2 Ada yang melamar!

Marni berjalan terburu buru masuk ke rumahnya. Dia tampak sangat bahagia.

"Nak, Ira..." dia memanggil Sahira setengah berteriak.

"Shahira!!"

Sementara yang dipanggil baru saja menyelesaikan bacaan Qur'annya.

"Ira, nak..."

"Iya, buk!" Seru Sahira yang langsung bergegas keluar dari kamarnya untuk menghampiri ibunya.

"Ibu kenapa, ada apa?" tanya Shahira heran melihat ibunya yang ngos ngosan seperti baru habis lari larian.

"Itu loh, nak. Ibu tadi ke warung, terus ibu..." ucapnya terbata bata.

"Buk, duduk dulu. Tarik napas, buang perlahan."

Ira membawa ibunya duduk di sofa ruang tamu. Dia juga mencoba membuat ibunya tenang dulu, baru lanjut bicara lagi.

"Udah tenang sekarang?"

"Udah, ibu gak apa apa. Ibu cuma kelewat senang aja, nak."

"Senang kenapa, buk..."

"Tadi ibu ketemu sama jeng Asni di warung. Kamu ingat Randi anaknya kan?"

"Ingat, buk."

"Nah tadi jeng Asni bilang, Randi mau melamar kamu, nak."

"Hah?! Melamar aku?"

"Iya. Kata jeng Asni, Randi sendiri yang bilang mau melamar Shahira."

"Loh gak mau ah buk. Randi kan sudah punya istri. Masak iya aku mau dijadikan istri kedua..."

"Tadinya ibu juga mikir gitu, nak. Tapi kata jeng Asni, Randi sudah cerai sama istrinya hampir setahun."

Marni sangat antusias, dia berharap Ira mau menerima Randi meski memang Randi sudah duda.

"Gak apa apa duda, nak. Yang jelas Randi itu baik. Dia juga bertanggung jawab. Lagian katanya dia cerai sama istrinya itu karena si istrinya itu selingkuh."

"Ibu dapat cerita dari mana. Nanti jatuhnya fitnah buk."

"Jeng Asni sendiri yang bilang. Gak mungkin lah dia buat buat cerita bohong tentang mantan menantu kesayangannya itu."

Shahira diam lagi, dia mencoba mengingat seperti apa rupa Randi itu. Terakhir dia melihat Randi, ya lima tahun lalu saat hadir di pernikahannya.

Setahu Shahira, dulu Randi memang pria yang baik dan bertanggung jawab. Tapi, setelah Randi menikah dan pindah ke kota, Ira mah gak tau lagi seperti apa sikap Randi kok sampai bisa bercerai dan istrinya selingkuh. Padahal, seingatnya istri Randi itu wanita sholehah yang jilbabnya bahkan panjang sampai lutut. Rasanya tidak mungkin dia selingkuh.

"Ra, kamu mau kan menerima lamaran Randi?" tanya ibu lagi.

"Memangnya kapan dia mau melamar, buk?"

"Besok malam."

"Secepat itu?"

"Lebih cepat lebih baik, nak. Supaya tetangga tau, kamu akhirnya nikah juga."

"Tapi menikah itu bukan untuk dipamerkan sama tetangga buk. Bagaimana kalau ternyata Randi hanya main main dan tidak serius mau menikahi aku?"

"Jangan berburuk sangka dulu, Ra. Kali ini ibu yakin Randi lelaki yang tepat nak. Buktinya dia sendiri yang mau melamar kamu, bukan karena dipaksa jeng Asni."

"Ya sudah, kalau menurut ibu Randi lelaki yang tepat, Ira setuju."

"Alhamdulillah. Semoga kali ini, anak ibu benar benar menikah."

Marni memeluk Ira. Dia sangat bahagia. Sedangkan Ira, malah khawatir kejadian sebelumnya terulang lagi. Bagaimana kalau pada akhirnya Randi beralih melamar Aluna seperti laki laki sebelum sebelumnya.

~

~

~

Pagi ini Ira bisa santai santai, karena dia memilih untuk tidak menerima orderan kue. Bukan karena apa apa, hanya karena ingin istirahat saja.

"Asyik yang nanti malam lamaran." goda Aluna menghampiri Ira di teras.

"Ih apaan sih dek."

"Cie cie malu malu."

"Siapa juga yang malu, weeekkk."

Aluna duduk di samping kakaknya, dia merebahkan kepalanya di pundak sang kakak.

"Aku bahagia kak. Semoga mas Randi benar benar jodoh kakak."

"Entahlah dek. Kakak gak begitu yakin."

"Tenang aja. Ntar malam aku ada operasi. Jadi pas acara lamaran aku tidak akan di rumah. Supaya mas Randinya kakak gak berpaling seperti bajingan bajingan terdahulu." celetuknya yang membuat Ira lumayan tersinggung.

"Bagaimana kalau berakhir sama? Apa adek mau menerima lamaran Randi?"

"Idih gak lah. Enak aja. Aku punya tipe idaman sendiri ya."

"Hmm, dan anehnya semua yang ingin melamar kakak, malah berpaling sama adek."

"Kakak, jangan sedih gitu. Aku minta maaf ya." Aluna memeluk Ira erat.

"Kenapa adek yang harus minta maaf. Toh bukan salah adek juga. Mereka punya mata yang bagus. Adek kan memang jauh lebih menarik dari kakak."

"Tuh kan mulai lagi. Kakak ah apaan coba." Aluna cemberut.

Dia selalu tidak suka saat kakaknya mulai membanding bandingkan fisik.

"Bagiku kakak adalah wanita tercantik dan terbaik yang pernah ada dihidupku setelah ibu. Mereka itu buta kak. Mereka gak bisa melihat betapa cantinya kakak aku ini."

"Ya, kakak berharap mereka semua buta."

Ira mencubit manja kedua belah pipi Aluna. Lalu mereka tertawa bersama.

Sekilas kakak adik itu saling menyayangi satu sama lain. Terlihat dari Shahira yang rela berhenti sekolah demi membiayai sekolah Aluna sampai Aluna menjadi dokter.

Lalu Aluna sendiri, memilih tidak pernah menjalin hubungan percintaan dengan laki laki demi menghormati kakaknya yang tidak pernah punya waktu untuk hal hal seperti itu. Aluna juga berjanji tidak akan menikah duluan sebelum Shahira menikah lebih dulu.

Mereka berdua saling berkorban demi kebahagian satu dan yang lain. Lalu, apakah pengorbanan mereka akan berbuah kebahagiaan dimasa depan?

"Dek, kalau seandainya kakak benar benar akan menikah dengan Randi, itu berarti adek juga harus segera menemukan cinta adek." ucap Ira kemudian.

"Tentu dong kakakku yang paling cantik. Aku tidak akan menunggu waktu yang lama untuk segera menyusul kakak."

"Kakak berharap, semoga Randi benaran jodoh kakak."

"Aamiin. Tapi, apa kakak yakin bisa mencintai Randi?"

"Entahlah. Kakak akan mencoba setelah kami menikah."

"Ya, kadang cinta bisa hadir setelah menikah."

"Akh, rasanya masih seperti mimpi. Ini baru lamaran. Tapi, rasanya kakak seperti akan segera menikah. Apa itu artinya kakak sudah tidak sabar untuk segera menikah ya dek?"

"Hmm bisa jadi."

Shahira tersenyum miris, sedangkan Aluna tersenyum lepas. Dia bahagia mewakili kebahagiaan kakaknya yang akan segera dilamar nanti malam.

Terpopuler

Comments

RINA ASTUTI

RINA ASTUTI

Kakak adik saling menyayangi

2024-08-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!