan kita masing-masing meskipun kita berdua sudah tidak bersama-sama lagi". Sandra mengurai pelukan nya pada Dave

Dave mengapus air mata Sandra dengan kedua tangan nya. Dave tidak suka melihat Sandra menangis, terkahir kali ia melihat Sandra menangis pada saat kehilangan kedua orangtuanya. Dan ini membuat Dave merasa sedih, oleh sebab itu dia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak akan membiarkan Sandra meneteskan air mata nya lagi.

Tapi apa yang terjadi sekarang, justru dia lah yang menjadi alasan Sandra menangis.

"Berjanjilah untuk selalu bahagia Sandra Dinata. Doa ku akan selalu ada untuk mu, meskipun kita tidak bisa bersama lagi."

Sandra menganggukkan kepala nya dan tersenyum pada Dave. Dia merasa lega akhirnya Dave mau untuk menyetujui keinginan dirinya yang tentu saja itu keinginan dari Friska.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***