Sementara Alexa sendiri Sudah merasakan perasaan yang tidak nyaman. Dia berdoa kepada Tuhan agar yang ditakutkan nya tidak terjadi, dia takut Kedua orang tuanya akan
menjodohkannya dengan Sagara!
"Mengapa tidak kita jodohkan saja kedua anak kita ini? Kita bisa membangun sebuah dinasti besar jika bisa menyatukan Dua keluarga dengan kekuasaan yang seimbang!"Ucap Tuan Adiyaksa.
Papa dan Mama tertawa mendengarnya, itu adalah tawaran yang menggiurkan. Tapi tak lama keduanya terdiam.
Mereka menyadari bahwa Emily berdiri tepat di belakang pasangan Adiyaksa. Dengan air mata yang sudah membasahi wajah cantiknya.
Sagara yang juga menyadari kehadiran kekasihnya itu bergegas berdiri dan
menenangkan Emily dengan pelukannya.
"Jangan berpikiran buruk, itu semua hanyalah candaan orang tua!"Bisiknya.
Setelah beberapa saat akhirnya Emily dapat ditenangkan, dia diajak untuk duduk di samping Sagara.
Papa dan Mama ikut menghibur Emily. Mereka mengatakan tidak akan menjodohkan Alexa dengan Sagara. Emily lah yang akan menghubungkan kedua keluarga ini.
Karena sebentar lagi dia akan menjadi bagian dari Nadinata.
Alexa hanya bisa menahan rasa kesal. Kedua orang tuanya terlihat sangat bertekad dengan niatan mereka mengangkat Emily sebagai anak.
Untuk apa mengangkat anak perempuan lain, sementara anak kandung diabaikan? Batinnya.
Tak lama pasangan Adiyaksa pergi untuk menyapa tamu yang lainnya. Memberikan kesempatan untuk Alexa agar bisa bergegas pergi dari pesta memuakan ini.
Beruntung Papa dan Mama nya tidak lagi menahannya. Alexa boleh pulang, bersama dengan Arsenio.
"Are you okey?"Tanya Arsenio ketika mereka berada di mobil.
Alexa tersenyum getir. Dia tidak sanggup menjawab keadaan dirinya baik baik saja
saat ini, Dirinya kacau.
Kepala kecilnya memikirkan banyak hal secara bersamaan. Dia takut akan muncul konflik yang semakin besar setelahnya.
Arsenio sudah menjelaskan mengenai sifat asli keluarga Adiyaksa yang merupakan alasan kehancuran bagi keluarga Veronika.
Dia khawatir hal itu akan terjadi pada keluarga nya. Akan sulit untuk membujuk Papa dan Mamanya untuk membatalkan pengangkatan anak.
Kecuali jika ada yang bisa membuat
mereka merasa sangat kecewa pada Emily.
Status Emily sebagai keturunan Nenek tirinya tidak akan membuatnya terlihat buruk di mata Papa dan Mama.
Justru itu akan memperkuat alasan dirinya menjadi bagian dari keluarga.
"Kak..."
Arsenio melirik sekilas pada Alexa sebelum kembali fokus menatap jalan,
"Kenapa hmm?"Tanya nya lembut.
"Kemarin kakak bisa mendapatkan informasi mengenai Nenek dan Emily dari mana?"
"Kakak mempunyai banyak orang kepercayaan yang bisa diandalkan untuk menyelidiki apapun. Ada yang mau kamu cari tahu?"
Alexa tampak sedikit ragu, namun dia tidak bisa mengandalkan siapapun selain
kakaknya Arsenio.
"Aku mau menyelidiki seluruh keluarga
Emily. Aku ingin mencari apakah ada kebobrokan gadis itu punya sehingga bisa digunakan untuk menghalangi nya menjadi bagian dari Nadinata. Sesuatu yang besar, yang bisa membuat Papa dan Mama berbalik membencinya.
"Apakah kakak bisa membantuku
mendapatkannya?"Ucapnya.
Dia merasa saat ini karakter nya berubah menjadi antagonis. Dia menghalangi Emily untuk bersatu dengan Sagara.
Tidak, Emily tentu saja boleh bersatu dengan Sagara tapi tidak dengan cara memanfaatkan keluarganya.
Dia tidak mau demi menolong gadis itu mendapatkan kebahagiaan, dia harus
menempatkan keluarga nya diambang kehancuran.
Alexa yakin akan ada cara lain bagi tokoh protagonis bahagia tanpa mengorbankan
tokoh lain. Dan dia berharap bisa segera menemukan cara tersebut.
Sebelah tangan Arsenio terulur untuk mengelus lembut kepala Alexa,
"Apapun yang kamu mau tentu Kakak akan
melakukanya, Kakak janji!"
Brak!!!
Emily menggebrak maja Alexa dengan keras. Memancing perhatian seluruh penghuni kelas. Alexa sendiri hanya diam menatap gadis itu.
Otaknya menerka apa yang menyebabkan gadis itu kehilangan kontrol dirinya.
"Aku gak sangka kalau kamu selicik ini Alexa!"Ucap Emily.
Alexa mengangkat sebelah alisnya, bingung dengan ucapan Emily. Dirinya belum melakukan tindakan apapun kepada gadis itu.
Lalu dimana letak liciknya?
Emily menutup wajahnya dengan kedua tangan, gadis itu mulai terisak. Tangisnya
terdengar sangat memilukan.
"Lo apaain si Emily sih Xa? Kasian tuh anak orang sampai nangis gitu!?"Ucap Ronny, sang ketua kelas.
Beberapa orang mulai melontarkan kalimat yang memojokan Alexa , dan sebagian lain mencoba menenangkan gadis itu.
"Apaan sih? Aku gak tau kenapa tiba tiba dia gebrak meja terus nangis gitu! Tanya sana sama orangnya!"Ucap Alexa.
Emily mencoba mendapatkan ketenangan
dirinya lagi, sejak semalam dia dibuat tidak tenang.
Akhirnya pagi ini dia bisa melampiaskannya pada Alexa.
"Dulu waktu aku bahas mengenai Kak Axelio di depan kamu, kamu langsung bilang kalau aku ini gak pantas untuk dekat dengan cowok itu karena aku masih dekat dengan Kak Sagara. Okey aku turuti keinginan kamu, aku jauhin Kak Axelio. Dan ternyata kamu yang akhirnya deketin dia kan?"Ucap Emily sambil terus menangis.
"Aku gak apa apa dan gak masalah kalau kamu juga suka sama orang yang pernah aku suka. Tapi kali ini kamu keterlaluan Lexa. Kamu mau rebut Kak Sagara juga hah? Dia itu pacar aku. Aku gak rela kamu mengandalkan nama Nadinata untuk merebut Sagara dari aku!"Teriaknya.
Tangis Emily semakin keras, membuat teman teman sekelasnya langsung mencibir Alexa. Mereka termakan omongan gadis itu.
Alexa masih tetap duduk di bangku nya dengan tenang. Kini kedua tangannya terlipat di depan dada. Menikmati pertunjukan yang diciptakan oleh Emily.
Lelah cukup lama menangis, Emily akhirnya berhenti. Kini dia hanya terisak kecil.
"Udah? Kalau kamu belum puas nangisnya aku bakalan tungguin sampai kamu puas? Atau sekalian kita pindah ke lapangan gimana? Supaya semakin banyak yang nonton drama buatan kamu ini?"Sarkas Alexa.
Wajahnya kini datar, matanya menyorot Emily tajam, Emily bergidik.
Tatapan Alexa membuatnya sedikit takut. Tapi dia punya banyak orang yang akan membelanya.
"Dengerin baik baik ya Emily! Pertama aku ngasih tau kamu untuk gak melibatkan
Axelio, karena saat itu hubungan kamu sama Sagara itu problematik banget. Kamu jadi orang ketiga diantara hubungan Sagara sama Veronika. Masa iya kamu mau ngajak Axelio untuk bergabung dengan hubungan rumit itu?
Dan asal kamu tau, aku ngasih tau kamu hal itu karena aku masih punya rasa peduli sebagai seorang teman!"Ucap Alexa.
Kini Alexa berdiri dan berjalan perlahan menghampiri Emily. Berdiri satu langkah di
depan gadis itu. Membuat Emily harus sedikit mendongkak karena tingginya tidak sama dengan Alexa.
"Aku klarifikasi, kedekatan aku sama Axelio hanya sebatas teman biasa. Dia ketua klub karate, dan semua orang tau kalau aku juga tergabung di dalamnya!"
"Kedua, tadi kamu bilang aku menggunakan nama Nadinata sebagai alat untuk merebut Sagara? Boleh aku tau dimana kamu dapat pemikiran bodoh seperti itu hmm?"Tanya Alexa.
Auranya sangat mengintimidasi Emily.
Emily tidak mampu menjawab. Dia hanya diam sambil sesekali menyeka air matanya.
"Kalau pemikiran bodoh kamu itu muncul karena kejadian tadi malam, gak seharusnya kamu marah sama aku. Marah sana sama Tuan Adiyaksa! Kamu ada di sana saat Bokapnya Sagara menawarkan perjodohan ke orang tua aku. Apa aku merespon perkataan nya? Tidak! Aku tidak merespon apapun karena aku juga tidak merasa nyaman. Dan apa orang tuaku menyetujui nya? Tidak. Orangtuaku sangat mendukung hubungan kamu sama Sagara. Jadi bagian mana yang kamu maksud dengan aku berniat merebut Sagara hah? Cowok kamu itu gak se special itu untuk jadi bahan rebutan okey?"Ucap Alexa panjang lebar.
Emily kini merasa tersudutkan. Teman teman yang semula membelanya kini tampak mencibir nya. Mereka menyesal telah memojokan Alexa tanpa mengetahui
faktanya.
Alexa memegang pundak Emily dan meremas nya cukup kuat, membuat gadis itu merintih kesakitan.
"Ini peringatan buat kamu, jangan pernah lagi usik aku! Karena kamu gak akan tau apa yang bisa aku lakukan untuk menghancurkan kamu!"Bisik Alexa.
"Selamat Emily, berkat provokasi kamu pagi ini membuat aku yakin untuk menolak kamu masuk ke dalam keluargaku ! Aku gak akan kasih kamu surat persetujuan, sampai kapanpun!"
***
Emily terus menerus mendesak Arsenio untuk bergegas menyetujui surat pengangkatan dirinya. Dia juga mengadu kepada Nenek Lastri agar bisa memaksa Alexa untuk melakukan hal yang sama.
Ada rasa takut pada diri Emily jika rencana yang sudah disusun oleh Ayahnya itu gagal. Dia harus bisa menjadi bagian dari Nadinata, jika tidak Ayahnya pasti akan menghabisinya.
Tidak ada orang yang tau bahwa ayahnya adalah orang dengan tempramen buruk. Pria itu sangat berambisi menjadikannya keluarga Nadinata agar bisa menguasai harta keluarga itu.
Semua dimulai empat tahun lalu, ketika dirinya masih duduk di kelas satu SMP. Ibunya yang bernama Retno terlibat kecelakaan yang lumayan besar, hingga membuatnya kritis dan berakhir koma di rumah sakit. Pelaku penabrakan itu tak lain adalah Papanya Alexa.
Papanya Alexa bertanggung jawab secara financial, setiap hari dia selalu datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan Retno.
Pak Herman memanfaatkan situasi itu untuk mengeruk uang ganti rugi yang banyak. Namun dia tidak juga merasa puas, karena istrinya masih terbaring koma di ruang ICU.
Hingga akhirnya dia bertemu dengan Kakek dan Nenek Alexa yang saat itu datang ke rumah sakit untuk menjenguk Menantunya yang sedang dirawat karena sakit ginjal.
Ya, itu adalah nenek Alexa.
Ikatan batin yang cukup kuat antara ibu dan anak membuat Pak Herman mampu
mengenali Nenek Lastri sebagai ibu kandungnya.
Yang dulu pernah membuangnya agar bisa
menikah dengan pria kaya.
Pak Herman mengajak Nenek Lastri bertemu dan menceritakan bahwa dia adalah anaknya. Tentu Nenek Lastri tidak semudah itu percaya.
Mereka melakukan tes DNA secara rahasia. Dan hasilnya 99% akurat.
Nenek Lastri akhirnya merasakan penyesalan, dan meminta pengampunan kepada anaknya itu. Dia berjanji akan memberikan apapun yang anaknya inginkan, dengan syarat rahasia akan tetap menjadi rahasia.
Pak Herman ingin agar dia bisa merasakan bagaimana hidup dalam kemewahan seperti kehidupan Papa Alexa. Dia merasa mempunyai hak yang sama dengan saudara tirinya itu.
Rencana pun mulai dirancang, Pak Herman meminta perkerjaan kepada keluarga Nadinata sebagai langkah awal , sementara dia membawa Emily agar dekat dengan sepupu tirinya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments