Tercyduk

Kok bisa, kata nya gak ngapalin, wah jangan Jangan gua di prank njir. Dalam hati Vanesh.

Maap ga niat prank, tapi tadi ada kesempatan. Dalam hati Kya.

"Anjirr kok lu bisa, lu boongin gua kan?". Ucap Vanesh kesal.

"Lu kasih kesempatan ke gua". Ucap Kya watados.

"Bener bener ya lu Ky". Kesal Vanesh.

"Ya maap". Ucap Kyara.

"Trus gimana dung?". Tanya Vanesh bingung.

"Semangat beb". Ucap Kyara.

"Vanesha!, ayo maju nak. Sekarang giliran kamu". Ucap Bu Guru mengingatkan.

"Eh, iya Bu".

"Satu kali lima sama dengan lima.

Dua kali lima sama dengan sepuluh.

Tiga kali lima sama dengan lima belas.

Empat kali lima sama dengan dua puluh.

Lima kali lima sama dengan dua puluh lima.

Enam.... kali lima sama dengan..... tiga puluh.

Tujuh kali lima..... sama dengan tiga puluh lima.

Delapan kali lima sama dengan..... empat puluh.

Sembilan.... kali lima sama dengan empat puluh lima.

Sepuluh kali lima sama dengan lima puluh.... . Nyanyian Vanesha yang nada nya macet macet.

"Belajar lagi Nes!". Tegas Ibu Guru.

"Iya Bu!". Ucap Vanesh lalu beranjak dari meja guru.

"Wahh Tuhan masih sayang Lo ternyata Nes". Ucap Kyara.

"Yee dah, serah lu". Ucap Vanesh kesal.

Skip. Pulsek.

"Nes duluan Yee gua". Ucap Kyara.

"Iya Nyai Roro kidul kw". Ucap Vanesh mengejek.

"Ehh itu mulut pengen di cabein yah sama Bunda". Ucap Kyara kesal.

"Adu domba tross, tross adu domba". Ucap Vanesh mengejek.

"Dah lah. Gua duluan ya nyett". Ucap Kyara.

"Dah". Ucap Vanesh sambil melambaikan tangan.

"Dah". Ucap Kyara.

"Bundahhhh". Ucap Kyara.

"Hmm, kenapa?". Tanya Bunda yang sedang sibuk.

"Bun, ini udah semester genap kan, Kya bentar lagi kelas 4 yah?". Tanya Kya.

"Iya kenapa?". Tanya Bunda bingung dengan keadaan anak nya yang semakin bodoh saja.

"Ihh Bunda masa gak ngerti si..., Harus nya Bunda tuh nyariin sekolah baru buat Kya. Trus barang barang Kya nanti. Kya kan gak tau Bun". Ucap Kyara.

"Udah Ayah urus sekolah Kya nanti, tinggal barang barang Kya aja yang belum". Ucap Bunda.

"Woahh, serius Bunda?, trus barang Kya apa aja yang bakal di beli?, Kya jadi gak sabar deh kelas 4 nya". Ucap Kyara.

"Bun, Abang gak bakal pulang tahun ini?". Tanya Kya.

"Enggak". Ucap Bunda.

"Ohh".

Skip. Kelas 4 nya Kyara. Ehh pas masih Libur jadi belum masuk sekolah.

"Gimana Ky?". Tanya Bunda yang sedang memilih tas sekolah.

"Gamau yang itu Bun, pengen yang ini". Ucap Kya.

"Okelah". Ucap Bunda.

Di salon. Yuuhuuu tempat nongkrong sapa tuuu.

"Aduh ini pelanggan baru, ayo jeng duduk, aduh ini anak nya yah, aduhhayy manis banget jeng anak nya". Sapa si tukang salon yang agak rempong yah bund.

"Haha iya, ini anak saya pengen di potong rambut nya". Ucap Bunda yang agak canggung.

"Segimana jeng?". Tanya si tukang salon.

"Segini". Ucap Bunda sambil memperkirakan rambut nya laki laki.

"Aduhhhh!!, jeng ini gimasoyy, masa anak semanis ini di potong seperti itchu. Kan kasian jeng". Ucap si tukang salon kagwett.

"Iya gapapa segitu aja" Ucap Bunda biar cepat.

"Gini nih jeng, saya ada barang bagus dari pada di potong kan ini rambut yang aduhayyy Hay Hay ini mending beli itu aja". Ucap si tukang salon.

"Apa ini?". Tanya Kya.

"Ini rambut palsu dek, barang baru datang, impor lagi. Bagus kyannn, aduhayyy banget dehh cocok sama adek nya". Ucap si tukang salon.

"Gimana Ky?". Tanya Bunda.

"Terserah Bunda deh, Kya ikut aja". Ucap Kya.

"Gimana jeng?". Tanya si tukang salon.

"Berapa harga nya?". Tanya Bunda.

"Ahayy bungkyuss". Ucap si tukang salon.

"Cuma 2 Jeti doang kok sayy, di diskon deh mumpung barang baruuu jadi 1,5 Jeti doang".

"Yaudah bungkus mbak, yang cepet yahh". Ucap Bunda.

"Iya Say tenang aja". Ucap sang penjual.

"Bun, abis ini pulang yah?". Tanya Kya yang mulai lelah.

"Emang kamu gak mau belanja lagi, Bunda aja masih pengen". Ucap Bunda.

"Enggak!". Ucap Kya.

"Sebentar lagi yah?". Tawar Bunda.

"Terserah Bunda lah". Ucap Kya malas.

Skip. Ini bakal jauh di skip nya jadi simak dengan benar!.

Kelas 4 nya Kyara.

"Bun Kya berangkat yah!". Teriak Kyara.

"Iya Sayang, Hati-hati yah. Bekel nya harus habis yah udah besar juga". Ucap Bunda yang datang dan berdiri di depan rumah.

"Doain Kya kuat ngabisin". Ucap Kyara sambil mengayuh sepeda ke-sayang-an nya.

"Kyara udah gede sekarang, tapi makin gede malah makin bobrok. Malah pengen jadi cowok, awas aja kalo udah melebihi batas normal, Bunda bejek bejek pala nya pake ulekan". Gumam Bunda yang ngomel ngomel.

Nyampe sekolah.

"Ruang kepala sekolah dimana ye?". Gumam Kyara bingung.

"Eumm, h-haii". Sapa anak cewek di sana.

"Yah?". Tanya Kyara bingung.

"Nama kamu siapa?". Tanya cewek yang baru di ketahui Kya nama nya dari baju seragam. Intan.

"Ky-......, Kelvin, hah... iya Kelvin". Ucap Kyara sedikit canggung.

"Kamu ganteng banget sih, manis gitu mukanya, mulus lagi kayak muka anak perempuan". Ucap anak itu memuji Kyara.

Gua ketauan ini atau gimana sehhhh?!. Ucap Kyara dalam hati yang panik takut ketahuan.

"Ehh Ruang Kepala Sekolah dimana ye?". Tanya Kyara yang mengalihkan pembicaraan.

"Kamu anak baru?". Tanya Intan yang ingin bicara sama cogan terus. Heheww😅

"Iya". Ucap Kyara cepat.

"Kepsek disana Vin". Ucap Intan sambil menunjuk arah jalan otw ruang Kepsek.

"Ouhh iya, makasih ye". Ucap Kya sambil berlalu pergi.

"Dah Ganteng". Ucap Intan yang sedang menggoda Kya.

"Ewwhh, Lu kira gua lesby apa yak?". Gumam Kya yang tak terima, untung ga di dengar siapa siapa.

"Anak baru?". Tanya Kepsek, yang bernama Rudi, dah jelas ye guys nama nya dari tanda pengenal yang ada di seragam.

"Iya Pak". Ucap Kyara mengiyakan pernyataan. PERNYATAAN BUKAN PERTANYAAN!!, OGHEH?. MON MAAP NGEGAS. Heheww😅

"Kelvin?". Tanya sang Kepsek.

"I-iya Pak". Ucap Kya yang masih canggung dengan nama samaran nya.

"Selamat bergabung di sekolah ini yah?, bapak berharap kamu dapat akrab dengan orang orang yang ada di sekolah ini". Ucap sang Bapak sambil mengangkat tangan nya. (Berusaha untuk menjabat gitu, tapi author bingung kata nya apa. TwT)

"Iya pak, terima kasih". Sambil membalas jabatan tangan sang Kepsek baru nya.

Skip, pas istirahat.

"Duh gerah amat yak". Gumam Kya yang sudah pasti hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.

"Apa lepas rambut nya bentar, entar pasang lagi?". Tanya Kya pada dirinya.

"Iya dah". Ucap nya setelah berperang dengan dirinya sendiri.

"Kamar mandi sepi kagak yak?". Tanya Kya yang udah jelas di tujukan pada dirinya yang imut dan syantik seperti author. Heheww😅

"Sepi lah". Ucap Kya yang tak ingin pikir panjang. Walaupun memang keadaan sedang sepi.

"Eh, Yon liat ada cowok masuk kamar mandi cewek". Ucap Kevin.

"Yg serius lu Pin". Ucap Albert sambil noyor pala Si-Pin.

"Gua juga liat Kok". Ucap Riyan.

"Yodah ikutin yok". Ajak Dion.

Beberapa menit sebelum kejadian.

"Gua masuk kamar cewek apa cowok yak?" Tanya Kyara bingung.

"Idih, ntar ada cowok kencing males gua liat nya. Gua kamar cewek ae lah". Ucap Kya tak ambil pusing.

Setelah itu Kakel Kelas 5 datang.

"Ehh lu ngapain di kamar cewek?". Dobrak Dion yang langsung nyerocos ngomong, Dah itu diam tak sanggup berkata kata.

"Elu ye tinggal buka pelan pelan, ngapa harus dobrak sih". Ucap Riyan yang habis ngomong langsung diam juga.

"Aelah ngapa pada diem, udah sih awas gua juga mau masuk, malah bengong. Ngalangin jalan pulak, etdahh". Kesal Kevin yang langsung diam.

"Jangan tinggalin gue, gue juga mau masuk". Ucap Albert yang langsung diam.

"A..ahhh, Masa dah ketahuan!!". Teriak Kyara kesal.

Lalu setelah itu yang terjadi adalah pintu yang dikunci rapat rapat.

"Jangan kasih tau sapa sapa ye?". Tanya Kyara yang berharap janji keempat sahabat baru nya.

"Iye ahh, dari tadi di ulang Mulu kata kata Nye". Ucap Kevin.

Ciee yang kepok apa yang barusan terjadi. Heheww😅

~Yang barusan terjadi.

"Jelasin apa ini?, dan lo cewek?!". Tanya Kevin yang masih tidak percaya.

"Keliatan nya sih iya, mana cantik bener buset". Ucap Dion.

"Gua jelasin tapi tutup pintu nya, trus di kunci rapat". Ucap Kyara memohon.

"Kunci Bert". Ucap Kevin pada Albert.

"Sayapp". Ucap Albert menurut.

"Jelasin". Ucap Riyan.

"Iya gua cewek". Ucap Kyara pasrah.

"Parah si itu". Ucap Dion yang mengikuti kata viral di Meme. (Dibaca mim!)

"Kok bisa lu nyamar gini?". Tanya Kevin yang emang ahklak nya masih agak bener.

"Karena gua suka, terutama gua seneng. Dan ini pilihan gua ya bukan paksaan". Ucap Kyara.

"Lu ga mikir ketauan apa?". Tanya Kevin.

"Gak akan ketauan kalo kalian jaga mulut mah". Ucap Kyara.

"Tergantung". Ucap mereka ber-4 kompak.

"Lu mau jadi sahabat kita empat kagak?". Tanya Dion tiba tiba-tiba.

"Mau!!, tapi boleh?". Tanya Kya semangat.

"Eh lu main tawar tawar ae". Ucap Albert sambil noyor pala Dion.

"Boleh". Ucap Kevin.

"Mau dong!!". Ucap Kya antusias.

"Selamat gabung di kita, Boleh tau nama lu?". Tanya Dion.

"Kelvin,". Ucap Kyara.

"Ehh btw, jangan kasih tau siapa siapa yah". Ucap Kya.

"Samaran juga?". Tanya Kevin.

"Iya hehe". Ucap Kya sambil ketawa garing.

"Asli!". Ucap Kevin menegaskan.

"Kyara Anastasya Chandra!". Ucap Kyara dengan suara tegas.

"Ehh, tapi gak akan bilang siapa siapa kan ini?". Tanya Kyara yang tidak di jawab jawab

"Selamat bergabung". Ucap Kevin.

"Disini kita ganggep semua udah kayak sodara". Ucap Albert.

"Gua dianggap juga kan?". Tanya Kya.

"Itu?...". Bingung Albert.

"Dianggap kalo manggil nya sopan!". Ucap Riyan yang sedari tadi diam.

"Abang?". Tanya Kya.

"Selamat sekali lagi, lu udah jadi adek adek kita". Ucap Riyan.

Lalu mereka pelukan ala kadarnya sahabat.

"Jangan kasih tau sapa sapa ye?". Tanya Kyara yang berharap janji keempat sahabat baru nya.

"Iye ahh, dari tadi di ulang Mulu kata kata Nye". Ucap Kevin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!