bab 2

" iya pa. "( seli) menatap ke arah tukiman, tapi ia melihat tukiman malah bengong.

" pa.. pa.. ?? "( seli) memegang telapak tangan tukiman, membuat tukiman tersadar.

" ah, iya, ada apa sel. "( tukiman) menggaruk tengkuk nya, yg tidak gatal, ia pun malu, karena ketauan seli, kalau dia lagi menatap seli.

" bapa yg kenapa, bukan nya manggil, tapi ko malah bengong. "( seli) menatap heran ke arah tukiman.

" ah, iya aku sampai lupa, kalau aku mau mengajak kamu, nanti malam,untuk melihat pasar malam. "( tukiman)

" wah, kaya nya seru tuh pa, boleh, mau jam berapa pa . "( seli) dengan antusias.

" habis selepas isa aja, biar lebih nyaman. "( tukiman)

" boleh pa, mau janjian dimana . "( seli) menatap tukiman, dan tangan nya menyuapi nasi beserta lauk pauk nya, ke mulut nya.

" aku jemput kamu aja. "( tukiman)

" apa tidak merepot kan pa. "( seli)

" sangat tidak merepot kan ko sel,karena justru aku mau mengucap kan terimakasih,karena kamu mau aku ajak,untuk pergi ke pasar malam.( tukiman)

" justru aku senang, karena kamu mau mengajak aku ke sana, sumpah aku penasaran dengan tempat itu, mau ke sana, aku engga ada teman, karena engga mungkin mengajak lita ke sana, karena umi dan abi nya, pasti tidak memberi ijin, soal nya kan pergi nya malam. "( seli) dengan wajah , sedikit kecewa, membuat tukiman merasa gemas.

" iya udah, nanti selepas isya, aku jemput ya. "( tukiman)

seli hanya mengacung kan, ke dua jempol nya saja, dan ia pun melanjut kan makan nya, begitu pun dengan tukiman.

tak berselang lama, tukiman dan seli pun sudah selesai, dengan acara makan nya.

" aku udah selesai, aku duluan ya, kasian lita, mungkin dia udah kelaparan. "( seli) menatap tukiman.

" iya, lagian aku juga sudah selesai, gimana kalau kita bareng aja. "( tukiman).

" jangan. "( seli )

" kenapa jangan, kamu malu bareng sama aku. "( tukiman) mengkerut kan kening nya.

" justru aku yg mau nanya gitu sama bapa, takut nya bapa malu, jalan bareng sama aku, bapa kan seorang menejer, sedang kan aku, hanya seorang repsesionis. "( seli) menunduk kan kepala nya.

" emang kenapa dengan seorang repsesionis, mulia ko, kerjaan nya, di mata Alloh itu sama ya sel, kamu jangan seperti itu, aku juga dulu hanya seorang anak pelayan, hanya sebuah keberuntungan aja, aku bisa menjadi seperti ini, siapa tau nanti kamu di naik kan jabatan kamu, menjadi lebih tinggi dari aku, secara kamu itu kan pendidik kan nya lebih tinggi dari aku, dan pengalaman nya pun, lebih banyak dari aku. "( tukiman) jelas nya, karena seli pernah bercerita, tentang dulu ia bekerja sebagai sekretaris, dan mengenai pendidikan nya, yg lebih tinggi dari tukiman.

" bapa bisa aja, jangan terlalu berhayal, takut nya nanti jatuh,kan sakit jadi nya. "( seli) sambil tertawa.

" itu nyata nya sel. "( tukiman) sambil tersenyum.

" iya udah, kita masuk yu. "( seli)

" iya ayo. "( tukiman)

seli dan tukiman pun menuju ke dalam, dan terlihat lita sedang melayani tamu, seli pun buru buru menuju ke arah lita.

" maaf ya ta, aku kelamaan,soal nya pa tukiman,ngajak aku ngobrol."( seli) sambil mengambil alih, pekerjaan lita.

" engga apa apa, emang kalian ngobrol apa, sampai asyik gitu. "( lita) dengan tatapan penasaran.

Terpopuler

Comments

Dewi Oktavia

Dewi Oktavia

ne baru awal

2024-09-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!