Kiss Me 3

Arsenio yang sudah merasa pusing dengan nasibnya hari ini, dia langsung menyuruh Jimi sahabatnya untuk menjemput dirinya pulang. Alangkah terkejutnya Jimi saat mendengar semua kejadian yang menimpa sahabatnya hari ini, pria malang yang sudah menunggu jandanya Stela harus berakhir dengan kekecewaan lagi, dan seolah Tuhan belum puas menyiksa sahabatnya kini pria itu harus menikah dengan wanita yang tidak di cintainya.

“Jadi keputusan apa yang akan kamu ambil sekarang?” Tanya Jimi, tidak mungkin Arsenio menyuruh dirinya mengantarkan pria itu kembali ke Vila jika Arsenio belum memiliki keputusan.

“Aku akan menikah.” Jawabnya dengan rahang mengeras dan kedua tangan yang mengepal kuat.

“Kamu serius? Pernikahan bukan buat main-main Arsen.” Ucap Jimi kembali mengingatkan, sejujurnya Jimi senang karena Arsenio bukan menikah dengan Stela namun tidak dengan cara seperti ini pikirnya.

Sahabatnya harus mendapatkan cinta dari seorang wanita, karena Jimi merasa kasihan pada Arsenio yang sudah lama cintanya bertepuk sebelah tangan. Karena itulah, kali ini Jimi berharap jika sahabatnya menikah dengan wanita yang tepat yang juga mencintainya.

Arsenio tak menjawab, dia hanya menatap tajam keluar jendela mobil. Keputusannya di ambil memang karena Arsenio merasa kecewa dan marah pada Stela, selain itu dia tidak mau membuat kedua orang tuannya kecewa padanya. Melihat Bunda Alika yang berharap penuh padanya, Arsenio jadi tidak bisa berkutik.

Jimi menatap ponselnya yang sejak tadi bergetar, ia tau jika keluarga Gerald sedang mencari keberadaan pria ini. Pria yang menghilang tiba-tiba tanpa keputusan, Jimi pun menghela nafasnya panjang.

“Baiklah, kamu memang harus menikah.” Ujar Jimi akhirnya, ya ketimbang Arsen terus menerus menunggu jandanya Stela yang lebih mencintai suaminya. Jimi lebih senang jika Arsen memiliki hidup yang baru dengan wanita baru, Jimi pun menambah kecepatan agar segera sampai di Vila milik keluarga besar Gerald.

“Ngomong-ngomong, kalau kamu belum siap aku rela menggantikanmu menikah dengan Anya. Dia kan cantik.” Gumam Jimi, seketika Arsen menoleh dengan tatapan tajamnya.

Mereka berdua sampai di Vila keluarga Gerald, Bunda Alika dan Mami Vera langsung menyambut kedatangan Arsen yang sejak tadi di tunggunya. Mereka cukup tegang dengan keputusan yang akan di buat Arsenio.

“Sayang, dari mana saja. Bunda hawatir…” ucap Bunda Alika dengan tatapan sendunya, ia kira putranya akan kabur demi menghindari pernikahan ini.

“Apa kamu sudah mengambil keputusan?” Tanya Mami Vera, dia lebih hawatir dengan nasib putrinya.

Arsenio mengangguk. “Ya, siapkanlah acaranya. Aku akan menikah dengan Anya malam ini.” Ucap Arsenio sambil menatap dua wanita yang paling dia cintai.

Arsenio juga salah satu kebanggaan Mami Vera, dia selalu salut dengan berbagai prestasi yang di raih anak sahabatnya yang sudah Vera anggap sebagai anaknya sendiri.

Arsenio berjalan meninggalkan kedua wanita yang sedang berbicara dengan raut wajah bahagia itu, dia berjalan mencari keberadaan Anya.

“Aku cari suamiku dulu.” Ucap Bunda Alika untuk memberi kabar bahagian ini, Vera mengangguk lalu ia juga pergi menemui suaminya yang ada di dalam kamar.

“Sayang, Arsen memutuskan untuk menikah dengan Anya.” Ucap Mami Vera dengan bahagia saat memasuki kamarnya. Roby memeluk istrinya, ia senang mendengar kabar bahagia ini, karena sejujurnya Roby tidak suka jika anaknya menikah dengan Reyno yang terkenal playboy itu, mana mau seorang Ayah memberikan putrinya pada pria brengsek seperti Reyno, dia hanya tidak enak pada janji mereka yang akan menikahkan kedua anak mereka dulu saat masih kecil.

“Syukurlah, Papi tau kalau Arsen tidak mungkin mengecewakan kita.”

Sementara itu di dalam kamar lain, Anya terkejut saat mendengar mereka akan menikah dari mulut Arsen langsung.

“Apa kakak bilang? Kita akan menikah?” Tanya Anya dengan wajah syoknya, ia kira setelah menghilangnya Arsen tadi pagi mereka tidak akan menikah namun apa ini dia datang membawa kabar buruk, pikir Anya.

“Iya sesuai tujuanmu, kita akan menikah.” Jawab Arsen datar.

Seketika mata Anya membelalak, dia menggelengkan kepalanya sambil melangkah mundur tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Bagaimana mungkin dia menikah dengan pria yang paling di bencinya, Anya sangat membenci Arsen karena pria itu selalu menatapnya dengan tatapan tidak suka dan tatapan emosi hanya dengan melihat dirinya.

“Gak, aku gak mau Kak. Ayo kita bicara dan bujuk mereka agar kita tidak jadi menikah.” Pinta Anya, hal itu membuat kening Arsen mengernyit.

Penolakan yang di lakukan Anya saat ini membuat dirinya merasa tersinggung, kedua kalinya ia mendapat penolakan. Apakah setidak menarik itu dirinya di mata para wanita?

Arsen melangkah dan mendekat pada gadis yang kini terlihat gelisah dengan keputusannya, ia menarik dagu Anya dengan kasar agar menatap ke arahnya.

“Aku tidak pernah membatalkan keputusan yang sudah ku buat.” Ucap Arsen dengan rahang yang mengeras, wajah mereka begitu dekat hingga hembusan nafas pria itu menerpa wajah Anya. “Dan kamu tidak bisa lari dari kesalahanmu yang membuat semua orang salah paham, kamu harus bertanggung jawab Anya.”

Bruk!

“Aww!!” Ringis Arsen yang mendadak mendapat tendangan di bagian selangkangnya, Anya berlari hendak pergi dari kamar itu tepat saat Bunda Alika dan Maminya Vera masuk ke dalam kamarnya.

“Anya? Ayo kita persiapkan dirimu.” Ajak Bunda Alika, Anya yang bingung hanya bisa ikut dengan kedua wanita itu tanpa ada yang perduli pada Arsen yang kini sedang meringis kesakitan di tepi ranjang.

“Sial! Awas saja kau Anya, akan ku buat hidupmu menderita.” Pekiknya kesal sambil memukul keras ranjang di hadapannya.

Malam pun datang, Arsen tersenyum puas saat melihat Anya yang tidak bisa berkutik. Wanita yang dengan terang-terangan menolak menikah dengannya, kini akan menderita di tangannya.

Acara malam itu cukup tertutup karena sejak awal, acara pertunangan yang kini berubah menjadi acara pernikahan hanya mengundang dua keluarga besar saja.

“Anya jangan lupa senyum, setidaknya pura-pura kasian kedua orang tuamu.” Bisik Irina saat kedua orang itu hendak mengucapkan janji di depan tuhan dan di depan semua keluarganya.

Acarapun berlangsung dengan lancar, seluruh keluarga merasa tenang setelah kedua orang itu sah menjadi pasangan suami istri.

Berbeda dengan Anya yang semakin terlihat sedih, namun ia berusaha menutup kesedihannya dengan pura-pura tersenyum.

“Bagaimana? Kamu bahagia?” Tanya Arsen, pria itu tidak benar-benar bertanya perasaan wanita itu, yang ada Arsenio sedang mengejek wanita yang sudah berani menolaknya.

Anya menatap tajam pada sosok pria yang dulu paling ia takuti dan paling ia benci, Anya pikir dirinya tidak perlu takut lagi pada pria kurang ajar seperti Arsen setelah tau sikap asli pria yang selalu di puji Maminya itu.

“Kau pikir aku akan bahagia menikah denganmu?” Gerutu Anya kesal, dia langsung melangkah pergi meninggalkan Arsen.

Pria itu hendak mengejar istrinya, namun para sepupunya datang untuk mengucapkan selamat padanya sehingga dia mengurungkan niatnya untuk membuat Anya kesal.

.

To be continued…

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Anya dan arsen kayak tom dan jerry sll berdebat terus dan tidak akur akhirnya menikah krn kesalahpahaman,,,
Anya sangat membenci arsen krn arsen sll manatap anya tdk suka,,,,
akhirnya anya dan arsen telah resmi menikah....

2024-07-08

0

Miss Typo

Miss Typo

seru nih pasti mereka akan cek cok trs 😁

2024-07-02

0

Yuli a

Yuli a

awalnya emang mau bikin anya kesal... tpi ujung2nya.... kamu yg akan menyesal karena nyia nyiain anya. 🤭🤭🤭

2024-07-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!