Mata Adila membulat ketika melihat orang orang yang sangat ia kenali berada di sekitarnya.
Hana asistennya, Bu Sintia sekretaris direktur, Aurel staf yang sering memberikan dia makan siang yang pada akhirnya menjauhinya karena fitnah kejam itu.
Dan wanita wanita lain yang sangat ia kenali yang merupakan pegawai di perusahaan tempat ia bekerja.
Kepala Adila benar benar pusing melihat itu semua hingga pada akhirnya dia pun pingsan dan di sambut langsung oleh pria yang menatap bingung dan juga khawatir melihat tingkah aneh Adila.
Nama pria itu adalah Joanna. Biasanya di panggil Joan. Dia adalah pacar Adila saat ini yang akan menjadi suaminya dimasa depan.
Joan berpacaran dengan Adila sejak satu tahun berkerja disini dan bisa dihitung sudah tiga tahun mereka berpacaran.
Meskipun dalam segi penampilan Adila tidak cukup bagus tapi dia sangatlah penurut dan inilah yang disukai Joan. Sifat penurut dan juga pekerja keras Adila membuat Joan bertahan sampai sekarang.
Dan dimasa depan pun Joan tetap mempertahankan Adila karena dua hal tersebut. Sampai suatu hari Adila menderita gagal ginjal yang dipicu karena tidak memerhatikan kesehatan dan memilih berkerja dengan berlebihan.
.
.
Kelopak mata itu terbuka, tangan Adila bergerak memegang keningnya, kepalanya benar benar pusing saat ini.
Setelah sedikit mereda barulah dia menatap ke samping dan ternyata sedari tadi sudah duduk Joan menatap Adila dengan tatapan tajam.
"Ada apa dengan kamu? kenapa bertindak seperti orang gila?" tanya Joan.
Kening Adila kembali berkerut ketika melihat Joan. Apakah mimpinya belum juga selesai. Adila kira setelah dia menampar Molly maka mimpi itu selesai ternyata tidak. Apakah tuhan memberikan dia kesempatan untuk menampar Joan juga?
PLAKK
Mata Joan terbelalak ketika dia merasakan sakit karena tangan wanita yang biasanya penurut bahkan menatap kearah matanya saja dia malu malu.
"Ap...." Belum selesai Joan berucap sebuah tamparan kembali dilayangkan oleh Adila ke pipi sebelahnya lagi.
"KAMU GILA YA!!" Bentak Joan dengan urat urat yang tampak di lehernya.
Plak...
Tapi Adila tidak menghiraukan teriakan itu dia kembali memukul Joan sekuat tenaga.
PLAKK..
Adila terdiam merasakan sakit di pipinya. Joan baru saja menamparnya dengan keras.
"Bagaimana rasanya? Sadarlah sialan." Ucap Joan dengan wajah merah padam.
"Selama pacaran aku tidak pernah bermain fisik dengan kamu tapi kamu mulai melunjak ya. Siapa kamu berani raninya tampar aku?" Joan menunjuk Adila dengan tatapan geram.
Tamparan ini benar benar menyakitkan, jika ini mimpi kenapa terasa begitu menyakitkan? apakah ini kenyataan? tapi bukankah dia sudah mati terus kenapa dia bisa kembali bertemu dengan Joan dengan wajah yang masih muda?
"Baru merasa bersalah." Joan mendelik melihat Adila yang terpaku menatap ke arah kedua tangannya.
Meskipun ini mimpi tapi tekad dalam tubu Adila sudah kuat dia akan membalas rasa sakit yang ia terima.
Tangannya terkepal dengan kuat lalu meninju rahang Joan dengan sekuat tenaga yang ia bisa.
Joan yang di tinju Adila pun langsung pusing dan rahangnya benar benar sakit disertai dengan sakit kepala. Tangan Joan mengambil nampan dan melemparkan pada Adila sampai satu tangan memegang lehernya.
Lalu tak lama datanglah dokter dengan beberapa perawat. Mereka berlari masuk ketika mendengar kegaduhan.
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Ari Peny
adela kamu kok bego
2024-09-17
1
Fisee
laki jalang asuu banciii kudanill receh satu sen cuiiiihhhh 🖕
2024-09-06
0
Lia marliani
Alur y sedikit mirip kek Drakor marry my husband,, sedikit aja kok gk banyak,, semangat trus author
2024-07-23
1