Menghindari

Andini sedang berada di dalam kamarnya, setelah makan malam bersama keluarganya dia langsung pamit untuk masuk ke kamarnya kembali. Dan sekarang dia sedang duduk di tepi ranjang dan menghadap ke cendela.

Dia sedang mengingat momen saat pertama kali dia melihat kakak kelasnya yang bernama Aldi itu di lapangan basket.

"Sumpah dia tuh keren abis, gue aja gk pernah sampai segini nya liat cowok, biasanya juga B aja." gumam Andini yang masih heran dengan tingkahnya hari ini.

"Eh tapi dia ngeri juga kalo lagi marah gitu, serem banget tatapan matanya, gue liatnya jadi takut, mending liat tatapan burung hantu dari pada liat tatapan dia tadi. iiihhh." kata Andini sambil menggelengkan kepalanya saat dia sadar akan tatapan tajam milik Aldi.

"Tapiii kan ini pertama kalinya gue kagum sama cowok. duuuhhh kenapa harus sama cowok itu sih kagum nya, apes bener baru aja bisa kagum sama cowok, eh sekalinya kagum sama cowok angkuh, dingin dan galaknya minta ampun gitu aaarrrgghh... sebel deh." kata Andini kesal sambil berguling guling di atas ranjangnya.

"Oke Ndin... sekarang loe harus menghindar dari dia, biar loe bisa lupa kalo loe kagum sama tuh cowok, biar rasa kagum loe sama dia bisa ilang." lanjut Andini menyemangati diri sendiri.

Setelah Andini berkeluh kesah dengan pemikirannya sendiri dia mencoba untuk memejamkan matanya karena hari sudah larut dan besok Andini juga harus sekolah.

***

Andini baru turun dari motor abangnya, hari ini dia di antar oleh abang nya, karena ayahnya sudah berangkat ke kantor pagi pagi sekali tadi.

Sekarang dia sudah berada di depan sekolahnya menuju gerbang sekolah untuk masuk.

Namun tiba tiba saat dia akan melangkah masuk gerbang sekolah dia melihat sosok orang yang hari ini ingin dia hindari, iya siapa lagi kalo bukan Aldi.

Aldi sedang duduk bersama ketiga temannya dan di samping aldi duduk seorang cewek cantik. Mereka sedang tertawa bersama, entah apa yang mereka tertawakan.

Andini mencoba menenangkan hati dan jantungnya yang berdetak kencang. Dia menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya dari mulut beberapa kali, sampai akhirnya dia mulai sedikit tenang.

Dia mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke sekolah, dia berjalan menundukkan kepalanya dengan langkah yang sedikit cepat.

Saat tepat berada di depan mereka Andini sedikit melirik pada mereka, tanpa mereka sadari.

"*T*u**h cewek pasti ceweknya, ehmm... cantik sih." batin Andini sambil terus melangkah melewati mereka.

Tanpa dia sadari juga ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan Andini dengan senyuman di bibirnya. Dia adalah Angga, cowok yang kemaren melerai perdebatan antara Andini dan Aldi. Cowok yang kemarin memberi Andini senyuman manis.

"C**antik!!! ck...kenapa dia suka sekali lari???" batin Angga dengan mata yang terus memperhatikan Andini dan dengan senyuman di bibirnya.

Dan heran karena dia melihat Andini yang setelah melewati dia dan teman temannya langsung lari begitu kencang.

***

"Fiuuuhhh... akhirnya sampai juga huuuhhh." kata Andini dengan nafas yang ngos ngosan setelah sampai di dalam kelasnya dan langsung duduk di bangkunya, yang di tatap heran oleh ketiga temannya yang sudah berada di bangku mereka masing masing.

"Kenapa loe... pagi pagi udah ngos ngosan gitu? abis liat hantu loe? " tanya Karin yang heran dengan temannya itu.

"Iyeh abis liat hantu gue tadi di gerbang sekolah hah hah, eh Ran bagi minum ya,aus gue abis maraton gerbang ke kelas." jawab Andini seraya menyambar minuman yang di pegang Rania dengan nafas yang masih ngos ngosan.

"Hah serius loe ada hantu di gerbang sekolah kita??? " tanya Yusi yang terkejut dengan jawaban Andini, begitu juga dengan Karin dan Rania

"Iihhh kok serem sih sekolah kita? masak pagi pagi gini udah muncul aja hantunya, gue jadi takut." sambung Rania yang mulai takut

"Yah emang hantunya keren sih, tapi kalo udah marah serem, burung hantu aja kalah seremnya, gue ampe takut liatnya." sambung Andini yang detak jantungnya sudah berangsur normal kembali.

"Ngarang aja loe Ndin, mana ada pagi pagi gini ada hantu, lagian gak mungkin juga ada hantu keren kayak yang loe bilang tadi." kata Karin yang tidak percaya dengan apa yang Andini katakan.

"Hahaha... muka loe lucu banget sih Ran kalo lagi ketakutan gitu." tawa Andini pecah saat melihat wajah ketakutan dari Rania.

"Andini... loe bohong yah iiihhh nyebelin deh, pagi pagi bikin orang spot jantung aja." Rania kesal.

sedangkan Karin dan Yusi hanya menggelangkan kepalanya saja.

"Maap ye Rania,gue gk bermaksud kok." kata Andini pada Rania yang kesal padanya

"Tapi beneran deh tatapan tuh cowok emang serem kalo lagi marah, gue aja sampe gak berani liat matanya, serem banget iiihhh padahal kemaren saat pertama kali gue liat dia kagum banget sama dia, keren banget, eh belum setengah jam gue puji malah tau dia aslinya gimana sampe gue gk bisa buka mulut gue lagi." sambung Andini yang kini membuat ketiga temannya kembali fokus pada ceritanya, karena penasaran dengan penjelasan Andini.

"Cowok???" sahut ketiga temannya bersamaan, dengan mata menyipit menyelidiki.

"Iya cowok" jawab Andini santai tanpa menyadari tatapan dari ketiga temannya itu.

"Jadi...loe udah ada gebetan disini?" tanya Karin

"Siapa dia? anak kelas berapa?" tanya Yusi

"Cieee...baru 2 hari masuk sekolah udah nemu gebetan aja, jangan lupa PJ ya Ndin, hihihi." lanjut Rania.

Mereka bertiga mulai mengoda Andini, dan Andini mulai tersadar dengan apa yang baru saja dia katakan pada teman temannya itu.Dan melihat satu persatu teman temannya.

"Duuuh keceplosan deh gue." gumam Andini lirih sambil menunduk dan memejamkan matanya tapi masih bisa di dengar oleh Karin.

"Ayo buruan cerita ke kita, kita udah penasaran nih, keburu bell masuk kelas bunyi."paksa Karin yang di setujui dengan anggukan dari Yusi dan Rania.

Sedangkan Andini menggigit bibir bawahnya bingung antara cerita atau tidak.

Dan setelah melihat tatapan mata menyelidiki dan penasaran teman temannya itu mau tidak mau Andini pun menceritakan semua yang dia alami kemaren dan apa penyebab dia kemaren mendadak jadi pendiem.

Terpopuler

Comments

Novi yulia

Novi yulia

kalau dingin itu bicaranya 1-2 patah kata,bukannya membentak atau banyak bicara,kalau bicara kasar itu bukan dingin tpi galak

2022-04-08

0

Tria Wulandari

Tria Wulandari

hai Thor.. tetep semangat ya.. mampir ya di tulisan ku Putih Abu-Abu 2010

2020-10-20

1

Naoki Miki

Naoki Miki

haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
Cuss baacca jan lupa tinggalkan jejakk🤗
tkn prfil q aja yaa😍
vielen danke😘

2020-10-18

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!