Chapter 4 - Penentangan Tetua

Tang Wuying baru saja bangun setelah latihan yang melelahkan. Dia merasakan tubuhnya lebih kuat dan energik, berkat Pil Pemulihan Qi Murni yang diberikan oleh ayahnya. Saat dia meregangkan tubuh, pelayan masuk membawa nampan berisi makanan.

Pelayan itu meletakkan nampan di meja samping tempat tidur dengan gerakan hati-hati. Namun, Wuying memperhatikan bahwa wajah pelayan tersebut tampak ragu dan cemas, seakan-akan ada sesuatu yang ingin dia katakan tetapi takut untuk melakukannya.

"Katakan saja. Apa yang ingin kamu sampaikan?" kata Tang Wuying dengan suara tenang namun tegas.

Pelayan itu menunduk hormat sebelum akhirnya berbicara.

"Tuan Muda, saya tidak tahu apakah ini akan membantu, tapi saya mendengar Kepala Keluarga sedang di protes oleh para tetua keluarga. Mereka tidak setuju dengan keputusan beliau memberikan Pil Pemulihan Qi Murni kepada Anda."

Mendengar itu, Tang Wuying merasakan gejolak amarah yang tiba-tiba muncul dalam dirinya. Amarah itu tidak hanya datang dari dirinya sendiri, tetapi juga dari ikatan batin Tang Wuying yang asli. Tian Guo menyadari bahwa meskipun dia telah menggantikan jiwa Wuying, perasaan dan kenangan asli Wuying masih ada dalam dirinya.

"Para tetua itu berani mempertanyakan keputusan Ayah?" gumam Tang Wuying, dengan nada amarah yang jelas. "Seharusnya mereka mendukung pemulihanku, bukan malah mempersoalkan keputusan yang diambil untuk kebaikan keluarga."

Dia menatap pelayan itu dengan mata yang tajam. "Kamu boleh keluar sekarang. Terima kasih atas informasinya."

Pelayan itu membungkuk dan segera keluar dari ruangan. Tang Wuying berdiri, mengenakan pakaiannya dengan cepat. Dia tidak bisa membiarkan ayahnya menghadapi para tetua sendirian. Setelah memastikan penampilannya rapi, dia menuju aula pertemuan dengan langkah cepat.

Saat dia mendekati aula, dia bisa mendengar suara protes dari dalam ruangan. Para tetua keluarga sedang berbicara dengan suara keras, menuntut penjelasan dari Kepala Keluarga.

"Tuan Besar, memberikan Pil Pemulihan Qi Murni kepada Tang Wuying adalah keputusan yang sangat tidak bijaksana!" teriak salah satu tetua. "Pil itu sangat berharga dan seharusnya digunakan untuk keperluan yang lebih penting."

Kepala Keluarga Tang, dengan wajah tenang namun tegas, menanggapi, "Wuying adalah putraku dan penerus keluarga ini. Sudah sewajarnya aku melakukan segala cara untuk memastikan dia pulih demi masa depan keluarga Tang."

Seorang tetua lainnya berdiri, wajahnya memerah oleh amarah. "Tapi Wuying tidak memiliki bakat dalam bela diri! Memberikan pil seberharga itu kepadanya hanya sia-sia. Keluarga ini membutuhkan penerus yang kompeten, bukan seseorang yang tidak berguna!"

"Tuan Besar, dengan segala hormat, saya setuju dengan para tetua," kata seorang pria yang berdiri di sisi ruangan. Dia adalah Paman Tang Wuying, Tang Zheng. "Keluarga ini membutuhkan penerus yang kompeten. Putramu, Wuying, sudah membuktikan berkali-kali bahwa dia tidak mampu. Mungkin sudah saatnya kita mempertimbangkan orang lain."

Tang Zheng kemudian melanjutkan dengan nada sombong, "Anakku, Tang Wei, telah menunjukkan bakat luar biasa dalam bela diri. Dia adalah pilihan yang lebih baik untuk menjadi penerus keluarga Tang."

Kepala Keluarga Tang menatap saudaranya dengan tatapan dingin. "Zheng, aku menghargai pendapatmu, tetapi Wuying adalah putraku dan dia akan menjadi penerus keluarga ini. Aku percaya pada potensinya, dan aku yakin dia akan membuktikan dirinya."

Tang Zheng tertawa kecil, mengejek. "Potensi? Semua orang di sini tahu bahwa Wuying tidak memiliki kemampuan dalam bela diri. Kamu hanya membuang-buang waktu dan sumber daya keluarga ini."

Pada saat itu, Tang Wuying memutuskan untuk masuk ke dalam aula. Dia membuka pintu dengan tegas, menarik perhatian semua orang di dalam ruangan. Mereka semua terkejut melihatnya, terutama melihat penampilannya yang lebih sehat.

"Apa yang kalian semua pikirkan, memprotes keputusan Ayahku seperti ini?" Tang Wuying berkata dengan suara penuh wibawa. "Pil itu diberikan untuk memulihkanku, dan sekarang aku berdiri di sini, lebih kuat daripada sebelumnya. Apakah itu bukan bukti bahwa keputusan Ayahku benar?"

Para tetua saling berpandangan, tidak menyangka akan tanggapan langsung dari Tang Wuying. Tang Zheng, dengan senyum sinis, maju ke depan.

"Oh, lihat siapa yang akhirnya bangun. Wuying, kamu mungkin terlihat sedikit lebih baik, tetapi itu tidak mengubah fakta bahwa kamu tidak memiliki bakat dalam bela diri. Kamu tidak layak menjadi penerus keluarga Tang."

Tang Wuying menatap pamannya dengan tajam. "Paman Zheng, saya menghormati pendapat Anda, tetapi saya akan membuktikan bahwa saya layak menjadi penerus keluarga ini. Bukan hanya karena saya putra Kepala Keluarga, tetapi karena saya memiliki tekad dan kemampuan untuk membawa keluarga Tang ke masa depan yang lebih baik."

Tang Zheng tertawa sinis. "Kita akan lihat, Wuying. Tapi ingat, ini bukan tentang kata-kata, ini tentang tindakan. Dan sejauh ini, kamu belum membuktikan apa-apa."

Kepala Keluarga Tang, yang mendengarkan dengan seksama, kemudian berkata dengan tegas, "Sudah cukup. Wuying akan memiliki kesempatan untuk membuktikan dirinya. Dan sebagai ayahnya, aku akan mendukungnya sepenuhnya. Keluarga Tang akan melihat siapa yang benar-benar layak menjadi penerus."

Dengan itu, pertemuan berakhir dengan suasana tegang. Saat para tetua satu per satu meninggalkan ruangan, Tang Jinhai menghampiri putranya dengan langkah mantap.

"Wuying," panggil Tang Jinhai dengan suara lembut namun berwibawa. "Ikuti aku, kita perlu bicara."

Tang Wuying mengangguk dan mengikuti ayahnya keluar dari aula pertemuan menuju taman keluarga yang lebih tenang. Setelah memastikan tidak ada orang lain di sekitar, Tang Jinhai berhenti dan berbalik menghadap putranya.

"Pertama-tama, aku bangga padamu karena berdiri tegak di depan para tetua tadi," kata Tang Jinhai. "Kamu menunjukkan keberanian dan tekad yang besar."

"Terima kasih, Ayah," jawab Tang Wuying dengan tulus. "Tapi saya tahu ini baru awal. Saya harus membuktikan diri saya lebih jauh."

Tang Jinhai mengangguk setuju. "Benar. Dan karena itu, ada hal yang perlu kamu ketahui." Dia berhenti sejenak, menatap dalam-dalam mata putranya.

"Berhati-hatilah dengan Pamanmu, Tang Zheng," lanjut Tang Jinhai. "Dia tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan apa yang diinginkannya, yaitu menjadikan anaknya penerus keluarga Tang. Dia licik dan tidak akan ragu menggunakan cara-cara yang tidak adil untuk mencapai tujuannya."

"Terima kasih atas peringatannya, Ayah. Saya akan berhati-hati. Saya tidak akan membiarkan siapapun menghalangi jalan saya."

Tang Jinhai menepuk bahu putranya dengan penuh kebanggaan. "Ingatlah, Wuying, kekuatan sejati tidak hanya datang dari kemampuan bela diri, tetapi juga dari hati yang teguh dan tekad yang kuat. Aku percaya padamu, dan aku yakin kamu bisa melakukannya."

"Saya akan mengingatnya, Ayah."

Terpopuler

Comments

Rehaan Aamir

Rehaan Aamir

Sumpaaaahhh Gk Enaakk Bngttt Baca Nya Genre Kultivator Tp Pake Bahasa "SAYA" Dlm Menyebut Diri Sendiri...Meskipun Terdengar Sopan Tp Gk Enaaakk Bacanya...Lbh Bagus Pake Kata "AKU" Untuk Menyebutkan Diri Sendiri Kpd Orang Lain...

2025-03-15

1

Yanka Raga

Yanka Raga

gaz Tang Wuying
🤩😎

2024-10-12

1

Reymundo Hidayat

Reymundo Hidayat

bijak

2024-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Pengkhianatan
2 Chapter 2 - Identitas Baru
3 Chapter 3 - Memulai Dari Awal
4 Chapter 4 - Penentangan Tetua
5 Chapter 5 - Tantangan
6 Chapter 6 - Gadis Alkemis
7 Chapter 7 - Rekan?
8 Chapter 8 - Pembuktian
9 Chapter 9 - Bukan Sampah Lagi
10 Chapter 10 - Membangun Fondasi
11 Chapter 11 - Sahabat Lama
12 Chapter 12 - Harga Dari Sebuah Kepercayaan
13 Chapter 13 - Penguntit
14 Chapter 14 - Kegelisahan Tang Zheng
15 Chapter 15 - Mendaftarkan Teknik
16 Chapter 16 - Rekan atau Musuh?
17 Chapter 17 - Pelelangan
18 Chapter 18 - Plakat Kuno
19 Chapter 19 - Barang Incaran
20 Chapter 20 - Keuntungan Besar
21 Chapter 21 - Hadiah Pertemanan
22 Chapter 22 - Perwakilan Keluarga
23 Chapter 23 - Ajaran & Perpisahan
24 Chapter 24 - Membuka Titik Pembuluh Darah
25 Chapter 25 - Seleksi Kota Qinghe
26 Chapter 26 - Provokasi
27 Chapter 27 - Kuda Hitam
28 Chapter 28 - Sebuah Ancaman?
29 Chapter 29 - Rencana Licik
30 Chapter 30 - Drama Li Jun
31 Chapter 31 - Senjata Makan Tuan
32 Chapter 32 - Rencana Tang Zheng
33 Chapter 33 - Kudeta
34 Chapter 34 - Kekuatan Yang Sesungguhnya
35 Chapter 35 - Musuh Harus Dibasmi!
36 Chapter 36 - Acara Pembukaan
37 Chapter 37 - Kemenangan Pertama
38 Chapter 38 - Pemenang Taruhan
39 Chapter 39 - Seleksi Hari Kedua
40 Chapter 40 - Membalas Dendam Lama
41 Chapter 41 - Perayaan
42 Chapter 42 - Ujian Alkemis
43 Chapter 43 - Ujian Alkemis (2)
44 Chapter 44 - Permintaan Shi Lao
45 Chapter 45 - Sekte Pedang Surgawi
46 46 - Keturunan Naga Suci
47 Chapter 47 - Tiada Hari Tanpa Masalah Baru
48 Chapter 48 - Menerobos Ranah Ahli
49 Chapter 49 - Naga Korosi
50 Chapter 50 - Berguru
51 Chapter 51 - Tugas Dari Kediaman Walikota
52 Chapter 52 - Berburu Burung Feniks Hitam
53 Chapter 53 - Wuying vs Feniks Hitam
54 Chapter 54 - Menghajar Zhao Wei
55 Chapter 55 - Inti Qi Feniks Hitam
56 Chapter 56 - Tubuh Es Abadi
57 Chapter 57 - Mengobati Liu Fengying
58 Chapter 58 - Memilih Harta
59 Chapter 59 - Bermain Api
60 Chapter 60 - Kemarahan Xing Yi
61 Chapter 61 - Masalah Serius
62 Chapter 62 - Menyusup Ke Lembah Bayangan
63 Chapter 63 - Formasi Delapan Langkah Pedang Surgawi
64 Chapter 64 - Ujian Tetua Xing Yi (1)
65 Chapter 65 - Ujian Tetua Xing Yi (2)
66 Chapter 66 - Ujian Tetua Xing Yi (3)
67 Chapter 67 - Langkah Kedelapan
68 Chapter 68 - Warisan Kaisar
69 Chapter 69 - Pertemuan Para Tetua
70 Chapter 70 - Takdir Yang Tak Terhindarkan
71 Chapter 71 - Pilihan Wuying
72 Chapter 72 - Menuju Reruntuhan Sekte Kuno
73 Chapter 73 - Tiba Di Gurun Tianyan
74 Chapter 74 - Air Murni Tianyan
75 Chapter 75 - Petualangan Dimulai
76 Chapter 76 - Bergerak Terpisah
77 Chapter 77 - Memasuki Reruntuhan
78 Chapter 78 - Kebangkitan Iblis
79 Chapter 79 - Melarikan Diri
80 Chapter 80 - Hewan Misterius
81 Chapter 81 - Cerita Dari Masa Lalu
82 Chapter 82 - Bersiap
83 Chapter 83 - Saat Yang Menentukan
84 Chapter 84 - Pertarungan Di Ambang Harapan
85 Chapter 85 - Perlawanan Tak Terduga
86 Chapter 86 - Serangan Balik Yang Menggetarkan Langit
87 Chapter 87 - Kemenangan Atas Kegelapan
88 Chapter 88 - Memulihkan Diri
89 Chapter 89 - Masalah Yang Menungggu
90 Chapter 90 - Krisis
91 Chapter 91 - Patriark Terdahulu Yang Kejam
92 Chapter 92 - Keluarga Tang Dalam Bahaya!
93 Chapter 93 - Konfrontasi Kedua Keluarga
94 Chapter 94 - Keluarga Tang Dihadapan Kehancuran
95 Chapter 95 - Berpacu Dengan Waktu
96 Chapter 96 - Wuying Tiba
97 Chapter 97 - Menyelamatkan Keluarga
98 Chapter 98 - Pengorbanan Darah
99 Chapter 99 - Membalikkan Keadaan
100 Chapter 100 - Formasi Penghakiman Dewa
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Chapter 1 - Pengkhianatan
2
Chapter 2 - Identitas Baru
3
Chapter 3 - Memulai Dari Awal
4
Chapter 4 - Penentangan Tetua
5
Chapter 5 - Tantangan
6
Chapter 6 - Gadis Alkemis
7
Chapter 7 - Rekan?
8
Chapter 8 - Pembuktian
9
Chapter 9 - Bukan Sampah Lagi
10
Chapter 10 - Membangun Fondasi
11
Chapter 11 - Sahabat Lama
12
Chapter 12 - Harga Dari Sebuah Kepercayaan
13
Chapter 13 - Penguntit
14
Chapter 14 - Kegelisahan Tang Zheng
15
Chapter 15 - Mendaftarkan Teknik
16
Chapter 16 - Rekan atau Musuh?
17
Chapter 17 - Pelelangan
18
Chapter 18 - Plakat Kuno
19
Chapter 19 - Barang Incaran
20
Chapter 20 - Keuntungan Besar
21
Chapter 21 - Hadiah Pertemanan
22
Chapter 22 - Perwakilan Keluarga
23
Chapter 23 - Ajaran & Perpisahan
24
Chapter 24 - Membuka Titik Pembuluh Darah
25
Chapter 25 - Seleksi Kota Qinghe
26
Chapter 26 - Provokasi
27
Chapter 27 - Kuda Hitam
28
Chapter 28 - Sebuah Ancaman?
29
Chapter 29 - Rencana Licik
30
Chapter 30 - Drama Li Jun
31
Chapter 31 - Senjata Makan Tuan
32
Chapter 32 - Rencana Tang Zheng
33
Chapter 33 - Kudeta
34
Chapter 34 - Kekuatan Yang Sesungguhnya
35
Chapter 35 - Musuh Harus Dibasmi!
36
Chapter 36 - Acara Pembukaan
37
Chapter 37 - Kemenangan Pertama
38
Chapter 38 - Pemenang Taruhan
39
Chapter 39 - Seleksi Hari Kedua
40
Chapter 40 - Membalas Dendam Lama
41
Chapter 41 - Perayaan
42
Chapter 42 - Ujian Alkemis
43
Chapter 43 - Ujian Alkemis (2)
44
Chapter 44 - Permintaan Shi Lao
45
Chapter 45 - Sekte Pedang Surgawi
46
46 - Keturunan Naga Suci
47
Chapter 47 - Tiada Hari Tanpa Masalah Baru
48
Chapter 48 - Menerobos Ranah Ahli
49
Chapter 49 - Naga Korosi
50
Chapter 50 - Berguru
51
Chapter 51 - Tugas Dari Kediaman Walikota
52
Chapter 52 - Berburu Burung Feniks Hitam
53
Chapter 53 - Wuying vs Feniks Hitam
54
Chapter 54 - Menghajar Zhao Wei
55
Chapter 55 - Inti Qi Feniks Hitam
56
Chapter 56 - Tubuh Es Abadi
57
Chapter 57 - Mengobati Liu Fengying
58
Chapter 58 - Memilih Harta
59
Chapter 59 - Bermain Api
60
Chapter 60 - Kemarahan Xing Yi
61
Chapter 61 - Masalah Serius
62
Chapter 62 - Menyusup Ke Lembah Bayangan
63
Chapter 63 - Formasi Delapan Langkah Pedang Surgawi
64
Chapter 64 - Ujian Tetua Xing Yi (1)
65
Chapter 65 - Ujian Tetua Xing Yi (2)
66
Chapter 66 - Ujian Tetua Xing Yi (3)
67
Chapter 67 - Langkah Kedelapan
68
Chapter 68 - Warisan Kaisar
69
Chapter 69 - Pertemuan Para Tetua
70
Chapter 70 - Takdir Yang Tak Terhindarkan
71
Chapter 71 - Pilihan Wuying
72
Chapter 72 - Menuju Reruntuhan Sekte Kuno
73
Chapter 73 - Tiba Di Gurun Tianyan
74
Chapter 74 - Air Murni Tianyan
75
Chapter 75 - Petualangan Dimulai
76
Chapter 76 - Bergerak Terpisah
77
Chapter 77 - Memasuki Reruntuhan
78
Chapter 78 - Kebangkitan Iblis
79
Chapter 79 - Melarikan Diri
80
Chapter 80 - Hewan Misterius
81
Chapter 81 - Cerita Dari Masa Lalu
82
Chapter 82 - Bersiap
83
Chapter 83 - Saat Yang Menentukan
84
Chapter 84 - Pertarungan Di Ambang Harapan
85
Chapter 85 - Perlawanan Tak Terduga
86
Chapter 86 - Serangan Balik Yang Menggetarkan Langit
87
Chapter 87 - Kemenangan Atas Kegelapan
88
Chapter 88 - Memulihkan Diri
89
Chapter 89 - Masalah Yang Menungggu
90
Chapter 90 - Krisis
91
Chapter 91 - Patriark Terdahulu Yang Kejam
92
Chapter 92 - Keluarga Tang Dalam Bahaya!
93
Chapter 93 - Konfrontasi Kedua Keluarga
94
Chapter 94 - Keluarga Tang Dihadapan Kehancuran
95
Chapter 95 - Berpacu Dengan Waktu
96
Chapter 96 - Wuying Tiba
97
Chapter 97 - Menyelamatkan Keluarga
98
Chapter 98 - Pengorbanan Darah
99
Chapter 99 - Membalikkan Keadaan
100
Chapter 100 - Formasi Penghakiman Dewa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!