Merasa jengah dengan kehadiran masa lalunya yang memang ia sendiri lupa. Elang bergegas pergi dari perpustakaan dan mencari Rachel.
"Hei, bro. Lihat Rachel nggak?" Tanya Elang pada salah satu temannya yang sedang duduk santai di taman kampus.
"Sepertinya dia ada di kantin sama Sheila."
"Oh. Thanks bro."
Tak lama Elang pun sampai di area kantin, dan benar saja ia langsung melihat keberadaan Rachel yang tengah makan siang.
Bruk
"Uhuk uhuk ... Elang!!" Rachel yang tengah makan tersedak gara-gara kaget akan kedatangan Elang yang langsung duduk dan merangkulnya begitu saja.
"Sorry sayang... Nih minum dulu." Dengan wajah cemberutnya Rachel pun menerima minuman dari Elang.
"Kamu apa-apaan, sih. Suka banget bikin aku jantungan." keluhnya.
"Apa? Sayang? Sejak kapan?" Sheila nampak terkejut mendengar panggilan sayang dari mulut Elang pada Rachel.
"Sejak dulu gue sayang sama Rachel. Kenapa? Masalah buat lo?"
"Tapi baru kali ini gue denger lo panggil Rachel dengan sebutan sayang begitu." Keduanya hanya terdiam sementara Sheila menatapnya dengan selidik. "Sejak kapan kalian jadian?" Cecarnya.
"Kita cuma teman, La. Nggak lebih." Jawab Rachel setelah mengambil tisue untuk melap mulutnya.
"Tapi mesra." sambung Elang sambil memainkan alis tebalnya naik turun.
"Kenapa kalian nggak pacaran aja sekalian. Jadi jelas hubungannya. Nggak ada pertemanan antara pria dan wanita." Ucap Sheila menasehati.
"Lo tau sendiri jawabannya, Sheila." Jawab Rachel menatap sendu.
"Tapi sekarang banyak kok pasangan beda agama. Mereka baik-baik aja tuh. Apalagi sekarang ini kita di luar negeri. Dimana kebebasan bisa mereka dapatkan tanpa takut omongan tetangga."
Bukannya menjawab, Elang dan Rachel nampak diam dengan pikirannya masing-masing.
...****************...
Sebuah mobil sport hitam berhenti di area basemen apartemen mewah milik Rachel. Selama perjalanan tidak ada yang berbicara sama sekali.
"Kamu nggak mau turun?" Ucap Elang pada akhirnya.
"Oh, sudah sampai ternyata." Rachel pun merapikan penampilannya dan mulai membuka pintu mobil.
Greb
Elang mencekal tangan Rachel sebelum benar-benar keluar dari mobil. "Kamu kenapa dari tadi diam aja. Apa aku ada salah?"
"Aku nggak kenapa-kenapa, El." Jawabnya lesu.
"Jangan bohong. Kita udah kenal lama. Nggak cuma setahun dua tahun. Mau cerita sesuatu?"
"Mendingan kita turun dulu. Aku udah lengket banget pengin segera mandi."
Elang pun mengangguk setuju dan ikut masuk ke dalam apartemen Rachel.
Sementara menunggu Rachel mandi, Elang mulai memesan makanan cepat saji lewat ponselnya. Setelah itu dia pun memutuskan untuk ikut membersihkan badannya di kamar mandi yang ada di dekat dapur.
Karena memang Elang sudah terbiasa menginap di apartemen Rachel, semua barang yang dibutuhkan Elang sudah ada di sana. Begitu juga dengan Rachel, walau jarang datang ke apartemen Elang, beberapa barang miliknya ada di sana.
Ting tong
"El ... Apa kamu pesan makanan?" Teriak Rachel yang sudah stay di ruang tamu hendak membuka pintu.
"Iya !!"
"Permisi, pesanan atas nama Rachel." Ucap kang kurir setelah pintu terbuka.
"Iya, makasih mas."
"Sama-sama, kak. Jangan lupa bintang 5 nya, ya. Makasih." Rachel hanya mengangguk sambil tersenyum untuk menjawabnya sebelum menutup pintu.
Elang pun keluar hanya mengenakan celana boxer sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.
"Oh My God. Elang. Kenapa nggak pake baju, sih."
"Itu yang mau aku tanyain sama kamu. Baju aku kamu simpan dimana? Kok nggak ada?"
"Masa sih? Aku taruh di tempat biasa, kok."
"Nggak ada, sayang... Aku udah cari cuma ketemunya boxer ini doang. Cangcut ku juga nggak ada. Kamu simpen dimana?"
"What the fxxx!! Jadi lo nggak pake dalaman?" Elang hanya menggeleng sambil tersenyum smirk.
"Masa nggak ada sih. Jangan ngaco deh." Rachel yang tidak percaya akhirnya melangkah masuk ke dalam kamar tamu dan membuka lemari pakaian.
Spontan Rachel membelalakkan matanya melihat isi lemari yang masih terdapat pakaian Elang di sana. "Ini apa Elang ?! Kamu ngerjain gue ya?!"
Greb
Tanpa diduga, Elang langsung memeluk Rachel dari belakang dan menyandarkan kepalanya diceruk leher Rachel yang terekspos.
"El ..."
"Iya, gue sengaja. Emang kenapa?"
.
.
.
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments