Dunia Dua Dimensi
“Aku di mana?”
Tanya seorang pria muda dengan suara lirih.
“Akhirnya anda sadar, tunggu sebentar aku akan segera panggilkan dokter”
Tak lama kemudian Dokter dan perawat berbondong-bondong datang untuk memeriksa kondisi pria yang tengah terbaring lemah itu.
Dokter memeriksa semuanya memastikan bahwa pasien sudah sadar sepenuhnya.
“Apa yang kamu rasakan saat ini? Apa ada yang terasa sakit?”
Pria itu hanya memberi isyarat dengan menggelengkan kepalanya.
“Apa kamu ingat namamu?”
“Namaku Haruno,,Aa,, aku,,””
“Ada yang ingin kamu katakan?”
“Aku ta,,a”
“Jangan dipaksakan, kondisimu masih lemah,kamu baru saja bangun setelah koma selama lima tahun, lebih baik kamu istirahat dulu, Nanti setelah keadaanmu membaik kita akan melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam”
Pria muda itu hanya diam menuruti perkataan sang dokter, lagi pula tak ada yang bisa dia lakukan dengan tubuhnya yang masih lemah.
“Semuanya segera siapkan alat-alat dan hubungi semua dokter ahli, kita akan lakukan pemeriksaan menyeluruh untuk pasien”
“Baik Dok “
Dengan segera semua orang melakukan persiapan.\*
Setelah memastikan keadaan pasien sudah stabil,tak butuh waktu lama bagi perawat untuk menyiapkan semuanya, pria itu pun segera dipindahkan ke ruang pemeriksaan.
“Selamat siang dokter Tora”
“Selamat siang semuanya, kita akan memeriksa semua bagian tubuh,lakukan semua prosedur yang diperlukan dan lakukan CT SCAN setelah semua hasilnya keluar kita akan bandingkan dengan hasil pemeriksaan pasien yang lalu”
Seperti yang diperintahkan semua dokter akhirnya berkumpul, semua dokter ahli telah berada di ruangan itu.
“Dokter Tora, kita sudah melakukan pemeriksaan menyeluruh kepada pasien itu setiap tahunnya, kita tak pernah menemukan apapun dalam pemeriksaan lalu apa ini masih harus di lakukan?”
Dokter yang tengah sibuk itu bernama Toramus, dia adalah pimpinan sekaligus pemegang saham terbesar rumah sakit tersebut.
“Keadaan saat ini berbeda dari sebelumnya, saat ini pasien berada dalam kondisi sadar, mungkin saja kita akan menemukan permasalahannya”
“ Baik dok”
Selama ini dokter Tora memang terlihat sangat terobsesi dengan pasien tersebut, dia sudah melakukan berbagai cara untuk menyembuhkan pasien tp entah mengapa baru sekarang pria muda itu bangun dari tidur panjangnya.
“Dokter semua tes sudah selesai”
Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, para dokter ahli juga bekerja sama, tapi seperti beberapa pemeriksaan yang lalu, mereka tak menemukan permasalahan apapun dalam diri pasien.
“Baik terima kasih atas kerja keras kalian, untuk hasilnya pemeriksaan tolong kamu kirimkan kepada saya, saya akan memeriksanya sekali lagi”
“Baik dok akan segera saya kirimkan”
“Dan segera pindahkan pasien ke ruang perawatan, jika ada masalah dengan pasien segera beri tahu saya !”
“Baik dokter”
Haru akhirnya dipindahkan ke ruang perawatan, beberapa perawat juga masih terlihat sibuk mengurus pria yang sudah tidur lelap itu.
“Apa pasien ini keluarga dokter Toramus?”
Tanya seorang perawat kepada perawat lainnya.
“Bukan”
“Aku tahu semua dokter akan bahagia saat pasiennya terbangun dari koma, tapi jika diperhatikan bukankah dokter Tora terlalu baik kepada pasien ini?”
“Ya, dokter Toramus memang Sangat Peduli dengannya, bahkan aku mendengar kalau selama pasien itu datang dan berada dirumah sakit ini tak pernah sekalipun dokter Toramus mengambil cutinya, dia tak pernah absen seharipun untuk datang ke rumah sakit”
“Benarkah? Apa mungkin gosip diluar sana benar adanya, kalau laki-laki ini anak dari selingkuhannya dokter Tora, lagi pula aku tak pernah melihat satupun keluarga pasien datang, bukankah hal itu sangat aneh?”
Tak sedikit orang yang berpikiran miring tentang hubungan dokter dan pasien itu, banyak orang menganggap perlakuan khusus yang diberikan dokter Tora sudah melewati batas hubungan seorang dokter dengan pasien.
“Kalian masih di sini?”
Kedua perawat itu terkejut mendengar suara dari orang yang baru saja mereka bicarakan.
“Emm,mm ii,yaa”
Mereka terbata-bata tak bisa berbicara dengan jelas.
“Tadi aku lupa memberitahu, jangan lupa memberikan vitamin untuk pasien, dia harus melakukan terapi besok pagi jadi usahakan agar nutrisinya terpenuhi dan pastikan dia menghabiskan makanannya malam ini”
“Baik dok,k”
Toramus pergi meninggalkan mereka yang masih dalam keadaan syok karena kedatangannya.
“Ap,,a menurut mu dokter mendengar pembicaraan kita tadi?”
“Dari tadi aku sudah menyuruhmu untuk diam tp kamu malah nyerocos terus”
“Maaf, maafkan aku, mulutku ini benar-benar tak bisa ku kendalikan”
“Sudahlah lebih baik cepat kamu selesaikan pekerjaan mu”
“Emm, iya,, iya,a”\*\*
Pagi pun tiba ,sesuai jadwal hari ini Haru akan menjalani terapi untuk dia bisa berjalan dengan normal.
“Dokter Tora, sebaiknya anda istirahat saja, biar kami yang mengurus pasien untuk terapi”
Setelah kejadian kemarin dua perawat itu masih merasa canggung untuk bertemu dengan Tora.
“Tak apa kalian bisa lakukan terapinya, Aku hanya ingin melihatnya secara langsung”
Seperti biasa jika menyangkut kepentingan Haruno maka Toramus akan terjun langsung untuk mengurus atau hanya sekedar mendampinginya.
“Inilah yang selalu membuat ku merasa iri dengan usia muda, tubuhmu sangat cepat beradaptasi, sepertinya tak sampai seminggu kamu sudah bisa berjalan dengan normal”
Terapi berjalan dengan baik, tak butuh waktu lama bagi Haru untuk bisa berjalan kembali.
“Dokter! Sebenarnya aku ingat kejadian waktu itu”
“Apa kalian bisa keluar! biar aku yang mengantar pasien kembali ke kamarnya nanti”
Toramus menyuruh semua perawat pergi meninggalkan mereka berdua.
“Apa kamu ingat semua? Dan aa,aku?”
“Semua, aku ingat semuanya”
Toramus bersimpuh di hadapan Haru, dia memohon ampun atas kesalahannya yang entah apa yang sudah dia perbuat kepada Haru di masa lalu.
“Maafkan aku, selama ini aku berusaha keras untuk bisa menyembuhkan mu, aku ingin menebus kesalahanku”
“Aku tau semuanya, aku yakin dokter sudah berjuang untuk membangunkan ku dari koma selama ini”
“Aku merawatmu dengan baik karena rasa bersalah ku, setelah kamu bangun dari koma aku merasa cukup lega beban di pundakku terasa lebih ringan”
“Dokter Tora bangunlah! Aku merasa tak enak hati jika anda seperti ini.
Dokter bangunlah aku tahu alasan anda melakukan hal itu kepadaku, aku tak menyalahkanmu, aku juga tahu bagaimana anda merawatku selama ini.
“Maaf, Haru”
Tak ada kata lain yang bisa diucapkannya dia hanya bisa mengatakan permintaan maaf untuk menunjukkan bahwa dia benar-benar menyesali perbuatannya di masa lalu.
“Kenapa waktu itu kamu mau melakukanya?”
“Sebenarnya malam itu ada seorang anak yang memohon padaku untuk menyelamatkan ayahnya”
“Hah?”
“Saat itu juga hari terburuk dalam hidupku dokter, saat aku sedang berpikir untuk mengakhiri hidup tiba-tiba saja ada seorang gadis bilang jika aku harus menyelamatkan ayahnya dan akhirnya aku pun setuju untuk menolongnya, saat itulah aku melihatmu untuk pertama kalinya, aku melihatmu berada di tengah jalan seolah sedang bersiap untuk mati”
Toramus hanya bisa terdiam mendengar cerita Haru, berusaha mencerna dan mencoba memahami semua cerita mustahil itu.
“Walaupun aku juga ingin mengakhiri hidupku tapi waktu itu aku sangat ketakutan saat membayangkan tubuh ku bisa saja hancur tertabrak mobil saat berusa menolong mu.
Aku berusaha pergi tapi lagi-lagi gadis itu memohon padaku, melihatnya sangat putus asa membuatku tak bisa mengabaikannya, aku akhirnya memberanikan diri untuk melakukan hal itu, seperti yang gadis itu minta”
“Haru terimakasih kamu sudah menolongku saat itu, tapi sepertinya ingatanmu belum pulih sepenuhnya”
“Tidak,, aku mengingat semuanya”
“Tidak Haru, sepertinya semua kenangan itu masih belum kembali sepenuhnya”
“Apa yang salah? Kenapa anda tidak mempercayai ku?”
“Tidak mungkin kamu bertemu dengan putri ku malam itu, saat itu putriku satu-satunya tengah terbaring di rumah sakit, bagaimana mungkin dia bisa menemuimu”
“Taaapi,,”
“Haru tenanglah, banyak orang yang mengalami hal yang sama denganmu saat ini, saat seseorang baru saja terbangun dari koma ingatan mereka bisa saja hilang tapi dengan seiring waktu ingatan itu akan kembali sepenuhnya, aku berjanji akan merawatmu sampai saat itu tiba, kamu pasti akan sembuh total”
Haru yakin dengan ingatan yang dia miliki tapi jika yang dikatakan Toramus benar adanya, maka mana mungkin satu orang bisa berada di dua tempat berbeda dalam satu waktu.
“Lebih baik kamu istirahat dulu, Nanti kita bisa bicara lagi”
“Emm,, ya baiklah”
“Baiklah ayo aku akan mengantarmu kembali ke kamar”
Entah mana yang benar, ingatan Haru atau ucapan Toramus.
Selama ini bagi Toramus kesembuhan Haru adalah hal terpenting dalam hidupnya, saat Haru bangun dari koma saat itu juga dia bisa mengakhiri rasa bersalahnya.
Dan bagi Haru,setelah dia terbangun dari tidur panjangnya dia akan memiliki kisah yang lebih panjang dari kisah yang pernah dia lalui.\*\*\*
Bersambung,,,,,,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments