Nana melihat ke atas karena perbedaan tinggi mereka yang begitu terlihat,
"Maaf maaf saya tidak sengaja, maaf ya pak" Nana langsung berlari begitu saja karena dari penampilan orang tersebut seperti orang penting, dia takut jika disalahkan.
Laki-laki tersebut nampak bingung karena gadis yang baru saja meminta maaf tiba-tiba langsung pergi berlari begitu saja, tapi jika dilihat-lihat laki-laki tersebut terpesona dengan kecantikan Nana.
Laki laki tersebut bergegas naik lift khusus CEO kemudian pergi ke ruangan Bintang,
"Hai kak," sapa laki laki tersebut
"Ada apa kau kemari andika," tanya Bintang, laki laki yang tadi tertabrak oleh Nana bernama Andika Aditama dia adalah adik Bintang akan tetapi dia merupakan adik tiri Bintang.
"Tadi aku sedang jalan-jalan menggunakan mobil dan tidak sengaja lewat di depan perusahaan kakak, jadi akupun berbelok ke perusahaan kakak," kata Andika, dia sebenarnya memiliki tujuan lain datang ke tempat kakaknya.
"Tidak usah basa basi, apa sebenarnya tujuan kamu datang kemari?!" Bintang telah lama mengenal adiknya tersebut dia juga sudah tau watak adiknya yang selalu saja 'ada udang di balik rempeyek'
"Kakak tau aja, begini...bisakah kamu mensponsori produk baru yang telah dibuat perusahaan ku?" Andika berkata tanpa basa basi lagi, dia juga tidak mau menyita waktunya hanya untuk berlama-lama bicara dengan kakaknya, dia juga sebenarnya sibuk tapi tetap membela-belakan datang hanya untuk ini.
"Oke, itu saja kah?" tanya Bintang, dia selalu menuruti adik kesayangannya itu.
"Oh iya kak gadis manis yang keluar dari ruangan kakak tadi siapa ya?" tanya Andika, dia sebenarnya ingin bertanya sedari tadi tapi sepertinya lebih baik membicarakan hal pentingnya terlebih dahulu.
"Kau jangan berani menggangu gadis itu! dia adalah milikku!" bentak Bintang dengan percaya diri.
"Wohh, santuy, sebelum janur kuning melengkung, masih berlaku hukum tikung tikung, wlee." ejek Andika sambil menjulurkan lidahnya keluar, dia tidak mau kalah dengan kakaknya.
"Kita lihat saja nanti!" seru Bintang sedikit meninggikan suaranya. Bintang sebenarnya sudah me mata mata Nana sejak Nana mengajukan surat lamaran bisa dibilang Bintang itu jatuh cinta pada pandangan pertama tapi entah dengan Nana.
Sementara itu Nana yang berada di cafe depan perusahaan Indotama tampak sedang kesal, dia meminum kopi dengan santai untuk mereda amarahnya tersebut, tiba tiba seorang perempuan datang,
"Hai bolehkah saya duduk di sini," sapa perempuan tersebut.
"Oh boleh boleh silahkan" Nana mempersilahkan duduk.
"Kamu Nana kan?" perempuan itu langsung bertanya tanpa basa basi.
"Iya kok kamu tau?" tanya Nana dengan ekpresi bingung.
"Siapa yang nggak tau? kamu kan sekretaris baru di kantor, semua orang sedang menggosipkan kamu katanya kamu jadi sekretaris secara instan karena menggoda pak Bintang, tapi aku tidak seperti mereka yang mudah terhasut oleh kata-kata nggak benar,” dia berkata sambil tersenyum cukup tulus.
"Hah? masa sampai ada gosip seperti itu di kantor kok saya nggak tau ya?" Nana cukup terkejut karena pernyataan tersebut, padahal dia mendapatkan jabatannya sekarang dengan jujur tapi memang rada janggal sih tapi yang penting Nana tidak menggoda pak Bintang seperti rumor yang sedang digosipkan.
"Kamu nggak tahu kan kamu berada di ruangan berbeda dengan kami, oh iya ngomong ngomong namaku Sinta, salam kenal, mulai sekarang kita berteman ya," wanita itu mengulurkan tangannya kemudian berjabat tangan dengan Nana
"Iya makasih sudah mau berteman dengan saya," mereka akhirnya berbicara dengan sangat akrab .
Nana hampir lupa jika Ia pergi tanpa berpamitan dengan bos nya sedangkan Sinta tiba-tiba keluar untuk membeli kopi tapi tidak bilang-bilang yang lain, Nana dan Sinta pun segera bergegas kembali ke kantor,
Di ruangan Bintang,
"Maaf pak saya tadi pergi nggak bilang bilang dulu" kata Nana sedikit menyesal.
"Iya, tidak apa apa saya mengerti,” kata Bintang memaklumi
fiuh untungnya pak Bintang orangnya agak baik, tapi dikit. (Batin Nana)
"Kamu rapikan berkas berkas-berkas saya," kata Bintang dengan lembut.
"Ya pak," Nana segera merapikan berkas berkas Pak Bintang.
"Oh ya Nana, sebagai permintaan maaf malam ini saya ajak kamu pergi makan malam..." belum selesai bicara Nana segera menjawab
"Tapi saya..." belum sempat Nana berbicara tiba-tiba perkataannya dipotong kembali.
"Kamu tidak boleh menolak atau kamu mau gaji kamu dipotong?" tanya Bintang sengaja agar Nana mau makan malam dengannya
"Ya pak saya mau" Nana tampak lesu karena dia tidak bisa menolak ajakan CEO nya itu...
.
.
.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca ☺️
Jangan lupa vote + follow author ya
Semoga hari kalian menyenangkan
Sampai jumpa di episode berikutnya 👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Zhu Wuxin
Ini ngga ada terusannya lagi kah thor?
2021-09-04
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
yuhuuu😉
cinta pak bos hadir lagi kak 😘
2020-10-26
0
Nia Yusniah
seru
2020-10-04
1