Ekstrakulikuler

Saat ini jam istirahat kedua, para siswa siswi murid kelas X berkumpul di aula.Tadi saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung ada pengumuman agar seluruh siswa kelas X untuk berkumpul di aula. Dan saat ini Andini dan teman temannya sudah berada di aula.

"Ada apaan sih kita di suruh kumpul di aula gini?" tanya Andini bingung kepada ketiga temannya, dan hanya dibalas dengan mengangkat bahu mereka saja.

bahkan Andini saat ini sedang celingukan kesana kemari untuk mencari seseorang.

"Loe nyariin siapa sih Ndin? celingak celinguk gitu dari tadi?nyari gebetan loe?" tanya Karin penasaran dan pertanyaan Karin membuat Yusi dan Rania melihat pada Andini karena mereka juga penasaran dengan cowok yang diceritakan Andini tadi pagi.

"Apaan sih loe Rin... ngapain juga gue nyariin tuh cowok, asal loe tau ya, dia itu kakak kelas kita, jadi ngapain juga dia ikut kumpul disini juga." jawab Andini kesal karena pertanyaan Karin tadi.

"Ya siapa tau nyariin loe." sambung Karin yang di balas dengan tatapan jengah oleh Andini.

Tiba tiba dari depan podium aula berdiri salah satu siswa laki laki yang sedang memegang alat pengeras suara. dan dia mulai berbicara.

"Cek cek... ehm selamat siang temen temen kelas X, maaf mengganggu jam istirahat kalian, baiklah untuk mempersingkat waktu saya akan langsung memberitahukan kenapa kalian semua di kumpulkan disini... oke kalian bisa liat di sisi kanan dan kiri ada beberapa kotak.sebentar lagi kalian akan di berikan kertas yang harus kalian isi. di dalam kertas itu ada beberapa pertanyaan yang wajib kalian jawab, untuk memilih ekstrakulikuler apa yang akan kalian ikuti, masing masing siswa minimal memilih 1 ekstrakulikuler, di kertas itu juga sudah di jelaskan apa, bagaimana, dan jadwal tentang ekstrakulikuler, setelah selesai mengisi masukkan kertas tersebut kedalam kotak yang sesuai dengan kelas kalian. silahkan bagikan kertasnya dan segera diisi, bagi yang sudah bisa langsung keluar, Terima kasih." siswa laki laki itu langsung turun dari podium dan langsung membantu membagikan kertas kertas itu.

***

"Jadi loe tadi pilih ekskul apaan Ndin tadi? " tanya Karin ingin tau ekskul apa yang akan di ikuti oleh Andini.

Karena sejak tadi balik dari aula di gak mau ngasih tau temen temen nya itu tentang pilihannya.

"Loe kok kepo banget sih Rin, pantesan loe ikut ekskul jurnalistik, kekepoan loe sangat mendukung buat jadi in loe wartawan." jawab Andini asal.

"Lagian elo ribet banget, mau ngasih tau ikut ekskul aja pake acara rahasia rahasia dulu segala, tadi juga tiba tiba ngilang gitu aja. dasar nyebelin." kata Karin lagi.

Iya tadi memang saat di aula Andini tiba tiba menghilang, teman temannya sampai bingung mencarinya.

flashback on

"Andini...!!! " teriak seseorang dari tempat yang sedikit jauh dari sekarang tempat nya berada.Walaupun aula sekolah saat itu begitu bising dan rame, beruntung Andini masih bisa mendengar teriakan itu. Andini menoleh dan tersenyum melihat siapa yang memanggilnya tadi.

"Anna... Reyna... " gumam Andini, tanpa pamit kepada ketiga teman temannya tadi Andini langsung beranjak dari tempat nya tadi menghampiri orang yang memanggilnya tadi.

"Loe berdua ikut ekskul apa? " tanya Andini saat dia sudah sampai di tempat sahabatnya tadi.

"Kalian berdua jadi ikut ekskul basket kan kayak abang?" tanya seseorang tiba tiba dari belakang Andini dan sontak Andini langsung memutar badannya untuk melihat suara siapa itu.

"Iya dong bang" jawab Anna dan Reyna bersamaan

"Ha**h? dia kan?" batin Andini saat terkejut saat dia tau suara siapa itu. dan tanpa sadar Andini memundurkan dia langkah kakinya ke belakang.

"Loh.. elo kan yang kemaren jatuh nabrak Aldi di deket lapangan basket? " tanya cowok itu juga sedikit kaget dengan kehadiran Andini di situ tapi dia dengan senyuman manisnya.

"H**ah? ****** gue, dia ingat. aduuuuhhh... " batin Andini sambil memejamkan matanya.

"I... iya kak" jawab Andini bicara terbata

"Gak usah takut, gue gak galak kayak aldi kok...kenalin gue Angga, gue masih saudara dari Anna dan Reyna." kata cowok itu mengulurkan tangan pada Andini dengan senyuman manisnya.

Anna dan Reyna memang sepupuhan, bahkan banyak yang ngira kalo mereka berdua kembar, karna wajah mereka hampir mirip, selisih umur mereka memang tidak jauh, hanya beda 3 bulan saja, Anna lebih tua dari Reyna. walaupun mereka bersaudara dan banyak yang bilang mereka kembar tapi sifat mereka sangat berbeda jauh, Anna yang kalem dan sabar, sedangkan Reyna begitu petakilan dan bar bar seperti Andini.

Mereka sudah bersahabat sejak SD.

"Loh kalian udah pernah ketemu sebelumnya?" tanya Anna heran.

"ha**h? masih saudara Anna dan Reyna? ya Tuhan kenapa dunia ini sempit banget sih? gue aja mau menghindari malah ketemu sama salah satunya.. " batin Andini yang masih bengong dengan pemikirannya saat ini bahkan dia masih belum menanggapi uluran tangan Angga.

"Woy!!!di ajakin kenalan tuh sama abang gue. loe ngapa dah bengong gitu? terkesima loe sama ketampanan abang gue? "teriak Reyna dengan menepuk pandang Andini yang sedari tadi bengong.

" Eh sorry... e iya kak, gue Andini, sahabatnya Anna dan Reyna." jawab Andini yang sudah tersadar dari lamunannya.

"Oh jadi ini Andini kecil yang dulu suka banget ngusilin gue." kata Angga dengan senyuman manisnya yang berhasil membuat Andini semakin terkejut.

"Hah? ngusilin kakak? kapan??? " Andini membelalakan mata kaget

"Hahaha loe pasti udah lupa sama gue, yaaah kasian banget gue di lupain, padahal dulu loe sering banget ngusilin gue kalo loe ngajakin main jadi pengantin, gue jadi pengantin cowoknya elo jadi pengantin ceweknya, gue gak mau, jadinya elo ngusilin gue." kata Angga jelas hingga membuat Andini semakin membelalakan matanya dengan mulut menganga lebar

"Hah?pe..pengantin?masak iya sih? " kata Andini yang masih dengan keterkejutan nya.

"Loe masih belum inget siapa gue???" tanya Angga yang masih dengan senyuman manisnya

Andini menggeleng karena dia masih belum mengingatnya.

"Kalo abang ndut loe masih inget??? " tanya Angga lagi

"Hah? abang ndut? kok loe tau kalo dulu waktu kecil gue punya temen yang gue panggil abang ndut?" tanya balik Andini yang masih terkejut dengan kenyataan yang di ketahui oleh Angga.

"Hahaha... selupa itu loe sama gue sampai loe gak inget sama abang ndut loe ini?loe udah besar adek poni, udah cantik." kata Angga sambil mengelus puncak kepala Andini dan tertawa dia sudah tidak tahan lagi melihat ekspresi wajah Andini yang begitu terkejut

bluuusshh

Pipi Andini memerah karena malu setelah mendengar kata adik poni dan cantik yang keluar dari mulut Angga.

"Ja...jadi kak Angga ini abang ndut??? bu..bukannya abang ndut pi..pindah ke luar negri ya? " kata Andini yang masih dengan rasa keterkejutan nya.

"Iya emang bang Angga dulu pindah ke luar negeri, tapi waktu mau masuk SMA keluarga om Arga balik lagi ke Indonesia, dan bang Angga nerusin sekolahnya di Indonesia lagi." kata Anna membantu menjawab rasa penasaran Andini.

"Jadi loe harus ikut ekskul basket bareng kita Ndin, nanti disitu ada bang Angga juga sebagai co pelatih." sambung Reyna

"Iya tadinya gue emang mau iku ekskul basket sih. yaudah gue ikut basket kalo gitu kan ntar bisa barengan sama loe berdua." jawab Andini yang sudah mulai tersadar dari keterkejutan nya tadi.

"Eh Ngga... " sapa seorang cowok yang baru saja datang.

sontak membuat Andini dan yang lainnya menoleh ke arah pemilik suara itu.

"H**ah? dia?" batin andini

like, koment and vote ya dears...

thank you❤️

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!