5. Janji yang tak terucap

“gimana mbak untuk bulan ini, ada keluhan?”tanyaku pada kasir yang sedang sibuk merapikan uang pendapatan.

”semuanya aman. Pa-pak...”jawabnya pelan disertai dengan sejumlah uang yang ia taruh tepat di hadapanku. Pandangannya tertunduk, tidak berani menatapku langsung, gelagat takut terlihat jelas dari tingkahnya, terlebih lagi dia memang masih termasuk karyawan baru.

Sebenarnya, sedari tadi aku menahan tawa karena melihat wajah groginya. Tapi, beda cerita dengan si Vika yang berada di samping mesin kasir, ia langsung terkekeh, meski masih disibukan oleh laptop yang ada di depannya.

”pak..pak Ali…”Vika mengulang kata “pak.”disertai nama belakangku dengan nada mengejek.

”tak usah kaku begitu mbak, santai saja.”aku menghiraukan ejekan Vika, dan memilih untuk kembali bicara dengan karyawan yang masih dalam masa adaptasi itu.

Dia masih tidak berani menatapku.”iya pak.”suaranya masih sama, kaku. Dari semua karyawan toko, semuanya hampir sepakat jika saat akhir bulan. Katanya wajahku menjadi terlihat menyeramkan, terutama saat data penjualan tidak valid dengan jumlah barang di toko. Keringat dingin pasti sudah muncul terlebih dulu, bahkan sebelum aku melontarkan beberapa pertanyaan.

Merasa lucu saja mendengar itu, karena aku merasa selalu bersikap seperti biasa. Meskipun kadang, jika sifat usil ku sedang kambuh, dengan sengaja aku akan menambah tekanan pada nada bicaraku. Ini adalah toko terakhir yang kami datangi untuk hari ini.

Pukul 15:21 akhirnya kami selesai dengan tugas hari ini. Saat ini Kami berada di dalam mobil.”langsung pulang atau gimana Vik?”aku menoleh ke arah partnerku, dia sedang melototi layar HPnya, sedang fokusku masih ke arah jalan raya. Cukup ramai jalanan sore ini.

”makan dulu El, lapar aku.”sahutnya sembari menyalakan musik pada audio mobil yang sedang kami kendarai.

”dimana?”tanyaku.

”lesehan baru yang ada di tepi sungai, katanya bagus dan enak."jawabnya, dengan kepala mulai mengikuti irama musik pilihannya.

Tidak perlu waktu lama untuk kami sampai di tempat tersebut. Aku memarkir mobil ditepi jalan, sudah cukup banyak kendaraan yang menepi, mayoritas sepeda motor, berbaris rapi memanjang di sepanjang trotoar. Ini adalah kali pertama aku makan di sini.

”meja 6 Vik.”sengaja aku memilih meja paling ujung.

Pagar bambu menjadi pembatas antara tikar dan sungai, berisik riak air sungai masih terdengar diantara percakapan para pengunjung. Aroma udara yang bercampur air terasa menyegarkan.

”lele goreng, aqua dingin dan kopi hitam.”requestku pada Vika sebelum ia berjalan menuju ke arah kasir.

Lokasinya memang sederhana seperti tempat piknik keluarga. Simple, tapi sudutnya sangat pas untuk menikmati langit sore, dilengkapi dengan air sungai yang jernih, bersih, lalu di tambah persawahan luas yang menyempurnakan pandangan mata.

“ngapain bengong El! Kayak punya kisah cinta.”tegur Vika dari belakang, membawa secangkir kopi hitam dan segelas jus alpukat. Aku menoleh ke arahnya tanpa menjawab. Langsung mengambil secangkir kopi yang ada di tangan kirinya.

”belum beres galaumu kemarin?”Vika duduk persis di depanku, kami terhalang oleh meja kecil. Aku masih diam tidak merespon, cuma nafas panjang yang kubuang secara kasar. Vika menggelengkan kepala, seakan paham dengan respon dari wajahku.

”sudah ambil keputusan?”

Aku mengangguk pelan.”kutolak. Perihal perasaan, aku belum berani untuk berjudi lagi.”

Lagi, nafas panjang kubuang paksa, memandang lurus ke arah barat. Tertuju pada langit sore yang mulai memerah, terhalang kumpulan awan, tidak tebal, namun cukup untuk mengurangi indahnya senja sore ini.

”kau menolak, tapi sikapmu seperti orang sedang patah hati.”Vika memasang wajah heran, lalu mengerutkan kening sebelum lanjut berbicara.”aneh! aku harus memasukan mu pada kategori yang mana, trauma, bodoh, unik, atau pengecut.”sesekali dia memainkan sedotan menggunakan bibirnya, dengan cepat jus yang dia pegang terkuras. Hanya tinggal setengah.

”wajahmu sangat menginginkannya, tapi kau masih saja keras kepala dengan keyakinanmu dan memilih untuk merumitkan perasaanmu sendiri, membebaninya dengan sebuah kegagalan masalalu.”Vika menggelengkan kepala.

lagi-lagi ucapannya tepat sasaran.”entahlah Vik, keberadaannya di antara orang-orang yang berharga bagiku. Juga seperti ucapanmu, di tambah dengan ingatan buruk masalalu.”nafas panjang kutarik. Nuansa langit sore serta sejuknya udara seakan menjadi hambar, pandangan mataku teralihkan oleh isi kepala.

”Aku takut. Jika hal buruk terjadi, pasti akan berimbas pada banyak hal. Salah satunya kebersamaan ku dengan mereka hilang.”aku masih memandang ke arah barat.

”gila! kau terlalu berfikir jauh El.”Vika melotot, memaksa mataku untuk menatapnya. Karakternya yang kuat serta tegas, mungkin membuatnya merasa geram terhadap tingkahku yang berkebalikan dengannya.

”Ok. Memang bagus kau punya pandangan ke depan. Tapi, dari sudut pandangku, yang kau tekankan hanyalah bagian terburuknya saja.”Vika juga menarik nafas panjang, sebelum melepasnya secara perlahan.

”ayolah! Kurangi sifatmu yang seperti itu El. Jangan sampai kecemasan itu malah menuntun mu pada hal buruk yang selalu kau takutkan.”dia menepuk keras jidatku. Tanpa permisi.

”percaya dirilah!! Nikmati hari demi harimu, itu yang terpenting.”

Rasanya aku seperti pakaian kotor yang sedang di kucek tanpa jeda, aku sudah tak tau harus berkata apa. Karyawati lesehan yang datang membawa pesanan, seakan menjadi penyelamat.

Mata Vika tidak lagi melotot, kini fokusnya beralih pada ayam goreng yang ada di atas meja.

”tapi kau tidak menyerahkan El.”dia kembali bicara, tanganya sedikit menggeser piring yang terbuat dari rajutan kayu ulin, berisi paha ayam lengkap dengan sayuran yang masih segar. Sedangkan untuk nasinya berada pada piring yang terpisah.

”maksudku, kau pasti punya niat untuk tetap mencintainya diam-diam atau apalah itu.”tebaknya sambil kembali menatapku, setelah dia memasukan suwiran ayam pertama pada mulutnya.

”semua isi yang ada di dalam kepalaku, apa tertulis jelas pada jidat ini!”protesku, dengan jari telunjuk yang ku arahkan pada jidatku sendiri, karena lagi-lagi Vika menebak dengan akurat.

Vika tertawa di sela mulutnya yang mengunyah.”aku sudah mengenalmu lebih dari tiga tahun El dan baru kali ini ada wanita yang bisa membuat ketenangan di wajahmu hilang.”ucapnya sambil menikmati makanannya, pelan.

“biasanya tingkahmu selalu sok jutek, seperti orang yang tak punya hasrat pada wanita.”lanjutnya bicara, ketika mulutnya berhenti mengunyah.

”kau sedang menyemangati atau mengejek!”hardik ku balik menatap vika, kedua tangannya sibuk menjamah paha ayam.

”terserah kau menganggapnya apa.”jawabnya acuh.

Dia menghentikan aktifitasnya sejenak, lalu menatapku.”tapi El. Kalau sampai dia juga memiliki pemikiran yang sama denganmu, pasti bakal keren.”Vika membersihkan tangan kiri dengan mencelupkan jari pada baskom yang sudah di sediakan, lalu mengambil tisu.

”maksudmu?”aku hampir selesai melahap lele goreng pesananku.

”sebuah janji yang tak terucap, lalu komitmen tanpa sebuah ikatan, hingga waktu yang tepat untuk memulai hidup bersama, tentunya versi kalian.”Vika mengusap keringat yang ada di wajahnya menggunakan tisu.

”bukankah skenario itu sangat keren.”bibirnya nampak memerah menahan pedas, terlihat dari tarikan pendek nafasnya.

”aku cukup melakukan bagianku sendiri, Vik. Selebihnya biar jadi urusannya, aku tak ingin terlalu menggantungkan harapan pada orang lain.”ucapku, meskipun dalam hati mengangguk setuju pada kata-kata Vika.

”bullshit!! Pastikan saja mental dan waras mu tetap terjaga El, karena kau akan menempatkan diri pada posisi yang sulit.”

“entahlah Vik.”

Setelahnya kami berdua fokus menghabiskan sisa makanan masing-masing.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

realed banget sihhh, ahh makinan penasaran dengan kelanjutannya

2024-07-10

1

Sweet_Fobia (ᴗ_ ᴗ  )

Sweet_Fobia (ᴗ_ ᴗ )

Dari awal sampe akhir bikin baper, love it ❤️!

2024-07-10

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!