episode 5. Awal Kehancuran ku

Saat itu suasana tiba" berubah tegang. Ku rasakan mereka sedikit gelisah walaupun mereka memang menantikan apa yang akan ku katakan.

"Kalian yakin tidak apa"? Kalau kalian takut sebaiknya aku tidak menceritakan ini". ujarku menyarankan

"Tidak Tidak, ayolah~ aku yang pemberani ini mana mungkin takut. kami tidak akan takut. Kami benar-benar ingin tau apa yang kau lihat". jawab Diar

Seketika kami bertiga melirik datar kearah Diar sambil memasang wajah dingin -,

"Hahaha, heyy kalian mengejek.!". tambah Diar sambil tertawa

"Haish Diar ini -, " sahut Nara

"Elly, ceritakan saja. aku juga.... penasaran". tambahnya lagi. Terdengar saat itu nada bicaranya sedikit tersendat dan ketakutan.

Bagaimana tidak. Saat itu waktu sudah menujukan pukul 17.00 sore. Setengah jam lagi menjelang maghrib. Terlihat langit juga sudah mulai menguning kemerahan.

"Aku, melihat seorang nenek tua disana". jawabku seraya menunjuk kearah dia berada.

Meskipun kulihat sekarang dia sudah tidak ada disana. Dia menghilang sejak Diar membuyarkan fokus kami tadi. Semenjak itu meskipun aku menutup 90% mataku, aku sudah tidak melihatnya lagi. Mungkin dia memang sudah pergi. Pikirku.

"y-yang benar Ell?". ucap Nara terbata" dan raut wajahnya mulai terlihat ketakutan

"yeahhh baguss.! Ternyata permainan yang aku usulakan benar berhasil. Itu nyata!". ucap Sesil tiba-tiba

"Sesil, ini tidak lucu! Jangan bercanda.". ucap Diar dengan sedikit tegas.

"Apa kita sebaiknya pergi dari sini? Perasaan ku mulai tidak enak". tambahnya lagi

"Aku juga berpikir begitu". sahutku. "Ayo kita pergi sekarang. Kita kerumah Sesil". ajak ku lagi

"Baik, ayo". ucap Diar

Kami semua pun bergegas meninggalkan Rumah Diar. Setelah sudah aga jauh, aku melirik ke belakang. kulihat rumah Diar tampak sangat gelap dan mencekam.

"Gilaa, pantas saja hantu" sangat nyaman tinggal disana". gumamku

\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Tidak butuh waktu lama, kami pun sampai dirumah Sesil. Saat itu dia langsung mengajak kami masuk ke kamarnya.

Rumah Sesil ini memang tergolong nyaman dan aman. Terlebih lagi semua anggota keluarga nya memang ada dirumah. Mungkin itu salah satu faktor rasa aman ini. Rumahnya juga terlihat lebih terawat meskipun sedikit berantakan.

"hufhht akhirnya sampai juga dirumah." lenguh Sesil sambil merebahkan tubuhnya di ranjang miliknya. "Oh ya, Diar. Kenapa tadi kau terlihat panik sekali? Bahkan saat aku bercanda pun kau terlihat sangat gelisah". tambahnya lagi

"Sesil, kau ini ya. Apa kau benar" tidak merasa takut tadi? Aku bahkan bisa merasakan kalau ada seseorang yang mengawasi kita disana". sahut Diar

"Iya, aku setuju dengan Diar. Aku sudah sangat ketakutan tadi. Semua bulu kuduk ku sudah berdiri. Tapi Sesil bisa" nya ada waktu untuk bercanda. Padahal kau yang membuat permainan ini lho. Apa kau tidak takut sama sekali kalau" mereka mendatangimu?". sahut Nara menambahkan

"ih kalian ini. Tentu saja aku takut lah. Tapi bagaimana pun kita kan sudah bertekad untuk terlihat berani di depan makhluk" itu? Jadi mereka juga enggan untuk menggangu kita". jawab Sesil

"Benar juga ya". sahur Diar sembari aga berpikir

Saat itu aku terus saja diam dan hanya memerhatikan mereka. Rasanya aku benar" tidak mood untuk bercanda. Aku lebih penasaran apa yang terjadi dengan diriku dan yang terjadi dirumah Diar tadi.

Tapi tiba" Sesil memecah lamunan ku.

"Oh ya, aku jadi terpikirkan sesuatu. Elly, apakah kau memang punya kemampuan untuk melihat makhluk" tak kasat mata??". ujarnya tiba"

Terlihat ekspresi penasaran tergambar di wajah mereka bertiga.

"Benar juga. Dari awal makhluk" itu hanya menampakan diri di depanmu. Tapi tidak kepada kami. yang bisa kami rasakan hanya aura nya saja". ucap Diar tersadarkan

"Elly, sejak kapan kau bisa melihat mereka?". ujar sesil memastikan

"Sebenarnya aku sudah sering melihat makhluk" seperti itu sejak tinggal di desa. Saat itu umurku 5 tahun, dan itu pertama kalinya aku bisa melihat mereka". jawabku

"Tapi semua orang juga bisa melihatnya, bukan aku saja. Aku bahkan tidak berpikir kalau hal ini bisa aku temui bahkan saat aku sudah pindah ke kota". jelasku dengan nada keheranan

"Apa?? Serius Ell??". ucap Sesil

"Iya, kupikir saat itu hanya dampak dari tempat tinggalku yang memang berada di pelosok hutan. Aku tidak pernah menyangka kalau hal itu ternyata melekat pada diriku". jelasku

"Sial, kenapa atmosfer nya jadi menyeramkan seperti ini. Bulu kuduk ku berdiri lagi. Nara cepat minggir! Aku ingin duduk disana.!". ucap Diar tiba". Dia menyelinap diantara Sesil dan Nara. Lucu sekali melihatnya.

Kami bertiga bahkan menertawakan kelakuan Diar dan tidak tahan untuk menggoda nya.

"Hey kenapa kalian terawa?! Awas yaa." ucapnya.

kami bertiga kompak tertawa. "Hahaha, lihat kelakuan Diar yang ketakutan ini. Ekspresi wajahnya benar"lucu.". ucap kami bertiga mengejek

"Kalian inii. Awas ya nanti ku laporkan pada hantu dirumahku". ucap Diar garang

"Waduhh jangan dongg. ih Diar serem ihh. Hahaha". sahut Nara. Sepertinya dia yang paling terhibur disini.

"Sudah sudah. Kembali lagi ke topik tadi. Kalau Elly benar" bisa melihat makhluk" tak kasat mata, bukankah itu bagus??!". ucap Sesil bersemangat. Terlihat banyak sekali rencana licik di wajahnya -_

"Bagus bagaimana Sil?". tanya Diar

"Aduh aku harusnya tau akal licikmu Sil". ucapku sambil menepuk jidat pelan

"Hahaha, tenang saja. Ini ide bagus ko, benar" rencana yang luar biasa". jawabnya lagi

"Baiklah, lalu apa? cepat ceritakan. tanya Diar

"Bagaimana kalau kita berburu hantu?? Dengan kemampuan Elly kita bisa tau dimana saja yang ada hantunya. Dan seperti apa bentuk hantu" itu." ucap Sesil menjelaskan

"Aduhh Sesil kau ini ada" saja. Itu menantang maut namanya. Kau ini sudah bosan hidup tenang ya Sil? Haha". sahut Diar

"Benarr. Diar ini ada" saja. Kau benar" ingin membuat kami mati kejang". tambah Nara

"Hahahha". kami bertiga tertawa. Dan aku hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum mendengarnya.

"Aihh kalian ini. Padahal kan itu sangat keren tau". ucap sesil sambil melenguh dan tertunduk malas.

Sebenarnya aku juga berpikir kalau itu ide yang bagus. Tapi aku lebih memikirkan akibat apa yang akan kami dapat. Apalagi di usia kami sekarang bukan saat yg telat untuk so hebat.

Tapi bagaimana kalau kedepanya?? Bukankah kita bisa pertimbangan hal itu~?

\=\=\=\=\=\=\=\=

Kami pun menghabiskan malam dengan bercanda dikamar Sesil. Tepat jam 9 malam kami bertiga berpamitan pulang. Tidur, dan menunggu hari baru dengan pengalaman baru. Namun..

Tak terasa beberapa hari sudah berlalu. Diar dijemput oleh orang tuanya untuk ikut tinggal bersama mereka. Sejak saat itu Diar sudah tidak pernah kembali lagi. Rumahnya kini benar" kosong. Tanaman" yang memang sudah rimbun sejak awal kini semakin terlihat menutupi setengah dari rumah itu.

Sampah berserakan dimana". Dan tentu saja tempat itu menjadi semakin horor dengan perubahan suasananya yang seperti sekarang ini. Bahkan beberapa kali saat aku melewati rumah itu, tak jarang aku melihat beberapa makhluk yang berdiri menatapku. Yang paling sering kutemui adalah sesosok bayangan besar berwarna hitam. Tingginya sekitar 2 meter.

Dia selalu berdiri tepat diantara pohon" rimbun dekat dinding samping yang menjulang tinggi. Tapi aku selalu mengabaikan dia. Bahkan saat aku melihatnya aku selalu berpura" tidak melihat dia dan hanya mempercepat langkahku.

Kupikir mungkin tidak akan ada apa". Selama dia tidak melakukan apapun, dan tidak lebih dari menatapku disana, maka tidak ada yang harus di khawatirkan.

Terlebih, sekarang sepertinya aku sudah mulai terbiasa dengan yang terjadi pada diriku. Aku sudah mulai menerima itu bahkan menikmati nya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Dari semenjak itu beberapa tahun telah berlalu. Kami berempat sudah tidak pernah kumpul bersama lagi. Selain Diar yang dibawa orang tuanya. Nara juga pindah rumah bersama keluarganya. Sedangkan Sesil bersekolah di luar kota. Jauh dari tempat kami tinggal sebelumnya.

Kali ini aku kembali seperti dulu lagi. Seorang anak introvert yang tidak mudah bergaul. Takut untuk berbicara pada orang asing dan tidak berani bersosialisasi di depan umun. Aku benar" sendirian.

Rutinitas harianku sekarang adalah berkumpul bersama keluargaku dirumah. Kadang juga aku bermain bersama adiku.

Mengajaknya jalan" menelusuri jalan" kecil dengan mobil"an dorong. Kadang juga aku bermain ke taman bersama kakak dan adiku, tak jarang juga ibu dan ayah ikut bersama.

Seperti itulah hari"ku terlewati. Memang sedikit membosankan sekarang. Kehidupan ku terasa seperti mengambang.

Semuanya pun tetap terlihat normal. hingga saat aku menginjak bangku SMP (sekolah menengah pertama).....

