eps 5

"El ..."

"Diamlah ... Aku menginginkanmu."

"Mmmmphh ..." Elang langsung melahap bibir ranum Rachel yang akhir-akhir ini membuatnya candu. Begitupun sebaliknya, Rachel pun membalas ciuman Elang.

Sementara bibir mereka bercumbu, tangan Elang pun tak tinggal diam ditempat, salah satunya menahan tengkuk Rachel dan yang satunya lagi mulai bergerilya masuk ke dalam kaos Rachel.

Merasakan sesuatu yang mengeras dibawah sana, Rachel pun tersadar. Ia mencoba mendorong tubuh Elang yang tinggi besar, namun usahanya sia-sia. Tubuhnya yang kecil tak kuasa memberontak terhadap serangan Elang. Sebuah ide pun terlintas di pikiran Rachel.

"Auw !! Sakit sayang... Kenapa kamu gigit bibirku?" Keluh Elang sambil meringis kesakitan.

"Sudah cukup. Aku lapar, kita makan malam dulu ya." Serunya beralasan. "Ayo kita makan dulu. Keburu dingin nggak enak, El." Dengan memasang puppy eyes yang menggemaskan Rachel pun berhasil merayu Elang agar bisa makan malam.

"Wah ... Aku dikalahkan oleh rasa lapar mu. Baiklah, kita makan dulu. Nanti dilanjutkan lagi oke." Elang mengedipkan sebelah matanya genit sambil mencolek dagu Rachel.

"Terserah. Yang penting aku mau makan. Aku lapar tau..."

"Iya. Aku juga mau makan, tapi maunya makan kamu."

"Iiihh... Aku bukan makanan, El."

Malam semakin larut. Rachel masih berkutat dengan laptop dan beberapa buku di meja belajarnya. Sementara Elang dia juga sibuk mengurus bisnis kecilnya yang baru saja berjalan beberapa bulan belakangan.

Ya, walau pun Elang yang terkenal playboy dan terlihat slengean. Namun dia adalah pribadi yang bertanggung jawab dan pekerja keras.

Terbukti saat ini dirinya berhasil mendirikan sebuah restoran dengan menu masakan Indonesia. Walau ia tidak terjun secara langsung namun dia selalu menyempatkan diri untuk memantau perkembangan restoran melalui orang kepercayaannya.

Tanpa terasa sudah tengah malam.

Elang mulai mencari keberadaan Rachel yang diyakini ada di dalam kamarnya.

"Kebiasaan banget nih anak suka tidur sembarangan." Gumam Elang setelah melihat Rachel yang tertidur tergeletak di atas meja belajarnya.

Ia pun menggendong Rachel dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang berukuran queen size itu.

Cup

"Have a nice dream, Love." Bisiknya.

...****************...

Hari berganti...

Terlihat Sheila bersama keluarganya tengah duduk bersama menyantap sarapan paginya.

"Dek, kapan kamu ada waktu luang?" Tanya Senja memecah suasana.

"Tumben tanya. Ada apa?"

"Tinggal jawab aja apa susahnya, sih?" Keluh Senja sebelum menjelaskan. "Kakak berencana untuk mengajak kamu liburan."

"Serius ?!" Teriak Sheila antusias.

"Hm. Makanya kapan kamu ada waktu?"

"Mungkin akhir bulan ini, kak. Kan sudah masuk libur musim panas."

"Baiklah. Kamu boleh ajak salah satu teman kamu."

"Apa ?! aku boleh ajak teman?"

"Hm. Biar kamu nggak bete di sana."

"Kalo gitu, aku akan ajak Rachel. Boleh ya."

"Ya, terserah kamu." Senja nampak tersenyum tipis hampir tak terlihat. "Kakak akan persiapkan semua, kalian tinggal bawa apa saja yang diperlukan selama liburan nanti."

"Siap, kakakku... Aku hubungi Rachel dulu kalau gitu. Takutnya dia nggak bisa."

"Hm ... Baiklah. Kakak langsung berangkat ya. Kabari kakak kalo teman kamu itu bisa ikut."

"Siap bos." Senja pun beranjak dari duduknya dan meninggalkan Sheila di meja makan.

"Ada apa, sayang? Kelihatannya kakakmu senang sekali." Tanya Diana yang hanya bisa memperhatikan putra putrinya sejak tadi.

"Ih, bunda kepo deh."

"Kalian mau liburan nggak ajak-ajak Ayah sama Bunda." Sahut Martin.

"Ayah sama bund nggak perlu ikutan, kalian kan bisa pergi sendiri."

"Pelit sekali, sama orang tua sendiri juga."

"Biarin... wlee..."

"Sudahlah ayah, kita liburan sendiri saja kalau gitu."

.

.

.

tbc

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!