"Awwwwhhhh"
Aku tersungkur karena tertabrak cukup keras oleh sepeda.
Tangan ku terluka tergores tepi jalanan yg keras.
"maaf mbak saya ga sengaja"
ucap seorang yang menabrakku dengan sepedanya.
Kulihat penampilannya seperti orang yang sedang berolahraga. dengan postur badan yang tinggi,putih, hidung yang mancung dan netra mata yang cokelat terlihat keringat memenuhi dahinya dengan handuk kecil melingkar di lehernya.
Dengan sigap orang tersebut membantuku ku untuk berdiri
"sekali lagi maaf mbak saya ga sengaja, mari mbak saya bantu"
Terlihat wajahnya sangat khawatir melihat tanganku terluka.dia menuntunku ke tepian jalan.
" sebentar mbak saya cari obat dulu"
tanpa menunggu jawaban dariku dia bergegas berlari pergi.
"hahhh apa dia ga ngeliat aku, ko bisa sih dia nabrak jelas jelas jalanan lebar kayak jidatku"
Aku sangat kesal, dan bergumam sendiri.
Tak berapa lama pemuda itu datang dengan membawa plaster, obat merah dan air mineral di tangannya.
" mari mbak saya obatin luka mbak"
Aku pun hanya diam saja memperhatikan sembari mengulurkan tanganku yg terdapat luka ,dengan hati hati pemuda itu mengobati dan menempelkan plaster di luka ku.
Setelah selesai dia pun memberiku air mineral yang di bawanya tadi.
Awalnya aku diam meperhatikan air yang ada di tangannya tanpa mengambilnya, sebab aku takut menerima makan atau minuman dari orang yang tak di kenal.
"Entar kalau aku di hipnotis bagai mana? "
Pikiranku melayang jauh dan mulai ngawur.
Seolah pemuda itu tau apa yang aku pikirkan .
" ini tadi baru saya beli kok mbak, di warung depan sana"
Seraya jarinya menunjuk ke arah warung yang tak jauh dari tempat kami duduk.
Aku pun menerima air mineral itu dan meneguknya, pasalnya aku memang lagi haus.
"makasih yah "
"yah mbak sama sama , sekali lagi saya minta maaf mbak ga sengaja nabrak mbak" .
kulihat dari raut wajahnya dia benar benar merasa bersalah.
"iyah gak apa apa lain kali hati hati yah"
aku pun berusaha tersenyum ramah padanya.
" nama saya Bagas mbak"
dia mengulurkan tangan sembari memperkenalkan diri.
"Zahra"
ucapku membalas jabatan tangannya.
"mbak mau kemana"
Dia memperhatikan ranselku yang cukup besar
"panggil Zahra aja kak"
Aku berusaha sopan padanya karena jika di lihat dari parasnya dia terlihat lebih tua dariku.
"ehmm oke Zahra mau kemana?"
"aku ga tau kak yang jelas mau cari tempat kost"
aku menggaruk kepala ku yang tak gatal pasalnya aku bingung harus menjelaskan apa
"emang Zahra dari mana?"
tanya nya seperti ingin tahu soal ku.
"Aku dari Cib*das kak ke kota mau cari kerjaan"
Aku menjawab seadanya.
"yaudah kak kalau gitu aku permisi"
Aku pun berlalu meninggalkan kak Bagas yang masih berdiri seakan sedang memikirkan sesuatu.
belum jauh aku melangkah kak Bagas memanggilku
"Zahra "
dia berlari ke arahku.
" kalau kamu mau kamu bisa kok ikut saya, kebetulan bukde saya punya kost kostan khususu putri letaknya juga ga jauh ko dari sini ,tempatnya juga strategis dekat dengan jalanan kota"
Kak bagas menawarkan, aku hanya terdiam seolah otakku memikirkan hutang ratusan juta.
Aku hanya takut bagaimana kalau kak Bagas berbuat jahat, bagaimana, bagaimana dan bagaimana kekhawatiran itu memenuhi isi kepalaku.
Aku hanya menatapnya dan diam tak menjawab , sepertinya kak Bagas lagi lagi paham apa yang aku pikirkan .
Dia tersenyum manis yang memperlihatkan lesung pipinya.
"kamu ga perlu takut Zahra aku ga akan berbuat jahat ke kamu, aku mau bantuin kamu anggap aja permintaan maafku yang udah nabrak kamu sampe tangan kamu luka"
Aku melihat keseriusan dari ekspresi wajah kak Bagas .Aku pun tanpa berfikir panjang menganggukan kepala pertanda aku menyetujui.
"yah semoga aja ini Orang ga macem macem"
Aku bergumam berbicara dalam hati seperti adegan sinetron .
--
Happy Reading 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Ida Blado
alangkah baiknya percakapan mereka di pisahkan di bait berikutnya, jadi susunannya rapih gk ruwet, gk campur aduk antara si A dn si B
2021-05-24
1