Emily terus merengek ingin tidur di kamar Alexa, yang tentu saja ditolak mentah mentah oleh gadis itu.
Cukup seharian ini dia ditempeli Emily.
Dia butuh waktu untuk me time, sebelum dibuat gila oleh kelakuan sahabatnya.
Axelio!!
Cowok itu mempunyai karakter yang
misterius. Tak banyak informasi yang disampaikan penulis di novel 'The true love'.
Kemunculan nya pun sangat jarang, hanya di momentum krusial yang berhubungan
dengan Emily.
"Sepertinya lebih baik Sagara bersama dengan Veronika dan Emily bersama Axelio. Dengan begitu konflik tragis bisa dihindari kan? Aku bisa selamat, begitu pula dengan Veronika dan Axelio."Gumamnya sambil menatap langit malam.
Angin malam yang dingin tidak membuatnya terganggu.
Dia masih asik berdiam diri di balkon kamarnya sambil melamun. Sibuk dengan
pikiran di kepala kecilnya, hingga mengabaikan segala sesuatu di sekelilingnya.
Bahkan dia tidak menyadari sepasang mata menyoroti nya tajam.
Mengawasi setiap pergerakannya.
Pemilik mata itu tersenyum, sangat tipis hingga nyaris tak terlihat.
"Cantik!"Ucapnya.
Esok harinya Emily memaksa Alexa untuk
menemani nya pergi ke mall.
Emily terus merengek hingga akhirnya dengan sangat terpaksa Alexa menuruti
kemauan gadis itu.
"Ada sepatu keluaran terbaru yang pengen aku beli Lexa!"Ucapnya tentu dengan
rengekan manja.
Dengan mobil pink yang sudah jarang dipakai akhirnya Alexa dan Emily pergi ke mall yang dimaksud. Setelah berjalan jalan selama 1 jam akhirnya dia menemukan sepatu incarannya itu.
"Ini loh Alexa! Bagus banget kan sepatunya!"Ucap Emily dengan riang.
Sepatu sneakers putih yang terlihat elegan dan mewah, soal harga entu saja mahal.
Emily mencoba sepatu itu dengan semangat, dibantu oleh seorang pelayan toko yang sedari awal melayani mereka.
Jenuh hanya menunggu sahabatnya mencoba sepatu, Alexa memutuskan untuk pergi ke cafe di lantai atas Mall, Dia lebih baik menunggu di sana.
Setelah memesan Latte dan cheesecake, Alexa duduk di salah satu meja yang tidak jauh dari pintu masuk cafe. Sengaja agar Emily tidak kesulitan menemukannya.
Sambil menunggu pesanannya siap, Alexa
memainkan ponselnya.
"Boleh ikut gabung?"
Sebuah suara mengejutkan gadis itu. Terlebih ketika dia melihat siapa yang berdiri di sampingnya.
Axelio!!
Yap, Demi dewa Neptunus! Kenapa bisa ketemu male lead di sini? Hey, ini kebetulan atau takdir?
"Wah... Baru aja kepikiran untuk mendekatkan dia sama Emily, eh dia udah
datang duluan! Hmm... Apa aku lancarkan rencana nya sekarang?"
Alexa mencoba tenang dengan mengatur nafas nya perlahan, "Boleh kok, silahkan
duduk! Aku juga lagi nungguin Sahabatku, Kakak tau Emily kan? Dia lagi belanja di lantai bawah! "Jelasnya tanpa diminta.
Axelio langsung duduk tanpa berkata apapun. Tipe cowok dingin yang jarang
bicara.
Tak lama pelayan membawa pesanan mereka, untuk beberapa saat mereka
makan dalam diam.
Hingga akhirnya Alexa memutuskan untuk memulai percakapan.
"Kakak ke sini sendirian?"
"Hmm..."
"Kadang aku liat di kantin Kakak selalu bareng sama anggota genk ! Mereka gak ikut?"
"Ngga..."
Jawaban Axelio yang singkat , padat, dan terkesan malas membuat Alexa kebingungan.
Bagaimana pun caranya dia harus bisa
memberikan kesan pada cowok itu kalau dia mendukung hubungan antara dirinya dengan Emily.
"Sewaktu di kantin, aku denger dari Emily kalau dia ketemu sama Kakak di sini?Kayak kebetulan banget gak sih sekarang juga Kakak bakalan ketemu Emily lagi di sini?"
"Yang sekarang ketemu aku sekarang kan kamu!"
"Ah iya, maksudnya nanti juga Emily nyusul ko ke sini. kakak tunggu aja, palingan sebentar lagi dia nongol!"
Benar saja, tak lama Emily datang. Dengan wajah cemberut tanpa membawa apapun.
Apakah dia tidak jadi berbelanja?
"Kamu kok ninggalin aku sih Alexa? Aku tuh jadi cari cari kamu tau."Ucapnya.
"Aku kan udah chat kamu tadi, lagian milih sepatu aja sampai lebih dari 1 jam. Kamu
pikir aku gak capek apa?"
"Iya tapi kan harusnya kamu nemenin aku sampai kasir gimana sih!"
"Loh ngapain?"
"Ya kan kamu sekalian bayarin sepatu aku gimana sih Alexa! Kamu kayak yang gak
ngerti aja deh!"Ucapnya sambil menghentakan kaki. Kedua tangannya sudah terlipat di depan dada.
Apa?
Tadi Emily bilang apa? Sekalian bayarin?
Pikiran protagonis kita ini sepertinya memang sedikit bermasalah. Dia maksa Alexa untuk menemani dia ke mall dan dia
juga minta bayarkan gitu?
"Apa dia tidak punya malu? Wtf!!"
Emily terus melanjutkan rengekannya, tentang dia yang tidak jadi membeli sepatu incarannya, dan berakhir dipermalukan oleh pelayan di toko tadi.
"Aku disebut orang miskin banyak gaya sama mbak mbak pelayannya tau. Aku kan gak bawa dompet aku, jadi seharusnya kamu bayarin dulu belanjaan aku!"Rengeknya.
Dia terus berbicara panjang lebar, hingga akhirnya dia menyadari kehadiran Axelio
diantara meraka.
Gadis itu terkejut, namun dengan cepat dia mengontrol ekspresinya.
"Kak Axelio udah lama di sini? Ko bisa barengan sama Alexa?"
"Kebetulan ketemu!"Jawab Axelio singkat.
Emily merasa sedikit janggal. Terakhir kali dia menceritakan tentang Axelio pada Alexa, respon sahabatnya itu tidak terlalu baik.
Dia dilarang caper dan memberi harapan pada cowok itu, apakah karena ini?
Apakah karena sebenarnya Alexa ada hubungan dengan Kak Axelio?
Jika hanya kebetulan tidak mungkin mereka berdua berakhir hingga makan di meja yang sama bukan?
Jika ini bukan kebetulan apakah ini
sebuah kesengajaan?
Alexa melihat celah di antara keduanya untuk lebih saling mengenal. Hingga
akhirnya memutuskan untuk memberikan mereka ruang berbicara.
"Sorry Kak Axelio, Emily...Aku mau ke toilet dulu ya, kalian ngobrol santai dulu aja di sini!"Ucapnya dengan sedikit tergesa.
Untungnya baik Emily dan Axelio sama sekali tidak keberatan. Ya mereka mungkin justru senang akhirnya sang obat nyamuk menyingkir.
Alexa tidak menuju ke toilet, dia justru langsung pulang. Meninggalkan kecanggungan bagi Emily dan Axelio.
Beberapa kali Emily mencoba untuk memulai percakapan, namun selalu dijawab singkat dan dingin oleh Axelio.
Karakter nya jauh berbeda dengan Sagara yang hangat.
"Sorry aku balik duluan!"Ucap Axelio karena Alexa tak kunjung kembali.
Dia merasa risih duduk dengan orang yang banyak bicara seperti Emily. Dan lagi, dia merasa bahwa Alexa sengaja meninggalkan mereka berdua.
Apakah dia berniat mendekatkannya dengan Emily? Di saat gadis itu berhubungan dengan cowok lain?
"Iya kak, silahkan! Aku mau nungguin Alexa dulu di sini!"Ucap Emily.
"Kamu ngapain berduaan sama dia di sini Mily?"
Sebuah suara bass yang sangat Emily
kenal tiba tiba muncul di pintu masuk Cafe, Sagara.
Yap, Sagara awalnya mau menyusul Emily yang pamit pergi shopping dengan sahabatnya.
Tapi bukannya melihat kekasihnya shopping, dia justru melihat hal yang cukup membuat hatinya panas.
Emily kekasihnya sedang makan berdua di Cafe, dan mereka tampak akrab. Apakah kekasihnya ini berbohong padanya?
Gadis itu tampak sangat terkejut, dia khawatir Sagara akan salah paham.
"Aku gak berduaan ko Kak Saga, ada
Alexa juga!"Ucapnya dengan gemetar.
Sagara mengedarkan mata ke sekeliling, mencari sosok yang Emily maksud.
"Tidak ada Alexa di sini!"Ucapnya dingin.
Axelio yang melihat drama dihadapannya bergegas pergi.
Biarkan saja gadis itu menjelaskan pada pacarnya yang posesif itu. Tapi sebelum dia keluar dari Cafe, sebuah pukulan melayang di sisi wajahnya.
Brugh...
Sagara menonjok pipi Axelio dengan keras.
"Lo tau kan kalau dia itu Pacar gue? Punya nyali juga lo, deketin dia!"Bentaknya.
Brugh... Brugh...
Axelio membalas dua kali lipat dari tonjokan yang diterimanya. Tenaga nya lebih besar dari Sagara, hingga membuat cowok itu jatuh
tersungkur di lantai.
Emily yang melihat perkelahian di hadapannya terlalu takut untuk melerai. Dia hanya bisa membekap
mulutnya, sambil menangis.
"Jangan macem-macem sama gue! Lo itu bukan saingan gue ngerti!"Ucap Axelio
sebelum akhirnya pergi.
Emily bergegas membantu Sagara, walaupun cowok itu menepis tangannya dengan kasar dan juga pergi meninggalkannya sendiri di tengah keramaian yang menatapnya dengan penuh cemooh.
Mengkritik dirinya seolah dia adalah gadis jahat yang sudah berselingkuh.
Emily menyalahkan Alexa karena meninggalkan nya di Mall berdua saja dengan Axelio.
Hingga menimbulkan kesalah pahaman dengan Sagara.
Berulang kali dia mencoba menjelaskan pada Sagara bahwa ini hanya salah paham, tapi cowok itu selalu mengacuhkannya. Bahkan di sekolah dia diabaikan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments