EPISODE 5~ KELUARGA BARU

____1 Juni 2018____

“Selamat ulang tahun Haru”

“Dokter”

Dengan senyum hangatnya haru menyambut Toramus yang datang dengan membawa kue ulang tahun di tangannya.

“Dokter tak harus repot seperti ini”

“Sebenarnya aku hanya ingin meletakan kue ini di mejamu tapi ternyata kamu masih belum tidur, kalau begitu tunggu apa lagi buatlah permohonan dan tiup lilinnya!”

Dengan segera Haru memejamkan mata sembari berdoa.

“Kamu meminta apa? Kenapa kamu terlihat sangat serius sekali saat membuat permohonan.

Katakanlah apa yang sebenarnya kamu inginkan, aku akan berusaha untuk mengabulkannya”

Sedikit penasaran dengan apa yang diinginkan oleh Haru membuat Tora bertanya kepadanya.

Tora akan memberikan apapun yang diinginkan oleh Haru, sebagai kado ulang tahunnya.

“Tidak dokter aku tidak menginginkan apapun”

“Emm, baiklah tapi jika nanti kamu sudah terpikirkan sesuatu, beritahu saja padaku”

Haru mengangguk memahami perkataan Toramus.

Seketika keadaan menjadi hening, kesunyian malam membuat mereka sedikit canggung, walaupun Toramus sudah bertahun tahun mengenal Haru tapi karena Haru dalam keadaan koma, membuat hubungan mereka belum cukup dekat.

“Apa kamu belum mengantuk?

mau makan kue bersama?”

Toramus membuka lagi pembicaraan, berusaha untuk mencairkan suasana.

“Saya belum mengantuk, kita bisa makan kue bersama”

Haru menyambut baik ajakan Toramus,

Sebenarnya ini adalah salah satu cara Tora untuk bisaa membangun hubungan baik di antara mereka.

“Apa kamu merasa ada yang tidak nyaman dengan tubuhmu?”

“Semuanya baik dok, sepertinya saya sudah cukup sehat untuk bisa segera meninggalkan rumah sakit”

Mereka berbincang sembari memakan kue bersama.

“Lalu, apa mungkin ada sesuatu yang menggangu pikiranmu, sampai kamu belum tidur padahal di dalam obatmu mengandung obat tidur”

“Aku hanya,,,”

“Apa itu menyangkut tentang ibumu?”

Belum selesai Haru memberitahu, tapi Toramus telah mengerti dengan apa yang ada di dalam benaknya.

“Ibumu baik-baik saja, bahkan dia sudah menikah”

Haru hanya diam menatap Toramus dengan tatapan penuh tanya.

“Awalnya aku tak ingin memberitahumu tapi jika di pikir lagi, kamu berhak untuk tahu semuanya, agar kamu bisa mengambil sikap atas kehidupanmu selanjutnya”

“Apa dia tidak pernah datang sewaktu aku koma?”

Pertanyaan pertama yang diucapkan oleh Haru kepada Toramus.

“Di tahun pertama ibumu merawatmu setiap hari di rumah sakit, menginjak tahun kedua diaa,,,”

Toramus diam membisu tak sanggup melanjutkan kalimatnya.

“Apa dia menyerah dengan hidupku di tahun kedua aku koma?”

Tak mampu menjawab dengan kata-kata Tora hanya bisa mengangguk dan memberikan isyarat dengan matanya.

“Seperti yang telah dokter katakan tadi aku harus tahu semuanya agar aku bisa melangkah ke depan, jadi ceritakan semuanya, aku bisa menerima semuanya dan yang perlu dokter Tora tahu adalah selama aku hidup tak pernah seharipun aku tak merasakan sakit dari perlakuan ibu padaku, jadi tak perlu khawatir tentang perasaanku, katakan saja dokter!”

Mendengar hal itu dari Haru membuat Toramus tak merasa takut lagi untuk mengatakan semuanya.

“Saat itu aku berusaha untuk meyakinkan ibumu jika kamu akan tersadar suatu hari, tapi sepertinya ibumu tak bisa mempercayai semua yang aku katakan.

Aku masih ingat dengan jelas saat ibumu pergi hari itu, dia memberikan semua tanggung jawabnya atas kamu kepadaku.

Saat itu aku masih memohon padanya agar mau datang sesekali untuk menjengukmu, tapi setelah hari itu dia tak pernah datang sekalipun”

Haru hanya terdiam mendengarkan cerita dari Toramus.

“Haru!! Apa kamu tidak apa-apa?”

Walaupun Haru tak mengatakan apapun tapi Tora bisa melihat kesedihan dari matanya.

“Aku tak apa dokter, lanjutkan saja aku akan mendengarkan”

“Setelah ibumu meninggalkanmu dia tak mau lagi menerima uang atau apapun yang aku berikan kepadanya, beberapa kali dia juga berpindah rumah seolah ingin menghilangkan jejak, setiap kali ibumu menghilang aku diam-diam selalu mencari informasi tentangnya, aku berpikir jika kamu bangun dari koma aku akan bisa memberitahu nya.

Tapi di tahun ketiga kamu koma aku mengetahui jika ibumu telah menikah dan setelah itu aku tak tahu lagi dia pindah ke mana”

“Syukurlah!”

Ucap Haru sambil menghela nafas panjang.

“Aku tidak mengerti, sepertinya dari tadi aku tidak menceritakan tentang hal yang bisa membuatmu merasa bersyukur, apa kamu bersyukur karena ibumu meninggalkanmu?”

“Bukan itu, aku hanya merasa sedikit lega, ibuku akhirnya bisa hidup dengan bahagia walaupun kebahagiaannya bukan denganku.

Selama aku hidup dengan ibuku aku tak pernah melihatnya tersenyum bahagia, apalagi saat dia menghadapi ku dia selalu menunjukkan kemarahan dan kebencian”

“Apa hubungan kalian seburuk itu?”

Tanya Toramus penasaran.

“Ya, sangat buruk , ibu menganggapku biang masalah, dia merasa kelahiran ku adalah sumber kesialannya, ibuku harus kehilangan suami dan ibu mertua yang sangat dia sayangi setelah aku lahir”

“Orang bodoh mana yang berpikiran seperti itu, itu semuanya takdir Haru, bagaimana mungkin kelahiran seseorang menjadi penyebab meninggalnya orang lain”

“Ya, aku tau dok, hanya saja ibuku sudah memiliki pemikiran itu sejak aku kecil”

“Kamu hebat Haru kamu bisa tidak membalas kebenciannya bahkan saat kamu sudah diperlakukan seburuk itu tapi kamu masih mengharapkan kebahagiaan untuk ibumu”

“Siapa bilang aku tak membencinya, aku sangat-sangat membenci ibuku, hanya saja rasa cintaku kepadanya mengalahkan rasa benciku dan juga dia satu-satunya keluarga yang kumiliki”

“Apa kamu akan mencarinya setelah keluar dari sini?”

“Tidak, aku tidak akan memberikan nasib sial lagi kepada ibuku, dia harus hidup bahagia, dan satu-satunya cara agar dia hidup bahagia adalah dengan perginya aku sejauh mungkin dari kehidupannya”

“Kalau begitu tinggallah bersamaku”

Ajak Toramus agar Haru mau ikut pulang dengannya.

“Apa boleh?”

Tanya haru dengan wajah penuh harap.

“Kamu kehilangan keluarga dan aku juga hidup seorang diri, jadi tak ada alasan untuk tidak hidup bersama”

“Apa dokter juga hidup sendiri seperti ku?”

Haru yang belum mengetahui latar belakang Toramus membuatnya menanyakan hal itu.

“Apa kamu ingat saat aku hendak bunuh diri, hari itu adalah hari aku memakamkan anak dan istriku, mereka meninggal karena kecelakaan saat pulang dari berlibur”

“Apa itu alasan anda ingin mengakhiri hidup?”

“Aku sangat menyesal, mereka telah memohon agar aku ikut berlibur tapi aku menolak karena alasan pekerjaan, andai saja waktu itu aku ikut bersama mereka mungkin kecelakaan itu tak akan pernah terjadi”

“Rupanya kehidupan kita tak jauh berbeda, kita sama-sama ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi, Tenanglah dokter kita akan hidup bahagia setelah ini.

Haru berusaha untuk menyemangati Tora, bagaimanapun juga saat kesedihan di tanggung oleh dua orang makan kesedihan itu tak akan terlalu terasa sakit, karena mereka bisa saling mengasihi satu sama lain.

“Ya kamu benar, semuanya tidak ada yang kebetulan, aku juga mempercayai akan adanya pelangi setelah badai”

“Mungkin saja tuhan mempertemukan kita agar kita bisa saling menyemangati satu sama lain”

“Jadi apa itu berarti kamu setuju untuk tinggal bersama dengan ku?”

“Jika anda tak menganggap aku sebagai beban maka aku akan ikut dengan anda”

“Jika aku menganggapmu sebagai beban maka mana mungkin aku merawatmu selama lima tahun ini”

Tora tersenyum memperlihatkan kebahagiaannya karena Haru bersedia tinggal bersama dengannya.

“Tenang saja dokter, aku tidak akan menyusahkan dokter, selama ini aku sudah banyak melakukan pekerjaan jadi dokter bisa mengandalkan ku untuk melakukan apapun”

“Tidak, Setelah kamu keluar dari rumah sakit kamu hanya boleh belajar dan sekolah”

“Sekolah?”

“Ya sekolah, aku tidak akan menyuruhmu untuk bekerja, kamu harus melanjutkan sekolah, tapi karena kamu sudah tertinggal selama lima tahun, jadi kamu akan melakukan semuanya dari awal lagi”

“Terimakasih dokter aku tak akan pernah mengecewakan dokter”

Dengan senyuman dan kasih sayang mereka saling mengobati rasa sakit satu sama lain.

Setelah ini kehidupan sepi Toramus akan diisi dengan hadirnya haru.

Dan untuk Haru, kehidupan dalam mimpi indahnya mulai menjadi kenyataan, dia akan merasakan kebahagiaan seperti yang dia idamkan selama ini, ditambah dengan keajaiban yang akan dialaminya setelah ini.

Bersambung,,,,,,,,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!