LANJUT.......
لا تَحقِرَنَّ مِنَ المَعْرُوف شَيْئًا
“Janganlah engkau menganggap remeh satu kebaikan sedikitpun.”
Maka janganlah kalian meremehkan bersedekah dengan satu riyal atau satu potong roti atau satu kotak susu atau satu biji kurma. Karena apabila seorang bersedekah dengan hati yang bersih, dari penghasilan yang baik, mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah akan memeliharanya sampai pada hari kiamat nanti ia dapati seperti sebesar gunung atau lebih besar lagi.
Baca Juga:
Persatuan adalah Tujuan Syariat - Kaidah Praktis Memahami Fiqih Islami (Ustadz Kurnaedi, Lc.)
Kemudian penulis kitab ini Rahimahullah mengatakan: Dan sahabat Kharitsah bin Wahab Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan beliau mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
ُتَصَدَّقُوا! يُوشِكُ الرَّجُلُ يَمْشِي بِصَدَقَتِهِ، فَيَقُول الَّذِي أُعْطِيَهَا: لَوْ جِئْتَ بِهَا بِالْأَمْسِ قَبِلْتهَا، فَأَمَّا الْآنَ فَلَا حَاجَةَ لِي بِهَا، فَلَا يَجِد مَنْ يَقْبَلُهَا
“Bersedekahlah! karena hampir saja seorang laki-laki berjalan membawa sedekahnya, kemudian berkata orang yang diberikan sedekah tersebut: seandainya engkau datang kemarin maka aku akan menerima sedekahmu, adapun hari ini maka saya tidak butuh lagi, maka orang yang ingin bersedekah tersebut tidak mendapatkan orang yang ingin menerimanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Penulis kitab ini Rahimahullah menyebutkan hadits ini dalam memotivasi kita untuk bersedekah dan memanfaatkan waktu atau kesempatan sebelum tidak ada lagi kesempatan. Dan ini adalah salah satu cara memotivasi seseorang untuk bersedekah. Yaitu memanfaatkan waktu-waktu untuk bersedekah. Karena betapa banyak orang yang menunda kesempatan yang baik untuk bersedekah namun ia tidak memanfaatkan waktu tersebut. Sehingga ia kehilangan kesempatan untuk bersedekah.
Syaikh menceritakan bahwasanya ada seorang yang terpercaya menyebutkan bahwasannya ada salah satu orang kaya yang diminta untuk bersedekah membangun masjid besar yang membutuhkan dana 3 juta riyal. Ia setuju dengan permintaan tersebut kemudian ia mengatakan untuk disiapkan gambarnya dan yang lainnya dan ia akan menjamin semua dana pembangunan masjid tersebut. Akan tetapi ia tidak segera membayarkan uang tersebut. Ia hanya bersiap untuk membayar. Kemudian ia sakit dan meninggal setelah itu. Kemudian orang yang mengajaknya untuk bersedekah berkata kepada ahli warisnya bahwasannya bapak kalian telah menyetujui pembangunan masjid tersebut dan akan menyiapkan dananya dan kalian telah mewariskan harta yang sangat banyak. Maka bapak kalian mengatakan bahwasanya dia siap untuk membangun masjid tersebut dan menyuruh saya untuk menyiapkan gambar dan selainnya dan sekarang saat ini sudah siap. Maka para ahli warisnya bermusyawarah namun setelahnya mereka tidak memberikan sedikitpun kepada orang tersebut kecuali salah satu di antara mereka hanya memberikan 2.000 riyal dan mengatakan, “Ini dari saya.”
Maka manfaatkan waktu bersedekah ketika terbuka kesempatan untuk seorang, ini adalah kesempatan yang sangat baik. Dan apabila terbuka kesempatan saat ini, maka bisa jadi besok tidak ada lagi kesempatan. Sebagaimana dalam ashar dari sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhu beliau mengatakan:
لاَ تَدْرِي يَا عَبْدَ اللَّهِ مَاذَا يَكُونُ اسْمُكَ غَدًا
“Wahai hamba Allah, kamu tidak mengetahui besok kamu jadi apa.” (Riwayat Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Baca Juga:
Allah Bersemayam Di Atas 'Arsy
Maksudnya adalah apakah kamu masih hidup atau kamu sudah mati. Maka memanfaatkan kesempatan bersedekah ketika telah terbuka kesempatan itu. Ini adalah perkara yang sangat penting, tidak boleh seorang melalaikan hal ini. Dan hadits ini memotivasi kita untuk memanfaatkan waktu bersedekah ketika kesempatan tersebut terbuka. Karena bisa jadi akan datang suatu hari yang tidak ada lagi kesempatan untuk bersedekah bahkan bisa jadi seorang menunda bersedekah sampai umurnya menjadi tua kemudian ia menjadi pikun maka anak-anaknya pun menghalangi dia untuk membelanjakan hartanya pada hartanya ada namun ia tidak mampu untuk mensedekahkan hal tersebut karena telah dihalangi dari membelanjakan harta tersebut.
Maka pada intinya adalah seorang hamba tidak seyogyanya untuk menunda sedekah. Sebaliknya ia harus bersegera untuk bersedekah, manfaatkan waktu sebelum waktu tersebut tertutup dan dianjurkan juga untuk seseorang selalu bersedekah setiap hari dan ia mengharapkan juga pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala atas apa yang ia infaqkan untuk istrinya, keluarganya, dari makanan, minuman, pakaian dan kendaraan.
Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Bersedekahlah! Karena hampir saja seorang laki-laki berjalan membawa sedekahnya kemudian berkata orang yang diberikan sedekah tersebut, ‘Seandainya kamu datang kemarin maka saya akan menerimanya'”. Perhatikan perbedaan antara kesempatan untuk bersedekah dan hilangnya kesempatan tersebut hanya satu hari. Maka di sini ada anjuran untuk segera bersedekah ketika terbuka kesempatan tersebut. Karena bisa jadi terbuka kesempatan hari ini dan besok tidak terbuka lagi. Bisa jadi ada sebab-sebab yang menghalangi seseorang untuk bersedekah. Diantaranya adalah bisa jadi pada hari ini kita bersemangat untuk bersedekah -karena hati kita terkadang semangat terkadang hilang semangatnya- dan bisa jadi besok kita kemudian tidak bersemangat lagi untuk bersedekah karena kadang seseorang memikirkan anak-anaknya sehingga dia pun menjadi berat untuk mengeluarkan hartanya. Dan juga bisa jadi harta yang banyak pada hari ini besok tidak banyak lagi, dan bisa jadi besok juga kita tidak mendapatkan seorang fakir yang bisa kita berikan sedekah tersebut juga sebab-sebab yang lain yang sangat banyak yang bisa menghalangi kita untuk bersedekah.
"Nah sekarang Abang ngerti gak ?"ucap Abi sambil melirik Alif .
"Maaf kan Abang ya Bi ."sahut Alif sambil berlutut di kaki Abi dan Ummi nya juga .
"Lah kok malah minta maaf Abang gak salah ."ucap Abi disusul juga Ummi .
"Dikira Abang Abi sama Ummi mau menjodohkan Qhonita itu karena mereka kaya ternyata salah ."ucap Alif menyesali pikiran kotor nya itu .
"Lah kok pembicaraannya nyambung ke situ ,kita tadi lagi bahas tentang sedekah malah masalah jodoh lagi ."ucap Abi tersenyum dengan tingkah anak nya .
"Di maafkan gak nih ,kalau gak di maafkan yaudah Alif ngambek ."ucap Alif bertingkah seperti anak kecil padahal udah besar ya😃.
"Yaudah Abi sama Ummi maafkan ,Abang sekarang siap-siap ke kamar Qhonita ajak dia untuk sholat Zuhur berjama'ah ya ."ucap Abi sambil bangkit dari tempat duduk di susul Ummi yang ikut menepuk bahu Alif .
"siap komandan ."Sahut Alif berlagak hormat kepada Abi .
"Balik ke tempat suruh Qhonita sholat zuhur berjama'ah ."ucap Abi ikut melangkah pergi .
"Bukan itu jawabnya Abi ."ucap Alif sambil pergi duluan ke kakamar Qhonita .
Tok..tok..
"Qhonita buka pintunya ."ucap Alif sambil mengedor-ngedor pintu kamar .
"Qhonita yuhu ."Tak ada jawaban dari dalam .
akhirnya Alif mencari kunci cadangan dan disaat Alif bisa membuka pintu ...
.Jeng.....jeng.. .jeng....
bersambung
penasaran gak ya
jangan lupa like komen and vote ya
made by:Metri pramisti
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
twins Silvia
bkn maksud menghina, hebat author isi ceremahnya. cm inti novelnya jd melayang gak ktemu. kayak salah kamar gitu....
2022-03-10
0
Noer Anisa Noerma
kadang kadang mau sedekah tuh sayang
2022-03-03
0
Imay Murtita
2 chapter😩😩😩
2022-02-17
0