Anya di paksa Mami Vera, Bunda Alika dan Irina keluar dari kamarnya, ini adalah malam pertaman Anya dan Arsen setelah sah menjadi suami istri. Anya berdiri di depan pintu kamar Arsen sambil memeluk guling yang sejak kemarin ia bawa dari ruamhnya, karena Anya tidak pernah bisa lepas dari guling itu.
“Cepat tunggu apa lagi.” Ucap Mami Vera, Irina mengangguk dia juga ikut kesal karena Anya terus berdiri di depan pintu kamar Arsen dan menolak masuk.
“Apa mau Bunda yang anterin kamu masuk ke dalam?” Tanya Bunda Alika, Anya menggelengkan kepalanya.
“Aku gak mau masuk Bunda, aku mau pulang.” Ucap Anya dengan mata merahnya menahan tangis.
“Anak ini, gimana sih kamu kan udah jadi istri Arsen tentu saja kamu harus tidur bersamanya mulai sekarang.” Ucap Mami Vera yang sejak selesai acara terus menyuruh Anya berganti pakaian dan segera pergi ke kamar suaminya.
Mami Vera mendorong tubuh Anya agar segera masuk ke dalam kamar, namun kaki Anya berusaha menahan agar tidak maju selangkahpun.
Anya menoleh ke belakang di mana Mami nya sedang mendorong tubuhnya. “Mami aku gak mau!” Pinta Anya dengan wajah memohon, namun Irina ikut mendorong tubuh Anya hingga membuat kaki Anya melangkah dan hendak menubruk pintu kamar itu, namun bukan pintu yang Anya tubruk melainkan Arsenio.
Karena Arsenio muncul tiba-tiba di hadapan empat wanita itu.
“Kakak, sayang.” Panggil Bunda Alika sambil tersenyum kaku kaget jika putranya akan keluar tiba-tiba.
Arsen hanya menatap datar Anya yang sempat menubruk perutnya, lalu menatap mertua dan Bundanya.
“Malam ini, Anya mulai tidur di kamarmukan Kak?” Tanya Bunda Alika dengan hati-hati, seketika Anya berjalan dengan mengendap-endap agar tidak ada yang sadar dengan kepergiannya.
Namun tubuhnya tiba-tiba merasa melayang saat Arsen mengangkat perutnya di pinggang pria itu, seketika Anya meronta minta di turunkan.
“Kami masuk dulu.” Ijin Arsen dan langsung di jawab anggukan oleh ketiga orang itu dengan bibir yang tersenyum lebar, sementara Anya mengulurkan tanganya meminta pertolongan pada mereka dengan tatapan sedih.
“Aku gak mau!!” Teriak Anya, dengan cepat Irina berjalan mendekati Arsen yang sedang berjalan menuju kamarnya.
“Jangan lupa guling kesayanganmu.” Ucap Irina sambil memberikan guling itu pada Anya, seketika Anya mendengus kesal karena ia kira sahabatnya itu akan membantu dirinya.
Kedua orang itu pun hilang di balik pintu, Arsen langsung menjatuhkan Anya di atas kasurnya.
“Masuk ke sini aja susah, sampai membuat keributan.” Gerutu Arsen dengan tatapan tajamnya, Anya langsung duduk dan memeluk guling itu sambil menatap takut pada pria di hadapannya.
“Aku bukan wanita gampangan, aku menolak untuk berhubungan badan!” Ucap Anya dengan tegas dan sorot mata tak bersahabat.
Ucapan Anya membuat Arsenio tertawa, mana mungkin dirinya menyentuh Anya. Wanita yang sering keluar masuk kamar adiknya, karena hal itu juga Arsen membenci Anya yang terlalu gampangan.
Anya mengernyit bingung, kenapa pria itu malah menertawakan dirinya.
“Turun.” Titah Arsen dengan wajah yang sudah berubah menjadi serius.
“Apa?”
“Turun dari ranjangku! Kamu tidur di bawah! Dan asal kamu tau, aku tidak punya niat untuk menyentuh wanita tipis sepertimu.” Sindir Arsen sambil menyunggingkan sebelah bibirnya.
“Ti-tipis?” Tanya Anya terbata, ia sepontan menyentuh bagian dada dan bokongnya. Lalu menatap tajam pada pria yang sialnya kini sudah berstatus sebagai suaminya.
“Iya, kau tipis dan tak berbentuk.” Lanjutnya, seketika Anya berdiri dengan percaya diri.
“Karena kamu liat dari luar, aslinya aku berbentuk!” Jawabnya, dia sendiri langsung menatap bagian bawah Arsen sambil tertawa mengejek. “Milikmu saja tidak kelihatan sama sekali.” Balas Anya mengejek.
Anya lalu menatap wajah Arsenio yang masih tercengang dengan ucapannya. “Mulai sekarang aku akan tidur di atas ranjang, dan kamu! Kamu tidur di lantai.” Titah Anya, seketika Arsen menatap Anya dan ranjang bergantian.
Keduanya terlihat memiliki ambisi, mereka sama-sama meloncat ke atas ranjang dan mengambil posisi masing-masing.
“Ini ranjangku, turun kamu!” Sentak Arsen sambil menatap Anya yang berbaring di sampingnya, Anya terlihat tak mau kalah dia langsung mendorong paha Arsenio dengan kakinya agar turun dari atas ranjang.
“Enak saja, mulai sekarang ini ranjangku, kamu yang turun!” Sentaknya, Anya maupun Arsen sama-sama berusaha menjatuhkan satu sama lain. Bahkan bantal sudah menjadi senjata mereka untuk saling serang.
“Aaaahh!!” Teriak keduanya saat terjatuh di atas lantai, Anya meringis nyeri ketika bokoknya terasa ngilu.
Sementara Arsen tak memperdulikan rasa sakitnya, dia lansgung kembali naik ke atas ranjang dan merentangkan kedua kaki dan tanganya agar Anya tak berani berbaring di sampingnya lagi.
Anya lansgung berdiri, dia melempar bantal pada wajah Arsen lalu buru-buru naik dan berbaring di sana saat kedua tangan itu tak terentang lagi.
“Ck! Kenapa dia masih tidak mau ngalah!” Gerutu Arsen dalam harinya, seketika Arsen memiringkan tubuhnya menghadap Anya lalu menindih tubuh kecil gadis itu.
“Ma-mau apa kamu!” Tanya Anya dengan terbata, ia gugup karena wajah mereka begitu dekat dengan tubuh keduanya yang menempel.
Arsenio diam sejenak menatap wajah Anya, benar kata Jimi jika Anya memiliki wajah yang cantik. Namun kecantikan itu luntur saat Arsenio teringat lagi jika gadis di bawah kungkungannya itu sering keluar masuk kemar adiknya.
“Bukannya ini malam pertama kita?” Tanya Arsen sambil tersenyum penuh arti, seketika wajah Anya memucat.
Sementara ketiga orang yang sedang menguping di balik pintu mereka tersenyum bahagia, karena rupannya mereka berhasil membuat mereka tidur bersama. Apalagi Arsenio terlihat sangat bersemangat melewati malam pertama ini.
“Ayo kembali, sebelum kita mendengar suara-suara aneh.” Ajak Bunda Alika pada Mami Vera dan Irina.
“Ayo.” Jawab Mami Vera sambil berdoa dalam hatinya semoga putri manjanya itu bisa melewati malam pertamanya dengan selamat.
.
To be continued…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Ass Yfa
kok aku masih meraba2,ceritanya,,Arsen dari keluarga Gerak... masih blank, bpknua Arsen siapa seh, kalo bundanya terasa familier tapi lupa ,,hehehe
2024-07-02
0
Miss Typo
mana ada makam pertama yg ada perang bantal tendang-tendangan hahaha
2024-07-02
0
Aras Diana
lnjut thor
2024-07-02
0