lattisya POV
sudah hampir 1 tahun aku berada di sini,tapi masih belum ada tanda-tanda kamu disini,apa benar kamu sudah meninggal 5 tahun yang lalu,tapi kenapa aku masih yakin kamu masih hidup dan berada disekitar disini,Kenapa setelah bangkrutnya usaha keluargamu semua data tentang mu dan keluargamu di hapus siapa yang melakukan ini dan kenapa hanya ada data yang menerangkan bahwa kamu dan keluargamu mengalami kecelakaan dan meninggal,siapa dalang di balik semua ini.kak Ray aku merindukanmu.
dzzzzttt suara ponsel tisya berbunyi
"ya "
"...."
"apa kamu bilang?b*ngs*t kenapa bisa begitu, siapa pelakunya"rahang tisya mengeras mendengar tuturan sang anak buah.
"...."
" oh ternyata si tua Bangka itu pelakunya,kalian juga b*d*h mengawal barang aja tidak becus"
"..."
" siapkan nyawa kalian nanti saat aku tiba disana" tisya mematikan telfon dan membantingnya ke lantai
"sialan"umpatnya, dia melangkah keluar dan menghampiri ruangan sekretaris nya
" Lex siapkan jet pribadiku aku akan terbang ke Jerman nanti dan belikan aku hp baru sekarang aku tunggu di ruang rahasiaku" perintah tisya ke Alex sekretaris nya
" baik Miss"jawab alex.
lattisya pergi ke ruangannya kembali dan menekan tombol di rak buku di samping dinding,hingga dinding itu terbelah menampilkan sebuah ruangan yang berisi berbagai jenis senjata api tisya berjalan masuk dan menghampiri meja yang sudah tersedia berbagai jenis minuman beralkohol dia tuangkan anggur merah favoritnya kedalam gelas sambil duduk dan menggoyangkan kakinya diatas meja.
setengah jam kemudian Alex datang dengan membawa pesanan sang atasan
" Lo lama banget sih"gerutu lattisya, Alex tidak menggubris lattisya dia menyodorkan sebuah paper bag ke arah lattisya.lattisya pun membukanya dan membulat sempurna menatap isinya
" heh b*g*k apa apaan ini ngapain Lo beliin gue handphone warna pink kayak gini"ketus tisya
" gak usah banyak komen deh pakai aja,yang pentingkan bisa di pakai"acuh Alex
sontak mendengar itu membuat tisya memukul kepala alex.dengan perasaan kesal dan marahnya dia meninggalkan Alex dan mengambil kunci mobilnya di meja
"lo mau kemana" tanya Alex
"bukan urusan Lo " ujar tisya dengan nada dinginnya.
pada akhirnya tisya pergi mencari ketenangan fikiran.dia memacu mobil sports nya dengan kecepatan tinggi dia keliling kota Edinburg.
" rasanya gue pengen mandi darah guna menjernihkan pikiran gue" gumamnya
di sela sela fokusnya memacu kendaraannya dia mendapatkan telepon dari Alex
"kenapa"
"...."
"apa???"
"..."
"pokoknya gue mau berangkat nanti malam gue mau cepet bunuh si tua Bangka itu"
"..."
"CK yaudah kalau gitu.besok aja gue berangkat "
dengan perasaan tambah kesal karena keberangkatan nya ke Jerman harus di tunda kerena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan membuatnya semakin melampiaskan marahnya pada mobilnya yang di pacu dengan kecepatan tinggi.
Ciiiiitttttt
brukkk
"damn it" umpat lattisya karena dia menabrak seseorang. lattisya keluar dari mobilnya dengan kekesalan yang memuncak
"heh apa Lo gak bisa lihat jalan heh" lattisya menghardik orang yang dia tabrak.dan detik berikutnya dia membeku dengan apa yang dia lihat dan dengarkan
"maafkan saya nona saya tidak bisa melihat saya buta"ujar sang pemuda dengan berusaha mencari tongkatnya dia berusaha berdiri dari tempat jatuhnya.
"sekali lagi maafkan saya nona saya but.."ujar sang pemuda terhenti.latissya yang tak kuasa menahan air mata nya dia langsung memeluk sang pemuda
" kak" ujar latisyya sambil memeluk erat pemuda tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments