Alana terduduk dibibir ranjang, pikirannya terus mengembara. bahkan diluar nalar, cambuk, borgol, bahkan pria tua obesitas terus menghantui jalan pikirannya.
"Shit..." Alana mengutuk dirinya sendiri, perlahan gadis tersebut menghela nafasnya. "Tenang Alana, tenang."
Cleak... mata Alana membulat, ia melirik kearah pintu kamar kecil diruangan tersebut. kemudian memalingkan tubuhnya karna tidak berani melihat.
"Ehmm..." suara parau terdengar mengetuk daun telinga Alana.
Detak jantung Alana tidak terkontrol, tangannya berkeringat, ia menelan salivanya dengan susah payah.
"Sudah lama kau datang?" tanya seorang pria tersebut, Alana bisa dengan jelas mendengar suara langkah kakinya mulai mendekat. pria itu terduduk dibelakang tubuh Alana, seluruh tubuh Alana dibuat merinding saat tangan pria tersebut menyentuh bahu cantiknya.
"Ahhhh..." Alana berteriak, ia menjerit takut saat merasakan tangan pria itu mengelus bagian tubuhnya.
Pria yang sedari tadi hanya menatap punggung Alana pun dubuat keheranan, ia mengerutkan dahinya dan langsung menarik tangan Alana. "Diam!"
Dua bola mata indah Alana melotot, pria itu telah membungkam mulut Alana. apa ini? pria ini sangat tampan, Alana bahkan tidak membayangkan hal ini sebelumnya. merasa cukup tenang pria itu perlahan membuka mulut Alana.
"Kenapa kau berteriak?" tanya si pria.
Alana terpaku, ia hanya menggelengkan kepalanya dengan pikiran yang kembali mengembara.
Pria berpostur sempurna tersebut berdecih, "Lantas kenapa kau berteriak?"
"A... aku..."
"Kau gugup?"
Mata keduanya saling bertemu, mereka saling menenggelamkan diri masing-masing lewat sebuah tatapan. tangan pria itu mulai menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Alana. dan didetik berikutnya pria tersebut mendekatkan wajahnya untuk meraup bibir Alana.
"Tidak..." Alana kembali memekik dengan begitu nyaring, hal itu cukup membuat si pria menghentikan aksinya. "Dasar pria mesum tidak sabaran," batin Alana.
"Kenapa? apa sebelum memulainya kau ingin bernegoisai terlebih dahulu denganku?" tanya pria tersebut.
Alana mengangguk cepat, ia langsung mendorong perlahan dada pria yang sedari tadi sudah menindi*hnya. gadis itu kemudian merapikan dirinya kembali dan tersenyum simpul, "Sebelumnya perkenalkan namaku Alana."
Siapa perduli dengan namanya? nyatanya pria tersebut hanya menginginkan tubuhnya. tidak perduli dengan nama ataupun latar belakangnya.
Tidak ada gubrisan, Alana sejenak menelan salivanya kemudian melanjutkan ucapannya. "Dan aku masih perawan."
Pria itu terkekeh, lantas kenapa jika Alana perawan? toh pria tersebut juga sudah sangat sering mencicipi tubuh perawan.
"Kenapa kau tertawa?" tanya Alana heran dengan bibir yang mengerucut.
"Langsung saja pada intinya, apa yang kau inginkan? perawan atau tidak itu sama sekali tidak penting. asal bisa memuaskanku, aku pasti akan membayar mahal." ucap pria tersebut penuh penekanan.
pernyataan tersebut sukses membuat Alana bergidik ngeri, ia kembali menelan salivanya dengan bersusah payah kemudian berpikir. "Sepertinya aku bernegoisasi dengan orang yang salah." batin Alana.
Pria itu mendekati Alana, menyentuh bibir Alana dengan penuh kelembutan. "Jadi apa yang kau inginkan."
Alana menghela nafasnya sejenak, ia memberanikan diri untuk mengatakan apa niat dan keinginan. "Kontrak pernikahan rahasia," ucap Alana dengan raut wajah menggoda.
Pria tersebut mengerutkan dahinya, "Berapa banyak?"
"Apanya?" sahut Alana kembali bertanya.
"Pria yang sudah kau nikahi? hanya untuk menyentuhmu."
Alana memiringkan senyum, ia menepis tangan pria itu kemudian berkata. "Sudah aku katakan, aku masih perawan. aku tidak akan memaksa, jika kau tidak setuju aku akan pergi." tegas Alana santai.
"Bagaimana jika sekarang kau sedang membodohiku?"
"Apa maksudmu?"
"Jika kau sudah tidak gadis lagi?"
Alana menajamkan tatapannya, ia mendekatkan dirinya pada pria tersebut kemudian berkata. "Kau tidak perlu memberikan apapun jika memang aku sudah tidak gadis lagi."
Pria itu terdiam, sepertinya ia sedang berpikir sambil mengamati Alana dengan sorot mata menilai.
"Jika kau tidak setuju aku akan pergi sekarang!" ucap Alana, gadis itu langsung memakai kembali hilsnya untuk segera keluar dari kamar tersebut.
Tidak masalah jika pria ini tidka tertarik, ia akan mencobanya lagi lain waktu.
Sesaat setelah Alana meletakan tangannya digagang pintu, pria itu berkata. "Tunggu!"
Alana memalingkan wajahnya, "Kenapa?"
"Berapa lama kontrak tersebut?"
Alana mengembangkan senyumnya, ia kembali mendekatkan dirinya pada pria tersebut, "Terserah kau saja, asal selama itu kau harus memberikan segalanya yang aku inginkan."
"Satu tahun?"
Alana berpikir keras, apa dalam waktu satu tahun ia bisa mendapatkan segalanya yang ia inginkan dari pria tersebut.
"Bagaimana?" tanya si pria memastikan.
"Terlalu singkat, dua tahun. ini hanya pernikahan rahasia. aku tidak akan menyulitkanmu selama itu," ucap Alana.
Pria itu tersenyum licik, "Apa kau sangat tertarik padaku?"
Alana menggelengkan wajahnya datar, "Aku tertarik dengan uang dan segala kekayaan yang kau miliki."
Pria itu berdecih, "Gadis ini gila harta." gumamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Her Liana
uang adalah segalanya ..
2021-12-27
1
[🦉]Susi Soemarsi
to the point bgt kamu Al🤭🤭
2021-09-26
1
kim nara
ga munafik hari gini mana ada yg g suka uang.. suka karakter ny alana
2021-08-05
0