Bab 17

Markas Penjaga Realitas dipenuhi ketegangan. Tim baru saja pulih dari misi berbahaya di Dimensi Cermin, namun mereka tahu bahwa waktu semakin menipis. Devourer of Realities semakin dekat, dan mereka masih harus menemukan dua pecahan Prisma Inflasi lainnya.

Pengawas mengumpulkan tim untuk briefing. "Berdasarkan informasi dari buku panduan, pecahan kedua Prisma berada di dimensi yang dikenal sebagai Kontinum Temporal."

"Kontinum Temporal?" Reyhan mengangkat alis. "Maksudmu, dimensi di mana waktu tidak berjalan linear?"

Pengawas mengangguk. "Tepat sekali. Di sana, masa lalu, masa kini, dan masa depan terjadi secara bersamaan. Kalian harus sangat berhati-hati untuk tidak menciptakan paradoks temporal yang bisa menghancurkan struktur realitas."

Adrian mengerutkan dahi. "Bagaimana kita bisa menavigasi di tempat seperti itu? Kita bisa tersesat dalam waktu."

"Itulah mengapa aku meminta bantuan khusus," jawab Pengawas. Dia menoleh ke arah pintu yang terbuka, dan seorang wanita melangkah masuk. "Perkenalkan, ini Dr. Elara, ahli kronodynamika dari Divisi Temporal."

Dr. Elara tersenyum pada tim. "Senang bertemu kalian. Aku di sini untuk membantu kalian menavigasi Kontinum Temporal dan mencegah terjadinya paradoks yang berbahaya."

Riana menyambut Dr. Elara dengan hangat. "Kami sangat menghargai bantuan Anda, Dokter. Jadi, bagaimana rencananya?"

Dr. Elara mengeluarkan sebuah perangkat yang menyerupai jam tangan canggih. "Ini adalah Stabilisator Temporal. Alat ini akan menjaga kalian tetap 'terikat' pada aliran waktu kalian sendiri, mencegah kalian terserap ke dalam paradoks temporal."

Tim mempersiapkan diri, mengenakan Stabilisator Temporal dan perlengkapan khusus lainnya. Kali ini, mereka bertekad untuk lebih berhati-hati agar tidak mengulangi kesalahan yang terjadi di Dimensi Cermin.

Portal menuju Kontinum Temporal terbuka, menampilkan pemandangan yang membingungkan - lapisan-lapisan realitas yang tumpang tindih, di mana peristiwa dari berbagai era terjadi secara bersamaan.

"Ingat," Dr. Elara mengingatkan sebelum mereka melangkah masuk, "jangan berinteraksi dengan diri kalian dari masa lalu atau masa depan. Itu bisa menciptakan paradoks yang fatal."

Dengan anggukan mantap, tim melangkah memasuki portal.

Begitu tiba di Kontinum Temporal, mereka langsung dihadapkan pada pemandangan yang memukau sekaligus membingungkan. Di satu sisi, mereka melihat kota futuristik dengan teknologi canggih. Di sisi lain, ada pemukiman primitif dari zaman prasejarah. Dan di tengah-tengahnya, berbagai era bercampur dalam harmoni yang kacau.

"Ini... luar biasa," bisik Kayla takjub.

"Fokus," Adrian mengingatkan. "Kita harus menemukan pecahan Prisma."

Mereka mulai menjelajahi Kontinum Temporal, dengan hati-hati melangkah di antara berbagai era. Dr. Elara memandu mereka menggunakan alat pelacak khusus yang dirancang untuk mendeteksi energi Prisma.

Namun, perjalanan mereka tidak mudah. Beberapa kali mereka nyaris bertabrakan dengan versi diri mereka dari masa lalu atau masa depan. Reyhan bahkan hampir berbicara dengan dirinya yang lebih muda sebelum Riana menariknya menjauh tepat waktu.

"Itu tadi berbahaya," Dr. Elara memperingatkan. "Interaksi sekecil apapun bisa mengubah aliran waktu."

Setelah berjam-jam pencarian yang menegangkan, alat pelacak Dr. Elara mulai bereaksi kuat. "Kita semakin dekat," ujarnya.

Mereka tiba di sebuah area di mana convergensi temporal tampak paling kuat. Di tengahnya, melayang pecahan Prisma yang mereka cari, dikelilingi oleh pusaran energi temporal.

"Bagaimana kita bisa mengambilnya?" tanya Riana. "Pusaran itu terlihat berbahaya."

Dr. Elara mengamati situasi dengan seksama. "Kita perlu menstabilkan aliran waktu di sekitar Prisma sebelum mengambilnya. Jika tidak, kita bisa terjebak dalam loop waktu tak berujung."

"Aku punya ide," ujar Adrian. "Jika kita menggunakan pecahan Prisma yang sudah kita miliki untuk menciptakan 'jangkar temporal', mungkin kita bisa menstabilkan area ini cukup lama untuk mengambil pecahan kedua."

Riana mengangguk setuju. "Ayo kita coba."

Dengan hati-hati, Riana mengeluarkan pecahan Prisma pertama. Dia dan Adrian bekerja sama, memfokuskan energi mereka untuk menciptakan jangkar temporal seperti yang Adrian sarankan.

Perlahan tapi pasti, pusaran energi temporal mulai stabil. Kayla, yang memiliki refleks terbaik di antara mereka, bergerak cepat untuk mengambil pecahan Prisma kedua.

Namun, tepat saat Kayla menyentuh Prisma, sesuatu yang tak terduga terjadi. Gelombang energi temporal meledak ke segala arah, menghempaskan tim ke berbagai arah.

Riana tersadar beberapa saat kemudian, mendapati dirinya terdampar di era yang berbeda - sebuah medan perang futuristik. Di kejauhan, dia melihat Reyhan yang kebingungan di tengah zaman es.

"Tidak, tidak, tidak," Dr. Elara panik. "Kita terpencar di berbagai era! Ini sangat berbahaya!"

Melalui komunikator, mereka berusaha mengoordinasikan diri. Adrian terdampar di era Renaissance, sementara Kayla berada di masa depan yang post-apokaliptik.

"Bagaimana kita bisa berkumpul kembali?" tanya Reyhan, suaranya bergetar kedinginan.

"Gunakan Stabilisator Temporal kalian," instruksi Dr. Elara. "Fokuskan energinya untuk 'menarik' kalian kembali ke titik awal kita."

Tim mengikuti instruksi, memfokuskan energi mereka. Perlahan tapi pasti, mereka mulai 'bergeser' melalui lapisan-lapisan waktu, kembali ke lokasi awal mereka.

Akhirnya, mereka berhasil berkumpul kembali. Kayla masih menggenggam erat pecahan Prisma kedua yang berhasil dia ambil.

"Kita berhasil," ujar Riana lega. "Tapi... apa yang terjadi tadi?"

Dr. Elara menganalisis situasi dengan cepat. "Sepertinya pengambilan Prisma memicu semacam 'gempa temporal'. Kita beruntung hanya terlempar ke era yang berbeda dan bukan terjebak dalam paradoks."

Namun, kegembiraan mereka atas keberhasilan misi ini tidak bertahan lama. Tiba-tiba, mereka merasakan getaran yang familiar - Devourer of Realities semakin mendekat.

"Kita harus pergi sekarang!" teriak Adrian.

Dr. Elara dengan cepat membuka portal kembali ke markas. Tim melompat masuk tepat saat sebagian Kontinum Temporal mulai runtuh, termakan oleh Devourer.

Kembali di markas, tim melaporkan hasil misi mereka kepada Pengawas. Meski mereka berhasil mendapatkan pecahan kedua, harga yang harus dibayar sangatlah besar.

"Kontinum Temporal mengalami kerusakan parah," lapor Dr. Elara dengan nada muram. "Meski tidak sepenuhnya hancur seperti Dimensi Cermin, strukturnya sangat tidak stabil sekarang."

Pengawas mengangguk berat. "Ini situasi yang semakin genting. Devourer semakin kuat setiap kali dia melahap bagian dari realitas. Kita harus bergerak lebih cepat untuk menemukan pecahan terakhir."

Riana memandang kedua pecahan Prisma yang kini mereka miliki. "Di mana pecahan terakhir berada?"

Pengawas menghela napas panjang sebelum menjawab. "Menurut buku panduan, pecahan terakhir berada di tempat yang paling berbahaya dari semua - Void."

Tim terdiam, mencerna informasi ini. Void, kekosongan absolut di antara dimensi, adalah tempat yang bahkan Penjaga Realitas paling berpengalaman enggan untuk menjelajahinya.

"Bagaimana kita bisa bertahan di Void?" tanya Kayla, suaranya menyiratkan kekhawatiran.

"Dengan persiapan yang sangat, sangat teliti," jawab Pengawas. "Dan kalian harus siap menghadapi tantangan terberat yang pernah kalian hadapi."

Riana menatap teman-temannya satu per satu, kemudian mengangguk mantap. "Kita sudah sejauh ini. Kita tidak bisa berhenti sekarang. Apapun resikonya, kita harus mendapatkan pecahan terakhir itu."

Dengan tekad yang diperbaharui namun juga kekhawatiran yang semakin besar, tim Penjaga Realitas mulai mempersiapkan diri untuk misi final mereka - perjalanan ke dalam Void yang misterius dan mematikan.

Sementara itu, di kejauhan multiverse, Devourer of Realities semakin mendekat, raungannya bergema melintasi dimensi, menandakan bahwa pertarungan final untuk menyelamatkan seluruh eksistensi akan segera dimulai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!