Tenggelam

"Jangan kasih tau sapa sapa ye?". Tanya Kyara yang berharap janji keempat sahabat baru nya.

"Iye ahh, dari tadi di ulang Mulu kata kata Nye". Ucap Kevin.

"Nah sekarang Lo ke kelas ye, masih anak baru kan lo jangan buat masalah dulu". Ucap Riyan mengingat kan.

"Siap Bang". Ucap Kyara sambil pergi.

Skip. Di kelas Kyara.

"Kelvin, tadi pelajaran pertama susah gak?". Tanya Murid cewek yg jatuh hati karena wajah imut Kyara.

"B-Biasa aja kok". Ucap Kyara canggung.

"Kalo susah bilang sama aku ya, aku bisa bantu kamu kok". Ucap cewek yang tertulis di name tag nya Fitri.

"Iya iya, udah nanti ngobrol nya guru dah masuk itu". Ucap Kyara mengingat kan.

"Dah Vin". Ucap Fitri yang di balas anggukan oleh Kyara.

Skip. Pulsek.

"Jiahh, Udah lupa Ama kita?". Tanya Albert sambil merangkul pundak Kyara.

"Mana Mungkin". Ucap Kyara dengan nada lagu selimut tetangga. Gak perlu di tulis lirik nya kan?.

"Elah nyanyi Tross". Sela Dion.

"Ehh bantuin gua yuk". Ucap Kyara.

"Bantu apaan?". Tanya Kevin.

"Temenin gua nunggu jemputan gua risih di liatin Mulu Ama cewek itu dah". Ucap Kyara sambil menunjuk Genk cewek dengan lirikan matanya.

"Sorry jemputan gua dah Dateng". Ucap Riyan.

"Elah gak solid bat sih lu". Ucap Kevin sambil menoyor lengan atas Riyan.

"Lah sopir gua gimanaaaa bund?". Tanya Riyan bingung.

"Ehh main kerumah yuk, gua kenalin Ama Bunda gua". Ucap Kyara.

"Gua ikut aj lah". Ucap Riyan pusing. Kagak pusing bener ye. Ingat kalau pusing minum Baygon, pusing hilang nyawa melayang.

"Yaudah ayok". Ucap Dion.

"Ehh tapi supir gua gimana?". Tanya Riyan.

"Gini dah, kita telp supir kita bilang jangan jemput, nah ntar kita naik mobil Bang Riyan". Ucap Kya memberikan ide.

"Oke dah, gua ngikut ae". Ucap Albert.

"Yodah kemon geys". Ucap Kyara.

"Udah sekarang telp supir kita bilang jangan di jemput". Ucap Kevin setelah mereka duduk di mobil.

"Oke!". Ucap keempat nya serentak.

"Pak, Riyan main dulu yah. Anter Riyan ke rumah temen Riyan"

"Siap Den". Ucap sang supir.

"Ky kasih tau alamat rumah kamu". Ucap Riyan kepada Kya.

"Ogheyh". Ucap Kya.

"Pak, Perumahan Permata Indah ya pak". Ucap Kya.

"Ohh iya Den". Ucap sang supir yang mengira Kya laki laki.

"Apa?, hahahahahaha!!". Tawa Kevin yang mulai di ikuti oleh Riyan, Albert, Dion.

"Ada yang salah ya Den?". Tanya sang supir panik.

"Hahahahahaha hahaha!!". Tapi malah semakin keras saja mereka tertawa.

"Pak kenalin ini Kyara". Ucap Riyan.

"Iya Den?". Ucap supir bingung.

"Sahabat Riyan juga. Tapi dia cewek pak". Ucap Riyan yang kemudian ketawa dan di ikuti oleh yang lain kecuali Kya. Jangan di tanya lagi ekspresi Kya saat ini, muka nya merah entah kesal apa malu.

"Apa?!, maaf Non, maaf. Bapak ndak tau". Ucap sang supir yang tidak enak.

"I-iya Pak gak papa". Ucap Kya yang canggung karena malu.

"Udah lepas aja ini rambut biar tidak membuat kesalah pahaman lagi Ky". Ucap Dion.

"Bantuin Bang, rada susah lepas jepit nya". Ucap Kya.

Skip. Dirumah Kya.

"Bun......da.....!!". Teriak Kya dengan nada yang bersemangat.

"Elah ni anak kagak malu apa ye". Ucap Albert sambil geleng geleng kepala.

"Tau dah". Ucap Riyan.

"Kya, jangan berisik". Ucap Bunda.

"Bunda kenalin temen Kya". Ucap Kyara.

"Kenalin Tante, Kevin". Ucap Kevin sambil Salim.

"Albert Tante". Ikut Salim.

"Dion". Ikut Salim.

"Riyan Tan". Ikut Salim.

"Ehh ini temen Kya?". Tanya Bunda senang.

"Ehh ralat Bunda, ini sahabat Kya". Ucap Kya.

"Ohh, sini sini masuk. Ini Ky bukan nya di suruh masuk malah di diemin aja". Kesal Bunda.

"Ayo masuk". Ajak Kya.

"Iya Ky". Ucap Dion sambil masuk dan di ikuti oleh yang lain nya.

"Jadi kalian mau minum apa?". Tanya Bunda.

"Gak usah Tan, makasih. Kita cuma mau kenalan sama keluarga Kya aja". Ucap Kevin.

"Kita udah kenal nih, udah panggil Bunda aja, kalian sahabat nya Kya, berarti anak Bunda juga. Bunda buat minum dulu yah". Ucap Bunda yang langsung pergi ke dapur.

"Wih udah di anggap keluarga juga nih?". Tanya Albert.

"Iya sama Bunda". Ucap Kya.

"Bunda doang?". Tanya Riyan.

"Ya enggak lah ayah juga pasti nya. Tapi susah kalian kalo udah ketemu Ama Abang. Abang gua ngeselin". Ucap Kya.

"Lah lu punya Abang juga?". Tanya Kevin.

"Iya ngab". Ucap Kya.

"Nah ini minum nya diminum yah". Ucap Bunda ramah.

"Makasih Bunda". Ucap Dion.

"Iya, sama sama".

"Bunda gak ambil makanan nya?, Kya kedapur dulu yah, ambil cemilan. Kalian PDKT dulu aja sama Bunda". Ucap Kya.

"Kalian udah tau Kya perempuan?". Tanya Bunda kepo setelah Kyara pergi.

"Udah". Ucap keempat nya serempak.

"Bunda jadi pengen kenalan nih sama keluarga kalian, bisa aja kita jadi keluarga dekat". Ucap Bunda.

Skip. Setelah mereka pamit, dan hari hari berikutnya mereka memperkenalkan Kya pada keluarga masing masing dan jadi keluarga dekat, dan mereka semakin akrab semakin dekat. Mereka memutuskan untuk melakukan piknik keluarga. Keluarga Riyan, keluarga Dion, keluarga Kevin, keluarga Albert, dan keluarga Kya. Maaf Aia skip untuk perkenalan Kya ke keluarga sahabatnya, karena itu akan menjadi 4 part, kan percuma nanti kalau kalian skip ke 4 part berikutnya, jadi author skip di part ini🙏.

"Maaf yah jeng, Abang nya Kya, Satria gak bisa ikut dia udah sempet pulang tapi ternyata nyampe nya ntar rada subuh". Ucap Bunda tidak enak.

"Iya gapapa jeng, saya juga udah seneng bisa jadi keluarga dekat sama Ajeng Ajeng ini, Saya punya anak satu, ehh jadi banyak, jadi 6". Ucap Ibu Ratih, Mama Riyan.

"Kita juga anak anak nya cuma satu jeng, cuma Ajeng yang 2". Ucap Ibu Anya, Ibu Dion.

"Anak kita banyak ya jeng". Ucap Ibu Sintya senang. Mama Kevin.

" Haha jadi punya anak cewek deh saya". Ucap Ibu Siska, Mama Albert.

"Bapak bapak kalo udah ngumpul kerja nya ngopi". Ledek ibu Ratih.

"Aduh Mah, Mumpung udah ngumpul kan jarang jarang kita sebagai keluarga dekat gini ngumpul". Protes pak Arya, Ayah Riyan.

"Iya iya". Ucap Ibu Sintya supaya tidak terjadi perdebatan.

"Ehh kalian jangan main jauh jauh, bahaya!, Sungai nya dalem". Teriak Ayah Kya.

"Iya Yah". Ucap Kya.

"Ky bola nya di tendang!". Teriak Kevin, karena Kya tidak fokus dan malah menjawab ayah.

"Ehh maaf, aku yang ambil deh". Ucap Kya sambil berjalan ke sisi sungai, dan tanpa sengaja ia terpeleset karena licin, mungkin karena batu batuan nya kena air jadi berlumut dan licin.

"Kya!!". Teriak Keempat sahabat itu.

"Mah, mamah!". Teriak Riyan.

"Ada apa Sayang?". Tanya Mama Riyan.

"Kya jatoh ke sungai!". Teriak Riyan.

"Apa?!, Ajeng Ajeng, Tolongin anak kita, Kya tenggelam!!". Teriak Mama Riyan yang sangat keras.

Lalu seorang anak SMP loncat ke sungai, sedangkan yang lainnya panik akan keselamatan Kya.

"Kya, kamu gak papa?". Tanya Bunda sambil mengelus pipi Kya, setelah di selamatkan oleh anak tadi.

"Kya Pingsan, kayak nya dia kebanyakan minum air sungai". Ucap anak laki laki itu sedih.

"Satria?!" Kaget Bunda.

"Ini Satria jeng?". Tanya Mama Kevin.

"Iya jeng". Ucap Bunda.

"Kamu kok ada di sini?". Tanya Bunda.

"Bus nya gak jadi terlambat Bunda, jadi sekalian Satria berhenti di halte Deket sini. Untung Bunda kasih lokasi tempat piknik nya. Tadi nya Satria yang mau ngasih surprise, ehh malah Satria yang dikasih surprise tengelam ni bocah". Ucap Satria.

"Uhhukk uhhukk". Batuk Kya setelah sadar.

"Bang Sat". Ucap Kya kaget sekaligus senang.

"Adu-duh-duh". Gumam Kyara kesakitan karena ada yg menyentil bibir nya.

"Baru sadar udah ga sopan sama Abang nya". Ucap Bunda tak habis pikir.

"Aduh Bunda sakit, Abang bantuin Kya". Ucap Kya.

"Ahh malas Abang". Ucap Abang sambil berdiri.

"Al, minjem baju lu dong". Ucap Satria kepada Albert. Tentu saja karena melihat ukuran tubuh.

"I-iya Bang". Ucap Albert kaget, karena ini pertemuan pertama nya dengan Satria.

"Bun Satria ganti baju dulu". Ucap Satria.

"Iya nak, Kya ganti baju juga". Ucap Bunda.

"Iya Bun". Ucap Kya sambil beranjak berdiri.

Skip. Setelah langit hampir berwarna hitam.

"Bentar lagi kita pulang yah". Ucap Mama Kevin mengingatkan.

"Yah, kita masih pengen ngumpul mah". Tolak Kevin.

"Iya Mah". Ucap Kya.

"Ya gimana ini udah mau gelap Sayang, Satria juga capek pastinya habis pulang dari rumah nenek, dari perjalanan jauh". Ucap Mama Riyan.

"Kita nginep aja Mah". Tawar Kya.

"Ohh iya jeng, mereka biar nginep aja. Ntar mereka tidur di kamar Satria". Ucap Bunda yang tau keinginan anak anak nya.

"Gimana jeng?". Tanya Mama Dion yang meminta persetujuan Ajeng Ajeng lainnya.

"Yaudah deh". Ucap sang orang tua lain nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!