Di sekitar api yang membara, langkah kaki Lino seketika mengubah semua menjadi es. Suasana panas berubah menjadi dingin. Lino menaruh adiknya dari gendongan, membawa Leona ke tempat yang lebih aman.
"Diamlah di sini, kakak akan menghajar nya sampai babak belur!", ucap Lino.
Lino kemudian mengarahkan fokusnya kepada sang naga, tidak lupa juga dia untuk mengaktifkan sihir pelindung es untuk melindungi sang adik. Pelindung es itu mungkin terlihat seperti es yang sangat tipis, namun data tahan nya untuk menahan serangan tidak perlu diragukan, pelindung itu cukup untuk menahan sihir tingkat menengah.
"Baiklah sekarang akan ku buat kau menyesal"
Sang naga yang merasa terintimidasi oleh keberadaan Lino langsung menggunakan semburan api kuat yang menghancurkan banyak tanah di sekitar. Akan tetapi serangan itu tidak berkesan apapun, serangan itu seakan menghilang sebelum menghantam Lino sehingga semburan api itu terbelah tanpa mengenai nya.
"Hanya ini saja kah? Hampa....", ucap Lino dengan senyum sinis nya.
Sang naga meraung keras, memperlihatkan rasa marahnya. Bola api nya hanya sekelas api unggun yang menghangatkan badan, tanpa sedikit pun melukai Lino, hanya mencairkan es yang tadi digunakan untuk membekukan serangan nya.
Emosi sang naga memuncak tak kalah dia melibaskan ekor besar nya, dentuman besar kembali terdengar saat ekor itu menimpa tubuh Lino. Leona merintih khawatir dengan keadaan kakaknya
"Kakak!!! ", rintih Leona.
Akan tetapi Leona lagi-lagi di buat tercengang. Asap yang samar-samar menutupi ekor naga mulai menghilang, menampilkan keadaan sebenarnya yang telah terjadi.
Dinding es menghalangi ekor naga, ternyata kekuatan dinding nya memang tidak kaleng-kaleng.
"Sudah kubilang aku akan membuat nya babak belur, jangan khawatir! ", serunya pada Leona.
Lini berdiri santai, tangan menekuk memegang pinggang, seakan ekor besar dihadapan bukanlah sebuah masalah besar. Hanya ukuran nya saja yang besar tapi bukan masalah besar bagi Lino.
Kemudian Lino mengangkat satu tangan nya, seketika dinding es pecah menjadi kepingan kristal. Kepingan kristal itu langsung menusuk ekor naga
"Sekarang giliran ku untuk menyerang", ucap Lino seraya mengeluarkan lingkaran sihir di tangan kanan nya.
Lingkaran sihir itu mengeluarkan pedang biru dengan gagang berbentuk bunga, terbentul sepenuhnya dari sihir es.
" Pedang bunga es!?", Gumam Leona terkesima.
Leona memang belum pernah melihat sihir itu, tapi semua orang pasti akan tahu dengan sihir itu. Sihir yang setiap hari selalu di baca Leona dari buku kegemarannya, sihir milik Freaza.
Sihir itu sepenuhnya menghasilkan pedang dari pemadatan energi sihir sehingga membentuk pedang es.
Memperlihatkan senyum kecil di bibirnya, seketika Lino langsung menghilang dari jarak pandang. Pergerakan nya sangat cepat sehingga nampak seperti teleportasi, dia sudah ada langsung di belakang punggung besar naga.
"Cepat sekali!?", ucap Leona spontan.
Pedang beku menggores punggung naga, satu goresan cukup dingin untuk langsung membekukan pembuluh darah dan saraf naga.
Ternyata sisik keras naga tidak bisa melindungi nya. Kekuatan hebat karena bisa melukai naga sekali tebas. Meski di hadapan Lino naga itu bukan lah apa-apa, tapi sesungguhnya naga adalah monster kelas bencana yang hanya bisa dikalahkan oleh kelompok pahlawan kelas A.
"Rarrrghhh!", teriak naga kesakitan.
Terikan itu langsung dibungkam oleh es yang langsung membekukan mulut nya. Memaksa naga berhenti bersuara.
"Suara mu membuat telinga ku sakit!", ucap Lino dengan suara pelan, tapi suaranya sangat terdengar seperti penuh amarah.
Sekarang Lino merentangkan kedua tangan, lingkaran sihir di kedua telapak tangan menghasilkan lingkaran sihir lain nya yang sangat banyak mengelilingi tubuh naga. Naga seperti samsak, tanpa bisa melakukan usaha membalas serangan.
"Elemen es, guguran bunga pedang es!"
Dari lingkaran sihir yang sangat banyak, puluhan pedang jatuh menghujam tubuh naga. Pedang menembus kulit keras naga, membekukan hampir seluruh tubuh nya. Tapi belum cukup untuk mengalahkan nya, karena jiwa api naga bisa melelehkan tubuh yang membeku
"Sihir itu, sama persis seperti yang aku baca di buku. Sihir es menciptakan rentetan sihir, kemudian pedang es akan muncul layaknya bunga yang berguguran", ungkap Leona dalam hati.
****
" Ternyata memang belum cukup ya?", gumam Lino sembari menyiapkan sihir yang lebih kuat.
Sihir tingkat atas yang hanya bisa digunakan segelintir orang di dunia. Sihir kuat sepanjang sejarah yang pernah diciptakan manusia, sihir tingkat ultimate. Baru saja menciptakan lingkaran sihir, tapi kepadatan energi nya cukup padat untuk membuat manusia sulit bernafas.
"Sihir es tingkat ultimate, Freezing bellow!"
Mendengar kalimat itu, Leona jadi merinding. Sihir ini adalah sihir favorit nya di dalam novel, sekarang dengan mata nya sendiri dia melihat sang kakak menggunakan sihir itu.
Pedang sihir yang sama keluar dari lingkaran sihir, tapi hanya bentuknya lah yang sama tidak dengan kekuatan sihir nya. Daya energi yang dilepaskan untuk menciptakan satu pedang itu setara dengan penggunaan energi sihir selama satu bulan.
Dengan konsumsi energi sebanyak itu serta casting nya yang super duper sulit, tak heran hanya sedikit sekali orang yang bisa melakukan nya. Melakukan sihir ini jika tidak mampu akan membebani jiwa pengguna, hingga dapat berdampak kematian.
"Akan ku padamkan api didalam jiwa mu"
Lino berjalan perlahan menghampiri tubuh naga yang sudah melemah. Naga mencoba menyembur kan nafas api untuk melindungi diri nya, naga sadar dalam bahaya akan tetapi api dari mulut nya tidak kunjung keluar.
"Apakah kamu tahu kenapa api itu tidak keluar? ", tanya Lino kepada naga seraya sedikit demi sedikit melangkahkan kaki nya.
"Guguran bunga pedang es yang menusuk mu, itu bukan hanya membekukan pembuluh darah, tapi juga menghalangi aliran energi sihir dan membuat sihir api mu tidak bisa keluar", jelas Lino
Kemudian Lino sudah sampai di depan perut naga, dia menghujam perut naga, menciptakan es yang terus merambat hingga menutupi seluruh tubuh. Namun, alih-alih membekukan tubuh naga, sihir ini berbeda dari biasanya.
Sihir ini tidak hanya membekukan tubuh, tapi juga jiwa yang menghasilkan energi sihir juga ikut beku. Sehingga membuat secara keseluruhan naga berubah menjadi es, singkat kata tubuh naga sepenuhnya menjadi patung es tidak berjiwa.
Lalu hanya dengan satu jentikan jari, tubuh naga pecah seperti kaca yang sangat rapuh. Kepingan kristal berhamburan menciptakan bunga salju yang berjatuhan.
Membalikan badan, Lino senyum dan melambaikan tangan kepada Leona.
"Aku menang kan?", ucapnya.
Lalu kemudian Lino pingsan kehabisan tenaga energi sihir, membuat Leona spontan berlari menghampiri nya. Seraya mengangkat badan kakak nya, dia terus memanggil nama sang kakak.
Namun jauh didalam hati nya Leona terus bertanya
" Siapakah sesungguhnya kakak ku ini? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments