Episode 03.Hari Upacara

Waktu berlibur telah usai, kini waktu kembali buat para murid memulai kembali pelajaran mereka disekolah.Senin pagi yang sangat cerah di awali dengan manis-manis seperti gula dan wajah gadis remaja yang manis.

SMA Wijaya Bangsa kini telah ramai para pelajar memasuki gerbang sekolahan tersebut, sekolah para kalangan elit biaya spp sekolah itu saja sebulannya bisa mencapai dua juta, hanya anak-anak kaya yang mampu bersekolah di tersebut. Meski elit sekolah SMA Wijaya Bangsa juga banyak memberikan beasiswa untuk para pelajar SMP untuk melanjutkan ke jenjang SMA. Mereka juga mengeluarkan beasiswa untuk murid-muridnya yang berpretasi tinggi disekolah SMA wijaya bangsa sendiri untuk mendapatkan beasiswa berkuliah selama dua tahun. Lumayan juga kan sangat membantu yang kesulitan atas ekonomi—nya.

Alesha dua tahun lalu ia mendapatkan beasiswa dari sekolah elit tersebut. Ia terpilih menjadi murid di sekolah SMA wijaya bangsa meski pun ekonomi alesha tidak kekurang sedikit pun tapi ia gadis yang cerdas ia mampu berdiri dengan kakinya sendiri meski pun ibunya memiliki uang yang cukup untuk gadis itu bersekolah di SMA wijaya, tapi alesha menolak menerima uang sang ibu, gadis itu membuktikan dengan kemampuan dirinya sendiri untuk dapat memasuki sekolahan elit itu dengan jalur beasiswa yang dikeluarkan dari sekolah itu sendiri.

Alesha gadis dengan body seperti gitar spanyol itu memasuk pagar sekolah, ia tadi di antar oleh sang ibu yang juga akan berangkat menuju kota sebelah jadi sekalian saja maya menggantar—kan putri semata mayang itu terlebih dahulu. Banyak para mata kakak laki-laki tingkat dan adik tingkat disekolahannya menatap dirinya memuja, bahkan ada yang tak segan-segan mengeluarkan sedikit air liur disudut bibir mereka, gadis seksi itu menatap para pria tersebut dengan acuh dan berjalan dengan anggun menuju kelasnya dan ingin segera cepat-cepat bertemu sabahatnya arum.

Arumi Laskari sering dipanggil dengan sebutan arum itu ialah gadis manis, dengan bibir yang sedikit tebal, berkulit kuning langsat memilik bentuk tubuh korea tersebut. Adalah sahabatnya alesha, mereka telah bersahabat cukup lama semenjak pertama kali memasuki SMP Arumi Laskari sering dipanggil dengan sebutan arum itu ialah gadis manis, dengan bibir yang sedikit tebal, berkulit kuning langsat tersebut adalah sahabatnya alesha. Gadis itu telah lama bersahabat semenjak awal mereka memasuki SMP lima tahun yang lalu, sekarang mereka bertemu kembali di SMA yang sama dan satu kelas juga membuat persahabatan mereka semakin erat.Alesha sangat susah berteman dengan yang lain, hanya dengan arum saja ia nyaman bercerita dan berteman dengan gadis itu, arum gadis yang baik dan cocok untuk dijadikan sahabat.

Arum yang terlebih dahulu datang kesekolah dikejutkan dengan kehadiran wanita seksi yang selalu di berbicarakan oleh para laki-laki disekolahan mereka.Arum tersebut dikala alesha telah duduk disamping diri nya.

"Tumben banget datengnya cepet?" Alesha bertanya pada sahabatnya arum.

"Lagi males aja gue di rumah lama-lama." Ujar arum kepada alesha yang gadis itu sudah paham akan maksud dari perkataan sahabatnya tersebut.

"PR lo udah selesai Sha." Tanya arum kepada alesha yang gadis itu sepontan kaget dong, dia lupa dengan satu pr yang harus ia kerjakan dirumah, ini nih akibat semangat buat libur jalan-jalan jadi kelupaan deh kan.

"Lo pasti lupa lagi kan? Dipikiran lo itu isi nya apaan sih kagak ngerti gue." Ujar arum merepet seperti buk gendut yang tugas nya selalu saja tak dikerjakan oleh murid-murid lain.

"Heheheh...bagi gue contek dong rum, plisss!" Ujar alesha dengan wajah yang memelas agar temannya memberi ia jawaban pr terebut.

Arum menghela napas nya pelan lalu mengeleng-geleng kan kepalanya pertanda tidak mau.

"Plisss rum... masa lo tega sih liat sahabat lo yang cantik ini dihukum sama buk gendut lagi sih." Alesha terus saja merayu arum dengan setia memasang wajah sedih nya tersebut.

Pada akhirnya arum juga tak tega melihat sabahatnya akan dihukum seperti waktu minggu lalu, gara-gara arum tak memberi alesha contekan gadis itu di hukum untuk membersihkan toilet wanita di sekolah mereka, hingga sampai jam istirahat alesha tak kunjung juga selesai akhirnya arum datang sebagai penyelamat untuk alesha membantu dengan ikhlas.

"Iya-iya deh nih gue kasih. Awas aja ya besok-Besok nggak inget lagi, gak bakalan gue tolong lo ya sha." Ujar arum cerocos dengan cerewetnya tapi tetap memberikan contekan buku tugas dirinya kepada alesha.

Alesha tersenyum dengan lebar memperlihat kan barisan gigi putih bersihnya berbaris dengan sempurna dan indah." Makasih arum ku sayangg..." ujar alesha yang kini dengan kecepatan kilat mencatat semua jawaban tersebut sebelum mereka akan melakukan upacara lagi tiga menit lagi semua murid harus sudah kumpul ditengah-tengah lapangan untuk melakukan upacara pagi, yang dilakukan setiap hari senin saja.

Alesha gadis itu segera mencatat semua jawaban yang ada dalam buku tugas arum dengan kecepatan yang ia punyai. Karna gadis itu hanya memiliki sedikit waktu, lima menit lagi upacara akan segera di mulai.

Suara mickrofon menggelegar disetiap penjuru ruang SMA wijaya bangsa."Mohon untuk para siswa segera berkumpul di tengah lapangan sekarang." Ujar guru piket yang berbicara.

"Sekali lagi, mohon untuk seluruh siswa segera berbaris di tengah lapangan upacara sekarang."

"Sekali lagi, mohon untuk seluruh siswa seera berbaris di tengah lapangan upacara sekarang."

Kini suara pemberitahuan telah selasai, arum melihat alesha yang masih menulis contekan gadis itu berdiri terlebih dahulu." Lo belum selesai lagi sha?" Tanya arum pada alesha.

"Sebentar lagi ini, satu kalimat lagi tinggal." Ujar alesha

Arum menghembuskan napasnya pelan." Kalau gitu gue duluan ya." Ujar arum yang tak ingin terlambat berbaris di tengah lapangan.

"Bentar-bentar, nih udah selesai." Kini alesha sudah berdiri mensejajarkan tubuhnya dengan arum, tinggi mereka emang sama yang beda hanya body saja.

Kini kedua gadis cantik tersebut berjalan sambil berbincang-bincang kecil memasuki barisan, alesha dan arum menjadi pusat perhatian para lelaki yang telah berbaris terlebih dahulu dilapangan, mereka terpesona melihat wajah kedua siswa perempuan yang berbincang-bincang sepangan jalan itu hingga memasuki barisan kelasnya. Arum juga termasuk gadis pujaan laki-laki disekolah nya wajah yang manis,kulit kuning langsatnya sangat memancarkan kecantikan yang berbeda. Meski pun ia kalah jauh dengan kecantikan alesha tapi arum tak pernah iri kepada alesha sahabatnya tersebut, karna menurut pribadi arum sendiri wanita itu semua cantik di mata pria yang tepat.

****

Ditempat lain mahesa bersama keempat teman dekatnya tidak mengikuti upacara, menurut mereka itu sangat membuang-buang waktu. Lebih baik duduk dan nongkrong di warjok nya buk anis lebih mantap lagi.

"Lo. Pada denger nggak disekolah kita ternyata ada cewek cantik banget katanya." Ujar Zaki yang selalu membawa berita gosip terpanas buat para sahabat-sahabatnya.

Daffa dan Leon yang mendengar cewek cantik langsung tak bisa menahan kekepoan nya, beda halnya. Dengan mahesa pria itu ingin mengetahui apapun tentang gadis yang banyak dibicarakan laki-laki disekolah ini. Mahesa hanya memikirkan bagaimana menemukan wanita yang potonya telah ia bingkai dan diletakkan disamping tempat tidur besarnya, hanya gadis itu saja yang mengisi seluruh pikiran mahesa sekarang ini.

"Yang bener aja lo kalau ngomong zak. Yang gue tahu ya disini cewek yang cantik itu Emily doang sih." Ujar Leon berkata dengan santainya, karna setahu dirinya hanya Emily Abigail saja wanita tercantik di sekolah ini, tapi sayangnya kalau Emily tidak menyukai Leon, gadis itu malah mengejar sahabatnya mahesa.

"Bener tuh.. kata leon, gue sih sepakatan sama dia." Ujar daffa yang tak percaya juga dengan perkataan zaki.

"Kalau Emily dibandingkan sama tuh cewek. Jelas kalah emily bro, gue sempat lihat tuh cewek cuman sekilas doang aja sih. Tapi beneran cantik woy." Ucap zaki dengan heboh nya membuat leon dan daffa tak habis pikir dengan isi kepalanya zaki.

"Alah lo pada kayak gak tau si zaki aja." Kini jidan memotong dua pikiran pria tampan itu tang tak lain lon dan daffa.

Tapi mereka bertiga juga penasaran dengan omongan zaki, apa bener disekolahan mereka ada yang lebih cantik dari emily?

Mahesa kini bangkit dari duduknya, pria itu ingin menuju kelas ia sudha tahu kalau sudah jam segini pasti upacara telah selesai.

"Woyy. Boss lo mau kemana?" Teriak zaki kepada mahesa. Pria itu tidak menghiraukan teriakan zaki yang sedari tadi memangilnya.

"Gara-gara lo nih zak, si mahesa jadi males duduk disini." Ujar daffa menyalahkan zaki.

"Loh kok gue sih, lo kali nanti yang bikin si boss ngambek." Ujar zaki yang berani ngomong begitu karna mahesa telah berlalu pergi.

"Lo berisik zaki tuyul." Ujar daffa dan leon bersamaan. Membuat zaki tak dapat membela dirinya lagi.

Terpopuler

Comments

Akin Hoki

Akin Hoki

Hallo thor

2024-07-04

1

Slebeww We

Slebeww We

/Rose//Rose//Rose/

2024-07-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!