lelah

Dan waktu makan siang pun berakhir.

Likha bersama karyawan yang lain membersihkan meja-meja yang kotor karena jam makan siang tadi.

Jam kerja untuk sip satu pun telah usai.

Berganti dengan sip dua.

Karena pergantian sip itu jam tiga sore.

Lawan sip Likha pun datang jam setengah jam sebelum bekerja di mulai.

Likha pergi ketoilet untuk membersihkan diri, sebentar lagi dia akan pulang.

"yuk nik" sambil menggandeng tangan Enik menuju pintu keluar

"aku pulang dulu ya" tangan Likha dan Enik melambaikan kepada teman sip duanya.

Didepan pintu keluar dia bertemu dengan Maya dan Irfan yang naik motor masing-masing.

"Gue anterin yuk, sekalian pengin maen kerumah kalian" Ucap maya kepada Likha

"Ngga usah May takut ngerepotin" tolak Likha halus.

irfan hanya berdiam diri menatap kawan barunya itu dengan cueknya.

"Ngga papa ayo lah, sekali-kali . Anggap ini salam perkenalan hahaha" timpal Maya

"Ayo lah" di ikuti Likha naik ke motor Maya.

"akh,kenapa aku jadi yang berbocengan dengan irfan. kan jadi ngga enak" gerutu Enik dalam hati.

dua puluh menitan sampailah mereka di rumah Mas Bagas.

"Nih rumah loe ?" ucap si Maya menatap rumah yang Likha tempati

"Bukan ini rumah Mas Bagas kakak sepupuku" jawab Likha

"Ayo masuk, katanya mau main ?" timpalnya lagi.

"Lain kali aja lah. yang penting dah tau loe tinggal dimana ya fan ?" ucap Maya dengan mengedipkan mata kirinya kepada irfan.

"Kenapa mata loe sakit ?" dengus Irfan kesal dengan tingkah Maya itu.

Kini Likha dan Enik berada di depan TV. menonton acara kartun dari negara tetangga di selingi canda tawa dan obrolan-obrolan ringan.

"cape juga kerja di restoran" ucap enik

"iya. Apa lagi ini baru pertama kali kerja" jawab likha

"kalo ngga mau cape ngga usah kerja !" tiba- tiba suara bariton itu terdengar dari arah pintu.

Likha dan Enik pun menoleh arah suara itu berada.

"Assalamu'alaikum" yang ternyata Mas Bagas

"orang mah Assalamu'alaikum dulu baru ngomong " ucap Likha agak kesel karena terkejut dengan suara tiba-tiba dari Mas Bagas.

"akh kenapa aku jadi malu gini, ketemu sama Mas Bagas" Batin Enik

"woy, orang salam belum di jawab" ucap Mas Bagas

"wa'alaikumsalam waroh matulohhiwabarokatuh" membalas salam dari Mas Bagas secara bersamaan.

"Gimana kerja hari ini. Melelahkan ya ?" sesekali Mas Bagas melirik Enik yang terlihat menundukan kepalanya saat kehadiranya.

"kenapa sama Enik? apa dia malu melihatku karena kejadian tadi pagi ?

Likha tau ngga ya jangan sampa dia tau hal tadi pagi . Akh kenapa aku jadi kebayang-bayang anu Enik hahaha".

batin Mas Bagas bertanya-tanya dan membayangkan bagian intim Enik yang pernah dia lihat sekilas.

"enak si Mas tapi cape si kalo lagi jam makan sianh doank". jawab Likha.

"ya memang seperti itu kalo kerja di restoran cape pas makan siang, jam pulang kantor, sama weekend"

"emang Mas Bagas pernah kerja direstoran. Kok tau sih ?" tanya Likha

"pernah dulu pas baru lulus sekolah, sebelum melanjutkan kuliah. Cuma beberapa bulan si hehehe" jawab Mas Bagas

"udah akh. Aku mandi dulu. oh ya kalian pasti belum makan ya ? nanti kita cari makan setelah magrib. sekalian jalan-jalan malam " ucapnya seraya bangum dari duduknya menuju kamarnya dan keluar membawa handuk untuk mandi sore

"ternyata Mas Bagas ganteng juga kalo di lihat dari dekat" batin Enik.

Enik menganggumi sosok Mas Bagas yang baru ia sadari saat Mas Bagas duduk di sebelahnya ketika Mas Bagas pulang kerja.

Tanpa yang lain sadari Enik mencuri-curi pandang ke Mas Bagas.

mereka~~~~

Hai guys, di tunggu kritik dan saranya.

maafkan daku yang masih banyak typo.

jangan lupa tinggalkan jejak ya guys.

jangan lupa like vote dan komen ya guys.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***