Keluarga Estfield

Peperangan telah usai, dua tahun telah berlalu. Sedih dan pilu setelah perang, sudah mulai berangsur-angsur hilang. Semua Manusia mulai mengahadapi kehidupan normal tanpa peperangan.

          Akan tetapi walau telah cukup lama, masih segar diingatan keberadaan Pahlawan hebat yang mengalahkan Demon Lord. Keberadaan Freaza yang masih misteri masih menjadi tanda tanya besar bagi semua umat manusia.

            Sekarang cerita tentang Freaza sangat digemari, novel yang mengisahkan kisah nya menjadi obrolan hangat. Banyak orang yang kini sangat menyukai dan tidak ragu mengeluarkan banyak uang untuk membeli nya.

 Tak terkecuali Leona Estfeild, seorang gadis muda yang mengikuti jejak Freaza dan masuk ke akademi pahlawan. Leona sangat menggemari sosok Freaza hingga kamar nya penuh dengan buku novel tentang Freaza.

          Hari ini seperti biasanya dia membaca tumpukan buku novel Freaza milik nya. Di dalam kamar di atas kasur, dia sangat fokus membaca kata demi kata yang ada di dalam buku. Mata nya seakan tidak berkedip lagi sangking fokus nya, kata dalam buku tercermin dalam bola mata Leona.

"Freaza.....! Dia sungguh hebat", gumam Leona sambil tersenyum membayangkan sosok Freaza nan gagah.

        Leona membaca di atas kasurnya, mengangkat kedua kaki keatas dengan posisi tengkurap. Terlihat juga tumpukan buku di samping tempat dia membaca, dari raut muka nya nampak sekali mood yang sangat baik dari gadis berambut putih perak ini.

            Namun seketika mood baik Leona sirna saat suara ketukan berbunyi dari depan pintu. Senyum nya pudar berganti cemberut, dahi nya mengerinyit sembari menyingkirkan buku yang di baca nya.

"Leona! Kamu ingat kalau kita hari ini akan belanja keperluan rumah kan?"

        "Iya!", balas Leona dengan nada kesal.

        Orang yang berdiri didepan pintu adalah kakak laki-laki dari Leona, Lino Estfeild. Rambut putih bermata biru, persis seperti adiknya hanya saja berbeda dengan adiknya yang seorang ahli sihir hebat, kakak nya adalah orang biasa yang bekerja di toko buku. Lino tidak bisa menggunakan sihir, energi sihir pun dia tidak punya. Mungkin itu yang membuat Leona sedikit tidak menyukai kakak nya.

          Leona sangat suka dengan sihir, fakta kalau kakak nya tidak bisa sihir membuat nya agak kurang menyukai sang kakak.

           Terlepas dari semua itu, Lino adalah sosok kakak yang baik, walau tidak banyak bicara tapi Lino sangat peduli pada Leona. Saat orang tua mereka tiada, Lino bekerja keras menjadi tulang punggung keluarga demi memenuhi kebutuhan Leona.

"Lagi-lagi kamu baca buku sambil tiduran, itu gak baik untuk mata", ceramah Lino tanpa ekspresi.

        " Bawel, terserah aku mau apa!", ucap Leona seraya menekuk tangan di depan dada, membuang muka menghadap kiri.

"Ya sudah! Tapi kita harus berangkat sekarang. Keperluan dapur sudah menipis, jika tidak di beli nanti tidak ada yang bisa di masak"

         Sudah menjadi kebiasaan keluarga membeli stok keperluan rumah bersama di akhir bulan. Leona mau tidak mau melepaskan buku kesayangan nya. Dipaksa berhenti membaca di tengah-tengah mood yang baik, Leona sangat benci hal itu.

          Mereka berdua lalu pergi bersama. Lino berjalan di depan sang adik yang dari tadi diam tak bicara, saat Lino mencari topik pembicaraan Leona hanya menjawab dengan satu- dua kata singkat

"Bagaimana sekolah mu di Akademi? "

          "Bagus", jawab Leona dengan cuek

"Aku dengar kamu dapat nilai tertinggi di ujian sekolah!?"

           "Ya, begitu lah"

       Tidak ada pembicaraan panjang yang berarti. Leona memang tidak terlalu banyak bicara dengan kakaknya, tidak seperti dulu saat dia sangat menempel pada Lino.

          Dahulu, saat masih sangat kecil Leona sangat manja dengan kakak nya. Dia selalu menggandeng tangan Lino seakan tidak mau melepaskan nya. Tapi semenjak menginjak remaja, dia mulai sedikit menjauhi kakak nya. Mungkin juga karena dia sudah dewasa dan memiliki pemikiran yang jauh lebih luas ketimbang dulu.

Lalu di pertengahan jalan, Leona melihat sosok yang tidak asing. Gadis muda berkuncir dua melambaikan tangan kepada Leona sembari meloncat-loncat bersemangat, tingkah nya layak nya anak kucing peliharaan yang selalu mengeong pada tuan nya.

          Gadis itu bernama Emi Fleanche, teman sekelas Leona di Akademi pahlawan. Dirinya adalah putri dari bangsawan Fleanche dan teman pertama Leona. Latar belakang nya cukup mencolok, tapi dia tidak gengsi untuk berteman dengan siapa saja.

"kakak, aku ikut teman ku", ucap nya seraya berlari menjauh.

        . Bertemu dengan temannya membuat Leona meninggalkan sang kakak belanja sendirian bahkan sebelum Lino mengiyakan perkataan nya, tanpa banyak basa-basi dia langsung pergi begitu saja mengikuti Emi masuk kedalam sebuah Cafe.

             Di dalam Cafe Leona mengobrol panjang lebar, dia terus mengoceh berbeda saat bersama kakak nya tadi. Dia tampak lebih lepas mengekspresikan emosi nya.

"Kakak ku itu pengacau, padahal mood ku lagi bagus tapi dia malah mengganggu", curhat Leona penuh keluh kesah

           "Tapi kan memang kebiasaan kalian belanja bareng di akhir bulan", timpa Emi menenangkan keadaan seraya menyeruput minuman dalam gelas

"Iya sih! Tapi pokoknya aku benci banget sama kakak"

              "apa bener kayak gitu, padahal tampang nya lumayan keren, kalau di pikir-pikir juga sifat dan fisik nya mirip sekali dengan pahlawan favorit mu"

"Gak sama!! Kakak ku itu orang payah yang tidak bisa sihir, sedangkan Freaza itu hebat dalam sihir", Leona mengerutkan dahi berkata tegas.

        Sudah jelas dia marah jika sosok idola nya di samakan dengan kakak nya sendiri. Image nya tentang pahlawan hebat nan gagah seperti Freaza, jika harus di sanding kan dengan kakak nya tentu sangat berbeda jauh.

       Mereka berdua larut dalam pembicaraan panjang, tidak terasa waktu yang berlalu sudah sangat lama. Mereka tidak menyadari tentang apa yang akan menimpa mereka nanti, aura gelap yang mencekam, keadaan yang akan mengubah kembali takdir menghasilkan sejarah yang baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!