02 Rencana Awal

Setelah Sarapan pagi dan membersihkan rumah aku kembali ke kamarku.

Aku banyak menghabiskan waktu dikamar, untuk sekedar merebahkan diri dan bisa juga dikatan tempat untuk merenungkan nasib.

Seketika butiran air mata menetes perlahan di pipiku . Aku mengingat kalimat yang di ucapkan ayah.

Entahlah bagaimana bisa orang tua ku tak pernah perhatian padaku.

"aku ingin pergi dari rumah ini, percuma aku bertahan disini aku merasa kehadiranku tak pernah di inginkan"

Gumamku dalam hati.

Dan malam ini aku mulai mengemasi barang barangku aku berniat untuk pergi ke kota.

Aku pun membuka tabunganku, tabungan yang aku persiapkan untuk biaya kuliahku. dan setelah aku menghitungnya ternyata lumayan banyak isinya.

Mungkin tabungan ini bisa membantu aku bertahan hidup di luar.

Semua barang barangku serta berkas berkas yang mungkin di butuhkan ketika ada lowongan kerja sudah selesai aku kemas di dalam ransel.

Aku pun mulai berpikir untuk meninggalkan sebuah pesan untuk orang tuaku.

Aku duduk di tepi ranjang dan mengambil secarik kertas.

"Ayah ibu Zahra Pamit Zahra mau pergi,

Maafin Zahra jika selama ini selalu menjadi beban bagi Ayah dan juga ibu.

Sampai detik ini Zahra tak mengerti mengapa kehadiran Zahra selalu menjadi beban untuk kalian.

Zahra tau Zahra tak seperti kak Zahira yang selalu bisa di banggakan.

Oleh sebab itu, Zahra pergi untuk mencapai apa yang Zahra impikan selama ini. Supaya Ayah ibu bisa bangga memiliki Zahra.

Zahra tetap sayang sama Ayah, ibu, kak Zahira .

Meski kalian seakan membuang jauh kenyataan bahwa Zahra hadir di sisi kalian.

maaf Zahra pamit melalui surat ini".

 

Yang Menyayangi Kalian

**Zahra****

 

Aku pun melipat kertas tersebut dan meletakkan di atas meja kecil samping tempat tidurku.

Dan tak lupa aku meraih foto almarhum nenek.Terlihat di foto tersebut nenek sedang memeluku.

Entah mengapa setiap ku tatap foto itu hatiku serasa tenang seakan jiwa ini selalu di rangkul oleh nenek.

"nek, Zahra bawa yah foto nenek supaya Zahra ga kesepian, maaf nek Zahra pergi, mungkin ini rencana awal yang baik buat Zahra memulai semuanya sendiri"

gumamku dalam hati membuat air mata ini tak tertahan dan selalu lolos setiap mengenang sosok nenek.

Ku hapus air mataku dan aku bergegas memasukkan foto nenek ke dalam ranselku.

Perlahan aku membuka pintu kamar ku kulihat rumah sudah sepi, lampu penerangan juga sudah mati.

Aku yakin ayah dan ibu sudah tidur begitupun kak Zahira.

Ku langkahkan kaki ku menuju pintu dapur dan berjalan mengendap-endap.

Sampai akhirnya aku berhasil keluar rumah tanpa ada yang mengetahui.

--

Malam semakin larut dingin pun mulai menyeruak masuk melalui lubang pori pori.

Aku mempercepat langkah ku untuk menuju terminal yang letaknya tak begitu jauh dari rumahku.

Ku lihat sekeliling masih terlihat jalanan ramai. masih banyak orang sedang nongkrong di warung warung pinggir jalan.

Mengingat wilayah rumahku selalu ramai walaupun malam tiba.

Dengan nafas terengah-engah aku sampai di terminal. ternyata walaupun malam hari terminal tetap terlihat ramai.

Banyak orang hilir mudik untuk naik bus. Aku celingukan mencari bus yang menuju kota.

Dan akhirnya mataku tertuju di salah satu bus yang aku tahu bus tersebut menuju kota besar di daerahku. Langsung aku berlari menuju bus tersebut .

"haaahhh!! "

Untung aku cepat kalau tidak sudah ketinggalan bus, apa jadinya kalau aku tertinggal bus masak iyah ke kota aku ngesot "

Aku bergumam pelan seraya aku menduduki bangku di bus tersebut.

Bus pun mulai beranjak pergi meninggalkan terminal.

ku tatap suasana malam hari melalui kaca jendela bus, seketika pikiranku melayang memikirkan orang tuaku.

Apakah mereka akan mencariku atau justru mereka merasa legah atas kepergianku. hahhh sudahlah mungkin mereka senang.pikirki acuh.

Ku rasakan angin malam yang dingin membuat mataku mengantuk dan mulai mengatup .aku pun memutuskan untuk tidur.

 

--

"Dek, dek bangun sudah sampai kota dek" Aku merasakan ada yang menepuk nepuk bahu ku.

Perlahan aku mengerjabkan mata dan mengumpulkan kesadaran penuh untuk bangun dari tidurku.

ternyata abang kondektur bus yang membangunkanku. kulihat se isi bus telah kosong pasalnya semua penumpang sudah turun.

ku alihkan pandanganku keluar jendela ternyata hari sudah pagi.

"maaf mas saya ketiduran, ini mas ongkosnya"

ucapku sambil menyodorkan beberapa lembar uang

" iya dek terimakasih" .

Aku keluar dari bus perlahan ku hirup udara pagi ini .

Ku mengedarkan pandanganku kedepan seraya berkata dalam hati

"Hai kota besar aku datang"

Dan aku pun tersenyum dengan sendirinya seperti orang yang tak waras. tak ku hiraukan di sekitarku banyak orang berlalu lalang.

Perutku mulai terasa lapar dan sudah minta untuk di isi. aku pun berjalan menyusuri jalanan untuk sekedar mencari warung yang menjual makanan yang bisa mengganjal sejengkal perut ini.

Mungkin setelah makan aku akan mencari tempat kost kostan di kota ini. kalau bukan itu yang harus dahulu di cari bisa bisa aku tidur ngegelandang di jalanan.

Belum terlalu jauh aku menyusuri jalanan. tiba tiba

"BUGGGGHHHHH. !!"

--

jangan lupa vote yah guys

Salam Manis Author

_EtyRamadhii

Terpopuler

Comments

Elsa Jennie

Elsa Jennie

awal yang bagus.. semangat zahra

2022-12-06

0

Idda-Abbizar

Idda-Abbizar

semangat ya Thor.. Aku Mmpir nih D Krya mu😘

2021-01-03

0

Nofa_

Nofa_

semangat!
salam hangat dari novel KIANA 😊

2020-11-17

1

lihat semua
Episodes
1 01 Tekad ku
2 02 Rencana Awal
3 03 Pertemuan
4 04 tingkah konyol
5 05 aku tak di inginkan
6 06 Masa lalu
7 07 Masa lalu 2
8 08 Masa lalu 3
9 09 Tawaran kerja
10 10 awal kerja
11 11 Direktur
12 12 kekeluargaan
13 13 Sifat Mora
14 14 perintah
15 15 alasan
16 16 ruangan pribadi
17 17 salah paham
18 18 terjatuh
19 19 kepikiran
20 20 perdebatan
21 21 Cuti
22 22 Vera
23 23 Malu
24 24 bingung
25 25 kenyataan pahit
26 26 pamit
27 27 Kiran
28 28 Baper
29 29 Luka
30 30 menjauh
31 31 foto
32 32 adik bos
33 33 Akrab
34 34 kesal
35 35 Data diri
36 36 jujur
37 37 Egois
38 38 Mencari bukti
39 39 menolak
40 40 peringatan
41 41 penyamaran
42 42 Rahasia
43 43 Di pecat
44 44 Hasil tes
45 45 Terungkap
46 46 Sakit
47 47 mencari Zahra
48 48 berbohong
49 49 maaf
50 50 salah menilai
51 51 gaji
52 52 Nasehat
53 53 menjaganya
54 54.gadis baik
55 55 malu-malu
56 56 Rianda
57 57 senyum-senyum
58 58 papah
59 59 gombal
60 60 kabar buruk
61 61 pilu
62 62 kenangan
63 63 mendali
64 64 berbakti
65 65 Rumah Baru
66 66 berhenti bekerja
67 67 jalan-jalan
68 68 Kado
69 69.Surprise
70 70 hadiah
71 71 kuliah
72 72 Perasaan Suka
73 73 berkunjung ke kantor
74 74 ngambek
75 75 kejujuran Rianda
76 76.membuatnya berharga
77 77 syarat
78 78 ingin kembali
79 79 Rencana jahat
80 80 Dendam
81 81 merampas milikku
82 82 sebuah kejutan besar
83 83 Rayuan pagi
84 84 Di traktir
85 85 berbagi
86 86 kejutan dan kekecewaan
87 87 pikiran yang kalut
88 88 meredam Emosi
89 89 bekal untuk ayah
90 90 Pantang menyerah
91 91 asal ibu bahagia
92 92 Peresmian Resto
93 93 nasehat Bagas
94 94 niat baik
95 95 buku harian
96 96 menjadi kepikiran
97 97.Pernikahan Bramantio
98 98.ke makam ibu
99 99.Wanita itu Zahira?
100 100 tak dapat mengekspresikan perasaan
101 101 ungkapan hati
102 102.bukan waktunya menyesali
103 103.Tidak merubah sifat buruk
104 104.perhatian kecil dapat merubah perasaan hati
105 105. Undangan seminar
106 106 om-om absurd
107 107.Perjalanan panjang
108 108.Alex menolak
109 109.Ancaman Zahra
110 110.Terhalang restu
111 111. jangan hina keluargaku
112 112. Sifat Bagas berubah
113 113.Aku yang salah
114 114. berharap hanya mimpi
115 115.Sesakit ini
116 116.akhiri jika itu menyakiti
117 117.Bagas kembali
Episodes

Updated 117 Episodes

1
01 Tekad ku
2
02 Rencana Awal
3
03 Pertemuan
4
04 tingkah konyol
5
05 aku tak di inginkan
6
06 Masa lalu
7
07 Masa lalu 2
8
08 Masa lalu 3
9
09 Tawaran kerja
10
10 awal kerja
11
11 Direktur
12
12 kekeluargaan
13
13 Sifat Mora
14
14 perintah
15
15 alasan
16
16 ruangan pribadi
17
17 salah paham
18
18 terjatuh
19
19 kepikiran
20
20 perdebatan
21
21 Cuti
22
22 Vera
23
23 Malu
24
24 bingung
25
25 kenyataan pahit
26
26 pamit
27
27 Kiran
28
28 Baper
29
29 Luka
30
30 menjauh
31
31 foto
32
32 adik bos
33
33 Akrab
34
34 kesal
35
35 Data diri
36
36 jujur
37
37 Egois
38
38 Mencari bukti
39
39 menolak
40
40 peringatan
41
41 penyamaran
42
42 Rahasia
43
43 Di pecat
44
44 Hasil tes
45
45 Terungkap
46
46 Sakit
47
47 mencari Zahra
48
48 berbohong
49
49 maaf
50
50 salah menilai
51
51 gaji
52
52 Nasehat
53
53 menjaganya
54
54.gadis baik
55
55 malu-malu
56
56 Rianda
57
57 senyum-senyum
58
58 papah
59
59 gombal
60
60 kabar buruk
61
61 pilu
62
62 kenangan
63
63 mendali
64
64 berbakti
65
65 Rumah Baru
66
66 berhenti bekerja
67
67 jalan-jalan
68
68 Kado
69
69.Surprise
70
70 hadiah
71
71 kuliah
72
72 Perasaan Suka
73
73 berkunjung ke kantor
74
74 ngambek
75
75 kejujuran Rianda
76
76.membuatnya berharga
77
77 syarat
78
78 ingin kembali
79
79 Rencana jahat
80
80 Dendam
81
81 merampas milikku
82
82 sebuah kejutan besar
83
83 Rayuan pagi
84
84 Di traktir
85
85 berbagi
86
86 kejutan dan kekecewaan
87
87 pikiran yang kalut
88
88 meredam Emosi
89
89 bekal untuk ayah
90
90 Pantang menyerah
91
91 asal ibu bahagia
92
92 Peresmian Resto
93
93 nasehat Bagas
94
94 niat baik
95
95 buku harian
96
96 menjadi kepikiran
97
97.Pernikahan Bramantio
98
98.ke makam ibu
99
99.Wanita itu Zahira?
100
100 tak dapat mengekspresikan perasaan
101
101 ungkapan hati
102
102.bukan waktunya menyesali
103
103.Tidak merubah sifat buruk
104
104.perhatian kecil dapat merubah perasaan hati
105
105. Undangan seminar
106
106 om-om absurd
107
107.Perjalanan panjang
108
108.Alex menolak
109
109.Ancaman Zahra
110
110.Terhalang restu
111
111. jangan hina keluargaku
112
112. Sifat Bagas berubah
113
113.Aku yang salah
114
114. berharap hanya mimpi
115
115.Sesakit ini
116
116.akhiri jika itu menyakiti
117
117.Bagas kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!