Saat ini Zhang Wei masih berlatih dengan keras, emosinya belum reda sampai suara Fei menghentikan latihannya.
" Tuan istirahat dulu ada yang Fei ingin sampaikan kepada Tuan" teriak Fei menghentikan latihannya
" Apa? kau ingin bilang ini takdir lagi? teriaknya kesal
" Tidak Tuan, ini masalah ruang rahasia Tuan" jawab Fei lagi. Setelah mendengar kata masalah ruang rahasia Zhang Wei menghentikan latihannya dan menghampiri Fei.
"Ada apa? cepat jelaskan" tanya Zhang Wei di sertai tuntutan penjelasan
" Tuan ayo ikuti Fei" jawab Fei sambil jalan masuk kembali kedalam ruangan dan di ikuti Zhang Wei di belakang.
Setelah Fei tiba di ruangan tengah dia menuju ke sebuah lemari kayu dan membuka mengambil sesuatu yang ada di dalam lemari itu, setelah menemukan apa yang dia cari, dia langsung memberikan kotak kayu itu kepada Zhang Wei,
" Silahkan Tuan membuka kotak itu! pinta Fei.
Zhang Wei langsung menerima kotak kayu itu dan membuka isinya dan menemukan sebuah kalung indah beserta cincin Ruby.
"Apa ini Fei? tanya Zhang Wei sambil meneliti kalung dan cincin itu asli atau palsu.
" Itu ruang angkasa dan cincin itu pasangan dari kalung Tuan, cincin itu cincin penyimpanan khusus benda mati, kalau kalung itu bisa menyimpan benda yang bernyawa dan air danau yang Tuan liat tadi telah berpindah ke dalam kalung itu dan semua jenis tumbuhan langka yang Tuan cabut selama perjalanan ke sini sudah dalam kalung itu dan otomatis ruangan ini akan berada di kalung angkasa itu" jelas Fei.
" Kalung dan cincin itu telah menandai Tuan sebagai Tuannya. Mereka telah ada di dalam diri Tuan sejak Tuan telah tiba di dunia ini, kalung dan cincin itu hanya penampakan mereka supaya Tuan tidak bingung dengan ruang penyimpanan Tuan" jelas Fei lagi.
Jack/Zhang Wei lalu memasang cincin ke jari telunjuk tangan kanannya, cincin itu melingkar manis begitu juga dengan kalung tampak sangat serasi dengan kulit putih Zhang Wei.
Setelah terpasang semua Zhang Wei kembali bertanya
" Fei untuk melihat ruang angkasa itu bagaimana?
" Pusatkan pikiran Tuan saja, begitu pun dengan cincin ruang, kalau Tuan keluar lakukan hal yang sama" jelas Fei pelan
Lalu Zhang Wei mengikuti arahan dari Fei, dan sekarang ia tengah berjalan di jalan yang penuh bara api anehnya api itu tidak panas dan tidak membakar benda di sekitarnya.
Sampai dia menemukan danau yang ia temui di hutan tadi dan di sekitaran danau itu terdapat banyak pohon buah dan tanaman herbal yang dia cabut dari hutan tadi. ruang itu masih kosong hanya terdapat danau dan tanaman herbal yang Ia panen dari hutan.
Setelah itu dia langsung keluar, dia tidak melanjutkan menjelajahi isi ruang. Nanti ketika dia memiliki waktu luang akan dia jelajahi, saat ini dia harus fokus menata tubuhnya agar kuat karena masih terlalu lemah, daya tahan tubuhnya masih di bawah standar.
Setelah dia keluar, dia menjumpai Fei yang masih menunggu.
"Bagaimana Tuan? tanya Fei
"Lumayan, aku belum menjelajahi seluruh isi ruangan itu. aku mau melatih tubuh ini dulu biar tidak lemah" jawab Zhang Wei.
Kemudian dia melanjutkan lagi latihannya yang tertunda, dia tidak ingin membuang waktu, karena masih ada yang harus dia bereskan segera setelah dia kuat.
Dia mengelilingi lahan itu tempat dia berlatih sebelumnya. Dengan 200 putaran lagi tidak lupa beban yang Ia bawa dan itu cukup menyulitkan. Dia tidak mempedulikan hal itu yang ada dalam benak cepat kuat.
Setelah menjelang malam baru dia menghentikan latihannya dan melangkah masuk dengan tergopoh-gopoh. Sungguh dia sangat kelelahan. Belum sampai di depan pintu ruang rahasia, dia ambruk. Fei yang melihat Tuannya langsung memapah membawa dia ke dalam dan membaringkan dia di atas tempat tidur yang ada di dalam ruangan itu. Lalu dia beralih mencari air dan kain untuk mengompres badan Tuannya yang sudah berkeringat. Setelah selesai dia meninggalkan Zhang Wei sampai sadar.
Keesokan paginya, baru Zhang Wei sadar dan mendapati dirinya ada di atas tempat tidur dan kembali mengingat kejadian yang terjadi kemarin.
" ah rupanya aku pingsan kemarin" gumamnya pelan, sungguh latihan ini belum seberapa dibandingkan di dunianya dulu yang mengharuskan dia mempertaruhkan nyawa antara hidup dan mati untuk menjadi kuat dan bertahan hidup atas kekejaman dunia. Dimana dia di usir dari rumah.
Flashback
Di sebuah rumah mewah yang ada di kompleks perumahan elit di kota X. Terdapat seorang anak laki-laki yang tengah di hukum dan di ikat di sebuah tiang yang terdapat di sebuah ruang interogasi keluarga Wisley. Dimana seorang anak yang di tuduh mencuri stempel milik keluarga Wisley.
" Dimana kau menyembunyikan stempel itu sialan? teriak ayah dari anak itu
" Jack tidak menyembunyikannya Ayah" jawab Jack tetap pada pendiriannya.
Karena memang dia tidak mengetahui stempel itu di simpan di mana? dan apalagi menyembunyikannya.
"Apa kau bilang? Kau tidak menyembunyikan stempel itu? Kau sudah bodoh, pembawa sial dan apa lagi yang ada di dirimu sialan? tidak cukupkah kau mempermalukan keluarga ini? dan sekarang kau tidak mengakui perbuatan yang kau lakukan anak sialan? teriak ayah itu lagi.
Sungguh Jack sangat sakit hati akan semua tuduhan yang tidak pernah dia lakukan. Ayah yang telah menghadirkan dia di dunia ini tidak mempercayainya sama sekali menganggap bahwa dia adalah pembawa kehancuran dalam keluarga Wisley. Semua orang yang ada di keluarga Wisley tidak ada yang mempercayainya baik Ayah, Ibu dan Saudara-saudarinya. Sungguh hati anak siapa yang tidak sakit? sekuat apapun dia? pasti hatinya hancur. Semua orang yang dia sayangi memandang dirinya jijik seakan dia kuman mematikan. Sungguh sekarang dia tidak mempedulikan apapun lagi, dia menjawab ayahnya,
" Ayah Jack benar tidak mengetahui di mana stempel itu? dan di simpan di mana? apalagi menyembunyikannya Ayah" jelas Jack sambil menatap mata ayahnya
" Kau sudah bosan hidup rupanya? karena kau tidak mau mengakui maka kau harus di hukum dan kau tidak pernah ada dalam keluarga Wisley dan saya tidak pernah mempunyai anak bernama Jack" jawab ayahnya dan mencambuk Jack sampai pingsan.
Bukan hanya itu, setelah melihat Jack tidak berdaya lagi, dia menyuruh anak-anaknya yang lain untuk melepaskan ikatan dan menyuruh membuang Jack di depan rumah, biar setelah dia bangun nanti meninggalkan rumah ini.
Kakak-kakaknya langsung melaksanakan perintah ayah mereka dan meletakkan saudara mereka di luar rumah. Sungguh keluarga macam apa yang membiarkan seorang anak kecil yang masih belum terlalu mengerti akan kehidupan yang dia alami. Keluarga yang tidak mempunyai hati membiarkan seorang anak meringkuk di bawah udara yang menembus kulit tipisnya dengan luka yang menganga lebar bekas cambukan tadi. Sungguh miris hidupmu Jack😭😭
cukup disini dulu ya nanti kisah menyedihkan Jack akan di lanjutkan di kisah selanjutnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Be a favorite
god job thor..
2021-06-05
1
Jelita Dwi Nagita
malang sekali nasibmu Jack
2021-03-26
7
hannina
kasihan jack...
2020-10-03
13