Haris ajak Dayat melihat tempat proyek yang akan dibangun, Haris tidak ingin larut dalam kesedihan setelah putus dari Sintia lebih baik mencari kesibukan supaya bisa melupakan rasa sakit hatinya.
"Lo yakin bro mau ikut ke tempat proyek?" tanya Dayat ragu, karena tahu hati sahabatnya lagi tidak baik-baik saja setelah putus.
"Yakin lah bro, masa gua di rumah saja sih galauin cewek tidak berguna seperti Sintia rugi waktu dan tenaga gua bro, lebih baik memanfaatkan waktu buat kerja dan jalan-jalan juga, hayo buruan beresin meja kerja Lo dan kita jalan sekarang!" perintah Haris dengan mantap, Haris tidak mau dianggap cowok lemah setelah putus meratapi hubungannya yang sudah selesai.
Haris ingin mengisi waktunya untuk bekerja dari pada sedih tidak jelas, meratapi hubungannya yang selesai sama Sintia.
Haris melihat berkas-berkas yang akan dibawa melihat proyek bersama Dayat, Haris merencanakan menikmati perjalanan dinas sekaligus nongkrong bareng Dayat sebelum kembali ke penginapan nanti.
Dayat setuju sama alasan Haris, karena seorang cowok tidak pantas meratapi kesedihan setelah putus lebih baik mencari kesibukan supaya cepat move on.
**
Karla melihat beberapa katalog dari toko kue favoritnya, Karla sedih sekali karena impiannya bisa bekerja kini kandas karena kedua orang tuanya tidak setuju Karla kerja ditempat orang lain.
"Huff, ikhlas dan santai Karla semua pasti akan lebih baik, pilihan orang tua pasti lebih baik dari pada keinginan diri sendiri untuk kerja ditempat orang lain." ucap Karla berusaha semangati diri sendiri, supaya tidak larut dalam kesedihannya.
Karla masukin semua katalog foto kue dari toko favoritnya, kedalam tempat sampah supaya besok bisa Karla buang saat Karla merapihkan kamarnya.
**
Haris buang muka saat melihat Sintia jalan menghampiri mobil nya, Haris paling malas drama didepan perempuan apa lagi di tempat umum untuk bahas masalah pribadi.
"Mau apa lagi kesini?" tanya Haris buang muka, malas melihat mantan pacar yang tidak tahu diri.
"Sayang masa aku diputusin karena aku dianggap matre sih sayang, aku tulus kok mencintai kamu sayang masa iya aku memanfaatkan kamu sih sayang, apa kamu mau bukti kalo aku tulus mencintai kamu Haris?" tanya Sintia sedih, karena sumber dana untuk belanja sepuasnya kini minta pisah.
"Tidak usah ada bukti apapun, tadi saya baru sadar selama ini salah memilih pacar dan syukur lah saya sadar kalo salah memilih pacar yang cuman butuh uang dari pada tulus mencintai saya, kamu cocoknya jadi perempuan liar karena yang kamu butuhkan cuman uang bukan perhatian dan kasih sayang yang tulus dasar menjijikan sekali kali kamu." sindir Haris, Haris menatap Sintia dengan tatapan sinis karena emosi dengan sikapnya Sintia selama ini.
Haris langsung masuk kedalam mobil nya, Haris minta Dayat jalanin mobil nya dan mengabaikan Sintia karena sudah tidak ada lagi yang harus dibahas bareng Sintia.
Sintia sakit hati sekali dengan ucapan Haris tadi, bagaimana bisa Haris bilang dirinya lebih cocok jadi perempuan liar dari pada mendapatkan pacar yang mencintainya dan memberikan perhatian yang tulus.
Sintia langsung jalan menuju mobil nya, Sintia masih merasa bersyukur walaupun putus dari Haris setidaknya semua barang pemberian Haris tidak ada satu pun yang diambil bahkan rumah dan mobil dibiarkan untuk Sintia tetep miliki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments