"Rina, dari mana saja kamu? Aku mencarimu kemana mana. Dan kenapa matamu bengkak?" Tanya Alin.
"Ahh, aku tidak apa apa. Tadi aku ke toilet. Dan toilet itu ramai. Oleh sebab itu, aku sedikit lama" Balas Rina.
Alin menelisik wajah Rina yang menyembunyikan sesuatu.
"Kamu yakin tidak kenapa napa ? Aku takut terjadi sesuatu sama kamu Rin. Setelah kak Tiyo tadi kesini membawa perempuan itu kamu langsung pergi."
"Yakin Al, aku gak papa kok. Kamu tenang ajah. Aku tadi cuma kaget kok kak Tiyo bawa cewek. Dan mungkin dia bilang akan nunggu aku itu ndak serius" Balas Rina.
"Ya udah kalau gitu. Kamu yang sabar ya Rin"
"Tenang ajah Al, aku kan selalu sabar orangnya. Ya udah aku sama nenek pulang dulu ya Al. Byee"
"Aku yakin kamu sedang kecewa Rin, dasar lelaki kurang ajar berani janji tapi berani juga ngingkari. Aku yakin kamu bisa dapat lelaki yang baik , karena kamu juga orang yang sangat baik" Ujar Alin dalam hati.
Rina pergi dengan sedih di dalam hatinya, tapi dia berusaha tegar dan tetap tersenyum.
"Yuk bisa Rin, lupakan dia masih ada nenek ya harus kamu bahagiain." Rina berucap sendiri di dalam hati sambil menatap nenek nya yang sudah berumur.
Rina bekerja paruh waktu di sebuah kafe sebagai pramusaji setelah dia kuliah. Karena dia ingin membantu neneknya dalam memenuhi kebutuhan sehari hari. Rina merupakan mahasiswi yang berprestasi. 3,5 tahun sudah Rina berkuliah dan Tiyo terkadang masih sering dapat ke kampus Rina untuk bertemu dengannya. Tapi Rina tidak mau menemuinya, karena terlanjur kecewa dengan Tiyo.
Seperti hari ini, Tiyo mencegatnya dan Rina tidak bisa menhindarinya.
"Kenapa kamu terus menghindari aku Rin, aku minta maaf. Aku tau aku salah. Tapi aku mohon, tolong maafin aku." Ucap Tiyo
"Kak, aku udah maafin kakak. Tapi maaf minta tolong, kakak jangan terus terusan nemuin aku. Aku juga sudah berusah ngelupain semuanya selama 4 tahun ini. Jadi aku harap setelah ini kakak jangan muncul lagi di hadapanku." Balas Rina.
"Rin, kakak mohon beri kakak kesempatan. Aku sudah berjanji akan nunggu kamu, dan aku juga tau kalau aku mengingkarinya. Tolong Rin, kakak sayang sama kamu Rin"
"Kak, kalau kakak sudah janji harusnya di tepati apapun itu resikonya. Dan sekarang kakak bilang sayang sama aku. Kenapa gk dari dulu kak, 4 tahun yang lalu. Sekarang kakak pergi, aku gk mau ketemu kakak".
"Rin, tapi..."
Rina pergi tanpa memperdulikan Tiyo yang terus memanggilnya. Dan banyak mata memandang mereka berdua, karena mereka berada di halaman kampus.
Di rumah sakit..
"Dok, bagaimana keadaan putra saya" Ucap Rani ibu Pram.
"Anak ibu harus segera mendapatkan donor jantung , karena sekarang keadaannya semakin lemah."
"Pa, bagaimana ini ? Dia anak kita satu-satunya Pa. Mama gk mau kehilangan dia Pa. Tolong bantu dia Pa."
"Ma, mama yang sabar ya. Pasti Pram akan mendapatkan donor jantung yang sesuai. Kita harus sabar, dan jangan lupa kita harus berdoa supaya Pram bisa lebih kuat lagi". Ucap Dani ayah dari Pram.
"Nakk, kamu harus kuat. Papa yakin kamu akan kembali seperti dulu. Bahwa papa rela kehilangan semuanya asalkan kamu bisa kembali seperti dulu. Tolong kuat nakk, demi mama dan papamu ini" Ucap Dani sang papa dalam hati.
Rumah kurang berwarna tanpa kegembiraanmu, lekaslah sembuh dan pulang dengan senyum bahagia Anakku..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments