Suasana Rumah Rain Saat Itu

Rain pulang dari apartemen Frey dalam keadaan tidak sadar, dia mabuk berat dan Jackson juga begitu. Frey mengantarkan Rain pulang, karena tante Rain sudah khawatir.

"Anak ini, semakin lama semakin tidak karuan, dulu sangat manis, ternyata susah juga mengurus anak.... Rain.. sayang.. kenapa kamu, kamu tidak seperti biasanya." Ucap Reanna

"Rain... kenapa lagi dia?? apa yang dia perbuat???"

Real yang tiba-tiba datang ke kamar dan hanya melihat dari pintu kamar Rain."

"Kamu liat sendiri kondisi adik kamu Real, kamu juga sibuk dengan diri kamu sendiri." Ucap Reanna

"Biarin ajah.. lagian udah gede ini, kalau kita atur dia terus, nanti tambah nggak karuan. Anak cowok nakal biasa, mau minum biarin!! berarti dia udah dewasa. Real jadi nggak perlu ngurus dia lagi." Real dengan keren sambil memegang caleng colla dan meminumnya.

"Tapi tante yang akan disalahin. Tante yang merawat kalian. Terus kalau ada sesuatu sama kalian, tante juga yang repot."

Lalu mereka beranjak pergi meninggalkan kamar Rain, Real juga tampak bingung, hal tidak biasa melihat adiknya minum sampai mabuk, karena adiknya cukup manis dan penurut.

Esok pagi

"Rain..... sayang... kamu sudah bangun???" Tanya Reanna

"Tante.., Rain bisa ada disini??"

Rain tampak bingung, karena dia waktu masih sadar ada di apartemen Frey.

"Eemsss.. Frey yang mengantarkan kamu pulang, tante semalam khawatir, tante telfon kamu tapi Frey yang menjawab. Lalu kamu disini." Ucap Reanna

"Aaaaah.... Frey.. kenapa juga harus ke rumah." Ucap Rain

"Memang kenapa kalau di rumah?? nggak suka??" Tanya Reanna

"Bukan gitu,.... Rain mau mandi dulu... Tante keluar." Ucap Rain

Setelah selesai mandi Rain ke ruang makan karena ditungguin Real,

"Mabok kamu???" Tanya Real

"Apaan sih kakak, kaya kakak nggak pernah ajah??" Balas Rain

"Baguslah.. berarti kamu sudah dewasa. Kakak nggak perlu lagi ngurusin kamu." Ucap Real

"Iyaaa... Rain lagi problem ajah." Ucap Rain

"Sayang... sarapan buat kamu, special tante yang bikin untuk anak manis tante." Ucap Reanna

"Ok... makasih tante Reanna sayang.." tidak lupa mendapatkan ciuman dari tante.

"Problem apaan??? masalah besar??"

Real menatap adiknya dengan penasaran

"Iya... bikin jantungan."

suara Rain terbata

"Sayang, kamu kenapa?? cerita sama tante??" Tanya Reanna

Tante Reanna duduk disebelah Rain sambil mengelus rambut Rain. Reanna menganggap Rain masih seperti anak kecil.

"Kakak, waktu bulan lalu di Villa, Villa itu kosong kan??? kakak nggak kesana kan??" Tanya Rain

.

.

.

.

Real menjawab lama, ntah apa yang terjadi sepertinya Real mengetahui sesuatu.

"Sayang.. kamu kenapa?? ada apa kamu tanya tentang Villa??" Tanya Reanna

"Tante.... Kakak... sepertinya Rain buat kesalahan besar... Rain sendiri masih berfikir, untuk mengingat kejadian itu. Soalnya Rain beneran nggak ingat sama sekali." Ucap Rain

"Sayang... ada apa?? jangan buat tante berdebar gini, aduh.. tante minum dulu..." Ucap Reanna

.

.

.

Real hanya menikmati sarapannya dan tak tampak memperhatikan Rain yang sudah merasa dirinya bersalah.

"Kakak, Tante.... waktu di Villa kita ngadain Game, kalian juga tahu kan dulu Rain pernah bilang yang waktu masalah foto itu karena Game, dan saat ini kita semua dapat masalah besar dari game itu." Ucap Rain

"Hemmmsss... tante panas.... kenapa jadi gerah begini. Apalagi yang kalian perbuat sampai ada masalah besar???!!!" Ucap Reanna

"Jadi.... ada salah satu dari cewek itu yang hamil." Ucap Rain

Sengatan listrik yang dahsyat, Tante Rain tidak kuat mendengar itu. Tante Rain langsung lemas. Real tampak biasa dan hanya menatap Rain.

"Kamu yang berbuat??"

Real menatap tajam

"Ntah kak, Rain juga masih bingung. Waktu itu Rain dimana juga nggak ingat." Rain terlihat pucat

"Lalu gadis itu??? orang tuanya tahu??"

Real dengan santai, tapi matanya sangat tajam.

"Nggak tahu, dia sendiri syok, apalagi pacarnya juga syok dan sahabat kita juga." Ucap Rain

"Tunggu..... tante... sepertinya tante tahu. Ooowhhh.... omo..omo.... Krystal??? Krystal Flaviena. Rain... apa yang sudah kamu berbuat....... tante harus bagaimana dengan Raffael nantinya." Ucap Reanna

Karena Reanna juga kenal baik dengan Raffael bahkan mereka teman bisnis.

"Tante.. jangan bilang dulu sama om Raffael, kita juga bingung. Masalahnya dari kita semua nggak tahu, siapa yang masuk ke kamar itu. Tapi dari mereka semua, Rain yang jadi tersangka utama." Ucap Rain

"Emmm... bocah!! kalau dikasih kebebasan ngadi ngadi juga kamu, bandeeel.... terus gimana kamu bertanggungjawab bocah....???" Real tidak marah tapi geregetan sama adiknya yang masih polos.

"Iya... saat ini ya kita mantau keadaan Krystal, dia syok.. awalnya dia pikir Jackson pacarnya dia, tapi Krystal juga bingung, katanya mirip aku postur badannya. Lagian dia minum juga waktu di kamar itu, jadi nggak terlalu jelas. Nah....Rain juga, waktu itu Rain tidur dimana, Rain sama sekali nggak ingat. Yang jadi masalah juga Rain harus siap menghadapi Jackson, Dia bisa murka kalau itu beneran Rain yang nglakuin." Ucap Rain

"Sayang... jadi kamu nggak ingat sama sekali??" Tanya Reanna

"Tante... kalau Rain ingat pasti ya nggak bakal jadi gini, kalau emang Rain yang salah. Ya..Rain tanggung jawab. Lagian kita semua juga tanggung jawab atas apa yang dialami Krystal. Makanya Rain berusaha mengingat kejadian waktu di Villa." Ucap Rain

"Bagus... kalau kamu tanggung jawab!! Kakak juga nggak bisa bantuin kamu, kamu sudah besar dan kamu bisa cari solusi masalah kamu, hadapi dan secepatnya kamu tanggung jawab." Real dengan santai tapi cara bicaranya seakan menusuk hati.

"Sayang... tante jadi sedih.. apa yang terjadi dengan Krystal nantinya. Kalian masih kuliah, masih butuh kesenangan, tapi harus merawat anak. Makanya tante selalu khawatir sama kamu. Perasaan tante itu sudah nggak enak dari kemarin. Makanya tante semalam telfon kamu. Dan nyuruh kamu pulang. Aaaahhh... sudah salah tante mendidik kamu Rain... Apa kata keluarga besar nantinya. aaaaaaahhh!!!" Reanna dengan penyesalan

"Maafin Rain Tante... Rain sering bikin kalian ada masalah. Rain selalu nyusahin Tante." Rain memegang tangan Reanna

"Sudah!!...., ajak gadis itu periksa, terus kamu harus ke rumah orang tuanya. Sebelum terlambat. Semakin lama semakin besar perutnya, kamu ngerti kan maksud kakak." Ucap Real

"Iya.. iya.. Rain masih berfikir dulu beneran Rain atau bukan.. Rain perlu konsultasi ke dokter kayaknya. Biar Rain ingat waktu itu." Ucap Rain

Terima kasih para pembaca hebat 🙏

Terpopuler

Comments

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

seru thor... 🌮🌮🌮

ijin promo donk,

jgn lupa mampir di novel dg judul "AMBIVALENSI LOVE"

kisah cinta beda agama 🌮🌮🌮

ditunggu like and comment nya ya 🙏😊

2020-10-25

0

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

hadiiiir lg thor

2020-09-20

1

Silvia Rahma

Silvia Rahma

Aku mampir kaka~
Dapet 5 bab untuk hari ini.
Semangat terus kak💪💪

2020-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!