7 buku dongeng pocong

“Ah! Jeffry?” Guru piano itu akhirnya paham siapa Jeppy yang dimaksud Melody.

Melody mengangguk. Ia adalah Ksatria cilik gara-gara Bella. Melody bahkan sudah hafal lagu-lagu Jeffry. Bagaimana tidak hafal. Bella selalu menyetelnya.

Guru piano itu memainkan salah satu lagu dari Jeffry. Melody melihat dengan seksama. Melody juga rajin berlatih.

Permainan piano Melody semakin berkembang. Ia sudah bisa memainkan satu lagu penuh Jeffry sambil bernyanyi walau cadel.

Bella merekam versi cover Melody. Ia ingin mengupload dan menge-tag instgaram Jeffry tetapi tidak bisa karena Jerry melarang Bella mengupload foto atau video di media sosial demi keamanan kedua anak mereka.

“Melody bernyanyi dan bermain piano dengan sangat baik untuk anak seusianya. Apa Anda berencana memasukkan Melody ke dunia tarik suara?” tanya guru piano. Melody berbeda dengan anak yang pernah ia latih. 

“Papanya nggak ingin Melody jadi penyanyi. Jika hanya sekedar hobi, ia akan mendukung tetapi sebagai profesi papanya akan mikir-mikir lagi.” Sebenarnya Carmilla yang lebih tidak suka. Bella tahu bagaimana mertua perempuannya itu pilih kasih dengan kembar.

Timothee adalah cucu laki-laki, penerus keluarga Tan lebih disayang daripada Melody yang anak perempuan dan wajah Melody yang agak lain.

Carmilla datang lagi ke rumah Jerry. 

Melody ingin mempersembahkan lagu untuk Carmilla. Ia ingin mengambil hati neneknya itu. 

“Nai nai, Meme bisa main piano.” Melody mulai memainkan piano. Baru beberapa tuts dimainkan, Carmilla sudah beranjak pergi. Meme tetap memainkan lagu itu sampai selesai walau hanya Timothee yang menjadi penonton tunggal.

Timothee bertepuk tangan saat Melody selesai memainkan piano.

*Nai Nai \= nenek (ibu dari ayah)

Usia kembar empat tahun.   

“Apa Melody itu anakmu? Kok nggak kayak anak Cina?”

Berulang kali kalimat itu terdengar. Pertahanan Jerry mulai goyah. Suami Bella itu ingin melakukan tes DNA secara diam-diam. Hanya sekedar untuk memastikan saja. Supaya keraguannya tidak muncul lagi. Ia percaya 100% dengan kesetiaan Bella.Tetapi ia mengurungkan niatnya.

Bella tidak akan berselingkuh. Tidak akan pernah.

Timothee dan Melody tumbuh bersama. Mereka menerima kasih sayang yang sama dari Bella dan Jerry. Tetapi tidak dengan Carmilla.

“Nai Nai.” Timothee memanggil Carmilla.

“Nai Nai.” Melody ikut menyambut Carmilla. Tanggapan Carmilla tentu saja berbeda. Dia terus mencurigai Melody itu bukan cucunya. 

Carmilla memberikan sesuatu ke Timothee. “Nai Nai baru aja pulang dari Vietnam. Pai duriannya enak lho.” Melody tidak mendapatkan apa-apa. 

“Xie Xie, Nai Nai.” Timothee merangkul neneknya itu. Melody sudah terbiasa dengan perlakuan neneknya yang tidak menyukainya. Nai Nai pilih kasih.

Timothee mengajak Melody bermain bersama. 

Di ruang bermain.

Tmothee memberikan pai durian untuk Melody. Mereka makan bersama. 

“Painya enak.” Melody mengunyah pai itu sampai habis.

“Meme mau lagi?” tanya Timothee.

Melody mengangguk.  Pai durian itu sungguh lezat. Timothee memberikan satu lagi pai itu untuk Melody. Ia senang melihat wajah Melody yang tak muram lagi.

Timothee memang masih kecil tetapi dia tahu jika ada perbedaan kasih sayang antara dirinya dan Melody. Alasan yang ia tahu karena Melody berbeda dari dirinya. Ciri fisik Melody berbeda dari anak Cina lainnya.

Malam hari.

Sebelum tidur biasanya Bella akan mendongeng untuk putra dan putrinya. Melody memilih buku tentang putri.  Bella membacakan isi buku itu. “Dan putri itu menikah dengan pangeran. Mereka hidup bahagia selamanya.”

Seandainya aku juga bisa hidup bahagia selamanya.

Sekarang giliran Timothee untuk dibacakan cerita dongeng. Ceritanya agak lain dari cerita anak pada umumnya. Cerita karangan Bella sendiri karena tidak ada buku dongeng yang cocok dengan selera Timothee.

Buku dongeng anak dengan genre horor. Timothee penyuka hal mistis. Dari pocong, kuntilanak, genderuwo, tuyul sampai setan luar negri Timothee suka.

Apa karena ngidam nonton film horor waktu hamil?

Bella mulai membaca buku dongeng karangannya dengan ilustrasi yang dibuat Timothee. ”Pocong bertemu Kuntilanak.”

“Pocong, apa kamu nggak kepanasan karena selalu pakai selimut?” tanya Kuntilanak.

Pocong menjawab, “Tentu saja nggak panas. Aku kan sudah dingin tubuhnya. Aku sudah mati.”

“Iya juga.” Kunti pun pergi.

Pocong meloncat-loncat. Ketika merasa capai, ia berjalan dengan kakinya. Begini kan lebih cepat.

Bella bercerita sampai habis.

“Thee tadi lihat tuyul.” Timothee. “Kepalanya botak.” 

Bella hanya tersenyum. Katanya anak-anak memang kadang bisa melihat makhluk halus.

Bella mencium kening kembar. Dia lalu menuju kamarnya.

Di kamar.

“Bel, aku mau kamu datang ke kantor besok,” pinta Jerry.

“Ada apa, Ko?” Tidak biasanya Jerry mengajak Bella untuk urusan pekerjaan. Bella juga jarang datang ke kantor suaminya.

“Datang aja.” Jerry sudah menyiapkan kejutan yang sangat besar untuk Bella.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

okey Thor, 💪terus berkarya tulis, semoga novelnya sukses.

2024-07-10

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!