Part 2

Hotel Bintang Lima Ternama, Jakarta.

Dia melihat sekitar ruang kamarnya yang besar, tidak ditemukan gadis yang bersamanya semalam.

dia seorang diri saja, lalu Ia melihat ada sebuah surat dan selembar cek uang tergeletak di dekat lampu tidurnya itu, dan dia langsung membukanya.

Pertolongan mu sungguh luar biasa tadi malam, aku sangat berterima kasih atas nya. Sebagai imbalan ada selembar cek uang untuk ucapan terima kasihku.

baru pertama kali ini seorang Edward merasakan dihina “ahh.. sial berani sekali kau mempermainkanku dengan selembar cek uang yang tak sebanding dengan ku ini. Lihat saja nanti gadis, kau akan mejadi miliku.” edward kesal.

Segera edward mencari ponselnya dan men telpon seseorang untuk mencari siapa sebenarnya gadis yang tadi malam tidur bersamanya itu yang dapat mengoyak hatinya yang keras.

“Cepat selidiki seseorang ini untuk ku sekarang juga” perintah edward kepada seseorang di sebrang sana.

“baik tuan, segera kami selidiki.” Ucap suara orang sebrang yang menuruti perintah atasanya itu.

Karena Amanda di usir oleh papanya Amanda tidak tahu dan bingung harus di mana dan juga uang yang ada di tabunganya mulai menipis hanya dapat untuk membayar sebuah apartemen untuk ia tinggali nanti. Lalu Ia pun berinisiatif untuk mencari pekerjaan, tetapi tidak ada yang mau menerimanya. Amanda heran setengah mati kenapa tidak ada perusahaan yang mau menerimanya sama sekali padahal akademis dan kemapuan Amanda sangat bagus dan memuaskan.

Drttt....Drttt...Drrrrtt.... telfon Amanda berbunyi, di lihatnya siapa yang sedang men telfon nya itu. Ternyata tak lain adalah sahabat Amanda yaitu Alya.

“wahhh ... Amanda kenapa kamu tidak cerita ke aku sih, kalau kamu melamar pekerjaan di perusahaan Bank terbesar di negara ini?” nada Alya kagum dan sedikit kesal bahwa sahabatnya itu tidak cerita kepadanya.

“kamu bilang apa sih al jangan asal mengada aja deh, ini masih pagi tau.” Sahut Amanda keheranan.

“aku tak mengada kepadamu ini serius. Nama kamu tertulis di pengumuman ini. kalau tidak percaya ya sudah.” Ucap Alya.

Tiba-tiba ada panggilan masuk lagi dari Hp Amanda, dan ia menyudahi percakapan kepada sahabatnya itu untuk menerima panggilan yang baru masuk tadi.

“apakah benar ini dengan nona Amanda ?” tanya seseorang wanita dari telfon masuk tersebut.

“iya benar saya sendiri ada apa ya ?”tanya Amanda penasaran.

“Kami dari Bank Asia ingin memberitahu informasi bahwa nona Amanda besok sudah bisa mulai bekerja di perusahaan kami pukul 08.00 tepat. Oh ya jangan lupa besok nona tidak boleh sampai terlambat di awal masuk kerja.” Ucap wanita itu.

“tapi... tapi mbak saya tidak melamar pekerjaan di perusahaan anda saat ini?”jawab Amanda heran.

“maaf saya tidak menahu soal itu, saya hanya melaksanakan perintah tugas dari atasan saya. Di harapkan besok anda datang di perusahaan kami terima kasih nona Amanda. kami tunggu kedatangannya dan jangan sia siakan kesempatan ini. ” Ucap wanita itu.

“Apa bagaimana bisa aku bekerja di perusahaan besar itu, kapan aku melamar pekerjaan di situ” Gumam Amanda sendiri.

“Ya sudahlah benar apa katany hal yang baik juga untuk ku, aku di usir dari rumah dan aku mendapatkan pekerjaan bagus itu. Tapi ... aku tidak tahu aku bekerja menjadi apa di situ. Apakah aku kan bekerja menjadi...” lamun Amanda tetapi belum sempat ia melamun tiba tiba sahabatnya datang mengagetkan nya.

“hai ... kamu sedang melamun apa sih.. ayo pergi traktir aku untuk keberhasilan mu ini yang berkerja di perusahaan besar itu.” Sahut Alya tiba-tiba dri belakang.

" Bagaimana kamu tahu aku kemari ? " tanya Amanda keheranan dengan sahabatnya yang tiba-tiba muncul itu.

" Sudahlah tidak usah di pikirkan. ayo cepat traktir aku jadi lapar lagi " kata Alya.

**

Di Sebuah Bar

“aku tidak menyangka kamu bisa bekerja di situ.” Ucap Alya penasaran.

“aku juga tidak tahu bahkan aku juga belum melamar pekerjaan di perusahaan itu, tahu tahu aku udah di terima aja di situ.” Ucap Amanda biasa.

“apa.... kamu bahkan tidak melamar, apa jangan jangan kamu ada sesuatu dengan petinggi di sana ?” ucap Alya sedikit mengarang.

“sial lo emang nya gue siapa?, sebegitu pentingkah diriku ini” Ucap Amanda dengan sedikit kasar.

“eh malam ini aku tidur di apartemenmu ya al” pinta Amanda kepada sahabatnya itu.

“emang kenapa lo gak pulang aja sih” Tanya Alya penasaran.

“gue di usir dari rumah” Jawab amanda santai.

“oke deh kalau begitu.” Ucap alya tanpa bertanya lagi.

Malam nya Amanda sementar menginap di rumah sahabat nya itu, setelah sampai di apartemen mereka berdua langsung tertidur pulas karena pulang terlalu malam dari Bar. Sampai- sampai keesokan harinya.

“ahhhh... jam berapa ini ?” tanya Amanda kepada sahabatnya yang tidur di sampingnya tadi malam.

“berisik deh kamu ini baru jam 07.30 pagi nih.” Jawab Alya yang sangat mengantuk.

“aku terlambatttt... gimana ini.” Ucap Amanda panik.

“ya udah sana mandi dan cepat berangkat masih ada setengah jam tuh.” Sahut Alya santai dan melanjutkan mimpi.

Ia mengenakan atasan kemeja putih polos dan rok span di atas lutut dengan menata rambutnya sedikit ke atas hingga memperlihatkan leher jenjangnya itu.

" Oke .. perfect. Aku pergi dulu Al. jangan lupa bangun ! " pamit Amanda pergi.

Karena ia sudah terlambat dan jarak antara apartemen sahabatnya dengan kantor sangat jauh jadi Amanda menunggu taksi di pinggir jalan. Sialnya tiba tiba hujan menetes dari langit.

" Lengkaplah sudah penderitaan ku sudah terlambat turun hujan pula. " gumam Amanda.

Sesampainya di kantor Amanda melihat jam yang melingkar di tangannya, Amanda sudah terlambat satu jam lamanya. Lalu dia menuju ke resepsionis Karena sudah terlalu terlambat Amanda langung menanyakan dia akan bekerja di bagian apa dan di mana.

“maaf mengganggu waktunya, saya kemarin mendapat panggilan kerja di perusahaan ini, tapi saya tidak tahu saya bekerja di bagian apa dan di mana?” tanya Amanda dengan nada pelan sedkit malu. Karena ia sendiri tidak tahu bekerja di bagian apa,dan di mana.

" Anda Adalah Nona Amanda ? " sahut resepsionis itu yang di angguki oleh Amanda.

“ohh ya.. anda sudah di tunggu oleh pak edward di ruangan nya. silahkan anda menuju ke ruanganya Pak edward. ruanganya berada di lantai paling atas.” Ucap resepsionis dengan manis.

Lalu Amanda menuju ruangan Pak edward dia mengetuk pelan pintu itu dengan sedikit takut, karena dia sudah terlambat saat pertama masuk kerja, dia takut kalau kalau bos nya langsung memecatnya di hari pertamanya bekerja.

" Tok..tok..tok.." ketuk tak begitu keras di pintu itu.

“masuk.” Terdengar suara bariton yang sedikit serak dia lalu membuka pintu itu dan berniat untuk meminta maaf karena keterlambatan nya itu.

Amanda memasuki ruangan dengan langsung dia berkata “pak sebelumnya saya minta maaf karena di hari pertama saya masuk kerja sudah terlambat” Ucap Amanda menunduk tak berani memandang wajah Pak edward yang tampan itu.

Sesaat edward hanya terdiam dan melihat gadis di depanya serasa terpana. “karena ini pertama kali kamu bekerja, maka untuk saat ini saya maafkan tapi jangan ulang kembali kalau tidak mau gaji kamu saya potong buan ini ” ucap edward dengan tegas.

“terima ka...” belum sempat amanda mengucap kata dia kaget dengan pria yang duduk di kursi yang merangkap sebagai bosnya itu. Ia sangat kaget kalau bosnya itu adalah pria yang menolongnya di hotel bersamanya malam itu.

“ada apa? kenapa? Kenapa begitu kaget melihat saya. Apakah kamu mengenal ku?” tanya edward sedikit menggodanya.

“ti.. tidak.. maksud saya em..” jawab Amanda dengan gugup terlihat salah tingkah.

“sudahlah sekarang tugas kamu bekerja di sini adalah sebagai sekretaris pribadi saya, kamu harus melakukan semua yang saya suruh” ucap edward kepada Amanda.

“baik pak.” Ucap Amanda pasrah dengan keadaanya.

“dan lagi kamu harus menandatangani surat kontrak ini dulu” Ucap edward sambil memberikan sebuah dokumen kontrak kepadanya.

Tidak lupa Amanda membaca isi kontrak perjanjian kerjanya itu, di lihat isi kontraknya begitu menggiurkan dan memberikan keuntungan banyak sekali untuknya.

Dengan puas tanpa membaca semua dokumennya lagi Amanda langsung menandatangani perjanjian kontrak tersebut.

Senyum seringai edward pun terpancar tanpa Amanda sadari di balik senyuman itu ada maksudnya.

“baiklah kalau begitu kamu bisa pergi ke ruanganmu. ruanganmu ada di sana” Ucap edward sambil menunjukkan dan membolak balik laporan yang ia pegang.

Amanda keluar dari ruangan itu dan menghela nafas kasar, dia bersyukur di maafkan oleh bosnya itu tak lain adalah pria yang kemarin malam bersamanya dan yang memberikanya pertolongan saat Amanda terkena obat dari adik tirinya.

Terpopuler

Comments

Nining Supriatiningsih

Nining Supriatiningsih

kok kyk cerita sebelah

2022-02-01

0

Ayunda Ka

Ayunda Ka

klu org di bri obat perangsang di novel2 sblh,dia tdk menyadari dg siapa dia tdur,seharus ny amanda jg bgitu,tdk sadar klu bos ny adlh org yg meniduri ny

2021-07-21

1

Yadi

Yadi

Adwar mah HOLANG KAYA pasti dah dia tahu identitas Amanda 🕺💃

jodoh nggak akan kemana

2021-05-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!