Ray POV
"kak"ujar seorang wanita padaku.sontak aku mengerutkan dahiku.
"kak, maaf nona apakah kamu mengenalku" tanyaku
flashback on
"Ray ayo lah ikut bunda,bunda sangat ingin pergi ke taman kota bersamamu nak"ujar Rena
" maaf bunda tapi Ray tidak ingin keluar" tolak Ray halus
"kenapa kamu tidak ingin keluar nak, apakah kamu malu pergi sama bunda?"
" tentu tidak bunda Ray hanya tidak ingin keluar itu saja"
"pokoknya bunda tidak mau tau kamu harus ikut bunda(.) gak pakai (,)"
"baiklah bunda, aku akan ikut bunda pergi" ujar Ray setuju,dia hanya tak ingin berdebat dengan ibunya saja.
"yeeee ayo berangkat sekarang"
30menit kemudian sampailah mereka di taman kota
"Ray kamu tunggu sini ya bunda mau beli cemilan dulu"
"baik bunda"patuh Ray
setelah beberapa menit kemudian Ray di tinggal
"ih kasihan banget ya ganteng ganteng buta" ujar seseorang.
"iya sayang banget coba kalau GK buta mungkin udah gue sikat aja"timpal seseorang.
Ray hanya diam mendengar semua itu hingga ada seseorang yang merebut tongkatnya
"kembalikan tongkatku" ujar Ray berdiri sambil mulai mencari tongkatnya
"ayo sini ambil tongkatmu"ujar seseorang
Ray melangkah ke arah sumber suara.hingga dia mendengar tongkatnya di lempar dan dia melangkah ke arah bunyi tongkat jatuh tersebut.ray tidak sadar bahwa tongkatnya terlempar ke tengah jalan raya.
sampai akhirnya.
"ciiiiiitttttttt"
BRAK
"heh apa Lo gak bisa lihat jalan " ujar seorang wanita dengan nada yang sangat marah
""maafkan saya nona saya tidak bisa melihat saya buta"ujarku
"sekali lagi maafkan saya nona saya but..." belum selesai aku bicara hal yang tak terduga terjadi tubuhku di rengkuh secara erat oleh wanita itu.
flashback off
"kak, maaf nona apakah kamu mengenalku" tanyaku.
" kak ini aku tisya apa kakak sudah lupa denganku?"tanya tisya
"tisya ???apa anda tidak salah orang nona?"tanyaku
"aku Leona lattisya thorpher kak.apa kakak masih belum mengingatku"
sontak aku langsung membulatkan mataku tak percaya.
"tisya kamu tisya " tanyaku kembali guna memastikannya
"iya kak ini aku tisya.kemana saja kamu selama ini aku mencarimu.dan kenapa bisa jadi seperti ini kak"
kita cari tempat duduk dulu GK enak di tengah jalan"kataku mengingatkan bahwa kita masih di tengah jalan.tisya menuntunku untuk masuk ke dalam mobilnya dan membawaku menepikan mobilnya .
" sekarang ceritakan kenapa kakak bisa buta,dan kemana kakak selama ini,kenapa ada berita bahwa kakak sudah meninggal ?" "cercahnya. aku tersenyum mendengar nya
"satu satu dulu tanya nya tisya kamu seperti wartawan saja .baiklah aku akan cerita.aku kecelakaan dan soal kematian ku itu di palsukan"
" siapa yang memalsukannya kematian kakak dan apa alasannya"
"pamanku dia ingin menguasai harta ayah ku.jadi kami sekarang sudah berganti nama keluarga bukan arzeto lagi tapi angello " paparku
"apakah kebutaan kakak itu permanen ?" tanya tisya kembali
"tidak sya hanya saja aku belum bisa melakukan operasi karena tidak ada donor mata yang mau"ujarku kecewa.
"kakak tenang saja aku pasti akan menemukan donor maymta yang cocok buat kakak"ungkapnya.aku merasa terharu ternyata masih ada yang mau menerima keadaan ku selain kedua orang tuaku
"makasih ya sya tapi kamu tidak perlu repot karena aku sudah terbiasa seperti ini.lagipula biaya operasi sangatlah mahal aku tidak ingin membeban kan semua itu pada orang tuaku"
"kakak tenang saja semuanya aku yang urus"
" tidak sya aku tidak ingin membebani kamu dan keluarga kamu.aku juga GK mungkin bisa membalas hutang Budi ini ke kamu" ungkapku
"kakak GK perlu balas Budi ke aku cukup balas aku dengan kasih sayang dan cintamu saja kak. apapun akan aku lakukan demi orang yang aku cintai" jawabnya yang sontak membuatku kaget dan tak menyangka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments