Ratu 5

Saking terkejutnya, Zayn menghempaskan dengan kencang sosok yang memeluknya itu.

"Aaahhh!"

Brukk!!

Brakkk!!

Pletak, pletukk!

Velicia berteriak kencang ketika tubuhnya di lempar secara kasar oleh Zayn. Gadis itu sama sekali tak menyangka jika sang pemuda benar-benar tak menganggapnya manusia sungguhan.

Malangnya, tubuh Velicia menubruk rak buku hingga lemari tersebut goyang dan puluhan buku serta kitab-kitab berjatuhan menimpa tubuhnya.

Velicia merasakan nyeri hebat di punggung serta kepalanya. Tak lama ia pun tak lagi bergerak. Tubuhnya yang lemah cukup kaget mendapatkan hal seperti itu. Selama melarikan diri, tak ada satupun makanan atau minuman yang masuk ke tubuhnya. Di tambah hempasan Zayn lumayan kuat juga.

"ASTAGHFIRULLAHALADZIM, USTADZ ZAYN!" Gareng melongo kaget melihat perbuatan Zayn.

"Dia setan! Makanya aku lempar," kata Zayn yang juga cukup terkejut dengan kemampuannya.

"Hah, setan?" Gareng makin melongo saja.

"Hah-hoh, hah-hoh! Cepat liat sana!" titah Zayn gemas sama si marbot.

"Eh, kok saya, ustadz. Takut ah!" Gareng menolak sambil menggelengkan kepalanya dan bergidik.

"Saya udah bacain dia surah As-Saffat. Pasti sekarang udah lemah dia!" kata Zayn tegas. Sedangkan dirinya mundur sambil menetralkan kembali debar jantungnya. Hati kecilnya mengiyakan bahwa yang di peluknya tadi adalah manusia.

"Ya Allah, ada-ada aja. Matahari udah keluar gini kok masih ada setan aja," gumam Gareng sambil melangkah maju dengan ragu.

"Buruan Gareng!" sentak Zayn, yang sontak membuat si marbot terlonjak kaget. Gareng maju mendekat lalu mengambil buku-buku yang menimpa sosok bermukena itu.

"Setan kok pake mukena, Tad? Terus peluk-peluk segala?" Akhirnya Gareng berani juga mengeluarkan keheranannya.

"Namanya juga lagi nyamar, Reng. Udah buruan liat udah mati apa belum setannya!" sentak Zayn lagi. Hatinya sejak tadi berdebar terus. Takut salah juga. Kalau benar manusia gimana? Kalau ternyata anak orang gimana? Celaka dua belas!

Gareng sempet berdecak kesal. Si ustadz enak aja main perintah cepat-cepat. Tanpa tau bahwa dadanya sejak tadi ingin meledak saking tegang dan takut. Baru kali ini dirinya di suruh melihat dan menyentuh setan.

"AUDZUBILLAHIMINASSYAITHONIRROJIM!" Gareng melafazkan taawudz dengan kencang demi mengusir rasa takutnya. Sambil menyibak kain mukena yang menutupi wajah dari sosok tersebut.

"ALLAHU AKBAR, TAD! SETANNYA CAKEP!" teriak Gareng lagi lantaran terkejut bukan main. Tubuh gempalnya sampai terjengkang ke belakang.

"HAH!" Kini giliran Zayn yang hah-hoh hah-hoh.

"I–itu, Tad. Jidatnya aja berdarah. Terus matanya merem!" tunjuk Gareng dengan wajah pias karena takut.

Zayn langsung mendekat dan kini giliran kedua matanya yang terbelalak. "YA ALLAH, YA KARIM! APA YANG SUDAH AKU LAKUKAN!" Zayn terduduk lemas sambil memegangi kepalanya.

*

*

"Bos minta kita tetap di desa ini. Wanita itu pasti bersembunyi di sekitar sini. Lagipula, tanah yang tengah di incar oleh bos kita kebetulan juga di sini. Sekali dayung dua pulau bisa terlampaui. Bonus kita pasti besar," kata ketua kelompok yang mengejar Velicia pada anak-anak buahnya.

Mereka akhirnya mencari tempat tinggal sementara di desa itu. Mengaku sebagai pengusaha muda yang berasal dari kota. Mereka dengan mudah meyakinkan kepala desa untuk mendapatkan tempat tinggal dan juga perlindungan.

*

*

Dave menatap nanar punggung tangan kurus yang terdapat jarum infus di sana. Putrinya kabur entah kemana sedangkan sang istri kini terbaring lemah. Bukan ini maunya. Dave hanya ingin melepaskan Velicia ditangan orang berpengaruh yang kuat bekingannya. Agar ia dapat melepaskan organisasi Black Hawk dengan tenang. Agar ia bisa memfokuskan waktu dan perhatiannya untuk Anne.

Wanita itu, sakit-sakitan sejak tiga kali keguguran. Di saat itulah, dokter menemukan diagnosa bahwa ada sel kanker yang tengah menggerogoti tubuh istrinya itu. Sel jahat yang begitu cepat menyebar ke sebagain organ vitalnya Anne. Hingga tubuh wanita hebat itu semakin lemah dan kurus.

"Maafkan aku, An. Aku melakukan ini demi kita semua. Kembalilah sehat seperti dulu. Aku mencintaimu. Kau telah berjanji akan kembali mencari keberadaan tuan lagi. Sadarlah, Sayang ...," lirih Dave sambil terus menciumi punggung tangan istrinya. Air mata yang selama ini ia tahan dan ia sembunyikan akhirnya luruh juga.

"Aku tidak bisa hidup tanpamu, An. Sadarlah dan katakan apa yang kau mau. Aku akan melakukan apapun untuk membawa putri kita kembali. Aku akan menurut padamu saja. Aku janji ...." Kali ini Dave sudah tergugu dalam tangisnya. Sisi kelemahannya terkuak sudah. Pria itu terluka setiap kali istrinya drop seperti ini.

Tak lama Dave tertidur. Anne terlihat mengerjapkan kedua matanya pelan. Menstabilkan penglihatannya di tempat terang yang tak asing lagi baginya itu. Ya, sebuah kamar rumah sakit yang menjadi langganan tempat singgahnya selama lima belas tahun terakhir ini. Sejak Velicia berusia tujuh tahun, dirinya gagal memberikan gadis itu adik kemudian sakit-sakitan. Kondisi yang membuatnya sering bolak-balik rumah sakit.

Anne, mendapati suaminya tertidur dengan pulas di atas tangannya. Anne merasa pergelangannya itu keram. Namun dirinya tak tega untuk bergerak. Anne melihat cairan infus yang macet karena ulah Dave. Dari sana Anne menerka bahwa dirinya sudah cukup lama tak sadarkan diri.

"Maafkan aku, Dave. Aku selalu menyusahkan kamu. Ku harap, sebelum waktu itu tiba, aku bisa berjumpa lagi dengan sahabatku. Max." Anne melirik ke arah Dave kemudian mengelus kepala pria itu dengan tangannya yang lain.

Merasakan sentuhan lembut pada kepalanya, Dave tersadar. Pria itu mendongak dan tersenyum haru ketika mendapati tatapan penuh cinta dari istrinya.

"Kamu bangun sayang. Oh, terimakasih sudah kembali " Dave memeluk dan menciumi istrinya penuh kelegaan.

"Aku tidak akan pergi, sebelum Velicia menikah dengan laki-laki yang bisa menjaganya seperti kau menjagaku, Dave."

"Karena itulah, Velicia harus--"

"Tapi pria itu bukan Darren." Anne langsung memotong ucapan Dave.

*

*

"Apa yang terjadi, Zayn?" Arumi kaget bukan main ketika sang putra membawa seorang gadis kerumahnya.

"Zayn ndak tau, Mi. Tolong, sembunyikan ini dari para tetangga dulu hingga gadis itu sadar. Semua ini hanya kesalahpahaman, percayalah pada, Zayn." Zayn berkata dengan ekspresi yang sulit di artikan. Namun Arumi yakin bahwa putranya takkan melakukan hal yang tidak benar. Pasti ada sebab dan alasan di balik semua ini.

"Biar Ummi yang menjaganya. Sepertinya, gamis dan khimar Ummi cocok di tubuhnya," kata Arumi berusaha tenang dan meyakini hatinya bahwa tidak akan ada masalah besar setelah ini.

"La–lalu bagaimana dengan lukanya, Mi?" tanya Zayn merasa bersalah. Terlihat dari wajahnya yang gusar dan pucat. Dia sudah salah menduga bahkan mencelakai gadis itu dengan melemparnya.

"Hanya luka kecil. Sudah Ummi kompres. Keluar sana, Ummi mau menggantikan pakaiannya," usir Arumi. Zayn untuk saat ini bisa menarik napasnya lega. Entahlah ketika gadis ketus nan cantik itu bangun nanti. Mungkin, Zayn akan di amuknya.

Wajahnya yang mulus itu telah Zayn sumbangkan luka yang cukup kentara jelas.

"Ya Allah. Tolonglah hambamu ini." Zayn meringis di depan pintu sambil memegangi dadanya yang belum selesai berdentum.

Terpopuler

Comments

Ari Kuswati

Ari Kuswati

ya Allah zeyn kan beda mahluk halus sm manusia 😀😀

2025-02-08

1

Hafsah Hafas

Hafsah Hafas

ya apun si zeyn bener-bener jadi ayam sayur berkat ummi rumi bangai mana dia menjaga kucing liar nya max tidak bisakah kau bermain cantik di belakang istri mu ajarkan anak mu bela diri darah mafia kental ditubuh nya minimal dia bisa melindungi anak istri nya kelak banyak kiayi yang pandai silat 🤦

2025-01-08

4

Katarina Istinganah

Katarina Istinganah

Namanya orang kampung di lihat cewek cantik di bilang setan,benar benar udik

2024-09-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!