Ketika Enik mencoba membuka handle pintu dan membukanya.
Enik mencoba keluar kamar mandi dengan kepalanya di keluarkan terlebih dahulu.
Kepalanya melihat kekanan dan kiri untuk memastikan tak ada orang.
Ketika dia anggap aman, dia keluar dari kamar mandi dengan hati-hati.
Dengan kaki sedikit berjingjit agar tak di dengar orang saat dia berjalan.
"bismilah,bismilah,*bismilah***" ucapnya dalam hati dengan jantung berdetuk lebih kencang dari biasanya.
Dengan wajah tertunduk dan berjalan berjingjit tanpa dia sadari dia menabrak seseorang.
bruuugggghhh
"aaaaaaaaa" dengan nada sedikit terkejut.
Dengan cepat Mas Bagas membungkam mulutnya..
"jangan berisik, nanti dikira aku apa-apain kamu" bisiknya.
Saat itu juga anduk yang di pakai Enik pun turun.
Dan Mas Bagas pun menelan slavinanya dengan kasar.
Enik yang terkejut malah berdiam diri.
Mas Bagas menundukan badanya untuk mengambil handuk Enik yang terlepas.
Tanpa sengaja Mas Bagas melihat bagian intim milik Enik.
Mas Bagas lagi-lagi menelan ludahnya dengan kasar.
Dan dia pun memberikan handuknya pada Enik.
"ehem, pakai ini"
Enik pun tersadar dari keterkejutanya.
"ma-,ma-, makasih"
Dengan cepat Enik menyambar handuknya dan menutupi tubuhnya.
Bergegas pergi menuju kamarnya.
Dengan nafas terenggal-enggal.
"kamu kenapa ? kaya di kejar setan ajah" tanya likha pada Enik. Yang datang langsung menutup pintu dengan keras.
Sembari menyisir rambutnya di depan cermin yang ada di kamarnya.
"ngga papa, aku lupa bawa baju ganti hehehe. Takut keliatan makanya aku lari"
Dengan nafas yang ngos-ngosan seperti seusai berlari cepat.
"jangan sampai Likha tau yang terjadi baru saja" batin enik berbicara.
***
Sampailah mereka di tempat kerja baru mereka.
Dan pagi itu mereka berkumpul di kantor HRD untuk pembagian kerjaan.
"Likha, nanti kamu bagian pramusaji dengan Enik. Tapi mulai besok kalian tidak satu sip" kata Ibu Hani.
Ya Ibu Hani adalah HRD sekaligus maneger di restoran tempat Likha bekerja.
Kini Likha Dan Enik saling bertatapan.
"tapi sewaktu-waktu kalian bisa satu sip" ucapnya.
tanpa mengindahkan pandanganya dari Likha dan Enik.
"kenapa saya pisahkan, karena kan kalian dari satu daerah. Jadi biar kalian fokus bekerja dan ngga bercanda" sambungnya.
"iya bu" jawab Likha dan Enik secara bersamaan dan menganggukan kepalanya pertanda mereka setuju.
***
Setelah pembagian tugas dan jadwal dari HRD untuk Enik dan kawan-kawanya yang lain, mereka pun membubarkan diri.
Dan mengerjakan tugasnya masing-masing sesuai intruksi dari Ibu Hani.
Mereka pun mengganti baju mereka dengan seragam yang di berikan Ibu Hani saat berada di ruangan HRD tadi.
***
"hai kenalin gue Maya" dengan mengulurkan tanganya pada Likha.
"aku Likha".
"ok, kenalin ni temen gue namanya irfan" sambil mununjukan jari pada teman disampingnya.
Irfan yang cuek di senggol bahunya oleh maya.
Irfan menoleh dan mengulurkan tanganya pada Likha.
"Irfan"
"Likha" menyambut tangan irfan di iringi senyum tipis dari bibirnya.
"kenalin ini juga temenku, enik"
dengan senyum dan anggukan kepala Enik menyalami Irfan dan Maya.
***
Mereka pun mendengarkan intruksi dari HRD yang lain tata menyambut tamu, menawarkan menu dan lain-lain.
Likha kini berpencar dengan kawan-kawanya menuju tugas mereka masing-masing.
Tiba saatnya jam makan siang.
Dan suasana restoran saat itu ramai sekali.
"yang ini ya mba"
"yang dingin ya mas"
"2 es jeruknya"
suara orang berpesan makanan dan saat itu mereka sibuk sekali.
Ada yang mengambil makanan, ada yang mencatat pesanan.
Ada pula yang membereskan meja makanan seusai tamu kelar makan siang.
dan waktu~~`~
maaf ya guys masih banyak yang typo.
di tunggu saran dan kritiknya..
jangan lupa like vote dan komen ya guys.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
💕Ervina༄l̶u̶c̶a̶_i̶m̶❦︎🍿
semangat
2021-07-10
0
Fitria opit
💪💪💪
2021-07-05
0
Mala
semangat Thor....
2021-06-29
0