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Episodes
1 episode 1 . Apa Ini???
2 episode 2. Masalah baru
3 episode 3. Kupikir Sudah Berakhir
4 episode 4. Semakin Berani
5 episode 5. Awal Kehancuran ku
6 episode 6. Semua Gara" Kalian
7 episode 7. Keanehan Itu Datang Lagi
8 episode 8. Sosok Misterius
9 episode 9. Teman Dari Dunia Lain
10 episode 10. Lagi??!
11 episode 11. Memulai Rencana
12 episode 12. Harus Memihak Pada Siapa?
13 episode 13. Mari Kita Selesaikan.!
14 episode 14. Benar" Telah Mengubahku
15 episode 15. Mulai Terkuak
16 episode 16. Ada Apa Dengannya?
17 episode 17. Perubahan ini Benar"..... Terlalu Tiba"
18 episode 18. Harus Bahagia Atau Sedih?
19 episode 19. Orang ini.... Bukan Manusia??
20 episode 20. Aku Akan Membantumu
21 episode 21. Mulai Tau
22 episode 22. Dugaan Sementara
23 episode 23. Gawat.!
24 episode 24. Berhasil
25 episode 25. Aga Aneh
26 episode 26. Benar" Membuat Dilema
27 episode 27. Bertambah Satu Orang Lagi
28 episode 28. Penyelidikan Pertama
29 episode 29. Misteri Baru
30 episode 30. Saudara Kembar Ken??!
31 episode 31. Persaingan Dingin
32 episode 32. Tunggu. Dia.........
33 episode 33. Mulai Merancang Rencana
34 episode 34. Masih Berlanjut
35 episode 35. Jalan Keluar
36 episode 36. Pusaka?!
37 episode 37. Bule Tampan
38 episode 38. Maju Selangkah Lagi
39 episode 39. Sampai Di Lokasi
40 episode 40. Gerbang Alam Siluman
41 episode 41. Berpencar
42 episode 42. Tumbal Untuk Siluman
43 episode 43. Fakta Mengejutkan
44 episode 44. Pertukaran 2 Pusaka Dari 2 Alam
45 episode 45. Ternyata Dia Adalah RAJA SILUMAN??!!
46 episode 46. Terjebak Di Alam Siluman
47 episode 47. Persyaratan Aneh
48 episode 48. Aku Harus Menjaga Mereka
49 episode 49. Terpaksa Diceritakan
50 episode 50. Jawabanku
51 episode 51. Terimakasih
52 episode 52. Perlahan-Lahan
53 episode 53. Persekongkolan
54 episode 54. Bau Bangkai
55 episode 55. Benda Apa Ini??
56 episode 56. Benar" Menyulut Api
Episodes

Updated 56 Episodes

1
episode 1 . Apa Ini???
2
episode 2. Masalah baru
3
episode 3. Kupikir Sudah Berakhir
4
episode 4. Semakin Berani
5
episode 5. Awal Kehancuran ku
6
episode 6. Semua Gara" Kalian
7
episode 7. Keanehan Itu Datang Lagi
8
episode 8. Sosok Misterius
9
episode 9. Teman Dari Dunia Lain
10
episode 10. Lagi??!
11
episode 11. Memulai Rencana
12
episode 12. Harus Memihak Pada Siapa?
13
episode 13. Mari Kita Selesaikan.!
14
episode 14. Benar" Telah Mengubahku
15
episode 15. Mulai Terkuak
16
episode 16. Ada Apa Dengannya?
17
episode 17. Perubahan ini Benar"..... Terlalu Tiba"
18
episode 18. Harus Bahagia Atau Sedih?
19
episode 19. Orang ini.... Bukan Manusia??
20
episode 20. Aku Akan Membantumu
21
episode 21. Mulai Tau
22
episode 22. Dugaan Sementara
23
episode 23. Gawat.!
24
episode 24. Berhasil
25
episode 25. Aga Aneh
26
episode 26. Benar" Membuat Dilema
27
episode 27. Bertambah Satu Orang Lagi
28
episode 28. Penyelidikan Pertama
29
episode 29. Misteri Baru
30
episode 30. Saudara Kembar Ken??!
31
episode 31. Persaingan Dingin
32
episode 32. Tunggu. Dia.........
33
episode 33. Mulai Merancang Rencana
34
episode 34. Masih Berlanjut
35
episode 35. Jalan Keluar
36
episode 36. Pusaka?!
37
episode 37. Bule Tampan
38
episode 38. Maju Selangkah Lagi
39
episode 39. Sampai Di Lokasi
40
episode 40. Gerbang Alam Siluman
41
episode 41. Berpencar
42
episode 42. Tumbal Untuk Siluman
43
episode 43. Fakta Mengejutkan
44
episode 44. Pertukaran 2 Pusaka Dari 2 Alam
45
episode 45. Ternyata Dia Adalah RAJA SILUMAN??!!
46
episode 46. Terjebak Di Alam Siluman
47
episode 47. Persyaratan Aneh
48
episode 48. Aku Harus Menjaga Mereka
49
episode 49. Terpaksa Diceritakan
50
episode 50. Jawabanku
51
episode 51. Terimakasih
52
episode 52. Perlahan-Lahan
53
episode 53. Persekongkolan
54
episode 54. Bau Bangkai
55
episode 55. Benda Apa Ini??
56
episode 56. Benar" Menyulut Api

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!